Part-2 Syarat Lizza

Malam itu, Ali sudah berada diruang tamu rumah Lizza. Bersama kedua orang tuanya, menunggu Lizza keluar dari kamar. Diselangi dengan mengobrol panjang lebar bersama Abah. Tidak lama kemudian Lizza keluar dari kamarnya, semua mata memandang kearah Lizza yang sedang melangkah mendekat kearah Abah.

“Duduklah nak,” pinta abah sembari menepuk kursi yang disebelahnya tepat berada didepan Ali.

Dengan malu dan hanya menundukkan kepalanya Lizza duduk disamping Abah, bahkan dengan perasaan kesal dan marah namun sekuat tenaga dia tahan dan sembunyikan.

“Putriku, angkat kepalamu nak. Abah tidak mengizinkan kamu untuk menundukkan kepalamu kalau kamu tidak melakukan kesalahan apapun” ucap abah memulai pembicaraan.

Tapi kali ini Bah Lizza akan membuat kesalahan dan tundukan ini adalah malu karena telah membuat salah. Ucapnya dalam hati.

Perlahan Lizza mengangkat kepalanya dan sebentar melihat laki-laki yang ada dihadapanya, sosok yang akan menikahinya. Perasaan Lizza bercampur aduk, ada bahagia melihat Abahnya bahagia layaknya orang tua yang bersuka cita atas pernikahan putrinya, namun kesal karena dia tidak punya alasan untuk menolaknya, dan marah karena abah sendiri memaksanya untuk menikah.

“Putriku aku terima lamaran Ali untuk dirimu, abah merindhoi dan mengizinkanmu menikah dengannya. Menikahlah dengannya, jadilah istri yang sholeha, nak kini syurga berpindah pada keridhoan suamimu nanti nak” ucap Abah menyampaikannya patuahnya dengan kebahagiaan membuat yang mendengarkanya ikut tersentuh.

Hati Lizza teriris-iris mendengar ucapan Abah, didalam fikiran Lizza. Ali akan berbagi segalanya dengan wanita lain dalam hal apapun karena laki-laki yang akan menikahinya tidak hanya memiliki satu istri, bahkan tiga istri sekaligus. Rasanya ingin berteriak sekencang mungkin dan ingin menangis sekeras-kerasnya.

Bagaimana aku bisa menerima laki-laki yang akan berbagi cintanya untuk wanita lain bukan hanya diriku saja. Batin Lizza berteriak.

“Abah aku akan menjalani pernikahan ini” jawab Lizza dengan ragu.

“Maka akulah yang akan mengambil keputusan menerima atau menolak” seolah jiwanya memberi keberanian pada Lizza, agar dia bisa menyelesaikan apa yang hendak disampaikannya.

“Abah aku akan menikah dengannya tapi aku memiliki syarat yang harus dia patuhi, bahkan aku akan membuat perjanjian diatas materai sekalipun” lanjutnya, berusaha mengatur nafasnya dan mengatur semua perasaannya untuk tidak cengeng.

“Abah putrimulah yang akan menjalani hidup dengan laki-laki didepannmu ini. Aku bahkan tidak cukup mengenalnya dengan baik, aku juga masih banyak mimpi yang harus aku kejar dan aku capai” gemetar hatinya atas apa yang diucapkannya benar-benar sangat penuh pertimbangan.

“Apa syarat yang kamu ajukan Lizza?” tanya laki-laki itu yang berada dihadapannya, bahkan dia dengan mantap bertanya argumen Lizza yang belum selesai diucapkan.

Lizza tidak percaya bahwa laki-laki didepannya akan bertanya dengan sangat cepat atas syarat yang akan Lizza ajukan, bahkan belum memberi tahu apa syaratnya.

“Yang pertama, aku tidak bisa memberikan kepuasaan untukmu diatas tempat tidur. Kedua, jangan sentuh aku kecuali sekedar bersalaman. Ketiga, aku tidak mau dipaksa dalam hal apapun. Silahkan berfikir terlebih dahulu dan jawab iya atau tidak, itu akan menjadi penentu aku menikah atau tidak dengan ka Ali” jawabnya memaparkan dengan mantap dan jelas.

“Nak bukankah akan berdosa nanti kalau istri tidak melayani suaminya, kenapa kamu memberikan syarat yang belum tentu dibenarkan oleh islam” pendapat umi Ali terlontar begitu saja, menolak syarat yang diberikan Lizza terhadap putranya.

“Aku terima syaratmu Lizza, menikahlah denganku empat hari lagi dihitung dari hari ini. Kamu siap?” jawab Ali mantap.

Mengguncangkan kepercayaan yang susah payah Lizza kumpulkan saat menyampaikan syaratnya, kini menjadi butiran yang tak tampak lagi. Lizza berfikir bahwa syaratnya akan ditolak, ini mala justru sebaliknya.

Ali menerima tanpa berfikir panjang, bagaimana tidak. Dan laki-laki mana yang menikah hanya sekedar mengikat tidak bertujuan untuk memuaskan nafsunya. Rasanya mustahil syaratnya akan diterima, tapi pada nyatanya Ali menerima syarat Lizza dengan mudah.

Mata Lizza memanas seakan ingin menangis sekuat tenaga, dia berfikir laki-laki didepannya akan membatalkan niatnya menikahi Lizza karena syarat yang tentu saja tidak semua laki-laki akan menerimanya.

“Lizza” panggil Abah membuyarkan lamunan Lizza.

“Iya abah aku siap” spontan Lizza menjawabnya, walaupun hatinya dipenuhi dengan keraguan.

“Lizza tidak mau menikah secara mewah abah, cukup undang wali santriwan dan santriwati saja. Tidak perlu undang temen Lizza” lanjut Lizza dengan pandangan kosong, bagaimana dia punya alasan untuk menolaknya lagi.

Dia berfikir dengan syarat itu dia bisa membuat dinding besar nantinya yang akan menjadi penghalang antara dirinya dengan laki-laki didepannya. Semoga saja, itu harapan Lizza.

Lizza bangkit dari duduknya berlalu pergi meninggalkan ruang tamu, Ali bisa membaca dengan jelas dari raut wajah wanita didepannya itu. Bahwa dia tidak menginginkan pernikahan dengannya, tapi hatinya begitu egois ingin menjadikan Lizza istrinya. Walaupun sebenarnya dia ragu akankah dia boleh membahagiakan wanita itu, tapi Abah sekaligus guru Ali, beliau selalu mendukung karena Abah tau Ali adalah laki-laki yang cukup dekat dengan keluarga Abah dan bisa dipercayai ucapannya.

Terpopuler

Comments

Putri Auren

Putri Auren

hati ku bergetar baca nyaa...

dada ku bergemuruh.. mulai nyesek

2021-08-16

1

tika kartika

tika kartika

bikin nyesek 😤😤

2021-08-10

1

FrEScArE ImUeT

FrEScArE ImUeT

dasar bpk gk punya otak... malah dukung anak nya dimadu... mana ada wanita yg mau di madu... kesel q baca nya... dan laki2 seperti ali... gk puas apa udah punya 2 istri... mau ngancurin masadepan orang..

2021-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!