Waktu menunjukan jam 03:21wib Ali menaiki tangga menuju lantai tiga, langkahnya mulai mendekat ruang kerjanya. Tangannya meraih knop pintu ruang kerjanya, dan mulai dibuka perlahan. Ali terkejut karena melihat Lizza tertidur disoffa biasa dia tidur bahkan lebih membuat Ali kaget tangannya memegang buku yang biasa suka Ali tulis suasana hatinya didalam buku itu. Apakah Lizza sudah membaca semua isi buku itu apa dia udah tau semuanya, tanya Ali kebingungan.
Perlahan Ali meraih selimut yang terlipat rapih mulai menutupi bagian tubuh Lizza, Ali duduk sedikit dipinggir soffa menatap Lizza dengan penuh cinta yang tulus.
Lizza tertidur mengenakan baju tidur lengan panjang dan bahkan dia juga mengenakan hijabnya, Ali benar-benar telah jatuh cinta pada wanita yang saat ini tertidur disoffa.
“Lizza” panggil Ali lembut menyentuh hidung dan pipi Lizza.
“Lizza, bangun sebentar lagi adzan subuh” ucap Ali kembali masih mengelus pipi dan hidung Lizza.
“Hhhmmm, jam berapa ini ka” jawab Lizza meraih tangan Ali dan menempelkannya dipipi kananya.
“Setengah empat bentar lagi, hayo bagun” ucap Ali.
Lizza baru menyadari bahwa dia tertidur diruang kerja Ali, spontan Lizza segera membuka matanya dan langsung duduk dari posisi tidurnya.
“K-ka Ali” panggil Lizza kaget langsung menutup mulutnya.
“”Hhm, kenapa tidur disini?” tanya Ali.
Kini posisi keduanya berhadapan dengan jarak yang amat dekat, entah kenapa keduanya merasakan detak jatung yang tidak beraturan seolah sangat cepat dan suhu badan keduanya dingin campur panas mungkinkah ini dikatakan salah tingkah. Aaahhhh perasaan apa inii, tidak boleh Lizza kamu tidak boleh tertarik pada laki-laki ini, teriak Lizza dalam batinya.
“Lizza” panggil Ali membuyarkan lamunan Lizza.
“I-iya ka kenapa?” tanya Lizza terbatah.
“Kamu belum jawab, kenapa kamu tidur disini?” tanya Ali mengulangi pertanyaannya.
“Tadi aku engga bisa tidur, jadi aku fikir dengan baca diruangan kakak aku bakal ngantuk terus bisa tidur. Eh taunya baru baca halaman pertama buku ini (menunjukkan buku yang masih Lizza pegang) aku sudah terbius lalu tertidur” jelas Lizza pada Ali.
“Apa kamu kedinginan? Ac disini dingin lalu kamu tidur tidak memakai selimut, apa kamu kedinginan?” tanya Ali lagi.
“Engga ko ka, justru hangat nih karena ini (menyentuh selimut tebal yang kini menutupi bagian tubuh Lizza) makasih ya ka” jawab Lizza tersenyum.
“Hhmm yasudah mandi sana terus kita sholat berjamaah” suruh Ali.
“Iya iya, yaudah aku ke kamar dulu” ucap Lizza mulai menurunkan kakinya dari soffa.
Namun tangannya tertahan oleh tangan Ali, Lizza menoleh ke Ali kenapa tangannya ditahan. Lizza berusaha memberontak namun peggangan tangan Alib pada tangannya sangat kuat, dan akhirnya Lizza bersuara juga.
“Ka Ali apaan sihhh lepasin” ucap Lizza berusaha melepaskan diri.
“Bukunya, kamu mau bawa kemana” jawab Ali melirik kebuku yang ada ditangan Lizza.
“Owalah buku dikira kenapa, nih aku taroh disini” ucap Lizza sambil meletakan buku cover merah itu disebelah Ali ditengah-tengah keduanya.
Ali perlahan melepaskan tangan Lizza. Lizza segera melangkah keluar dan masuk kedalam kamarnya, dipeganginya dadanya jantungnya berdetak sangat cepat. Kenapa ini? Tanya Lizza dalam batinnya.
Setelah selesai menjalankan kewajibannya semua penghuni melakukan tugasnya masing-masing, ada yang mengepel, menyapu dan lain sebagainya. Semua sudah bersiap melakukaj rutinitas seperti biasa, dan hari ini Ali yang akan mengantar istri-istrinya ketempat masing-masing.
Pertama Ali mengantar Sarah kesalah satu sekolah TK karena Sarah mengajar disana sebagai guru, lalu kedua mengantar Dinda kerumah orang tuanya untuk membantu kedua orang tuanya berjualan, dan yang ketiga mengantar Lizza ke kampus untuk menimbah ilmu.
Sesampainya mobil dihalaman kampus Ali menyodorkan amplop putih, Lizza hanya menatap amplop itu dan tetap terdiam memandangi Ali dan amplop putih secara bergantian.
“Apa ini ka?” tanya Lizza tidak tahu.
“Uang untuk bayar utang kamu ke Reyhan, dan berjanjilah jangan ada rahasia apapun. Kalau butuh sesuatu bilang sama aku karena kamu adalah bagian dari saya, kamu tanggung jawab saya” ucap Ali.
Lizza hanya terdiam dan perlahan meraih amplop itu, dilihatnya Ali tersenyum pada Lizza. Lizza raih tangan Ali dan mencium punggung tangan Ali tepat dibagian bibir, maafkan aku ka karena aku tidak bisa menjadi istrimu yang baik. Ucap Lizza dalam hati.
Lizza mulai keluar dari mobil Ali dan melangkah pergi menuju kelasnya.
Notes!!
Maaf buat semuanya karena Up-nya suka engga jelas karena sibuk sendiri sama dunia nyata capek pulang kerja jadi bawaannya males mulu buat Up maaf yaa.. minta dukungannya dengan vote, komen yang baek, dan jangan lupa like yee🤗🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ceu Euis Awank
gada visualnyaa gk seruuu
2021-03-01
0
Osni Marlina
harus bnyak stok amplot ali ya thorrrr.....istri tigaaaaaaaaa😃
2021-01-16
3
Era Mayasari
semangat 💪 Thor
2021-01-11
1