Part-11 Mencari Ali

Keesokan harinya, Lizza sudah berada dikampusnya diantar sama supir yang biasa mengantarkannya kekampus. Lizza benar-benar berfikir kemana laki-laki itu pergi sampai tidak pulang, kenapa kabur dari masalah, kenapa tidak diselesaikan secara musyawarah? Kenapa kamu menghilang sih kaaaaaaaa. Teriak Lizza didalam hatinya.

Jam pelajaran selesai menunjukan pukul 16:19 Wib, Lizaa keluar dari masjid kampus. Tidak sengaja bertemu dengan Zaynab, keduanya duduk diteras depan masjid.

“kamu kenapa sih Lizz? Kayanya banyak fikiran banget” tanya Zaynab.

“kayanya aku harus cari ka Ali deh Zaa biar masalahnya selesai” jawab Lizza bersemangat.

“Masalah apaan sih maksudnya aku kan engga faham” ucap Zaynab bingung arah bicara Lizza kemana.

“Aku engga bisa ceritain ke kamu, nanti dehh kalau aku sempet” jawab Lizza.

“Yaudah aku do’akan yang terbaik buat kamu Lizz, kalaupun ada masalah aku yakin kamu bakal bisa nyelesain semuanya” ucap Zaynab memberikan semangat pada Lizza.

Seorang dosen mengahmpiri kedua wanita yang sedang duduk diteras masjid, dosen tampan dan juga berwibawa.

“Zaynab” panggil dosen tampan itu.

“Eh bapak ko ada disini” jawab Zaynab spontan bangkit dari duduknya

Lizza pun ikut bangikit dari duduknya, setelah tau dosen yang berada dihadapannya adalah dosen yang selama ini Lizza suka. Dia bernama Reyza, seorang dosen yang perfect menurut mahasiswi yang tergila-gila olehnya. Dan salah satunya Lizza, tapi tidak dengan Zaynab justru sahabat Lizza menganggap bahwa Reyza biasa saja.

“Saya sudah kirim materi besok lewat e-mail kamu. Besok saya tidak bisa mengajar karena ada seminar disalah satu universitas, jadi nanti besok saya kasih tugas lewat kamu. Setelah selesai kumpulkan dan kirimkan kepada saya, nanti saya nilai” perintah Reyza dosen Zaynab dikelas.

“Tapi kenapa harus saya pak?” tanya Zaynab bingung.

“Karena hari ini saya hanya lihat kamu bukan yang lain, jadi jangan banyak bertanya lakukan saja faham!” tegas Reyza.

“Baik pak” jawab Zaynab pasrah.

“Bapak seminar dimana?” tanya Lizza.

“Kenapa emangnya?” tanya balik Reyza.

“Engga papa pak Cuma mau tau aja” jawab Lizza

“saya rasa tidak perlu menjawabnya” ucap Reyza langsung pergi begitu saya.

“uhuhhhh kamu lihat Lizza dosen itu, kenapa kamu bisa suka dengan pria seperti itu. Bilang makasih aja enggaa, kenapa coba harus aku” ucap Zaynab kesal.

“Menurutku dia baik Zaa hanya saja kitanya yang engga kenal dia makanya kita engga tau” bela Lizza.

“Iya deh yang suka mah, cinta itu kan butua. Ingett kamu udah nikah ya Lizz” ucap Zaynab.

“Zaa anterin aku kerumah abah yuk” ajak Lizza.

“Ngapain Lizz kesana?”tanya Zaynab.

“Ada urusan, mau engga nih anterin aku” jawab Lizza.

“hhmm.. iya hayuu” jawab Zaynab.

Kedua sahabat itu pun pergi menaiki mobil milik Zaynab, beberapa lama kemudian mobil memasuki pekarangan pondok pesantren, sekaligus rumah kediaman abah Lizza.

“Makasih Zaa udah anterin aku, kamu langsung pulang aja ya” ucap Lizza sambil membuka pintu mobil.

“Eh, eh tunggu” tahan Zaynab memegang lengan tangan Lizza.

“Apaan Zaa?” tanya Lizza sedikit kesal, udah tau lagi buru-buru ini lagi Zaynab pake tahan-tahan segala lagi, ada apaan sih nih Zaynab. Ucap Lizza dalam hati.

“Main pergi aja kamu Lizz, engga nawarin aku masuk apa? Seengganya biar aku ketemu abah kamu dulu deh barang kali aja dikasih makan sama minum gratis gitu, hahahaaa” jawab Zaynab tertawa.

“Apaan sih kamu Zaa mikirinnya makanan mulu udah ah, aku masuk ya kamu langsung pergi aja ntar kapan-kapan deh ketemu abah akunya oke. Assalamu’alaikum” ucap Lizza langsung keluar mobil.

