Part-3 Pernikahan

Waktu berjalan begitu cepat, empat hari berlalu saat pertemuan kedua keluarga. Dan akhirnya hari ini Ali akan mengucapkan ikrar dihadapan wali mempelai wanita untuk bersumpah dihadapan Allah dan Rasul-Nya. Akan membahagiakan istrinya dengan segenap jiwa dan raga, akan memuliakan istrinya dengan sebaik yang islam ajarkan, akan menghormatinya dengan cinta dan kasih sayang, menjaganya dalam keadaan sehat maupun sakit.

Itu yang difikirkan oleh hatinya ketika tangan Abah wanita itu diraihnya, menuntun ijab lalu dijawabnya qobul.

Lizza duduk dibelakang Ali didampingi umi Ali dan Ustadzah Imah adik kandung dari Abahnya, pernikahannya cukup sederhana hanya dihadiri beberapa orang. Bahkan Ali tidak mengundang karyawannya dikantor hanya beberapa saja, acara ijab qobul pun tiba.

"Ahmad Ali Al-Fariz Bin Ibnu Al-Fariz, saya nikahkan engkau dengan anak kandung saya, Lizzannatunisa binti Ahmad Mahmud Muddin, dengan mas kawinnya sebuah cincin emas dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Lizzannatunisa binti Ahmad Mahmud Muddin dengan mas kawinnya yang tersebut tunai."

"Bagaimana saksi, sah?"

"Sah!"

"Sah!!”

"Alhamdulillahirrobbil 'allamiin.."

Lizza meneteskan air matanya yang dari tadi dia tahan agar tidak terjatuh, namun tanpa diminta butiran itu jatuh bergantian. Suasana menjadi bahagia dan haru, nampak jelas terlihat dari Abah Lizza yang tersenyum lebar menatap ustadzah Imah yang berada disamping putrinya. Sedangkan Lizza menundukan kepalannya menangis sesegukan tanpa ia bisa bendung lagi, butiran itu mengalir tanpa bisa dicegah.

Entah itu karena bahagia atau justru sebaliknya, Ali membalikan badannya dan mendekat kearah wanita yang berada dibelakangnya. Dengan penuh perasaan campur aduk, Lizza meraih tangan Ali dan mencium punggung tangan Ali tepat dibagian bibirnya, dan detik ini Lizza sudah menjadi istrinya. Ali meletakan tangannya diatas kepala Lizza, dibacakan do'a sesuai ajaran Islam.

Yaa Allah jadikan dia istri yang sholeha, jadikanlah dia wanita yang sesuai keinginanmu, yaa Allah izinkan aku membahagiakannya, mencintainya, dan menyayanginya. Maafkan aku terlalu egois memaksamu menikah denganku, karena aku mencintaimu. Batin Ali.

Ali meraih dagu Lizza mendongokkan kepalanya melihat mata Ali. Tangan Ali reflak menyentuh pipih Lizza dan mengusapnya dengan pelan, seolah mengatakan jangan menangis! Maafkan aku membuat kamu terluka. Batin Ali.

Didekatkannya wajah Ali dikening Lizza, Ali menciumnya dengan perasaan yang amat bahagia. Tapi tidak dengan Lizza, ingin Lizza menghindar namun tidak mau membuat dua keluarga akan malu nantinya terpaksa dia menerima ciuman Ali dikeningnya.

Setelah proses pernikahan berlalu, acara berakhir. Semua tamu pulang kerumah masing-masing. Istri pertama dan kedua Ali tidak hadir karena memang Ali tidak mengizinkannya, setelah Ali meminta izin menikah lagi saat itulah Ali tinggal dirumah orang tuanya dan saat itu juga Ali tidak bertemu dengan istri-istrinya.

Lizza sudah berada didalam kamar miliknya yang kini dipakai untuk malam pertama, bagi sepasang kekasih yang menikah karena cinta tapi bukan Lizza dan Ali. Lizza sudah berada disoffa panjang yang berada dikamarnya berjarak sekitar tiga meter dari tempat tidur. Dia juga sudah mengganti gaunnya dengan baju tidur lengan panjang dan memakai hijab yang sekiranya tidak akan dilihat oleh Ali itu fikiran Lizza.

Ckrek..

Suara pintu dibuka, Ali masuk dan menghampiri Lizza yang duduk disoffa panjang. Rasanya Ali ingin duduk disamping Lizza namun melihat ekspresi dari Lizza, akhirnya Ali mengurungkan niatnya. Sekedar berdiri disamping soffa.

