Pulang kerumah daniel.

"Pergi kemana dia, ah sudah lah apa peduliku, mungkin lagi nemenin anak-anak." ucap daniel, dia langsung memakai pakaiannya dan segera merebahkan tubuhnya.

Di dapur shanum tengah mengambil minum, sehabis minum dia langsung menuju tangga akan kembali ke kamar.

Sebelum memasuki kamarnya dia membuka pintu kamar sebelah tempat putranya tidur, niatnya hanya mengecek mereka namun saat melihat mereka tidur berpelukan, shanum jadi tidak tega jika harus membiarkan mereka tidur berdua, jadi shanum memutuskan akan tidur dengan mereka saja.

mulai saat ini bunda akan menemani kalian tidur. ucap shanum sambil mencium kening putranya bergantian, dan langsung merebahkan tubuhnya disisi mereka.

Di kamar sebelah, Daniel terus mengganti posisi tidurnya, matanya terpejam tapi pikirannya kemana-mana.

Kenapa aku jadi gak bisa tidur gini. ucap daniel.

Daniel memejamkan matanya lagi memaksa untuk tidur, akhirnya daniel pun terlelap juga.

*****

Jam sembilan pagi, Daniel dan hanum beserta anaknya bersiap-siap untuk pulang.

"Ibu kami pamit dulu ya, ibu sama ayah jaga kesehatan." ucap shanum di pelukan sang ibu mertua.

"Kamu tidak perlu khawatir dengan kami nak, melihat kalian bahagia saja ibu sudah senang dan pasti akan baik-baik saja." sahut ibu mertua shanum.

"Ibu gak usah sedih gitu ,nanti daniel akan sering-sering ajak mereka kesini kok." ucap Daniel.

"Iya. ibu tidak apa kamu hati² ya nak, jaga istri dan anakmu dengan baik." ucap ibu Daniel.

"Iya Bu, kami pamit dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikum salam." sahut orang tua Daniel bersamaan.

Semoga kalian bahagia dengan pernikahan ini. gumam ibu daniel

Daniel melajukan mobilnya dan menjauh dari kediaman rumah orang tuanya.

Mereka akan menempuh perjalanan yang cukup jauh, enam jam mereka akan berada di dalam mobil.

Shanum duduk di belakang bersama kedua putranya, dan Daniel di depan di samping kemudi, saat ini daniel menggunakan supir karena dia tidak ingin kejadian yang lalu terulang kembali.

*****

Mobil mewah daniel sudah sampai di depan pagar rumahnya, satpam yang berjaga membukakan pintu pagarnya.

Alhamdulillah sudah sampai. gumam daniel pelan, saat ini Daniel yang mengemudi, bergantian dengan supirnya.

"Pak barang-barang di bagasi tolong bawa kan ke dalam rumah ya pak." perintah Daniel pada supir tadi.

"Siap tuan." sahut supir tadi.

Shanum yang memang dari tadi sudah bangun, dia menoleh ke putranya yang tidur pulas dan ingin membangunkan nya .

"Tidak perlu di bangunin, biar aku yang gendong Rey, kamu gendong Rafa." perintah Daniel.

Shanum terdiam mendengar ucapan Daniel. Aku? tumben. Tapi tak apa, alhamdulillah dia mau juga bicara sama aku.

shanum segera tersadar dan menjawabnya " ii.iya kak."

Rey membawa masuk anak dan juga istri barunya ke dalam rumah yang megah namun lebih besar dan luas dari rumah shanum maupun rumah pak Aditya.

Daniel terus masuk ke dalam rumah, para pembantu Daniel sudah menunggu kedatangan majikannya.

"Kalian tunggu di ruang tamu, ada yang perlu saya sampaikan, dan juga panggil seluruh penjaga dan supir di depan untuk berkumpul juga." perintah Daniel pada para pekerjanya.

"Baik tuan." sahut mereka bersamaan.

"Ayo sha, taruh anak-anak di kamarnya, setelah ini kita turun kembali."

Daniel langsung berjalan menuju tangga dengan di ikuti oleh shanum.

Mereka sudah sampai di kamar yang begitu luas, dan ranjang yang besar tapi ber dekorasi anak-anak. Yah pasti kamar reyshaka.

Shanum juga meletakkan Rafael disamping Rey yang juga tertidur.

*****

Di ruang tamu. Para pelayan, supir dan juga satpam sudah berkumpul.

