Part-8 Zaynab

Keesokan harinya Lizza sudah bersiap untuk pergi kuliah seusai sarapan tadi, ada seorang pria keluar dari mobil yang biasa Ali pakai.

"Selamat pagi nyonya, perkenalkan saya Fais sekarang saya yang akan mengantar istri-istri pak Ali kemana saja" ucap lelaki itu.

Dinda tidak banyak berfikir langsung masuk kedalam mobil, sedang Sarah berfikir pasti ini karena kejadian semalem. Dan Lizza berfikir pasti Ali marah karena Lizza minta kerja paruh waktu, uuhhh dasar ngambekan baru juga minta izin buat kerja ampe marah kaya begini, sarapan engga, nganterin juga engga ehhh malah sekarang gaji supir lagi dasar kakak ngambekan. Batin Lizza.

Lizza dan Sarah segera menyusul Dinda masuk kedalam mobil, seperti biasa mengantar Dinda, setelah itu Sarah dan lalu Lizza.

Setelah sampai didepan kampus Lizza langsung turun dari mobil dan melangkah masuk kelasnya, tidak sengaja diseberang taman kampus Lizza melihat sosok yang tidak asing.

Langkahnya langsung mendekat dan memeluk sosok itu yang tengah duduk dibangku panjang yang berada dibawa pohon lebat, Lizza segera melepaskan pelukannya setelah tebakannya benar akan sosok itu.

Dia adalah Zaynab teman dan juga sahabat Lizza, keduanya sangat dekat.

"Kemana aja kamu ngilang gitu aja" ucap Lizza cemberut.

"Maaf bep aku pulang kampung engga kasih kabar, habisnya kamu juga tiba-tiba pake cuti segala kaya orang mau nikah aje" jawab Zaynab.

"Emang aku udah nikah" ucap Lizza jujur.

"Apa luh udah nikah, beneran?" tanya Zaynab terkejut.

"Husttt, kecilin suara kamu Zaa ntar orang denger gimana" ucap Lizza menutup mulut Zaynab.

"Emang bener kamu udah nikah?" tanya Zaynab berbisik

"Iya itu juga terpaksa Za" jawab Lizza.

"Emang kenapa kamu bisa dipaksa nikah sama dia Lizz, setahu aku kamu orangnya engga bisa dipaksa" ucap Zaynab mengenal Lizza dengan baik.

"Panjang ceritanya Zaa, nanti deh kalau aku sempet ntar aku ceritain ke kamu. Ngomong-ngomong kamu ada kelas jam berapa Za?" tanya Lizza mengalihkan pembicaraan.

"Bentar lagi juga masuk Lizz, emang kenapa?" tanya balik Zaynab.

"Selesai kuliah jam ini nanti kamu dateng kekelas aku ya, nanti bakal aku ceritain semuanya sama kamu. Tapi ada syaratnya" jawab Lizza tertawa kecil.

"Syarat apaan Liz ko pake syarat segala sih" tanya Zaynab penasaran.

"Syaratnya adalah kamu harus bayarin aku makan siang hahaa.." jawab Lizza sambil tertawa.

"Aku kira apaan taunya itu doang" ucap Zaynab.

"Gimana mau engga? Sekalian ntar deketin aku sama dokter Reyza ya yang ngajar dikelas kamu ituloh" jawab Lizza.

"Iya iya ntar aku traktir, kamu gila ya Lizz kamu kan udah nikah masih aja suka sama dokter Reyza" ucap Lizza.

Dokter Reyza adalah dosen pengajar di jurusan Zaynab, dia seorang dokter muda. Karena diumurnya yang terbilang muda sudah bergelar dokter bahkan mengajar di universitas kedokteran dan juga bekerja disalah satu rumah sakit terkenal dijakarta, Lizza sudah naksir dengan Reyza dari pertama kali pertemuannya saat awal masuk university. Saat itu Lizza sedang menunggu didepan pintu kelas jurusan Zaynab, dan setelah materi selesai dosen tampan itu keluar dari kelas. Lalu keduanya saling bertemu dan bertatap wajah. Dari situlah Lizza menyukai Reyza sampai sekarang, bahkan kedekatan keduanya sudah lumayan berkembang, namun status Lizza yang kini sudah menjadi seorang istri rasanya enggan untuk melanjutkan perasaannya tapi dia selalu berfikir bahwa dia masih ada harapan.

"Entah Za aku juga aneh Za, tapi kamu tenang aja aku kan nanti bisa minta cerai sama ka Ali karena dia juga tahu kalau aku terpaksa dalam pernikahan ini" jawab Lizza santai, bahkan Lizza tidak memikirkan bagaimana hacurnya hati Ali kalau dia tahu istri yang dia cintai dari zamannya mondok menyukai lelaki lain.

"Aku sebagai sahabat kamu Lizz mau yang terbaik, tapi menurutku kalau kamu udah nikah cobalah kamu belajar mencintai suami kamu" nasehat Zaynab.

