Tepat jam sembilan pagi , Shanum sudah selesai dengan riasannya. Dengan makeup yang natural namun tetap terlihat cantik dan manis , menggunakan kebaya dan jilbab yang anggun berwarna putih .
Para tamu undangan sudah mulai bermunculan, shanum hanya mengundang 10 orang saja , ada pak RT dan juga tetangga terdekat rumah shanum.
Dan 15 menit kemudian , keluarga mempelai pria juga sudah datang.
Mereka menggunakan tiga mobil, mobil yang pertama di kemudikan oleh supir dan di dalamnya ada Daniel, reyshaka, dan juga kedua orangtuanya.
Daniel begitu tampan dan gagah dengan setelan jas nya.
Dan kedua mobil lainnya di kemudikan oleh paman dan bibi beserta keluarga Daniel yang lainnya .
Setelah semua hadir, acara akan segera di langsungkan.
ceklek .
suara pintu kamar shanum terbuka.
" shanum sayang, apa kamu sudah siap nak? di bawah semua orang sudah menunggumu." ucap rosiana ibu mertua shanum, sambil menghampirinya.
" ah iya bu , shanum sudah siap ." sahut shanum dengan memasang senyum terbaiknya, bertolak belakang dengan isi hatinya.
" kalau gitu, sekarang kamu pegang tangan ibu ya.. kita turun sekarang." ucap ibu rosiana.
Mempelai wanita yang sedari tadi di tunggu-tunggu oleh banyak orang, akhirnya dia menuruni anak tangga dengan menggandeng tangan ibu mertuanya.
Semua orang kagum melihat kecantikan shanum.
Dan tanpa di duga, Daniel pun juga pangling " sungguh indah ciptaanmu ya Allah." mungkin begitulah isi dari pikiran daniel, tapi ia segera menepis apa yang ada dipikiran nya itu, dan tanpa ia sadari shanum sudah duduk di sampingnya.
Seketika suasana menjadi tegang.
"Baiklah , apakah semuanya sudah siap? " Tanya pak penghulu.
" Saudara Daniel, apa anda sudah siap lahir dan batin untuk menikah hari ini. ? " tanya penghulu lagi.
" insyaallah saya siap lahir dan batin." jawab daniel.
" saudari shanum, apakah anda juga siap lahir dan batin?."
Shanum masih terdiam.
" iya insyaallah saya siap lahir dan batin." jawab shanum setelah mendapat tatapan dari Daniel.
" Alhamdulillah, kalau gitu kita mulai acaranya."
" Bismillah hirrohmanirrohim , Saudara DANIYAL AKBAR bin Aditya Akbar, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari ELSHANUM ALMAHYRA binti abu Sufyan. Dengan seperangkat alat shalat dan 1 set perhiasan, di bayar tunai."
" Saya terima nikah dan kawinnya , dengan mas kawin yang telah di sebutkan, tunai."
" Alhamdulillah, SAH "
semua orang tersenyum haru terutama kedua orangtua Daniel.
Ya Allah, jadikanlah hambamu ini suami dan kepala keluarga yang bertanggung jawab dan semoga tidak gagal lagi dalam menjaga keluarga hamba, amin. Doa Daniel dalam hati.
Ya allah, Jadikan lah hambamu ini istri yang baik dan shalehah yang engkau ridhoi ,amin. Doa shanum dalam hati.
Setelah semuanya selesai berdoa , Shanum mencium tangan Daniel, dan di lanjutkan dengan Daniel mencium kening shanum.
Akhirnya mereka menjadi pasangan suami isteri yang sah di mata agama dan juga negara.
*****
Orangtua Daniel masih berada di rumah shanum , karena mereka ingin bermalam di rumah shanum.
Sedangkan Saudara pak Aditya sudah pulang setelah acara selesai beserta dengan kedua pembantu ibu rosiana.
Mereka sedang makan malam bersama , shanum juga mengajak ibu ningsih dan juga Dewi untuk makan bersama.
Awalnya mereka menolak, karena merasa tidak pantas , tapi shanum yang memaksa nya,nanggap saja malam ini adalah kebersamaan mereka yang terakhir, karena setelah ini shanum akan ikut suaminya, mungkin akan jarang berkunjung, masalah rumah peninggalan suaminya , nanti ada yang ingin mengontrak , ibu ningsih yang akan mengurusnya.