Daniel akan memperkenalkan shanum kepada para pekerjanya, bahwa dia sudah menikah dengan shanum, agar tidak ada kesalahpahaman karena mereka mengenal shanum sebagai adik iparnya, Karena mereka pun tidak tau bahwa tujuan Daniel kerumah orang tuanya adalah untuk menikah, karena Daniel tertutup kepada siapa pun apalagi orang lain.

lanjut...

"Sha, mereka semua adalah para pekerja di rumah ini, dan mereka yang akan membantu kita untuk menjaga rumah, membersihkan rumah dan memasak untuk kita, kamu ingat baik-baik ya nama dan tugas mereka." ucap Daniel.

Shanum mendengarkan baik² penjelasan dari daniel.

dari nama pelayan, supir, dan juga satpam, bahkan tugas-tugasnya pun Daniel sebutkan.

"Apa kamu sudah faham sha?"

"Iya kak." sahut shanum.

"Bagus, panggil saja mereka jika kamu butuh bantuan." ucap daniel.

"Kalian boleh pergi, lanjutkan pekerjaan kalian." ucap Daniel pada para pekerjanya.

"Baik tuan." sahut mereka serempak.

Di ruang tamu hanya tinggal shanum dan Daniel, mereka masih diam saja tanpa bicara.

Hening.

"Kak apa shanum boleh tidur dengan anak-anak?"

"Terserah, tidur dimana saja boleh."

"Ya sudah kalau gitu shanum ke atas dulu kak, permisi."

Shanum langsung pergi ke kamar reyshaka tanpa menunggu jawaban dari daniel, daniel hanya menatap kepergian shanum.

Dan malam ini mereka pisah kamar lagi.

****

Di pagi hari, untuk yang pertama kalinya shanum memasak dirumah daniel sebagai nyonya di rumah ini.

Meskipun memasak adalah tugas pembantu, tapi shanum tetap ingin memasak untuk suami dan anaknya.

mbok darmi pembantunya hanya membantu shanum saja.

"Non shanum ke atas saja temenin tuan , urusan masak biar saya saja." ucap mbok Darmi.

"Tidak apa² mbok, hari ini shanum ingin memasak." sahut shanum.

"Nanti tuan akan marah." ucap mbok Darmi berusaha melarang shanum memasak.

"Kak daniel tidak akan marah kok, tenang saja."

"Kalau gitu non shanum siapin ke perluan tuan saja, biar saya yang memasak."

"Tadi pagi sekali shanum sudah siapin keperluan kak daniel, mbok Darmi tenang saja mending bantuin shanum biar cepat selesai." jawab shanum.

Akhirnya mbok Darmi mengalah saja pada majikannya, mbok Darmi adalah pekerja tertua dan terlama dirumah ini, jadi dia yang bertanggung jawab untuk soal makanan, karena Daniel sudah sangat mempercayainya.

"Alhamdulillah sudah siap, mbok yang beresin ini ya shanum ke atas duluan mau mandi sekalian liat kak daniel dan anak-anak sudah bangun apa belum."

"Baik non."

Shanum ke kamar daniel duluan, dia mengetuk pintu berkali-kali tapi belum di buka juga, akhirnya dia membuka sendiri dan langsung masuk ke kamar daniel .

"Astaghfirullah, maaf kak shanum sudah lancang masuk, tadi shanum sudah ketuk pintu berkali-kali namun shanum kira kak Daniel masih tidur makanya shanum langsung masuk, kalau gitu shanum keluar dulu, sekali lagi maaf." jawab shanum langsung berbalik ke sembarang arah saat dia melihat daniel telanjang dada dengan rambut yang basah, dan diapun langsung keluar kamar.

Duh ceroboh banget sih shanum, bikin malu aja.

jadi lupa kan mau bilang kalau sarapan sudah siap. gumam shanum.

Shanum langsung masuk ke dalam kamar anak-anaknya, untuk mandi dan membangunkan mereka.

****

Shanum sudah selesai mandi, dan kedua putranya pun juga sudah selesai, mereka turun ke bawah duluan dengan mbak lani yang membantu shanum mengurus kedua putranya.

Shanum keluar kamar dan melihat kamar Daniel masih tertutup.

shanum ingin mengetuk pintunya tapi dia mengurungkan niatnya, karena malu dengan kejadian tadi pagi.

Shanum pun turun kebawah, Sampai di lantai bawah shanum melihat Daniel yang sedang bermain dengan reyshaka dan juga Rafael, Shanum tersenyum senang melihat nya.

Pemandangan yang sangat indah. gumam shanum.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2023-02-12

0

Emonee

Emonee

shanum

2021-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!