Part-10 Hak Seorang Istri

Lizza membuka matanya didapatinya selimut yang terpasang rapih dibadannya, Lizza terduduk dari tidurnya.

"Siapa yang ngelepas sepatuku, dan makein aku selimut?" ucap Lizza lirih.

Lizza segera bangkit dari duduknya kemudian dia mandi. Selesai mandi Lizza turun dari lantai tiga setelah selesai menunaikan ibadah sholat magrib, Lizza ke dapur dilihatnya Sarah dan Dinda sedang masak.

"Maaf aku engga bantuin masak ka" ucap Lizza sambil menghampiri Dinda dan Sarah dengan lesu karena lapar.

"Tidak papa, pasti kamu capek ya" jawab Dinda tersenyum.

"Kamu udah sholat Lizza?" tanya Sarah sambil mengaduk-aduk sayur sop buatannya.

"Sudah ka," jawab singkat Lizza.

"Kalau gitu tolong kamu aduk-aduk ini, kalau udah mendidih matiin aja terus hidangin, saya mau sholat dulu" ucap Sarah.

"Iya ka siap" jawab Lizza mulai mengambil mengaduk-aduk sayur buatan Sarah.

Setelah masakan terhidangkan dengan rapih adzan isya pun berkumandang, ketiga istri Ali segera melakukan sholat isya berjamaah. Sempat Lizza mencari-cari keberadaan suaminya itu namun Lizza malas bertanya karena masih ada sedikit kekesalannya dengan Ali, Sarah memimpin sholatnya.

Setelah sholat selesai ketiga istri sudah duduk dikursi meja makan, ketiganya bersamaan melihat kursi yang biasa Ali duduki.

"Mas Ali ke mana Ka?" tanya Dinda pada Sarah.

"Mungkin dia marah sama aku" jawab Lizza, padahal pertanyaanya buat ka Sarah kenapa Lizza yang jawab. Heheee..

"Marah karena kamu? emangnya Mas Ali marah kenapa Lizza?" tanya Sarah pada Lizza.

"Karena aku minta izin buat kerja paruh waktu ka, buat bayar hutang sama temanku untuk bayar semester kemarin" jawab Lizza sambil cemberut.

Dinda dan Sarah langsung tertawa mendengar jawaban Lizza.

"Kenapa pada ketawa sih? emang lucu apa, engga lucu tau" ucap Lizza manyun.

"Saya rasa Mas Ali engga akan marah karena hal sepele seperti itu Lizza makanya saya sama Dinda ketawa, saya fikir hal yang serius" jelas Sarah sedikit tertawa.

"Terus kalau bukan soal itu, lalu kenapa ka Ali sampe sekarang belum pulang ka?" tanya Lizza.

Dinda melirik kearah Sarah yang kebetulan berada disebelahnya.

"Apa ka Sarah membuat ka Ali marah?" tanya Dinda.

"Kemarin malam saat giliran saya tidur dengan mas Ali, saya meminta hak saya pada mas Ali dan mungkin dia marah karena ini" jelas Sarah.

"Meminta hak ka Sarah? hak apa yang kakak maksud Lizza engga faham?" tanya Lizza kembali.

"Maksud saya, hak hubungan suami istri dan mas Ali menolaknya" jelas Sarah.

"Seharusnya ka Ali penuhi keinginan ka Sarah, bukankah akan berdosa ketika menolaknya Ka. Sebelumnya kalian melakukannya, lalu kenapa ka Ali menolak ka Sarah kali ini" jawab Lizza.

"Saya dan ka Sarah masih perawan Lizza, dari pertama kita menikah memang mas Ali belum memberikan haknya pada kami" ucap Dinda.

Lizza tercengang karena jawaban kedua istri Ali, bagaimana tidak. Ali faham dan tau akan ilmunya lalu kenapa dia menikahi kedua wanita yang ada dihadapannya, tapi tidak mengauli mereka (hubungan intim). Apakah Abahku tau kalau ka Ali tidak menunaikan kewajibannya terhadap istri-istrinya? ucap batin Lizza.

"Lalu kenapa kalian masih bertahan bukankah diperbolehkan untuk meminta cerai aku yakin ka Ali faham akan keadaan seperti ini, apa ka Sarah atau ka Dinda sempat tanya ke ka Ali apa alasannya tidak menunaikan kewajibannya terhadap istri-istrinya?" tanya Lizza panjang lebar denga intonasi marah.

"Mas Ali menikahi saya karena wasiat bapak sebelum meninggal, selama ini mas Ali menjaga saya dengan baik layaknya seorang kakak terhadap adiknya" pernyataan Sarah.

"Dan saya menawarkan diri dinikahi mas Ali karena beliau cukup banyak membantu keluarga saya" lanjut Dinda.

"Kenapa ka Ali menerima menikahi ka Dinda" tanya Lizza.

"Untuk menjadi kawan buat ka Sarah" jawab Dinda.

"Lalu kenapa kalian menerima pernikahan ini?" tanya Lizza.

"Karena dia orang baik Lizza" jawab Sarah dan Dinda bersamaan.

"I know, bukankah menikah dengan laki-laki yang bukan pilihan kita sendiri itu engga ngebuat kita bahagia" ucap Lizza.

"Lalu bagaimana dengan kamu Lizza?" tanya Sarah melelehkah suasana.

Lizza hanya membukam dan membisu tidak mampu dijawab oleh mulutnya namun hatinya terus memberontak mengatakan bahwa dia terpaksa menikah dengan Ali karena Abahnya.

"Sudah lupakan besok kita cari solusinya, sebaiknya makan malam segera dimulai keburu lauknya dingin" ucap Dinda, membuyarkan tatapan Lizza kepada Sarah.

Ketiga istri mulai memakan makannya, setelah selesai Lizza yang mencuci piring karena kesalahannya tidak membantu memasak. Lizza benar-benar tidak habis fikir dengam suaminya, kenapa lari dari masalah sebesar ini. Mereka menikah sudah tahunan, bagaimana kalau abah belum tahu akan seperti apa reaksinya nanti uhuhh.. ucap Lizza dalam hati sambil membuang nafas dengan kasar dan segera masuk kedalam kamarnya.

Terpopuler

Comments

Fikah Handayani

Fikah Handayani

wkkk..dosa loh k ali...g ksih nfkh batin p lg dua istri ini d bls m istri k 3 g mo ngsih nfkh batin..hhh

2021-08-23

0

Buna Seta

Buna Seta

Maaf koreksi sedikit thor dalam islam suami wajib menafkahi istri baik lahir maupun batin, apa lagi dlm berpoligami suami harus bisa bersikap adll, aku suka karya yg bermuatan poligami, tapi dlm cerita harus sesuai syariat agar untuk bisa kita ambil hikmahnya..🙏🙏🙏

2021-01-31

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

ada y laki2 kaya gitu.ngk habis pikir j.k2 istri masih gadis pdhal usdia pernikahan dh tahunan.hebat tu laki2 klu benar2 da d dunia nyata

2021-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!