#Pertemuan Jimmy & Laurent

Detik berganti dengan detik, menit berganti dengan menit, dan jam pun sudah menunjukkan pukul 15.00, yang artinya hari sudah sore. Morgan yang merasa sangat kelelahan akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum mereka dijemput oleh supir pribadi Jimmy. Jimmy juga tidak tega melihat sahabatnya yang sudah tua dan kelelahan itu. Wajahnya yang sudah keriput, rambutnya yang sudah beruban membuat Jimmy tertawa melihatnya.

"Apa yang kau tertawakan?"

"Aku hanya heran. Kenapa setiap orang lain selain aku wajahnya sudah mulai keriput. Seperti dirimu. Lihatlah Morgan, umurku sekarang 37 tahun. Tapi aku terlihat masih usia belasan."

"Jangan sinting Jimmy. Kau akan merasakan sendiri nanti akibatnya jika umurmu semakin panjang."

"Nah! itulah Morgan! hal itu yang membuatmu bertambah tua. Kau pendiam, tapi kau mudah sekali marah. Lihatlah aku untuk kedua kalinya. Ayolah Morgan, lihat aku."

Jimmy berpose didepan Morgan seperti Model, dengan kedua tangan dipinggangnya. Dia ingin menunjukkan kepada Morgan betapa masih mudanya Jimmy. Memang Jimmy masih sehat dan sangat bugar dengan umurnya yang sudah terbilang tua. Apalagi Jimmy belum pernah menikah dan dia bahkan tidak memikirkan soal mencari pasangan.

Morgan tersenyum melihat tingkah Jimmy. Morgan sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Jimmy. Karena Jimmy selalu berusaha membuat Morgan bahagia, walaupun Jimmy sendiri juga sering menghadapi banyak masalah. Morgan sering menanyakan kepada Jimmy tentang petualangannya di negara lain. Tapi Jimmy hanya menceritakan sedikit sekali tentang pengalamannya itu, terutama soal wanita. Menurut Jimmy, memiliki keluarga adalah masalah bagi kehidupannya.

Setelah menunggu cukup lama, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan dan mampir si sebuah cafe. Jimmy menelfon anak buahnya, bahwa tempat penjemputan akan diubah karena mereka sudah lama dalam pesawat, dan ingin santai sejenak. Anak buahnya pun mengiyakan hal tersebut.

Disisi lain, Laurent merasa khawatir dengan Jimmy karena dia tak kunjung sampai ke tempatnya. Akhirnya dia menemui salah satu anak buah Jimmy untuk menanyakan keberadaannya. Namun anak buah Jimmy mengatakan, bahwa mereka sedang dijemput di sebuah cafe. Laurent yang mengetahui hal itu, langsung mengendarai mobilnya dan menuju ke cafe yang dimaksud. Laurent merasa sangat bahagia ketika melihat Ayahnya yang sedang duduk di cafe bersama Morgan. Dia lalu menyapa Jimmy dari kejauhan dengan penuh kebahagiaan.

"Ayah?! Aku datang untuk menjemput Ayah."

Laurent memanggil Jimmy dengan berteriak hingga membuat semua orang di cafe itu melihat kearahnya. Saat Laurent sedang menyeberangi jalan, tiba-tiba sebuah motor dengan kecepatan tinggi datang dari arah kirinya dan langsung menabrak Laurent yang waktu baru saja keluar dari mobilnya. Jimmy dan Morgan pun panik, berlari ke arah Laurent dan mencoba menolongnya. Untungnya, Laurent hanya pingsan. Jimmy yang kesal dengan si pengendara motor, lalu mengambil sebuah kursi dan memukul si pengendara motor itu sampai helmnya pecah. Bukan hanya itu, Jimmy juga menghajar pengendara itu habis-habisan. Entah apa yang ada difikiran Jimmy sehingga dia bertindak sangat brutal.

"Hey Jim! Kau sudah gila?! Jangan lupa daratan!"

"Kau sudah berani menabrak putriku! Kau harus rasakan akibatnya!"

"Jim! Kita urus nanti orang ini! Laurent hanya pingsan. Sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit. Aku akan mengambil barang-barang kita di dalam."

"Huufttt... Aku meminta maaf. Sekarang pergilah."

Pengendara motor itu hanya diam tak bisa bergerak karena Jimmy menghajarnya tanpa ampun. Hingga seorang polisi mendatangi mereka. Dan ternyata, polisi itu adalah Miky. Dia adalah salah satu sahabat Jimmy. Dulu Miky adalah seorang gangster, yang hoby keluar masuk penjara. Jimmy begitu heran melihat Miky sekarang sudah menjadi seorang polisi.

