Kerumah mertua

Dari rumah shanum menuju ke rumah mertuanya, hanya butuh 30 menit saja jika jalannya lancar tidak ada kemacetan.

Di jalan mereka hanya saling diam tidak ada yang memulai untuk berbicara.

hingga terlihat gerbang rumah mertua shanum, mereka memasuki pekarangan rumah itu dan segera turun dari mobil.

Shanum dan Daniel sudah berada di depan rumah, mereka mengucap salam dan memencet bel tapi tetap tidak ada yang membuka kan pintu, akhirnya mereka masuk ke dalam rumah yang tampak sepi itu.

"Assalamualaikum." mereka mengucap salam lagi.

"Pada kemana sih kok sepi banget." gerutu Daniel.

Mereka berdua terus masuk kedalam rumah, dan akhirnya sampai di dapur mereka melihat ibunya sedang sibuk memasak.

"Assalamualaikum Bu." ucap shanum menghampiri ibu mertuanya.

Mendengar suara itu, ibu rosiana segera mencuci tangan dan menjawab salamnya.

"Iya. waalaikum salam." ibu rosiana juga menghampiri mereka .

"Pantesan gak di bukain pintu, salam juga gak di jawab, ibu lagi sibuk disini ternyata." ucap Daniel meraih tangan ibunya, dan mencium tangan ibunya bergantian dengan shanum.

"Ibu lagi masak buat kalian nanti, tapi kalian malah Dateng duluan." Ucap ibunya dan melanjutkan memasaknya.

"Ibu kenapa repot² sih, kita bisa makan yang udah ada kok, jadi ibu gak perlu masak, sendirian lagi masaknya." ucap shanum menghampiri ingin membantu ibunya.

"Kamu duduk aja sha, kamu pasti capek kan biar ibu aja yang masak." ucap ibu rosiana.

"Tidak apa apa bu, biar shanum bantu biar cepet selesai." sahut shanum.

"Hem ya sudah, kamu cuci sayurnya ya." ucap ibu rosiana.

Mereka terus melanjutkan acara memasaknya sambil mengobrol ria,

Tak lupa shanum menanyakan keberadaan kedua putranya dan juga ayah mertuanya.

ternyata mereka sedang pergi ke supermarket untuk membeli es krim dan keperluan dapur yang kurang.

Baru satu hari aku menikah lagi, udah di cuekin aja sama ibu sendiri, mentang² udah ada temennya. batin Daniel.

Akhirnya daniel pergi ke kamarnya untuk istirahat tanpa sepengetahuan ibu dan istrinya.

*****

Makanan sudah siap dan tersaji di meja makan.

terdengar suara mesin mobil di luar, artinya mereka yang shanum rindukan sudah pulang.

"Shanum sepertinya mereka sudah datang, cepat kamu temui mereka beri mereka kejutan,pasti mereka senang."

"Iya bu," sahut shanum dan pergi menuju teras.

Shanum bergegas keluar untuk membuka pintunya.

Belum sampai, pintunya sudah terbuka duluan.

"Bundaa!!" teriak rafael memanggil bundanya, dan shanum pun mengambil Rafael dari gendongan ayahnya.

"Sayang, dari mana aja sih bunda kangen tau ." ucap shanum sambil menciumi seluruh wajah putranya, tak lupa mencium tangan ayah mertuanya terlebih dahulu.

"Afa habis beli ecim cama abang, cama kakek juga." sahut Rafael.

"Bunda!!" teriak rey dari luar rumah, akhirnya shanum menggendong keduanya, dan membawa mereka ke dalam.

"Alhamdulillah ayah datang juga, ayo sekalian kita makan siang bareng," ajak ibu rosiana pada suaminya.

"Daniel kemana bu ,kok gak kelihatan gak mungkin kan kalau shanum kesini sendirian." tanya ayah daniel

"Mungkin istirahat dikamarnya yah, tadi dia kesini kok, tau -tau ngilang aja itu anak." sahut ibu Daniel.

"Gak mau ngilang gimana, aku di cuekin sama ibuku sendiri." jawab daniel dan bergabung di meja makan.

"Daniel, usia mu sudah 30 tahun masih kayak anak kecil aja, kamu itu cemburu sama ibu atau isterimu." goda ibu rosiana.

"Ibu mulai lagi deh." ucap Daniel.

"Sudah-sudah, tidak boleh ribut di meja makan, panggil shanum kemari biar anak-anak bibi yang jagain." ucap sang ayah yang memang tidak terlalu suka bercanda.

Mendapat perintah, ibu rosiana berlalu untuk memanggil menantunya yang sedang bermain bersama kedua putranya.

