Malam semakin gelap dan sepi, mata terasa lelah enggan untuk terjaga.
Shanum merebahkan tubuh dan memejamkan matanya di sofa ruang keluarga.
Meski larut malam shanum tetap menunggu suaminya pulang.
Padahal Daniel sudah melarang nya untuk menunggu nya pulang.
Suara mobil terdengar memasuki halaman rumah, namun hanya yang terjaga sajalah yang bisa mendengarnya.
Daniel keluar dari dalam mobilnya, ia terlihat letih dengan kemeja yang nampak berantakan.
Ia terus memasuki rumahnya yang sudah sunyi.
Meski dengan rasa kantuk tapi daniel masih bisa menangkap sesuatu, yaitu pemandangan yang sudah lama tak ia lihat.
Seorang istri yang tertidur karena lelah menunggu kepulangan suaminya.
Daniel mendekat ke arah yang ia lihat tadi.
Ia melihat wajah shanum yang terlelap namun terasa teduh untuk di pandang .
Entah kenapa Daniel tersenyum senang melihatnya.
Lalu ia berinisiatif untuk mengangkat putri tidur itu menuju kamarnya.
Dengan perlahan daniel merebahkan putri tidurnya ke atas ranjang lalu menyelimuti badan nya.
Ia membawa shanum ke dalam kamarnya, entah bagaimana reaksi shanum nanti saat ia menyadari jika dirinya berada di kamar daniel.
Daniel hanya ingin memandang wajah yang berada di depan matanya, agar sedikit menghilangkan rasa rindu nya kepada seseorang.
Sedikit jahat bukan? memandangi wajah isterinya namun membayangkan wajah perempuan lain.
"Bahkan aku sudah memperingati mu, tapi tetap saja kamu menunggu ku." gumam Daniel pelan menatap Shanum.
Setelah puas daniel bergegas untuk membersihkan dirinya.
Setelah itu merebahkan tubuhnya di sebelah tubuh shanum yang terlelap.
Daniel memejamkan mata, berusaha menemukan wajah seseorang disana.
Apakah kamu juga terjaga dengan mimpi yang sama? Entah untuk siapa kalimat yang Daniel ucapkan itu, hanya Daniel lah yang tahu.
****
Di sepertiga malam shanum terbangun dari tidurnya.
seketika ia teringat.
"Bukankah aku tertidur di sofa? kenapa aku bisa tidur disini." ucap shanum pelan takut jika suaranya akan membangunkan pria yang sedang tidur disebelahnya.
Shanum bergegas keluar dari kamar Daniel menuju kamar reyshaka yang sudah satu hari ini menjadi kamar miliknya juga.
Shanum ke kamar mandi untuk mengambil wudhu akan melaksanakan shalat malam,
Setelah itu baru beraktivitas di dapur untuk memasak .
Shanum masih setia dengan peralatan dapurnya, tapi kali ini shanum kebanyakan melamun seperti ada yang sedang mengganggu pikirannya.
hingga mbok Darmi yang menemaninya memasak terheran melihat majikan nya itu, mbok Darmi pun berinisiatif untuk menegur majikannya.
"Non shanum tidak apa-apa?" tanya mbok Darmi pelan.
"Ahh iyaa, maaf ya bi shanum jadi tidak fokus, sanum tidak apa-apa mbok. oh iya jangan panggil shanum seperti itu ya, panggil shanum dengan nama saja mbok." pinta shanum.
"Tidak non, non shanum kan majikan saya disini." sahut mbok Darmi.
"Tapi shanum ingin mbok Darmi menganggap shanum sebagai anaknya . bukan sebagai majikan." ucap shanum.
"Mbok tidak berani non."
"Ayolah bik, shanum mohon."
"Insya Allah non." sahut mbok Darmi,
" Terimakasih mbok."
Shanum melanjutkan memasaknya dengan di bantu mbok Darmi, yang dulunya hanya memasak sendiri di dapur yang sederhana.
Tapi sekarang iya memasak di dapur yang begitu besar dan juga ada yang membantu nya.
Shanum selesai memasak ingin memanggil suaminya untuk sarapan.
tapi ia urungkan niatnya karena ia tidak berani memasuki kamar Daniel.
Akhirnya shanum menyuruh bik asih untuk memanggil Daniel.
Daniel turun menuju meja makan untuk sarapan.
Entah mulai kapan daniel suka dengan masakan istrinya.
sampai di meja makan mata daniel terlihat sedang mencari sesuatu.
"Shanum kemana bik?" tanya daniel, ternyata ia sedang mencari keberadaan istrinya.
"Non shanum ke kamar anak-anak tuan, mungkin sebentar lagi akan turun." sahut mbok Darmi.
Tak lama kemudian shanum dan kedua putranya turun menuju meja makan.
"Selamat pagi papah." ucap reyshaka saat melihat papahnya di meja makan.
"Pagi juga jagoan. ke dua jagoan papah sudah ganteng ya." Ucap daniel.
"Iya dong, papahnya kan ganteng." Ucap reyshaka dengan wajah gemas nya.
"Anak pinter, ya udah kita sarapan bareng ya." ucap daniel.
Seperti biasa, shanum melayani suaminya di meja makan dan shanum pun juga ikut sarapan.
Tetapi shanum belum menyentuh makannya, ia sibuk melihat daniel yang sangat menikmati makanan nya.
Ya Allah, semoga hamba bisa menjadi isteri yang shalehah, yang selalu berusaha untuk menjadi isteri yang baik, dan semoga pernikahan ini menjadi ladang pahala untuk hamba dan juga suami, Amien. gumam shanum dalam hati.
Shanum langsung melanjutkan sarapannya.
Kini saatnya daniel berangkat ke kantor.
Seperti biasa daniel berpamitan kepada kedua putranya dan juga isterinya.
Saat shanum menyalami tangan suaminya, daniel seperti mengucapkan sesuatu kepada shanum.
Tidak usah nungguin aku pulang, nanti aku akan pulang cepat , dan mulai sekarang kamu tidur di kamarku. begitulah isi dari perkataan Daniel yang shanum dengar. shanum hanya mengangguk kan kepala tanpa menjawabnya. dan seketika ia tersadar, apa mungkin tadi malam kak Daniel yang membawa aku ke kamarnya?shanum mengembangkan senyuman manisnya.
Ya Allah, semoga ini Awal yang baik untuk keluarga kami. Amin. gumam shanum dalam hati.
"Hati-hati mas." teriak shanum saat menyadari suaminya sudah masuk ke dalam mobilnya.
Daniel menjawabnya dengan tersenyum dan mengangguk kan kepala.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-02-12
0
Saonah Onah Nona
masih segan
2021-12-11
0
Novita Sari
ya lah jangan malu-malu kucing udah sah loh 😁😁😁
2021-01-27
1