Part-5 Kuliah

Setelah beberapa hari Lizza libur dari kuliahnya, dan hari ini Lizza sudah bersiap untuk kembali kuliah. Lizza keluar dari kamarnya, melangkah kearah ruang kerja Ali yang berada disamping kamarnya hanya beberapa langkah saja. Karena ada sesuatu yang ingin Lizza sampaikan dengan Ali, dengan ragu dia mengetuk pintu kerja Ali

Tok.. tok.. tok..

"Ka ini aku Lizza" ucap Lizza dibalik pintu, seolah meminta izin dari sang pemilik untuk masuk.

"Masuk" jawab Ali dari dalam ruang kerjanya.

Ckreek..

Lizza membuka kenop pintu ruang kerja, dilihatnya Ali yang sedang duduk didepan leptop yang menyala dihadapanya. Lizza melangkah mendekat dengan ragu, dia pun memberanikan diri untuk duduk dikursi yang ada dihadapan Ali.

"Ka aku mau minta uang" ucap Lizza ragu.

"Iya, aku akan siapkan nanti. Kamu tunggu diruang tamu dulu dengan istri-istriku. Nanti aku kasih uangnya ke kamu" jawab Ali yang fokus pada leptop dihadapannya.

Istri-istrimu? Uuhhh aku benci jadi istri ketigamu!! Protes Lizza dalam hatinya.

Lizza tidak menjawab apapun, dia segera melangkah keluar dan menutup pintu ruang kerjanya dengan perasaan kesal.

Diruang tamu lantai satu Sarah dan Dinda sudah bersiap, Sarah mengajar disalah satu sekolah dasar sedangkan Dinda membantu ibu dan ayahnya yang memiliki toko sembako setiap hari. Itulah rutinitas Sarah dan Dinda, sedangkahn Ali pergi ke perusahan miliknya lalu ditambah Lizza yang harus kuliah.

Ali datang menghampiri ruang tamu, Ali duduk disoffa yang muat hanya satu orang. Dinda duduk disebelah kanan Ali dan Sarah duduk disebelah kiri Sedangkan Lizza duduk disamping Dinda disebelah kanan Ali. Lalu Ali menyodorkan amplop putih yang berisi uang ke Dinda.

"Dinda ini untuk kamu, saya harus bersikap adil dengan semua istri ku jadi ketika salah satu istri saya ada yang meminta uang aku akan kasih secara rata. Tolong difahami" ucap Ali mengawali obrolan setelah selesai sarapan.

"Mas bukannya udah ada jatah perbulan, sayang mas uangnya bisa disimpan buat yang lain" protes Sarah.

Ali menyodorkan amplop putih kearah Sarah.

"Ini untuk kamu juga" jawab Ali santai.

"Bisa kita pergi sekarang, aku akan terlambat nanti" sela Lizza.

Lizza bangkit dari duduknya dan melangkah keluar rumah, Ali menghela nafas lalu tersenyum melihat tingkah Lizza.

Pembicaraan diakhiri, Sarah, Dinda, dan Ali menyusul Lizza keluar dan masuk kedalam mobil.

Sudah menjadi kewajiban Ali untuk menyetir, untuk menghantarkan satu persatu istrinya. Sarah duduk disamping pengemudi, sedang Lizza dan Dinda duduk dibelakang pengemudi. Kebetulan arah tujuan searah sehingga Ali menurunkan secara teratur, Setelah mengantar Sarah kemudian mengantar Dinda. Dan setelah selesai saatnya Ali harus mengantar Lizza,

"Bisa kamu pindah duduk disamping aku?" tawar Ali setelah Dinda turun dari mobil.

Lizza menurut untuk pindah duduk disamping pengemudi lebih tepatnya disebelah Ali, senyum Ali mengembang karena melihat kepatuhan Lizza yang tanpa protes. Walaupun Lizza sama sekali tidak membalas senyuman dari Ali, namun perasaan bahagia yang saat ini Ali rasakan.

Setelah beberapa menit kemudian, sampailah mobil milik Ali didepan university tempat Lizza menimbah ilmu.

"Lizza" panggil Ali menghentikan langkah kaki Lizza yang ingin hendak keluar dari pintu mobil.

"Ini untukmu" menyodorkan amplop putih dihadapan Lizza

"Semoga uang ini cukup buat kamu" lanjut Ali.

"Makasih" jawab Lizza cuek.

Ali menyodorkan tangannya dihadapan Lizza seolah menyuruh agar mencium punggung tangannya, Lizza menurut lalu maraih tangan Ali dan menciumnya dibagian hidung.

Ali menyentuh dagu Lizza menatap dengan penuh cinta. Lalu menarik perlahan wajah Lizza yang didekatkannya ke arah bibir Ali, namun seketika Lizza menahan tarikan lembut dari Ali. Seolah menolak dengan ciuman Ali yang akan mendarat dikeningnya. Ali langsung tersadar dari apa yang ingin dilakukannya lalu segera melepaskan sentuhan tangannya didagu Lizza.

