Part-18 Teh Buatan Lizza

Mobil sampai dihalaman rumah Ali, Lizza langsung keluar dan masuk kerumah. Ali dan Dinda ikut menyusul, Lizza mencari keberadaan ka Sarah. Terdengar suara didapur lantai satu Lizza pun kesana, menghampiri Sarah yang sedang masak.

“Ka Sarah” panggil Lizza.

“Udah pulang mana Dinda sama mas Ali?” tanya Sarah sambil fokus memasak.

“Ada tuh dibelakang” jawab Lizza.

“Ka Sarah tumben udah selesai masak” ucap Dinda menghampiri Lizza dan Sarah.

“Iya kebetulan saya pulang cepet jadi biar kalian pulang udah langsung makan” jawab Sarah menyelesaikan masakannya.

“Mas Ali mana?” tanya Sarah.

“Mas Ali udah langsung ke ruang kerjanya” jawab Dinda.

“Lizza kamu buatkan kopi buat mas Ali ya nanti kamu anterin sekalian kamu bersih-bersih nanti kita makan bareng” suruh Sarah pada Lizaa.

“Hah? aku ka? Lizza engga bisa buat kopi ka bisanya bikin teh, udah teh aja ya ka” ucap Lizza tersenyum.

Dinda dan Sarah tertawa mendengar jawaban Lizza, yang ternyata tidak bisa membuat kopi.

“Yasudah sebisa kamu aja Lizz” jawab Sarah tersenyum.

Lizza mulai membuat teh, aduhh berapa sendok yaa gulanya, ini beneran gula kan? Masa nanya lagi sih keliatan baget aku engga tau apa-apa. Ucap Lizza dalam hatinya.

Setelah selesai Lizza langsung membawa tehnya naik keatas sekalian Lizza pun mandi bersiap untuk makan malam, Lizza sudah sampai didepan ruang kerja Ali. Ragu karena tidak yakin dengan teh buatannya sendiri. Lizza memberanikan memegang knop pintunya dan mulai membukannya.

Crekk..

“Ka, Ka Ali” panggil Lizza masuk kedalam ruangan Ali.

Tidak lama kemudian Ali keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk saja menutupi bagian bawanya, Lizza terkejut melihatnya.

“Aaahhhhhh” teriak Lizza menutup matanya dengan tangan kirinya karena tangan kananya memegang teh.

“Kamu ngapain kesini? Kenapa engga ketuk pintu dulu sih?” tanya Ali.

“Kakak kenapa engga dikunci pintunya” tanya Lizza balik.

“Ngadep belakang cepet, aku mau pake baju nih” suruh Ali.

“Lizza keluar aja dehh ka” ucap Lizza.

“Engga usah udah ngadep belakang cepet” suruh Ali.

“Iya iyaa” jawab Lizza menurut, langsung menghadap kebelakang.

Padahal Ali memakai celana boxter hanya saja dia lilit dengan handuk bagian bawanya tapi memang dia tidak memakai baju, Ali langsung mengambil baju warna merah maron lengan pendek berpaduan dengan celana boxter motif.

“Sudah, sudah aku udah selesai” ucap Ali menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

“Nih teh buat kakak, ka Sarah yang suruh” ucap Lizza menghadap Ali dan memberikan teh buatannya meskipun Lizza ragu dengan teh buatannya itu.

“Hhmm, makasih” jawab Ali mengambil tehnya dan mulai meminumnya.

“Kalau minum duduk dong ka” tegur Lizza.

Ali pun akhirnya duduk disoffa dengan ekspresi yang aneh, Lizza melihat itu langsung menghampiri Ali dan duduk disamping Ali.

“Apa tehnya enak ka?” ucap Lizza ragu.

“Hhhmmm enakk” jawab Ali dengan ekspresi aneh dan mencurigakan.

“Kakak bohong ya, sini Lizza cobain" ucap Lizza berusaha mengambil teh yang ada ditangan Ali namun Ali tidak memberikannya.

“Ini enak ko, nih kamu liat ya kakak habisin” jawab Ali menghabiskan teh buatan Lizza dengan berusaha senyum.

“Kamu lihat nih udah habis” ucap Ali lagi sambil tersenyum memberikan gelasnya pada Lizza lalu meraih air mineral dimeja samping soffa lalu meminumnya.

Lizza melihat didalam gelas masih ada air teh mungkin satu tetes cukup untuk dia boleh rasa tehnya enak atau tidak, Lizza mengangkat gelas itu dan menempelkannya dibibirnya. Setelah Lizza rasa satu tetes itu, Lizza menatap Ali. Ali yang berada disampingnya tersenyum, Lizza terus menatap Ali.

“Kenapa tidak bilang kalau tehnya asin?” tanya Lizza cemberut.

“Aku menghargai kamu karena sudah membuat teh ini untukku” jawab Ali.

“ngomong-ngomong aku seneng kamu mau minum gelas bekas aku tadi minum, mau minum ini juga” menawarkan gelas berisi air putih yang ada ditangan Ali.

Lizza mengangguk, Ali memberikan gelas yang ada ditangannya. Lizza mulai meminumnya sampai habis, Lizza melirik Ali lagi.

“Maaf” ucap Lizza.

“Engga papa, udah sana mandi bau” ledek Ali menghibur sambil menutup hidungnya.

“Iiihhh apaan sih ka Ali nyebelin banget” jawab Lizza.

Keduanya pun tertawa bahagia, seolah mereka saling meluapkan cinta satu sama lain. Bagaimana tidak sudah cukup membuat Ali bahagia, Lizza mau meminum gelas yang sama dengannya. Bahkan sekarang kecanggungan keduanya tidak ada lagi, keduanya sudah akrab layaknya sepasang kekasih. Kenapa aku begitu bahagia dekat dengannya? Apa aku sudah mulai jatuh hati padanya, ucap Lizza dalam hatinya.

Jangan biarkan waktu ini berlalu ya Allah.. saya ingin tetap melihatnya tersenyum bahagia seperti itu, ucap Ali dalam hatinya.

 

 

Notes!!

Jangan lupa follow, like, and comment yang positif ya gaes biar jadi kekuatan tersendiri buat yang nulis🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

BuDe Pipit

BuDe Pipit

Mnusia tmpatnya slah n lpa,aku jg klo lg bru"/ga konsen krja d dpur ska ktuker😂

2021-04-13

1

Ceu Euis Awank

Ceu Euis Awank

kebangetan klw gk tau gula sm garam...ter la lu...hr gni emng ada ?

2021-03-01

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

baik bnget s ali.semoga cpt2 terbuka pintu ht nya lizza y

2021-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!