Keesokan harinya Lizza sudah bersiap untuk pergi kuliah seusai sarapan tadi, ada seorang pria keluar dari mobil yang biasa Ali pakai.
"Selamat pagi nyonya, perkenalkan saya Fais sekarang saya yang akan mengantar istri-istri pak Ali kemana saja" ucap lelaki itu.
Dinda tidak banyak berfikir langsung masuk kedalam mobil, sedang Sarah berfikir pasti ini karena kejadian semalem. Dan Lizza berfikir pasti Ali marah karena Lizza minta kerja paruh waktu, uuhhh dasar ngambekan baru juga minta izin buat kerja ampe marah kaya begini, sarapan engga, nganterin juga engga ehhh malah sekarang gaji supir lagi dasar kakak ngambekan. Batin Lizza.
Lizza dan Sarah segera menyusul Dinda masuk kedalam mobil, seperti biasa mengantar Dinda, setelah itu Sarah dan lalu Lizza.
Setelah sampai didepan kampus Lizza langsung turun dari mobil dan melangkah masuk kelasnya, tidak sengaja diseberang taman kampus Lizza melihat sosok yang tidak asing.
Langkahnya langsung mendekat dan memeluk sosok itu yang tengah duduk dibangku panjang yang berada dibawa pohon lebat, Lizza segera melepaskan pelukannya setelah tebakannya benar akan sosok itu.
Dia adalah Zaynab teman dan juga sahabat Lizza, keduanya sangat dekat.
"Kemana aja kamu ngilang gitu aja" ucap Lizza cemberut.
"Maaf bep aku pulang kampung engga kasih kabar, habisnya kamu juga tiba-tiba pake cuti segala kaya orang mau nikah aje" jawab Zaynab.
"Emang aku udah nikah" ucap Lizza jujur.
"Apa luh udah nikah, beneran?" tanya Zaynab terkejut.
"Husttt, kecilin suara kamu Zaa ntar orang denger gimana" ucap Lizza menutup mulut Zaynab.
"Emang bener kamu udah nikah?" tanya Zaynab berbisik
"Iya itu juga terpaksa Za" jawab Lizza.
"Emang kenapa kamu bisa dipaksa nikah sama dia Lizz, setahu aku kamu orangnya engga bisa dipaksa" ucap Zaynab mengenal Lizza dengan baik.
"Panjang ceritanya Zaa, nanti deh kalau aku sempet ntar aku ceritain ke kamu. Ngomong-ngomong kamu ada kelas jam berapa Za?" tanya Lizza mengalihkan pembicaraan.
"Bentar lagi juga masuk Lizz, emang kenapa?" tanya balik Zaynab.
"Selesai kuliah jam ini nanti kamu dateng kekelas aku ya, nanti bakal aku ceritain semuanya sama kamu. Tapi ada syaratnya" jawab Lizza tertawa kecil.
"Syarat apaan Liz ko pake syarat segala sih" tanya Zaynab penasaran.
"Syaratnya adalah kamu harus bayarin aku makan siang hahaa.." jawab Lizza sambil tertawa.
"Aku kira apaan taunya itu doang" ucap Zaynab.
"Gimana mau engga? Sekalian ntar deketin aku sama dokter Reyza ya yang ngajar dikelas kamu ituloh" jawab Lizza.
"Iya iya ntar aku traktir, kamu gila ya Lizz kamu kan udah nikah masih aja suka sama dokter Reyza" ucap Lizza.
Dokter Reyza adalah dosen pengajar di jurusan Zaynab, dia seorang dokter muda. Karena diumurnya yang terbilang muda sudah bergelar dokter bahkan mengajar di universitas kedokteran dan juga bekerja disalah satu rumah sakit terkenal dijakarta, Lizza sudah naksir dengan Reyza dari pertama kali pertemuannya saat awal masuk university. Saat itu Lizza sedang menunggu didepan pintu kelas jurusan Zaynab, dan setelah materi selesai dosen tampan itu keluar dari kelas. Lalu keduanya saling bertemu dan bertatap wajah. Dari situlah Lizza menyukai Reyza sampai sekarang, bahkan kedekatan keduanya sudah lumayan berkembang, namun status Lizza yang kini sudah menjadi seorang istri rasanya enggan untuk melanjutkan perasaannya tapi dia selalu berfikir bahwa dia masih ada harapan.
"Entah Za aku juga aneh Za, tapi kamu tenang aja aku kan nanti bisa minta cerai sama ka Ali karena dia juga tahu kalau aku terpaksa dalam pernikahan ini" jawab Lizza santai, bahkan Lizza tidak memikirkan bagaimana hacurnya hati Ali kalau dia tahu istri yang dia cintai dari zamannya mondok menyukai lelaki lain.
"Aku sebagai sahabat kamu Lizz mau yang terbaik, tapi menurutku kalau kamu udah nikah cobalah kamu belajar mencintai suami kamu" nasehat Zaynab.
