Ali sampai dihalaman kampus Lizza, tidak lama kemudian Lizza keluar dari gerbang kampus dan menghampiri Ali yang sedang berdiri dipintu pengemundi.
“Maaf ka udah nunggu lama” ucap Lizza berusaha menyapa langsung masuk kedalam mobil disamping pengemudi.
Ali menyusul masuk kedalam mobil, dan membantu Lizza memakai sabuk pengamannya.
“Ka Sarah sama ka Dinda mana ka?” tanya Lizza.
“Tadi aku mau jemput Sarah tapi dia wathsap bilang dia pulang naik taxi, dan Dinda juga bilang pulangnya agak telat soalnya warung rameh dari tadi siang makanya jemput kamu dulu terus nanti jemput Dinda” jelas Ali mulai menyalakan mesin mobilnya.
“Oh gitu” jawab singkat Lizza mengakhiri pembicaraan.
Mobil pun sampai disebrang depan warung sembako keluarga Dinda, Ali dan Lizza turun dari mobil dan melangkah mendekat ke warung. Digandengnya Lizza oleh Ali saat menyebrang, sesampainya diwarung Ali sudah disambut hangat oleh ibu Dinda.
“Masyaallah nak Ali udah lama engga mampir dulu, ini Lizza ya anaknya ustadz Mahmud ya?” ucap Ibu Dinda menyambut dengan hangat.
1
“Dinda sudah selesai belum bu?” tanya Ali sambil mencium punggung tangan Ibu Dinda, Lizza hanya mengangguk mengiyakan dan juga ikut mencium punggung tangan Ibu Dinda bergantian dengan Ali.
Tidak lama Dinda datang menghampiri Ali dan Lizza yang sedang berdiri.
“Mas maaf Dinda lama” ucap Dinda sudah bersiap untuk pulang.
“Iya engga papa, mas juga baru sampai ko” jawab Ali tersenyum.
“Sebentar Ibu punya sesuatu buat nak Ali” pinta Ibu Dinda.
Ibu Dinda pergi masuk kedalam warung mengambil sesuatu yang dipelastiki keresek hitam sehingga tidak tau apa isi didalamnya.
“Ini hadiah untuk nak Ali” ucap Ibu menyodorkan pelastik keresek hitam.
“Apa ini bu?” tanya Ali ragu-ragu.
“Sudah ambil saja” ucap Ibu sambil memberikan keresek itu ditangan Ali.
“Kalau nak Ali tidak bisa membuat Sarah hamil, nak Ali harus bisa membuat Dinda hamil karena ibu benar-benar ingin menimang cucu nak. Itu obat kuat buat kamu” ucap ibu lagi.
“Ibu.. apa-apaan sihh” Sarah mengambil keresek yang ada ditangan Ali dan mengembalikan kepada Ibunya.
“Loh ko dibalikin lagi sih, ini buat kebaikan semuanya. Masa kamu udah nikah lama masih belum hamil juga” ucap Ibu.
“Ali terima ya bu hadiahnya, makasih” ucap Ali mengambil keresek itu kembali.
“Yaudah bu Dinda pamit dulu” ucap Dinda mengakhiri.
“Yaudah hati-hati nak” jawab ibu.
Ketiganya bergantian mencium punggung tangan ibu Dinda.
“Assalamu’alaikum bu” ucap Ali.
“Wa’alaikumussalam” jawab Ibu.
Ali menggandeng tangan Dinda dan Lizza, namun Lizza langsung melepaskan tangan Ali dari tangannya. Kenapa pake dilepas sih tadi aja digandeng mau-mau aja ko sekarang ko engga mau, ucap Ali dalam hatinya sambil melirik kearah Lizza.
Ketiganya masuk kedalam mobil, Lizza langsung duduk dibelakang pengemudi tanpa dipinta. Dinda hanya melirik pada Lizza karena tanggannya sudah membuka pintu dibelakang pengemudi, akhirnya Dinda menutup kembali dan pindah duduk disamping pengemudi. Saya rasa Lizza cemburu soal tadi Ali menggandeng tangan saya, berarti apakah Lizza juga menyukai mas Ali. Ucap Dinda melirik kearah Ali yang ada disampingnya yang sedang membantu Dinda memakai sabuk pengaman.
Dasar modus, ucap Lizza dalam hatinya melihat adegan didepan matanya. Ada perasaan cemburu tapi Lizza sendiri tidak menyadari kalau itu adalah perasaan cinta.
Terimakasih dukungannya🤗
Next yee🥳🥳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ismuto'ati Ismuto'ati
Lizza g nyadar uda mulia jatuh❤❤❤
2021-12-09
0
vebby lestari
katanya kak sarah naik taksi ehh tau" udah bertiga🤣🤣🤣
2021-03-24
0
Ceu Euis Awank
yg di bahas dinda tp sarah jd pusing thor..kbnykn istri
2021-03-01
0