Istri Ketiga
Kisah ini mengisahkan seorang wanita yang harus menikah dengan laki-laki pilihan Abahnya dia adalah murid dari Abahnya sendiri.
Tentu pernikahan adalah sesuatu yang sakral, bagian yang sangat terpenting dan juga hal yang paling sangat hati-hati dalam memilih. Karena kelak akan menghabiskan sisa hidupnya bersama dia yang harus dipatuhi dan ditaati, tentu memilih bukan hanya sekedar asal memilih.
Lizzanatunnisa seorang wanita yang baru saja menjalankan kuliahnya beberapa semester, dia seorang anak satu-satunya. Abahnya memiliki pondok pesantren dan kadang sesekali abahnya juga mengisi ceramah diacara kajian-kajian islami. Ibu Lizza meninggal sejak masih kecil, dan Abahnya menjadi sosok Ibu sekligus Ayah untuknya.
Sore itu, Abahnya memanggil Lizza untuk menemuinya diruang pribadi milik Abahnya yang berada dipondok pesantren. Langkah Lizza semakin ragu, saat langkah kakinya mulai mendekati pintu masuk ruangan Abah. Ada banyak pertanyaan didalam fikirannya yang belum menemukan jawaban, karena ditengah sibuknya dia kuliah Abah sangat jarang mengobrol secara pribadi seperti ini.
tok.. tok..
Lizza mengetuk pintu ruangan yang pintunya terbuka lebar.
"Assalamu'alaikum, Abah panggil Lizza?" ucapanya sekaligus basa-basi.
"Wa'alaikumussalam, masuk sayang ada sesuatu yang ingin Abah sampaikan sama kamu" jawab Abah.
Apa sesuatu itu? apakah sangat serius? tanya yang berusaha menemukan jawaban, langkah Lizza semakin ragu mendekati kursi yang berada didepan meja Abah. Lizza akhirnya memantapkan langkahnya dan duduk dihadapan Abah.
"Sesuatu apa yang hendak Abah sampaikan ke Lizza Bah? apakah itu sangat penting karena harus berbicara diruangan Abah" tanyanya pada Abah.
"Bagaimana kuliahmu sayang?" tanya balik Abah mengalihkan pertanyaan Lizza.
"Abah, langsung saja pada intinya tidak perlu bertele-tele" jawab Lizza semakin tidak sabar mendengar seuatu yang akan Abah sampaikan.
"Ali memintamu pada Abah" ungkap Abah.
"Ali?" jawab Lizza terasa aneh.
"Ali siapa yang Abah maksud?" lanjutnya.
"Ada berapa banyak Ali yang kamu kenal putriku?" Abah balik tanya pada putrinya.
"Abah Lizza serius" jawabnya tidak main-main.
"Apakah ada dari wajah Abah yang sedang bercanda?" tanya Abah menatap Lizza serius.
" Tidak ada Bah. Ta-tapi apakah yang dimaksud Abah Ali, ka Ali muridnya Abah dulu?" tanyanya mulai menebak dengan ragu.
"Iya putriku, dia memintamu secara langsung pada Abah. Dan Abah menerimanya" jawab Abah membaca ketidak setujuan diraut wajah putrinya.
Lizza terkejut setelah mengetahui laki-laki yang meminta dirinya pada Abah secara langsung adalah Ali, laki-laki yang jelas-jelas sudah beristri bahkan bukan hanya satu tapi dua dan Lizza akan dijadikan istri ketiga. Perasaannya bercampur aduk, rasa marah kesal dan tidak setuju bercampur aduk menjadi satu.
Bagimana tidak, beberapa hari yang lalu Abah menolak lamaran ustadz Farid dengan alasan bahwa Abah ingin Lizza menyelesaikan kuliahnya dulu, baru memikirkan menikah. Namun dengan gampangnya menerima lamaran Ali yang jelas-jelas beristri dan tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Lizza, Abah langsung menerima lamaran Ali.
"Kenapa Abah tidak tanyakan terlebih dahulu, tentang persetujuan Lizza. Apakah aku menerimanya atau tidak, lagian apa ka Ali tidak cukup memiliki dua istri dan dia ingin menambahnya" ucapnya memberontak dengan kalimatnya seolah mengatakan bahwa dia tidak menyetujui tindakan Abah.
"Abah tau mana yang terbaik untukmu putriku, dan Abah yakin Ali bisa menjaga kamu sebaik Abah menjaga kamu. Ali akan datang bersama abi dan uminya" jawab Abah.
"Kenapa Abah tidak menerima lamaran ustadz
Farid yang jelas-jelas belum memiliki istri ketimbang Abah nikahkan Lizza dengan laki-laki yang sudah beristri bahkan dua sekligus, apakah Abah rela melihat putri Abah harus menjadi istri ketiga" ucap Lizza menyampaikan keluahnya.
Segera Lizza keluar dari ruangan karena sedari tadi dirinya menahan untuk tidak menangis didepan Abahnya, Lizza berhenti dibelakang bagunan pondok dan ada satu kolam ikan lalu Lizza melampiaskan kemarahnnya dengan melempar batu dengan sangat kencang. Air matanya mengalir deras tak terbendungkan lagi, kini kakinya tak lagi sanggup menampung. Seketika Lizza langsung tersungkur ditanah dengan tangis yang menjadi-jadi.
"Aaaahhhh... aku benci Abah , aku mau ikut umma aja" teriakan Lizza membuat semua ikan ikut merasakan kesedihannya.
Lizza tahu alasan kenapa lamaran Ali diterima, mungkin karena Ali adalah murid teladan, kesayangan dan murid yang sangat dekat dengan Abahnya dari dulu hingga sampai saat ini keduanya masih tetap saling menjaga kominikasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fa Rel
abah nya aneh lah ada yg perjaka msak anak nya di kasih tukang poligami
2022-03-28
0
Putri Auren
mampir thoorr...
salam hangat salam kenal🙏
2021-08-16
2
amot amot
ehmmmm...
awal yg cukup menarik..
jd istri ke 3 lho...
n ckckck abah setuju..
penasaran..
lanjut baca n lsg tekan tombol favorite..
2021-08-13
0