Berbagai bukti telah dikumpulkan, dan semua mayat juga sudah ditemukan. Sekarang saatnya para polisi melakukan otopsi pada mayat-mayat ini. Semua orang yang terlibat dengan rumah sakit semuanya diinterogasi. Baik masyarakat sekitar, juga orang-orang yang telah memasuki rumah sakit ini. Miky mengkhawatirkan keadaan Jimmy dan juga Laurent, karena mereka terlihat didalam rekaman cctv. Mereka kabur dari rumah sakit itu, lima menit sebelum kejadian.
Maka dari itu, para polisi mencoba mencari keberadaan Jimmy dan Laurent, serta sahabatnya Morgan. Ketika itu Jimmy sudah berada di rumah Mike. Dan Mike merahasiakan keberadaan mereka bertiga dirumahnya, sebelum Jimmy sendiri yang memutuskan bagaimana selanjutnya. Selama persembunyian itu, Jimmy mengatur berbagai rencana untuk membuktikan kepada para polisi yang menangani kasus ini bahwa dia tidak bersalah.
Karena Jimmy, Laurent, dan Morgan sudah berganti statusnya menjadi buronan. Miky tidak bisa berbuat banyak untuk menolong sahabatnya. Mereka terpaksa membuat sebuah rencana yang menurut hukum adalah rencana yang kotor. Laurent menghubungi sahabatnya Liu. Meminta bantuannya untuk mencari kembali rekamannya soal Bloody Grass yang pernah dia salin.
Liu memang orang yang cerdas, dia ingat kalau dia menaruh flashdisk berisi rekaman itu disalah satu barang dagangannya. Rencana pertama, Morgan akan berpura-pura membeli dagangan Liu. Dan membuat suatu keributan disana, dengan menuduh Liu telah mencuri sesuatu. Kemudian Miky datang untuk menangani masalah itu. Memeriksa rumah Liu dan juga semua barang dagangannya. Sebelumnya, Liu telah memberitahu mereka dimana letak barang itu dan flashdisk yang dia simpan.
Setelah Miky mendapatkannya, dia menyerahkan flashdisknya kepada Morgan. Dan Jimmy berpura-pura menolong Liu yang dituduh melakukan pencurian agar diselesaikan secara damai. Hal ini dilakukan agar istri Liu tidak mencurigai suaminya. Sekaligus untuk membohongi semua orang, bahwa Liu sudah menghilangkan benda itu. Kalau sampai ada orang yang tahu, maka nyawa Liu dan istrinya bisa terancam. Karena saat Liu ketahuan memiliki rekaman kegiatan di Bloody Grass. Liu sudah mendapatkan ancaman dari berbagai pihak. Maka dari itulah mereka membuat rencana ini agar semuanya tetap terkendali. Meskipun Liu harus merelakan beberapa barangnya dirusak oleh Miky dan Morgan.
Terdengar rencana ini sangat memang sangat membuang waktu. Tapi mau bagaimana lagi? demi keselamatan dan kebebasan bersama, mereka terpaksa harus melakukan ini. Apalagi Jimmy, Laurent, dan Morgan statusnya sudah menjadi buronan. Miky berusaha keras untuk melindungi mereka bertiga. Jimmy bahkan harus berpindah-pindah tempat agar tidak menimbulkan kecurigaan orang-orang yang ada didekat Miky.
Untunglah, hanya Miky dan ibunya yang tahu soal keberadaan mereka. Jimmy bahkan rela tinggal di pemakaman, dan Morgan menyamar sebagai pendeta. Sedangkan Laurent, bersembunyi di ruang bawah tanah rumah Maria. Mereka membuat rencana-rencana yang baru untuk mendapatkan bukti tentang pembantaian di rumah sakit. Miky yang masih memiliki orang-orang setia didekatnya, memilih untuk menghubungi mereka semua, juga untuk meminta bantuan mereka. Tapi semua itu jelas ada harganya, Miky diam-diam harus kembali masuk ke dunia gangster.
Dan Miky kembali menguasai wilayah lain secara diam-diam. Mereka berencana untuk mencuri beberapa mayat untuk diotopsi oleh Jimmy dan Morgan, untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Demi keamanan semua pihak yang ikut dalam rencana ini. Jimmy dan Miky, serta anak buahnya terpaksa mencuri salah satu mayat di sebuah rumah sakit, guna ditukar dengan mayat yang ada diruang otopsi khusus yang disediakan oleh polisi di lokasi kejadian.