"Maunya sih gitu Za tapi aku engga bisa mencintai lelaki yang beristri dua aku engga mau cintanya dibagi-bagi kaya gitu" jawab Lizza.

"Apa jadi maksud kamu? kamu dijadiin istri kedua?" tanya Zaynab kaget.

"Bukan istri kedua Za tapi ketiga" ungkap Lizza.

"Hah? tiga banyak amat Liz, tapi kenapa abah kamu nyerahin kamu gitu aja yaa aku jadi penasaran" tanya Zaynab.

"Engga tau juga sih, udah nanti aja ceritanya aku mau kekelas dahhh" jawab Lizza langsung bangkit dari duduknya lalu melangkah pergi menuju kelasnya.

Setelah jam pelajaran selesai Zaynab sudah berdiri disamaping kelas Lizza, tidak lama Lizza keluar dari kelas.

"Wiihh tumben kamu udah datang Za" ucap Lizza tertawa.

"Aku penasaran Lizz ampe aku engga fokus tadi materinya pak Reyza" jawab Zaynab.

"Dokter Reyza ada jadwal ya sekarang?" tanya Lizza.

"Iya ada tapi tadi dia buru-buru katanya ada operasi dirumah sakit jadi buru-buru pergi" jawab Zaynab.

"Yah gagal deh makan siang bareng dokter ganteng hahaaa..." ucap Lizza sambil tertawa.

"Yaudah sana mau makan sama pak Reyza, engga usah sama aku" jawab Zaynab cemberut.

"Ucuhh ucuhh gitu aja marah, udah ayo pergi" bujuk Lizza menggandeng lengan Zaynab.

Keduanya pergi kekantin, Lizza memesan bakso dan Zaynab nasi goreng.

"Sambil nunggu makanan Dateng ceritain dari awal dong Lizz" pinta Zaynab.

"Jadi gini awalnya, Ka Ali ngelamar aku sama Abah beliau kebetulan murid kesayangan Abah waktu mondok. Waktu pernikahannya yang pertama dengan ka Sarah beliau juga minta saran sama Abah, sampe pernikahannya yang kedua pun beliau minta saran sama Abah. Dan awalnya aku nolak tapi keluarga ka Ali datang untuk melamar aku yang kedua, aku dipertemukan dengan keluarganya" ucap Lizza.

"Lalu lalu" jawab Zaynab tidak sabar.

"Lalu akhirnya aku tidak punya pilihan lagi, aku mengajukan syarat dan ka Ali menerimanya tapi tidak dengan keluarganya. Namun entah ka Ali begitu mantap menerima syaratku, akhirnya pernikahanpun tiba perasaan itu campur aduk namun tidak bisa aku jelaskan. Dan aku melihat dari wajah Abah kebagaian yang belum pernah aku lihat sebelumnya, Abah bilang alasannya menerima lamaran ka Ali karena dia adalah laki-laki yang pantas menggantikan Abah dalam menjagaku" ucap Lizza.

"Apa syarat yang kamu berikan Lizz" tanya Zaynab.

"Syaratnya adalah yang pertama, aku tidak bisa memberikan kepuasaan untuknya diatas tempat tidur. Kedua, jangan sentuh aku kecuali sekedar bersalaman. Ketiga, aku tidak mau dipaksa dalam hal apapun" ucap Lizza.

"Dan aku bisa menyimpulkan bahwa suamimu adalah laki-laki yang bisa menghargai perempuan, dia menikah bukan karena syahwat" jawab Zaynab.

"Kamu tau Zaa untuk pertama kalinya beliau melamar untuk dijadikan istri" ucap Lizza.

"Emang istri pertama dan keduanya bukan dilamar suamimu" tanya Zaynab.

"Bukan, yang pertama sebab amanah dari alm.ayahnya dan yang kedua perempuannya yang menawarkan sendiri pada ka Ali" ucap Lizza.

"Dan kamu adalah wanita yang dia cintai Liz" jawab Zaynab sok tau.

"Aku juga sempat berfikir seperti itu, tapi aku jadi kesel karena dia pasti melakukan layaknya suami istri dengan istri pertama dan keduanya dan itu selalu aku fikirkan, aku membenci hal itu" ucap Lizza.

"Iya aku faham ko Lizz" jawab Zaynab.

Kring.. kring..

Pesan masuk diponsel Lizza.

Ka Ali 💌

Temui aku diruang

administrasi sekarang

"Za aku pergi dulu ya, ka Ali ada disini" ucap Lizza.

"Tapi makanan kamu gimana lizz?" tanya Zaynab

"Dibungkus aja nanti aku kesini lagi oke, dahh" ucap Lizza melangkah pergi.

Lizza mempercepat langkahnya menuju ruang administrasi.

Terpopuler

Comments

Syarifa Moh Rangga

Syarifa Moh Rangga

aku mengerti thor

2021-08-17

0

Nana Biella

Nana Biella

S7 kak

2021-07-27

2

Nevita Vita

Nevita Vita

Thor....geregetan nih sama ceritanya....💪💪 gereget

2021-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!