Kecelakaan.

Hari sudah mulai petang, saatnya mereka untuk kembali pulang.

Mereka sudah berada di jalan dengan menggunakan satu kendaraan, david yang mengemudi dengan daniel yang berada di samping kursi kemudi.

Sedangkan istri dan anaknya berada di kursi tengah.

Jarak dari rumah pak Aditya dengan villa tadi menempuh waktu selama 6 jam.

Pada saat di tengah jalan mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan. Beruntung jalan yang mereka lalui tidak terlalu sepi, jadi masih banyak orang yang berbondong bondong untuk membantu mereka dan membawanya kerumah sakit terdekat.

Dirumah sakit Pak Aditya dan Ibu Rosiana datang, mereka adalah mertua shanum. Yang tak lain adalah orang tua david dan daniel.

Saat pintu ruang ICU terbuka, mereka langsung menghampiri dokternya.

"Dokter, bagaimana keadaan mereka anak-anak dan cucu saya?" Tanya pak Aditya pada dokter itu.

pak aditya bisa membaca dari raut wajah dokter itu, bahwa ada yang tidak biasa.

"Jawab dok, apa mereka baik baik saja?" tanya pak Aditya lagi.

"Cucu bapak baik-baik saja, tapi?"

"Saya harap bapak tenang dulu, saya sudah melakukan yang terbaik, tapi maaf kami tidak bisa menyelamatkan kan salah satu putra bapak, beliau sudah tiada saat di tempat kejadian, saya harap bapak ikhlas." jawab dokter itu.

Deg!!

Seakan jantung nya sudah berhenti berdetak, dan seketika pak aditya langsung membisu dan mengeluarkan air matanya. Sedangkan dokter tadi dengan sigap menangkap ibu rosiana yang terjatuh pingsan, dan segera menyuruh suster membawanya ke ruangan lain.

Setelah lama meluapkan kesedihannya, pak aditya mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk masuk ke ruang ICU, terlihat daniel sedang menangis di depan jasad adiknya. Pak aditya berusaha kuat dan tegar melihat kenyataan ini, bahwa putra bungsu nya sudah tiada.

David kau benar benar meninggal kan ayah nak, padahal baru kemarin kita bertemu, kenapa kau tega sekali meninggalkan keluargamu, istri dan juga anak mu. batin pak aditya.

"Daniel, yang sabar nak, kamu harus kuat. " ucap pak aditya menghampiri daniel yang tengah menangisi adik kesayangannya.

"Ayah kenapa dia tega sekali meninggalkan kita, kenapa dia suka sekali merepotkan daniel, dulu dia meninggalkan istrinya yang baru saja melahirkan, daniel yang udah bertanggung jawab menjaga keluarganya untuk dia. dan sekarang apa ini? dia malah meninggalkan kita untuk selamanya yah. David ayo bangun lah, ingat isteri dan anakmu sedang menunggu mu." ucap daniel meluap kan kesedihan nya.

"Daniel, kamu harus bisa mengikhlaskan adikmu, mungkin ini sudah takdirnya, allah lebih menyayangi adikmu, kamu harus ikhlas nak." ucap pak aditya menenangkan daniel.

"Ayah, lihat lah si pendiam ini, dia malah tersenyum melihat ku yang sedang menangisinya." daniel masih menangis melihat jasad adiknya yang tersenyum.

"Berarti dia sudah bahagia nak." ucap pak aditya.

"Baiklah jika kamu bahagia, perlu kamu ketahui kakak sangat menyayangi mu david. Kamu yang tenang disana ya, kamu jangan tidak perlu khawatir juga, kakak akan menjaga orang tua kita dengan baik, bahkan kakak juga akan menjaga istri dan anakmu." Cup. daniel mencium kening adiknya untuk yang terakhir kalinya dan segera menghapus air matanya.

"Daniel apa kamu sudah merasa lebih baik nak?" tanya khawatir ayah daniel.

"Daniel tidak apa apa yah." jawab daniel yang juga menenangkan ayahnya, daniel tau kalau ayahnya juga sedih dan rapuh, tapi beliau mencoba agar terlihat kuat.

"Lalu isteri dan adik ipar mu, mereka berada di kamar sebelah mana? dan bagaimana keadaan mereka?" tanya ayah daniel.