Makan malam sudah selesai, shanum membersihkan meja makan di bantu oleh ibu ningsih dan ibu mertuanya, sedangkan Dewi menemani anak-anak.
" Bu Ningsih ,saya sangat berterimakasih karena ibu sudah menjaga anak dan cucu saya dengan baik." ucap ibu rosiana .
" Iya sama-sama Bu, shanum sudah saya anggap seperti putri saya sendiri , jadi sudah seharusnya saya menjaganya, dia anak yang baik." jawab Bu Ningsih sambil membersihkan meja makan.
" iya ibu benar ,dia anak yang baik. " ucap ibu rosiana tersenyum sambil melihat shanum yang mencuci piring.
Dia memang anak yang baik,maka dari itu aku ingin dia tetap menjadi menantu ku. ucap Bu rosiana dalam hati.
Setelah semua selesai,Bu Ningsih dan Dewi kembali pulang kerumahnya , reyshaka dan Rafael sudah tidur di kamar rafael , ibu rosiana meminta Dewi menidurkan mereka di kamar Rafael , agar shanum dan Daniel bisa tidur bersama.
Anak-anak , akan menjadi tanggung jawab kakek dan neneknya.
tiba- tiba shanum mengahampiri ibunya yang sedang mengambil air minum di dapur.
" ibu , rafael dan reyshaka tidur dimana, kok gak ada di kamar shanum ? " tanya shanum.
Shanum baru selesai dengan kebiasaan malamnya,dia shalat di mushallah bawah karena di kamar shanum ada Daniel yang sedang ber istirahat.
" mereka ada di kamar Rafael , mereka akan tidur dengan ibu dan ayah." sahut ibu rosiana
" tapi tadi siang reyshaka bilang mau tidur dengan shanum."
" reyshaka sudah besar , lagian dia sekarang sudah menjadi Abang , biar mereka belajar tidur bersama tanpa kamu juga. sudah sekarang kamu temui suami kamu " ucap Bu rosiana dan berlalu meninggalkan shanum.
Shanum yang sudah berada di depan kamarnya sejak tadi , dia tetap berdiri tidak berani memasuki kamarnya sendiri.
Dengan penuh keberanian dia membuka pintunya dan masuk kedalam.
Di dalam kamar Daniel sudah terlelap begitu nyenyak, mungkin dia kelelahan.
dengan hati-hati shanum mengambil bantal dan selimut di dalam lemari , lalu pergi menuju sofa panjang yang berada di dalam kamar.
" Mungkin tidur di sofa lebih baik. maaf ya kak , shanum belum siap tidur bersebelahan dengan orang lain " ucap shanum pelan.
Setelah itu shanum langsung berbaring , karena sejak tadi memang sudah mengantuk akhirnya dia terlelap juga.
Jam 2 dini hari, shanum mendengar bunyi alarm di ponselnya, akhirnya dia bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan mengambil wudhu untuk shalat malam.
Shanum juga terbiasa bangun tengah malam untuk meminta pengampunan pada sang khalik, setelah selesai shalat malam dia mengaji sampai waktu subuh datang.
Terdengar suara adzan berkumandang, shanum meletakkan kembali al-qurannya , sekilas dia menoleh ke arah suaminya yang masih terlelap.
Dalam hati shanum ingin sekali membangunkan suaminya dan shalat berjamaah.
bangunin nanti aja lah selesai aku shalat . ucap shanum dalam hati, entah kenapa dia urungkan niatnya dan segera menyelesaikan shalatnya.
karena dia ingin memasak untuk sarapan pagi .
...****************...
Kalau kalian suka ceritanya,
dukung author dengan like dan komennya yaa ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
ttus sukses
2023-02-12
0
Holifah Alif
ngerasa terganggu dengan ucapan danil yg selalu bilang gagal dalam pernikahan, kalau gagal dalam pernikahantuh bercerai, rumah tangga berantakan, inikanistrinya meninggal karna kecelakaan, gimanasih
2021-01-27
4
Deyan Fharasya
shanum emang istri yg sholeha..
2021-01-27
1