"Maunya sih gitu Za tapi aku engga bisa mencintai lelaki yang beristri dua aku engga mau cintanya dibagi-bagi kaya gitu" jawab Lizza.
"Apa jadi maksud kamu? kamu dijadiin istri kedua?" tanya Zaynab kaget.
"Bukan istri kedua Za tapi ketiga" ungkap Lizza.
"Hah? tiga banyak amat Liz, tapi kenapa abah kamu nyerahin kamu gitu aja yaa aku jadi penasaran" tanya Zaynab.
"Engga tau juga sih, udah nanti aja ceritanya aku mau kekelas dahhh" jawab Lizza langsung bangkit dari duduknya lalu melangkah pergi menuju kelasnya.
Setelah jam pelajaran selesai Zaynab sudah berdiri disamaping kelas Lizza, tidak lama Lizza keluar dari kelas.
"Wiihh tumben kamu udah datang Za" ucap Lizza tertawa.
"Aku penasaran Lizz ampe aku engga fokus tadi materinya pak Reyza" jawab Zaynab.
"Dokter Reyza ada jadwal ya sekarang?" tanya Lizza.
"Iya ada tapi tadi dia buru-buru katanya ada operasi dirumah sakit jadi buru-buru pergi" jawab Zaynab.
"Yah gagal deh makan siang bareng dokter ganteng hahaaa..." ucap Lizza sambil tertawa.
"Yaudah sana mau makan sama pak Reyza, engga usah sama aku" jawab Zaynab cemberut.
"Ucuhh ucuhh gitu aja marah, udah ayo pergi" bujuk Lizza menggandeng lengan Zaynab.
Keduanya pergi kekantin, Lizza memesan bakso dan Zaynab nasi goreng.
"Sambil nunggu makanan Dateng ceritain dari awal dong Lizz" pinta Zaynab.
"Jadi gini awalnya, Ka Ali ngelamar aku sama Abah beliau kebetulan murid kesayangan Abah waktu mondok. Waktu pernikahannya yang pertama dengan ka Sarah beliau juga minta saran sama Abah, sampe pernikahannya yang kedua pun beliau minta saran sama Abah. Dan awalnya aku nolak tapi keluarga ka Ali datang untuk melamar aku yang kedua, aku dipertemukan dengan keluarganya" ucap Lizza.
"Lalu lalu" jawab Zaynab tidak sabar.
"Lalu akhirnya aku tidak punya pilihan lagi, aku mengajukan syarat dan ka Ali menerimanya tapi tidak dengan keluarganya. Namun entah ka Ali begitu mantap menerima syaratku, akhirnya pernikahanpun tiba perasaan itu campur aduk namun tidak bisa aku jelaskan. Dan aku melihat dari wajah Abah kebagaian yang belum pernah aku lihat sebelumnya, Abah bilang alasannya menerima lamaran ka Ali karena dia adalah laki-laki yang pantas menggantikan Abah dalam menjagaku" ucap Lizza.
"Apa syarat yang kamu berikan Lizz" tanya Zaynab.
"Syaratnya adalah yang pertama, aku tidak bisa memberikan kepuasaan untuknya diatas tempat tidur. Kedua, jangan sentuh aku kecuali sekedar bersalaman. Ketiga, aku tidak mau dipaksa dalam hal apapun" ucap Lizza.
"Dan aku bisa menyimpulkan bahwa suamimu adalah laki-laki yang bisa menghargai perempuan, dia menikah bukan karena syahwat" jawab Zaynab.
"Kamu tau Zaa untuk pertama kalinya beliau melamar untuk dijadikan istri" ucap Lizza.
"Emang istri pertama dan keduanya bukan dilamar suamimu" tanya Zaynab.
"Bukan, yang pertama sebab amanah dari alm.ayahnya dan yang kedua perempuannya yang menawarkan sendiri pada ka Ali" ucap Lizza.
"Dan kamu adalah wanita yang dia cintai Liz" jawab Zaynab sok tau.
"Aku juga sempat berfikir seperti itu, tapi aku jadi kesel karena dia pasti melakukan layaknya suami istri dengan istri pertama dan keduanya dan itu selalu aku fikirkan, aku membenci hal itu" ucap Lizza.
"Iya aku faham ko Lizz" jawab Zaynab.
Kring.. kring..
Pesan masuk diponsel Lizza.
Ka Ali 💌
Temui aku diruang
administrasi sekarang
"Za aku pergi dulu ya, ka Ali ada disini" ucap Lizza.
"Tapi makanan kamu gimana lizz?" tanya Zaynab
"Dibungkus aja nanti aku kesini lagi oke, dahh" ucap Lizza melangkah pergi.
Lizza mempercepat langkahnya menuju ruang administrasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Syarifa Moh Rangga
aku mengerti thor
2021-08-17
0
Nana Biella
S7 kak
2021-07-27
2
Nevita Vita
Thor....geregetan nih sama ceritanya....💪💪 gereget
2021-05-22
0