Rencana itu begitu sangat menegangkan, karena Miky harus mengatur jalan masuk Jimmy dan anak buahnya ke dalam rumah sakit ini. Semuanya sudah diatur, tinggal mulus atau tidaknya rencana ini ketika dijalankan. Miky mengatur rencana masuknya mereka melalui sebuah saluran pembuangan. Dengan dibekali dengan beberapa senjata dan alat untuk operasi ini, Jimmy dan anak buah Miky berangkat satu jam setelah Miky berada di lokasi kejadian itu. Untuk mengelabui seluruh petugas, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Walaupun Miky bukanlah kepala kepolisian yang sebenarnya, tapi semua orang bisa dia tundukkan. Karena Miky yang memiliki kewenangan sepenuhnya pada wilayah ini. Miky yang selama ini mengatur agar tempat ini tidak kacau dengan banyaknya gangster yang tumbuh di tempat ini. Semua polisi pun mencurigai kalah pelaku pembantaian ini dilakukan oleh orang dari luar wilayah. Semua orang yang ada di tempat ini sudah takut untuk melakukan kejahatan. Karena siapa pun yang membuat masalah di tempat ini, mereka pasti akan berurusan dengan Miky.
Sekarang Miky menggunakan kekuasaannya itu untuk melakukan hal yang bijak. Demi menemukan siapa pelaku dibalik pembantaian yang sadis ini. Dia tidak bisa memberitahu teman-temannya yang lain, karena dia belum bisa mempercayai semua polisi di wilayah ini. Polisi angkatan sebelumnya banyak yang melakukan transaksi narkoba dengannya, juga banyak sekali polisi korup.
Lain lagi dengan Jimmy, yang sekarang sedang bersusah payah membuka besi penghalang saluran pembuangannya. Karena sebenarnya, saluran pembuangan ini sudah lama tidak difungsikan. Sehingga tempat itu sudah ditutup.
"Sial! Sepertinya kita butuh waktu lebih lama lagi untuk membuka tempat ini. Kalian punya rencana?"
"Kita tembak saja besi ini dengan senjata kita, kelihatannya besi-besi ini sudah tidak bagus lagi."
"Baiklah kalau begitu, sekarang tembak saja."
Jimmy yang kelelahan, mengambil minuman dan juga rokoknya. Dia tidak sadar, bahwa saat itu ada sebotol bensin yang telah tercecer didekatnya. Saatnya dia ingin menyalakan koreknya.
"Buuussssshhhhh!"
"Hey! Sialan! apa yang kau lakukan?! Kenapa kau nyalakan korek itu bodoh?!"
"Kau mau membuat kita terbunuh?!"
Salah satu anak buah Miky menodongkan senjata kepada Jimmy karena kesal. Api sudah menyebar kemana-mana. Walaupun tempat itu sedikit lembab, tapi tidak cukup bagus untuk membuat apinya padam.
Lalu salah seorang dari mereka melerai keduanya. Mereka kini panik karena api itu semakin membesar. Apalagi ketika Jimmy dengan bodohnya menyiram api itu dengan minumannya. Dia lupa, kalau minuman itu adalah alkohol.
"Ya Tuhan Jim! Kau benar-benar kelewatan!"
Kini Morgan pun menjadi kesal karena Jimmy semakin berulah. Entah kenapa Jimmy menjadi sebodoh itu. Morgan lalu melepas mantel yang dia gunakan lalu dibasahi dengan air, setelah itu dia lempar agar apinya tidak semakin besar. Hal itu diikuti oleh anak buah Miky. Akhirnya api semakin lama semakin padam. Dengan terpaksa, mereka kini hanya memakai kaos dalam. Karena baju-baju mereka sudah dipakai untuk memadamkan api.
"Lihatlah apa yang sudah kau lakukan Jim! Api ini muncul dari korek sialanmu itu! Aku sudah pernah mengatakannya padamu, jangan banyak merokok! Sial!"
Kini Morgan yang menjadi emosi, karena tingkah sahabatnya itu benar-benar bisa membunuh mereka semua. Tempat ini sudah sempit. Kalau api itu membesar, mereka bisa terpanggang hidup-hidup.
Jimmy bukannya membantu ataupun meminta maaf, dia justru tertawa karena melihat teman-temannya hanya memakai kaos. Dia tak merasa bersalah sama sekali, atas apa yang telah dia lakukan. Yang lain terdiam karena melihat Jimmy yang sedang tertawa. Mereka menganggap Jimmy sudah gila.
Karena tidak mau sama gilanya seperti Jimmy, mereka lalu melanjutkan kembali pekerjaan mereka. Dan membiarkan Jimmy tertawa sendiri. Meskipun mereka kesal, mereka tidak mau menghajar Jimmy karena dia dibawah perlindungan Miky, sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments