Mobil Ali sampai dihalaman rumah abah, Ali dan Lizza keluar dari mobil. Kemudian masuk kedalam rumah.
“Assalamu’alaikum” langkah Lizza sambil masuk kedalam rumah.
Lizza langsung pergi keruang keluarga, Ali hanya mengikuti Lizza dibelakang. Dan dilihatnya sepupunya ada diruang keluarga bersama keponakan kebarnya dan juga ada ustdzah Imah.
“Wa’alaikumussalam, putri udah datang” ucap ustadzah Imah melihat Lizza.
Lizza langsung menghampiri ustadzah Imah sambil mencium punggung tangan ustadzah bergantian dengan Ali, Lizza menghampiri sepupunya dan langsung memeluknya tanpa basa-basi lagi bahkan dilihat oleh Ali.
“Udah deh lengket kaya permen karet” ledek ustadzah Imah melihat Lizza memeluk sepupunya.
“Rindu kamu sayang, nikah ko engga kasih kabar sama abang sih. Abang kalah sama kamu. Keduluan kamu, hehee” ucap sepupu Lizza bercanda.
Hah? sayang? apa-apan panggilnya sayang itu sepupu atau mantan pacar, ucap Ali kesal melihat Lizza dan sepupunya.
“Abang” mendongokan kepalanya menatap Sepupunya yang kini masih dia peluk.
“Ekhem ekhem” ucap Ali berdehem.
“Ka Ali mau minum, nanti Lizza ambilin” ucap Lizza masih memeluk sepupunya.
“Udah jangan kelamaan peluknya kayanya suami putri cemburu tuh” ucap ustadzah Imah tertawa.
(Ngomong-ngomong Putri itu panggilan buat Lizza yaa takut pada bingung). Lizza langsung melepaskan pelukannya pada sepupunya, tidak lama abahnya dan ustadz Ibnu datang lalu menghampiri keluarganya yang sedang berkumpul dan dilihat ternyata ada Lizza dan Ali.
“Abah” panggil Ali lembut langsung mencium punggung tangannya Abah bergantian dengan Lizza.
“Kapan kamu datang? Mana Dinda dan Sarah tidak diajak sekalian” tanya Abah duduk lesehan disamping Ali.
“Baru datang ko bah, Sarah mau istirahat jadi engga ikut dan akhirnya Dinda juga engga ikut karen nemenin Sarah dirumah” jawab Ali.
“Kalau begitu jangan lama-lama disini segera pulang nanti, kasian mereka berdua dirumah segede itu cuma berdua” pinta Abah.
“Lizza tidur disini ya bah” ucap Lizza.
“Kalau suamimu pulang ikut pulang” jawab abah.
“Abah.. sekali aja aku mau tidur disini, engga papa deh ka Ali pulang” rayu Lizza pada Abahnya.
“Kalau begitu Ali juga tidur disini sama kamu” jawab Abah.
“Katanya ka Ali mau pulang” ucap Lizza.
“Kalau begitu kamu juga pulang dan abah tidak izinkan kamu tidur disini” jawab Abah.
“Iya iya dehh ka Ali tidur disini juga” ucap Lizza tidak memiliki pilihan lagi.
“Lizza buatkan kopi untuk suamimu” perintah abah.
“Engga usah abah Ali udah makan, udah minum jadi engga usah” jawab Ali melirik kearah Lizza.
“Pasti karena Lizza engga bisa bikin kopi ya makanya kamu nolak” ucap ustadz Ibnu.
“Apaan sih mas Ibnu, Lizza kan emang engga bisa bikin kopi bisanya bikin teh itu juga masih bingung bedain mana gula mana garam” jawab Lizza tersenyum.
Semuanya tertawa mendengar pernyataan Lizza, benar-benar malu sebagai perempuan Lizza tidak bisa melakukan pekerjaan yang sangat mudah hanya sekedar membuat teh atau kopi. Padahal zaman sekarang kopi sudah tinggal seduh tapi dikeluarga Lizza tidak ada kopi instant, itu yang membuat Lizza susah menakarkan gula dan kopinya.
“Imah bawa putramu tidur matikan tvinya” perintah abah.
Ustadzah Imah mematikan tvinya dan membawa putranya untuk tidur dan disusul oleh suaminya Ustadz Ibnu.
“Ali temani abah keliling asrama santri” suruh abah.
"Saya engga diajak pakde" ucap sepupu Lizza.
"Kamu temani Lizza saja disini" jawab Abah.
"Ayo Ali ikut abah" ajak abah.
“Iya bah boleh” jawab Ali mengiyakan.
Ali dan Abah bangkit dari duduknya dan mulai melangkah keluar rumah menuju asrama santri untuk keliling melihat situasi karena santri sudah seharusnya tidur karena akan bangun kembali jam tiga untuk sholat tahajjud dan disambung sholat subuh lalu terus disambung dengan hal-hal yang bermanfaat sampai ketemu lagi habis isya baru santri tidur untuk istirahat. Jadi santri itu engga ada yang enak yaa tapi hasilnya enakk😊☺
Notes!!
Terimakasih masih tetap membaca🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
mieya723
Jangan jangan masa lalu Sarah itu sepupunya Lizza
2021-03-08
0
Ummi Fatimah
lanjut
2020-12-27
2
Sindi Ramadani
lanjut dong thor...
2020-12-27
2