"Tidurlah ditempat tidurmu, biar aku yang tidur disoffa" ucap Ali mengawali obrolan.

"Tidak papa, ka Ali aja yang tidur dikasur aku yang disini" jawab Lizza sudah mendekap bantal soffa didadanya.

"Kamu sudah menjadi tangung jawabku, aku tidak mau Abuya (panggilan Abah Lizza) kecewa karena aku tidak memperlakukanmu dengan baik" ucap Ali menyakinkan.

"Hemm.." jawab Lizza langsung bangkit dari soffa kemudian naik kekasur miliknya.

"Kamu punya baju kaos?" tanya Ali saat dia duduk disoffa panjang yang tadi Lizza duduki.

"Untuk apa?" Lizza balik bertanya.

"Aku tidak bawa baju ganti jadi aku mau pinjam bajumu, kalau aku pinjam baju Abuya takut nanti ganggu istirahatnya." jelas Ali, memohon agar diperbolehkan meminjam baju milik Lizza.

"Hhmm.." jawab Lizza, lalu turun dari tempat tidurnya dan menghampiri lemari miliknya. Lizza memilih baju kaos pendek warna hitam polos tidak ada gambar dan tulisan, bahkan Lizza juga memberikan celana training miliknya pada Ali yang duduk disoffa.

"Handuk kamu mana? aku mau mandi" ucap Ali kembali.

"Handuk aku? pakai yang baru aja nanti aku ambilkan" jawab Lizza menolak, namun tangannya tertahan oleh tangan Ali yang sudah terlebih dulu menahan lengan tangan Lizza.

"Aku pake handuk kamu aja, sayang besok kan kamu ikut aku kerumah kita nanti" ucap Ali tersenyum sambil melepaskan tangannya dari lengan Lizza, padahal Lizza sama sekali tidak membalas senyum Ali.

"Harus ya aku pergi dari rumah ini? meninggalkan Abah sendirian" jawab Lizza sedih.

Lizza menatap Ali yang dari tadi menatap dirinya dengan senyuman manisnya, namun setelah mendengar ucapan Lizza kini senyum Ali menghilang begitu saja.

"Duduk!" perintah Ali menepuk soffa disebelahnya, menyuruh Lizza duduk disampingnya seolah mengatakan bahwa Ali ingin banyak berbicara dengan Lizza sebagai istrinya.

"Tidak mau, aku mau tidur. Nanti aku ambilkan handukku" jawab Lizza menolak.

Lizza melangkah pergi namun lagi-lagi tangan Ali menahan lengan Lizza, sehingga langkahnya terhenti kembali. Bahkan tanpa izin lagi Ali menarik Lizza untuk duduk disampingnya, Lizza pun terduduk dekat dengan Ali bahkan hanya beberapa senti kini jaraknya.

Lizza langsung melonggarkan duduknya dari samping Ali, sampai keujung bibir soffa memberi jarak dengan laki-laki itu.

"Maaf membuatmu takut," ucap Ali sambil menghadapkan tubuhnya kesamping tepat kearah Lizza duduk.

"Aku manikahimu dengan paksa, maaf harus menjadikan kamu istri ketigaku, karena keegoisanku. Aku tidak akan memisahkan antara kamu dengan Abuya, saat ini kamu memang sudah menjadi istriku. Tapi aku tidak akan melarangmu menemui Abuya kapanpun kamu mau pulang, aku mengizinkanmu" Lanjut Ali sambil menatap Lizza dengan serius.

Sedangkan Lizza sama sekali tidak menatap Ali balik. Kemudian Ali menarik panjang nafasnya berusaha membuat Lizza nyaman.

"Aaaahh.. Sudahlah aku mau mandi dimana handuknya?" lanjut Ali bingung harus mengatakan apa karena wanita disampingnya hanya diam tanpa suara, bahkan berbalik menatapnya saja dia enggan.

"Ada didalam kamar mandi" jawab Lizza, lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri kasur miliknya kemudian tertidur.

Ali bangkit dari duduknya melangkah masuk kedalam kamar mandi, setelah selesai mandi dia pun tidur. Ali sudah berbaring disoffa dengan sehelai selimut, bahkan Ali menatap punggung Lizza yang tidur membelakanginya dengan senyuman yang bahagia penuh cinta.

"Aku mencintaimu sayang," ucap Ali menatap punggung Lizza yang kini sudah menjadi istrinya.