"Hey Jim! Lama tak jumpa yah? Apa yang sedang kau lakukan di wilayahku?"

"Orang ini sudah menabrak putriku hingga pingsan. Dan aku menghajarnya. Aku siap untuk menggantikan semuanya Mike."

"Sudahlah Jim. Aku maafkan karena kau sahabatku. Sebaiknya kalian berdamai. Ada baiknya kalau kau membawa putrimu ke rumah sakit. Dan juga orang ini. Kelihatannya kau masih beringas seperti dulu."

Kata Miky sambil membantu si pengendara itu berdiri. Miky dulunya gangster paling ditakuti di tempat ini, bahkan sampai sekarang dia menjadi seorang polisi. Semua penjahat yang masuk ke wilayahnya akan disikat habis. Tidak ada yang bisa lari dari Miky kalau sudah berurusan dengannya. Itulah yang membuat Miky dan Jimmy menjadi sahabat.

Dulu Miky pernah terlibat sebuah kasus perdagangan narkotika. Tapi dia bisa bebas tanpa hukuman berkat Jimmy yang mampu memanipulasi keputusan para hakim. Saat itu juga Miky berjanji untuk tidak melakukan tindakan kriminal. Ia juga berjanji akan membangun kembali kedamaian dikota ini akibat ulahnya dan juga kelompok yang dipimpinnya. Miky memiliki banyak anak buah setia didekatnya. Mereka semua mengikuti jejak Miky sebagai polisi.

Setelah membuat perjanjian, akhirnya Jimmy dan si pengendara motor sepakat untuk berdamai. Jimmy lalu membawa putrinya dan pengendara motor itu ke rumah sakit untuk diperiksa. Tentu saja dengan dikawal oleh sahabatnya, Miky.

Sampainya mereka dirumah sakit, Jimmy menyuruh Morgan untuk menemani Laurent. Karena Jimmy ingin meluangkan waktu bersama sahabatnya, Miky. Yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi.

"Awalnya aku tidak percaya bahwa kau akan menepati janjimu. Ternyata memang benar yah."

"Jim. Aku memang bajingan. Tapi aku bukan pembohong. Lagi pula, aku sudah bosan hidup di duniaku dulu. Aku ingin hidup normal. Lalu aku memilih menjadi polisi sebagai ganti atas apa yang pernah aku perbuat pada kota ini."

"Yah... Itu bagus Mike. Aku mendukungmu. Maafkan aku karena tidak pernah mengunjungimu selama ini."

"Santailah Jim. Kita ini keluarga. Kau pernah menolongku. Ayahku adalah kepala suku di desa. Aku selalu diajari untuk tetap setia kepada anggota keluarga, meskipun mereka sangat jauh dan tak bisa bertemu. Tapi melihatmu datang ke tempat ini, aku menjadi bertanya-tanya. Apa yang akan kau lakukan?"

"Seperti biasa Mike, aku mencari sesuatu yang baru."

"Kemana tujuanmu?"

"Owh... sepertinya kau mulai mengintrogasiku."

Mereka berdua kini tertawa, setelah sekian lama mereka tak merasakan hal itu. Jimmy mengatakan maksud dan tujuannya kembali ke tempat ini. Bahwa dia ingin tinggal di tempat ini untuk sementara waktu, sebelum menuju ke Bloody Grass. Tapi Miky seperti berusaha menghalangi Jimmy untuk pergi ke tempat itu, karena menurut Miky itu adalah hal yang sangat konyol. Baginya Bloody Grass hanyalah tempat pembuangan sampah. Tidak lebih baik dari kota-kota yang lain.

"Semuanya omong kosong Jim. Kau tidak pernah ke tempat itu."

"Apa maksudmu? Tempat itu terlihat menarik bukan?"

"Yah... Itulah yang selama ini diperlihatkan. Tapi kalau kau mendatangi kota itu, kau akan berharap tidak pernah dilahirkan. Ada hal yang tak perlu kau ketahui Jim. Lebih baik kau urus putrimu, dan bawalah dia pergi."

Jimmy curiga dengan apa yang Miky katakan. Seakan sahabatnya ini mengenal betul kota itu.

"Oh ya... omong-omong jika kau sudah menemani anakmu, datanglah ke tempatku. Semua orang mengenalku disini. Datanglah nanti malam pukul delapan. Aku harus bertugas kembali."

"Baiklah kalau begitu. Terimakasih Mike."

"Sama-sama."

Miky pergi untuk kembali bertugas. Sedangkan Jimmy menemani Laurent yang masih terbaring lemas. Laurent sudah tidak mempedulikan lagi rasa sakitnya itu. Semua itu terkalahkan oleh kebahagiaanya bertemu dengan sang Ayah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!