"Shinta dan shanum masih belum sadar yah, ayo kita lihat ke adaan mereka." ajak daniel.

Ditempat lain.

Ibu rosiana yang sudah sadar sekarang berada di kamar shanum yang masih memejamkan matanya, shanum kembali tidak sadarkan diri setelah mengetahui kabar tentang suaminya. Sedangkan shinta juga belum sadar kan diri, Ibu rosiana sedang berusaha menenangkan cucu cucu nya, sebenarnya beliau juga sedih dan rapuh seperti suaminya, namun beliau berusaha terlihat kuat dan tegar, demi menantu dan juga kedua cucunya.

"Ibu, ibu tidak apa-apa?" tanya daniel pada ibunya

"Ibu baik-baik saja nak." jawab ibu daniel.

Ibu mana yang tidak sedih disaat kehilangan putranya, ibulah yang paling sakit nak. batin ibu rosiana menangis tapi beliau tetap berusaha tegar.

"Sebaiknya kamu temani istrimu, shanum dan anak-anak biar ibu dan ayah yang menjaganya." ucap ibu daniel

"Iya bu, nanti kalau shanum sudah sadar kita segera makam kan jasad david, kasihan jika terlalu lama di biarkan." jawab daniel

David sedang menghampiri brankar shanum.

"Sha, kamu yang kuat ya, kamu ikhlaskan suami mu, kamu harus bisa bangkit, kasihan rafael, dia juga membutuh kan mu, kamu harus bangun." ucap daniel tepat di telinga shanum.

Seakan mendengar kata kata daniel, shanum langsung membuka matanya, dan dia kembali menangis histeris, daniel langsung memeluk dan menenangkan shanum.

"Kamu yang tenang ya, kamu harus ikhlas, kasihan david. Saat ini dia hanya butuh doa dari kamu sha, ada rafael juga yang harus kamu pikirkan, sekarang kamu tenangkan dirimu dulu, kalau kamu sudah merasa lebih baik, kita bawa pulang jasad david dan mengantarkan dia ke tempat peristirahatan nya yang terakhir." ucap daniel, setelah itu melepaskan pelukannya.

"Ibu, daniel mau ke ruangan shinta dulu, setelah itu daniel urus pemakaman david. "

"Iya nak, kamu harus kuat ya." ucap ibu daniel sembari memberi daniel dukungan.

"Ya sudah kalau gitu, ayah ke ruangan david dulu ya bu, ibu tolong jagain shanum dan anak-anak." pinta ayah daniel.

Jasad david akan di makam kan di TPU dekat rumah orangtua nya, karena shanum ingin suaminya di makam kan di mana suaminya di lahir kan.

Di makam david, shanum hanya membisu menahan air matanya agar tidak terjatuh, ia melihat tubuh suaminya perlahan di tutupi oleh tanah, setelah semua selesai dan orang-orang pun sudah mulai menghilang, tinggal lah shanum sendiri di makam itu.

"Mas, shanum masih tidak menyangka, secepatnya mas meninggalkan kita, padahal baru beberapa hari kita bersama, bahkan mas udah janji sama shanum, untuk selalu menemani shanum merawat putra kita.

shanum minta maaf ya mas, jika selama shanum menjadi istri mas, shanum banyak sekali melakukan kesalahan, dan shanum janji akan merawat dan membesarkan buah hati kita, dengan seluruh kasih sayang yang shanum miliki, agar nanti putra kita tidak merasa kekurangan kasih sayang dari ayah nya. Mas yang tenang ya disana, tunggu shanum di sana ya sayang. " ucap shanum di depan makam suaminya.

"Shanum pulang dulu, nanti shanum kesini lagi membawa rafael, assalamualaikum mas." ucap shanum dan berlalu meninggalkan makam suaminya.

Sesampainya dirumah mertuanya, shanum mendapat kabar dari pembantunya, kalau keadaan shinta kritis. Dengan tergesa-gesa shanum langsung menuju ke rumah sakit.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-02-12

0

Rossita Rossita

Rossita Rossita

kayanya ntar shanum nikah ma daniel ya thor

2021-02-13

0

Holifah Alif

Holifah Alif

kurang greget tor,

2021-01-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!