Terpopuler

Comments

Nurjanah Tamim

Nurjanah Tamim

bini nya abang ali... banyak amat yaaaa

2021-10-19

0

Eyza Pranaja

Eyza Pranaja

apa mungkin Abah ada alasan lain ?? 🤔

2021-08-23

0

FAH'AISY

FAH'AISY

sakit hati bangngett...kok tega ya abahnya..

2021-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part-1 keputusan Mengejutkan
2 Part-2 Syarat Lizza
3 Part-3 Pernikahan
4 Part-4 Istri-Istri Ali
5 Part-5 Kuliah
6 Part-6 Aku Mencintaimu
7 Part-7 Cerai
8 Part-8 Zaynab
9 Part-9 Ali Cemburu
10 Part-10 Hak Seorang Istri
11 Part-11 Mencari Ali
12 Part-12 Pertanyaan?
13 Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14 Part-14 Isi Hati Ali
15 Part-15 Ruang Kerja Ali
16 Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17 Part-17 Ibu Dinda
18 Part-18 Teh Buatan Lizza
19 Part-19 Sepupu Lizza
20 Part-20 Pelukan Lizza
21 Part-21 Keliling Asrama
22 Part-22 Permintaan Lizza
23 Part-23 Tahajjud Bersama
24 Part-24 Mertua Berkunjung
25 Part-25 Sarapan Bersama Umi
26 Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27 Part-27 Nasi Goreng
28 Part-28 Curhatan Zaynab
29 Part-29 Ali menjemput
30 Part-30 Tangisan Sarah
31 Part-31 Keajaiban
32 Part-32 Hasbi Dan Sarah
33 Part-33 Kemarahan Umi
34 Part-34 Obrolan Reyza
35 Part-35 Mengantar Pulang
36 Part-36 Tamparan Umi
37 Part-37 Khawatir Sang Abah
38 Part-38 Ali Pingsan
39 Part-39 Musyawarah
40 Part-40 Jalan-Jalan
41 Part-41 Makan Siang
42 Part-42 Alasan Abah
43 Part-43 Ungkapan Dari Hati
44 Part-44 Poligami?
45 Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46 Part-46 Pertemuan Keluarga
47 Part-47 Rahasia Zaynab
48 Part-48 Ciuman Ali
49 Part-49 Kejutan Makan Malam
50 Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51 Part-51 Cinta Reyhan
52 Part-52 Kebingungan
53 Part-53 Makan Malam
54 Part-54 Tidur Bersama
55 Part-55 Ta'aruf?
56 Part-56 Menjenguk Reyhan
57 Part-57 Rencana Ali
58 Part-58 Dijemput Pak Reyza
59 Part-59 Dinda Berkunjung
60 Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61 Part-61 Pindah Rumah
62 Part-62 Romantis Hari Pertama
63 Part-63 Romantis Hari Kedua
64 Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65 Part-65 Anak-Anak Febby
66 Part-66 Malam Pertama Kedua
67 Part-67 Indahnya Cinta
68 Part-68 Misi Rahasia
69 Part-69 Kecewa
70 Part-70 Kejujuran
71 Part-71 Kado Ibu Dinda
72 Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73 Part-73 Aku Izinkan
74 Part-74 Makan Sore
75 Part-75 Ungkapan Zahwa
76 Part-76 Cinta Sejati?
77 Part-77 Cinta Suci
78 Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79 Part-79 Fadil Dan Zahwa
80 Part-80 Kekuatan
81 Part-81 Menuju Bandung
82 Part-82 Pernikahan Sarah
83 Part-83 Pelukan Ali
84 Part-84 Perginya Ali
85 Part-85 Tawaran Reyza
86 Part-86 Telfon Cinta
87 Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88 Part-88 Honeymoon
89 Part-89 Keraguan Zaynab
90 Part-90 Penolakan Zaynab
91 Part-91 Malam Berdua
92 Part-92 Cinta Yang Abadi
93 Part-93 Luka Yang Teramat
94 Part-94 Zaynab Sampai
95 Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96 Part-96 Ali Mengalah
97 Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98 Part-98 Umi & Abi Ali