"Maaf, seharuskan aku tidak melakukan itu" ucap Ali menenagkan Lizza yang terlihat takut.

Lizza tidak menjawab apapun dia langsung keluar dari mobil, dan memasuki gerbang kuliahnya.

Sampailah Lizza dikelas lalu duduk dikursi yang biasa dia tempati, seorang pria menghampiri Lizza dan duduk dikursi kosong yang berada disebelahnya.

"Reyhan, bikin kaget aja" ucap Lizza menyadari kedatangan Reyhan teman sekelasnya.

"Sorry udah bikin kamu kaget, habisnya ngelamun mulu sih. Ampe aku dateng engga nyadar" jawab Reyhan.

"Aku engga ngelamun" jawabnya bohong, jelas-jelas tadi dia ngelamun.

"Kamu kemana aja? Ko baru keliatan udah kaya habis nikah aja kamu Liz" ledek Reyhan ceplas-ceplos.

"Apaan sih, kalau aku nikah ntar kamu sama Zaynab aku undanglah" jawabnya berbohong.

Lizza sengaja tidak mengundang kawan-kawannya saat menikah dengan Ali karena dia tidak mau reputasinya rusak karena harus menikah dengan laki-laki yang sudah beristri dan bahkan aku dijadikan istri ketiganya benar-benar memalukan.

"Rey, Zaynab masuk engga? Dia ada dikelasnya atau dimana?" tanya Lizza.

Zaynab adalah teman baik Lizza saat pertama kali masuk kuliah sangat dekat hingga saat ini, keduanya mengambil jurusan yang berbeda itu sebabnya kelasnya pun berbeda.

"Dia pulang kampung katanya sih Liz" jawab Reyhan.

"Ko dia pulang kampung engga bilang sama aku sih, kan bisa kirim wathsap" jelas Lizza bete karena hari ini Lizza pengen ceritain semua yang terjadi didalam hidupnya sama Zaynab.

"Kayanya dia juga mendadak deh dapet info kalau oppanya sakit" ucap Reyhan.

Zaynab bukan asli orang Jakarta, dia lahir dikota johar Malaysia Kuala lumpur. Zaynab lancar bahasa Indonesia karena dari kelulusan SMP dia pindah ke Jakarta melanjutkan SMAnya dan kuliahnya.

"Pantesan aja nomernya susah dihubungin" keluh Lizza

Jam pelajaran dimulai, keduanya menghentikan pembicaraan. Setelah jam selesai, Lizza keruang administrasi karena hari ini dia harus bayar uang semesternya, itu kenapa alasannya meminta uang kepada Ali. Lizza keluar dari ruang administrasi dengan perasaan sedih dan bingung, dia membawa kembali uang yang Ali berikan tadi pagi.

Lizza duduk dikantin, dia tidak memesan makanan apapun karena uang bulanannya saja kurang bagaimana dia bisa makan. Reyhan datang menghampiri Lizza membawa dua botol teh pucuk, meletakannya diatas meja tepat dihadapan Lizza.

"Buat kamu, minum!" ucap Reyhan sambil meminum teh pucuk miliknya.

"Makasih" jawab singkat Lizza.

"Kamu kenapa Liz, sedih gitu mukanya. Tadi aku liat kamu habis dari ruang administrasi baru bayar semesteran ya padahalkan masih ada tiga hari lagi tau" jelas Reyhan panjang lebar.

"Bagaimana aku bisa dapetin uang dalam tiga hari Rey" tanya Lizza sedih.

"Biasanya kamu minta sama Abah kamu kan Liz, kenapa kamu pusing mikirin buat dapet uang" jawab Reyhan.

"Hhm.. maksudku aku boleh pinjem uang kamu engga? nanti aku ganti" pinta Lizza.

"Boleh aja kebetulan aku baru gajian dari kerja part time aku, kamu butuh berapa?" ucap Reyhan.

"Butuh tiga ratus ribu rupiah lagi Rey, buat nambahin kurangnya" jawab Lizza.

"Segitu aja" ucap Reyhan sambil mengeluarkan uang dari dompet kulit hitam miliknya disaku kanan.

"Makasih Rey, nanti aku ganti oke" jawab Lizza bahagia dan selanjutnya memikirkan bagaimana cara membayarnya.

Lizza segera bangkit dari duduknya dan melangkah pergi keruang administrasi menyerahkan uang yang lengkap untuk membayar semesternya, hatinya seketika berubah menjadi bahagia.

Terpopuler

Comments

Fikah Handayani

Fikah Handayani

hadeh ..sakit baca ny.

2021-08-23

0

Putri Auren

Putri Auren

adil kan harus nya sesuai kebutuhan.
kalau lizza kebutuhan buat bayar kuliah disamakan dgn yg lain ya itu ga adil nama nyaa

2021-08-16

2

FAH'AISY

FAH'AISY

nk rak seneng yo emmoh jaluk duwit.

2021-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!