Setelah menunaikan sholat isya berjamaah Ali, Sarah dan Dinda sudah duduk dikursi meja makan. Tidak lama Lizza turun dari lantai tiga menghampiri meja makan lalu duduk disamping Dinda, Lizza mulai memakan-makanannya.
“Ka bisa anterin Lizza pulang kerumah abah engga?” tanya Lizza disela-sela mengunyah makanannya.
“Ngapain kerumah abah?” tanya balik Ali melirik kearah Lizza.
“Sepupuku dari bandung datang berkunjug ka, dan aku pengen ketemu dia aku tau dari abah tadi wathsap aku” jawab Lizza berharap Ali mengizinkannya.
“Sepupu kamu yang mana?” tanya Ali lagi.
“Sepupuku dari Ummah ka, anterin aku ya ka” jawab Lizza.
“Hhmm” jawab Ali singkat.
“hhmm? Ko hhmm aja sih ka, kakak mau nganterin atau engga?” tanya lagi Lizza tidak sabaran mendapatnya jawaban dari Ali.
Sarah dan Dinda hanya saling melirik melihat Ali dan Lizza yang berbincang seakan seorang anak yang meminta izin dengan orang tuanya, dan sesekali keduanya melihat Ali terlihat bahwa Ali tidak bisa jauh dengan Lizza.
“Yaudah aku ikut, Lizza dan Dinda juga ikut” ucap Ali mengunyah makanannya.
“Sarah dirumah aja mas, mau istirahat” jawab Sarah.
“Kalau begitu besok lagi aja, besok minggu kan. Kita kerumah abuya besok aja” ucap Ali.
“Yaudah Lizza pulang sendiri aja deh ka naik ojeg atau taxi gitu” jawab Lizza.
Ali berhenti makan, meletakan sendok dan garpu dari tangannya dan menatap Lizza. Sarah dan Dinda melihat itu, keduanya saling melirik satu sama lain.
“Sebaiknya mas Ali temani Lizza, biarkan Dinda disini sama ka Sarah. Lagian malam ini kan mas Ali memang bagiannya tidur dengan Lizza jadi tidak masalaah ko mas” ucap Dinda.
“Tapi Dinda” jawab Ali.
“Sudah mas jangan khawatir, mas temani Lizza aja. Kasian saudaranya jauh-jauh tapi Lizza engga sempet nemuin dia” ucap Sarah.
“Oke, Lizza bersiaplah kita akan kerumah abuya” ucap Ali langsung bangkit dari duduknya dan melangkah pergi ke ruang kerjanya.
Setelah mendengar ucapan Ali Lizza bahagia dan segera menyelesaikan makanannya, dan Lizza langsung bersiap untuk pergi.
“Terimakasih kakak-kakakku” ucap Lizza langsung bangkit dari duduknya dan pergi kekamarnya.
Setelah selesai bersiap Lizza menunggu Ali didepan pintu ruang kerjanya, Lizza tetap berdiri disamping pintu sampai Ali keluar.
“Lama banget sih, udah kaya cewe dangdannya” ucap Lizza lirih.
Tidak lama Ali sudah berada dibelakangnya, dan bahkan mungkin Ali mendengar ucapan Lizza. Setelah pintu ditutup dengan keras oleh Ali membuat Lizza tersadar sekaligus terkejut karena Ali sudah ada dibelakanhnya, apa dia denger ya bicara aku tadi? Tanya Lizza dalam hatinya.
“Siapa yang dangdannya lama kaya cewek?” tanya Ali sedikit kesal.
“Aku lah ka, kan aku cewe” jawab Lizza ngeles.
“Bukannya aku ya?” tanya lagi Ali.
“Iya iya deh maaf, aku salah udah hayo buru ka” ucap Lizza manarik lengan Ali.
“Kamu sebenarnya mau ketemu sepupu kamu atau mau ketemu calon suami sih, ngebet amat” jawab Ali.
“Apaan sih ka Ali, udah ayo pergi” perintah Lizza.
“Iya iya hayo bawel banget sih” jawab Ali mulai melangkah turun dari lantai tiga.
Ali dan Lizza masuk kedalam mobil untuk pergi kerumah abuya untuk bertemu dengan sepupu Lizza dari pihak ummahnya, sepupu yang mana sih? Aku engga pernah tau kalau Lizza punya sepupu dari pihak ummahnya. Tanya Ali dalam hatinya.
Notes!!
Maaf buat para pembaca kemarin sempat engga up dikarenakan kuotaku belum beli, dan alhamdulillah udah beli sekarang😁 dan ini baru bisa up insyaallah sekaligus banyak 😅 do'ain bisa saya sukses dunia akhirat😉🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sania.
kok aku ngerasa kasian ama sarah dan dinda ya..
2021-07-10
0
halimah imah
💪💪💪
2021-01-10
0
Fitriyyah Fitri
semangat ya...don't give up pokok e
2021-01-08
1