99 Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100 Part-100 Kabar Mendadak
101 Part-101 Fairah?
102 Part-102 Zaynab Pulang
103 Part-103 Pernikahan Dinda
104 Part-104 Menunggu
105 Part-105 Hamil?
106 Part-106 Keguguran
107 Part-107 Bolehkah Sholat?
108 Part-108 Ali Marah
109 Part-109 Last Episode
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part-1 keputusan Mengejutkan
2
Part-2 Syarat Lizza
3
Part-3 Pernikahan
4
Part-4 Istri-Istri Ali
5
Part-5 Kuliah
6
Part-6 Aku Mencintaimu
7
Part-7 Cerai
8
Part-8 Zaynab
9
Part-9 Ali Cemburu
10
Part-10 Hak Seorang Istri
11
Part-11 Mencari Ali
12
Part-12 Pertanyaan?
13
Part-13 Wanita Yang Dicintai Ali
14
Part-14 Isi Hati Ali
15
Part-15 Ruang Kerja Ali
16
Part-16 Siapa Laki-Laki itu?
17
Part-17 Ibu Dinda
18
Part-18 Teh Buatan Lizza
19
Part-19 Sepupu Lizza
20
Part-20 Pelukan Lizza
21
Part-21 Keliling Asrama
22
Part-22 Permintaan Lizza
23
Part-23 Tahajjud Bersama
24
Part-24 Mertua Berkunjung
25
Part-25 Sarapan Bersama Umi
26
Part-26 Pergi Bersama Zaynab
27
Part-27 Nasi Goreng
28
Part-28 Curhatan Zaynab
29
Part-29 Ali menjemput
30
Part-30 Tangisan Sarah
31
Part-31 Keajaiban
32
Part-32 Hasbi Dan Sarah
33
Part-33 Kemarahan Umi
34
Part-34 Obrolan Reyza
35
Part-35 Mengantar Pulang
36
Part-36 Tamparan Umi
37
Part-37 Khawatir Sang Abah
38
Part-38 Ali Pingsan
39
Part-39 Musyawarah
40
Part-40 Jalan-Jalan
41
Part-41 Makan Siang
42
Part-42 Alasan Abah
43
Part-43 Ungkapan Dari Hati
44
Part-44 Poligami?
45
Part-45 Tentang Tanda Tanya?
46
Part-46 Pertemuan Keluarga
47
Part-47 Rahasia Zaynab
48
Part-48 Ciuman Ali
49
Part-49 Kejutan Makan Malam
50
Part-50 Tahajjud Penuh Cinta
51
Part-51 Cinta Reyhan
52
Part-52 Kebingungan
53
Part-53 Makan Malam
54
Part-54 Tidur Bersama
55
Part-55 Ta'aruf?
56
Part-56 Menjenguk Reyhan
57
Part-57 Rencana Ali
58
Part-58 Dijemput Pak Reyza
59
Part-59 Dinda Berkunjung
60
Part-60 Pertemuan Ta'aruf
61
Part-61 Pindah Rumah
62
Part-62 Romantis Hari Pertama
63
Part-63 Romantis Hari Kedua
64
Part-64 Aku Menyukai Reyhan
65
Part-65 Anak-Anak Febby
66
Part-66 Malam Pertama Kedua
67
Part-67 Indahnya Cinta
68
Part-68 Misi Rahasia
69
Part-69 Kecewa
70
Part-70 Kejujuran
71
Part-71 Kado Ibu Dinda
72
Part-72 Tanya Yang Tak Terjawab
73
Part-73 Aku Izinkan
74
Part-74 Makan Sore
75
Part-75 Ungkapan Zahwa
76
Part-76 Cinta Sejati?
77
Part-77 Cinta Suci
78
Part-78 Sarapan Pagi Bersama
79
Part-79 Fadil Dan Zahwa
80
Part-80 Kekuatan
81
Part-81 Menuju Bandung
82
Part-82 Pernikahan Sarah
83
Part-83 Pelukan Ali
84
Part-84 Perginya Ali
85
Part-85 Tawaran Reyza
86
Part-86 Telfon Cinta
87
Part-87 Kejutan Untuk Lizza
88
Part-88 Honeymoon
89
Part-89 Keraguan Zaynab
90
Part-90 Penolakan Zaynab
91
Part-91 Malam Berdua
92
Part-92 Cinta Yang Abadi
93
Part-93 Luka Yang Teramat
94
Part-94 Zaynab Sampai
95
Part-95 Kabar Meninggal Sarah
96
Part-96 Ali Mengalah
97
Part-97 Menuju Pernikahan Dinda
98
Part-98 Umi & Abi Ali
99
Part-99 Harmonis Ali & Lizza
100
Part-100 Kabar Mendadak
101
Part-101 Fairah?
102
Part-102 Zaynab Pulang
103
Part-103 Pernikahan Dinda
104
Part-104 Menunggu
105
Part-105 Hamil?
106
Part-106 Keguguran
107
Part-107 Bolehkah Sholat?
108
Part-108 Ali Marah
109
Part-109 Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!