“Wa’alaikumussalam, yah elah pelit amat sih Lizz” gerutu Zaynab dalam mobil.

Mobil Zaynab sudah beranjak dari halaman rumah abah, Lizza melangkahan kakinya mendekati rumah dilihatlah mobil milik Ali yang terparkir didepan rumahnya. Ternyata ka Ali engga pulang ada disini, kenapa engga selesain baik-baik sih main kabur aja dari rumah dasar laki-laki pengecut. Kesal Lizza dalam hati.

“Assalamu’alaikum bah, abah” ucap Lizza memanggil abahnya, Lizza langsung masuk tanpa menunggu didepan pintu karena rumah abah rumah dia juga. Hehee..

“Wa’alaikumussalam, masuk nak” jawab ustadzah Imah yang sedang duduk disoffa ruang tamu.

Lizza segera mencium pungung tangan ustadzah Imah, Lizza mendapatkan ciuman dikening dan dipipi kanan kiri oleh ustadzah Halimah.

“Umi abah mana?” tanya Lizza mencari keberadaan abahnya, sambil duduk disebelah ustadzah Imah.

“Abah lagi diruang tvi lagi main sama ponakanmu” jawab ustadzah Imah sambil meminum secangkir teh susu.

“Lizza kesana dulu ya umi” ucap Lizza langsung bangkit dari duduknya setelah melihat ustadzah Imah menganggukan kepalanya.

Lizza menuju ruang tvi dan Lizza melihat abah sedang main bersama ponakan kembarnya, perlahan langkahnya mendekat. Fikirannya memikirkan apakah abah tahu soal ini? Kalau tahu pasti abah akan marah tapi keliatannya abah happy aja pasti abah belum tahu. Aaahhh bagaimana ini? Haruskah aku cerita sama abah tetantang ini. Hati Lizza bergemuruh ribut dalam fikirannya.

“Abah,” panggil lembut Lizza pada Abahnya.

“Iya putriku, ada apa nak? Kamu kenapa kemari?” tanya abahnya.

“Emangnya engga boleh ya kalau Lizza kesini, ini kan rumah Lizza juga abah. Eh ngomong-ngomong ka Ali semalem tidur disini yah bah” tanya balik Lizza, sambil mencium telapak dan pungung tangan abahnya.

“Ali tidur dipondok katanya kagen suasana mondok jadi dia tidur disana dan menjalankan rutinitas santri seperti biasanya, apa ada masalah nak?” jawab abahnya sekaligus berbalik bertanya karena melihat raut wajah Lizza yang semaksimal mungkin dia tutupi agar abahnya tidak tahu dulu saat ini.

“Tidak ada masalah apapun bah, emang ka Ali engga cerita apa-apa ke abah?” tanya Lizza lagi.

“Engga, Ali engga bilang apa-apa” jawab abah.

“Ka Ali sekarang dimana bah?” tanya Lizza lagi.

“Dia dimasjid lagi dengerin ceramah mas Ibnu” jawab Abah.

“Lizza kesana dulu yah bah” ucap Lizza berajak.

“Iya nak, kalau ada masalah dan tidak menemukan titik terang berdo’alah nak jangan lupa” nasehat abahhya seolah tahu putrinya sedang menghadapi masalah.

“Iya bah Insyaallah” jawab Lizza.

Lizza melangkah keluar rumah dan sedikit bersapa dengan ustadzah Imah tadi diruang tamu, Lizza melangkah pergi ke Masjid yang berada dipesantren tidak terlalu jauh dekat dengan rumahnya. Lizza melihat ceramah masih berjalan, dan akhirnya Lizza memilih duduk diteras masjid menyenderkan sebagian badannya kedinding pondasi masjid, menunggu sampai ceramah selesai.

Attention🥳🥳

Maaf banget baru bisa up kemaren² kaga ada kuota, dan alhamdulillah sekarang bisa up kembali. Makhlum ceritanya masih amatiran, menerima kritis, saran, dan pendapat kalian yah kawan. 😉😊 Semoga manfaat, do'ain biar saya jadi orang yang lebih baik lagi. 🙃😉

Terpopuler

Comments

Syarifa Moh Rangga

Syarifa Moh Rangga

pak reyza pasti sukanya ke zaynab

2021-08-22

0

Fatma Ningsih

Fatma Ningsih

wah menarik

2021-01-18

1

Suharnik

Suharnik

Semangat otorku udah aq ksih vote ama bintang 5💪💪💪❤❤❤⭐⭐⭐⭐⭐

2021-01-12

2

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!