Dan setelah itu shanum dan ibu rosiana sudah datang dan ikut bergabung di meja makan.

Shanum pun mengambil kan nasi dan lauk untuk daniel, sama seperti kebiasaan shanum dulu saat melayani mendiang suaminya saat di meja makan.

Kedua orangtuanya sama-sama tersenyum melihatnya.

"Ayah, sore nanti daniel dan shanum akan pulang kerumah daniel, dengan anak-anak juga." ucap Daniel setelah menyelesaikan makannya .

"Kenapa terburu² daniel, besok pagi saja pulang nya." sahut ayah daniel

"Daniel harus bekerja yah, tidak enak meninggal kan pekerjaan terlalu lama."

"Kamu cuti hanya tiga hari saja, besok pagi saja pulangnya."

"Tapi."

"Tidak ada tapi-tapian, kalau kamu memaksa, pulang saja sendiri biar anak-anak disini ayah yang akan mengantarkan mereka." ayah daniel memotong saat Daniel hendak menjawab.

Ada apalagi sih, ayah selalu saja begitu, begitu sudah berkehendak harus di turuti. gerutu Daniel dalam hati.

Lagi-lagi daniel pasrah, bukannya dia tidak tegas dalam mengatur rumah tangganya sendiri, masalah apapun ayahnya yang selalu memberi keputusan, menikah pun atas paksaan ayahnya.

Padahal isteri dan anaknya adalah tanggung jawab Daniel, seharusnya orang tuanya tidak perlu ikut campur tangan, tapi itulah daniel yang memang anak berbakti dan selalu menjaga perasaan orang tuanya.

*****

Dirumah itu shanum hanya menemani reyshaka dan Rafael bermain dan belajar, tidak terlihat sekali pasangan yang baru menikah itu bersama seperti pengantin baru pada umumnya, entah kenapa sejak malam pertama sikap daniel berubah, tidak seperti biasanya.

Meskipun tidak bersikap layaknya pasangan suami istri, tetap seperti ipar pun tak apa.

Seperti malam ini, sejak sore tadi Daniel pamit keluar untuk bertemu dengan temannya, teman semasa dia sekolah.

Hingga jam makan malam selesai ia belum pulang juga.

"Sayang nanti kalian tidurnya sama bunda ya..m" Ucap shanum

"Tidak bunda, kami akan tidur hanya berdua saja, kami kan sudah besar dan pemberani." Ucap rey pada bundanya, dengan mengangkat tangannya menunjukkan kalau dia kuat.

Sebenarnya Rey dan Rafa ingin sekali tidur dengan orangtuanya, tapi neneknya sering bilang kalau reyshaka dan Rafael sudah besar, harus tidur di kamar lain.

"Oke kalau gitu, kalian memang anak pemberani ya." ucap shanum tersenyum.

"Ya sudah ayo bunda antar ke kamar kalian, tapi sebelum tidur kalian gosok gigi dulu ya." ucap shanum dan langsung mengantarkan mereka ke kamar, Rafa yang di gendong dan Rey berjalan di samping sambil memegang tangan shanum.

Setelah menidurkan dua pangeran itu, shanum pergi ke kamar sebelah, kamar yang akan di tempati oleh Daniel dan shanum.

Shanum masuk ke kamar mandi akan membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, lalu shalat Isyak.

Shanum keluar dari kamar mandi dan ternyata suaminya sudah pulang.

"Baru pulang kak?" tanya shanum

"Iya." sahut daniel.

"Sebentar shanum akan siap kan air hangat untuk kakak."

Shanum kembali lagi ke kamar mandi untuk menyiapkan air untuk daniel.

"Airnya sudah kak." Ucap shanum keluar dari kamar mandi.

Dan daniel pun masuk untuk membersihkan diri.

Bilang terimakasih apa susahnya sih. astaghfirullah. batin shanum sambil mengelus dada.

Daniel sudah selesai dengan mandinya dan keluar untuk mengambil pakaian, ternyata pakaian nya sudah di siapkan oleh shanum, namun shanum sudah tidak ada di kamar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Makasih buat yang udah mampir. jangan lupa tinggalin jejak ya kak.

Biar author tambah semangat nulisnya. ❤️

Terpopuler

Comments

Hamzasa

Hamzasa

daniel knp ya...

2021-07-02

0

Holifah Alif

Holifah Alif

nah gitu dong tor jadi asik ngikutin alurnya, daniel jaim tapi lama2 bucin

2021-01-27

2

Novita Sari

Novita Sari

malu kali kalau shanum harus melihat Daniel ganti baju 😂😂

2021-01-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!