Kebun binatang

Sebelum memasuki waktu maghrib daniel sudah sampai dirumah, ia membawa beberapa tas belanja dari kantor.

Ya, karena pas di kantor Daniel menyuruh asisten nya ke pusat perbelanjaan untuk membeli baju dan sepatu yang sama buat kedua anaknya.

Daniel terus memasuki rumah mewahnya, tapi tak ada satu pun orang yang menunggu kedatangan nya, hanya satpam saja yang membuka pintu gerbang di depan tadi.

Tapi daniel mengerti, pasti istri dan anaknya berada di musholla sudah siap menunggu waktu shalat Maghrib. Dengan segera Daniel membersihkan dirinya untuk menyusul ke musholla, tak lupa ia menaruh barangnya terlebih dahulu di sofa kamar Daniel.

Hari pun semakin larut, anak-anak sudah tidur nyenyak di kamar dengan di temani shanum. Shanum meletakkan buku ceritanya, namun ia mendengar seseorang membuka pintu kamar, ternyata Daniel yang datang.

"Mereka sudah tidur?" tanya Daniel menghampiri ranjang anaknya.

"Iya baru saja tidur kak." sahut shanum.

"Ini pakaian buat mereka besok, tadi lupa gak aku kasih langsung ke mereka." ucap Daniel sambil memberikan tas itu ke shanum.

Shanum pun beranjak pelan-pelan dari kasur agar kedua putranya tidak bangun, lalu ia mengambil dan melihat isi tas itu.

"Lucu banget, pasti mereka suka." ucap shanum melihat baju dan sepatu kembar namun beda ukuran.

"Ya sudah, aku mau tidur. kamu juga harus tidur ini sudah malam." ucap Daniel lalu keluar dari kamar.

"Iya kak." sahut shanum, lalu ia meletakkan barang itu dan ikut sang suami ke kamarnya untuk tidur.

Di dalam kamar mereka sudah tidur di ranjang namun tetap saling membelakangi, shanum belum merasa mengantuk tapi ia paksa untuk segera tertidur.

"Sudah tidur sha?" ucap daniel tiba-tiba, ternyata ia belum tidur juga.

Mendengar suaminya berbicara,shanum berbalik ke arah nya.

"Belum kak, apa kakak butuh sesuatu?" tanya shanum.

"Iya, apa aku bisa minta tolong?" ucap Daniel sambil menatap atap kamarnya.

"Minta tolong apa kak?" tanya shanum lagi.

Daniel menoleh ke arah shanum dan menatap wajahnya.

"Tolong kamu jangan panggil aku dengan sebutan kakak lagi, karena sekarang aku suamimu bukan lagi kakak ipar mu." sahut daniel

"ii.iyaa kak, maaf." sahut shanum.

"Ya sudah kalau kamu tidak terbiasa jangan di paksa, mending kita tidur aja. selamat malam." ucap Daniel dan memejamkan matanya, tapi ia tetap pada posisinya tidak memunggungi shanum kembali.

Sedang shanum juga sama, ia menatap wajah Daniel yang sedang memejamkan matanya, dan ia pun tertidur.

*****

Hari yang di nanti-nanti pun tiba, pagi-pagi sekali shanum menyiapkan barang-barang yang perlu disediakan. karena sehabis mereka sarapan, mereka akan berangkat ke tempat tujuan.

Jarak tempuh dari rumah menuju Kebun Binatang sekitar 40 KM.

Reyshaka dan Rafael sudah berada di bawah ruang keluarga, mereka sudah siap dengan pengasuhnya.

Terlihat Daniel menuruni tangga menghampiri kedua putranya.

"Anak papah ganteng banget sih." ucap Daniel saat melihat mereka mengenakan jaket Hoodie warna biru dongker yang daniel belikan kemarin.

"Bunda kalian kemana?" tanya daniel.

"Ibu masih bersiap di kamar anak-anak tuan." sahut mbak Lani pengasuh anaknya.

Seperti biasa, saat daniel berada di kamar mandi, shanum tidak ingin menunggu ia lebih memilih mandi di kamar anak-anak saja.

"Itu bunda pah." ucap reyshaka saat melihat bundanya akan menuruni tangga.

Seketika Daniel menoleh ke arah tangga, daniel terus menatap shanum sepanjang shanum menuruni anak tangga.

Seolah ia terpana melihat ke cantikan istrinya yang alami.

Shanum mengenakan pakaian syar'i yang sederhana berwarna senada dengan pakaian kedua putranya.

Meskipun terlihat sederhana, namun di mata Daniel ia begitu sempurna.

"Maaf mas shanum baru selesai." ucap shanum pada daniel, dan itu membuat Daniel segera tersadar.

"Ii.iya tidak apa-apa." sahut Daniel tersenyum menyadari ucapan shanum.

"Ya sudah kalau sudah siap kita berangkat ya."

"Horeeee!!" Teriak reyshaka dan Rafael karena senang.

Daniel dan shanum tersenyum melihat tingkah mereka. Akhirnya mereka berangkat, daniel membawa supir pribadinya.

Daniel dan shanum duduk di kursi belakang dengan kedua putranya, sedang pengasuh nya duduk di depan di samping supir.

Sebenarnya Daniel mampu membawa mobil sendiri, namun ia hanya takut di tempat tujuan nanti ia butuh seseorang, jadi ia memutuskan untuk membawa supir saja.

****

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam.Akhirnya mereka pun telah tiba di Kebun Binatang.

Reyshaka dan Rafael terlihat sangat senang, mungkin karena mereka memang sangat menyukai binatang.

Di kebun binatang ini sebagian besar hewan di dimasukkan ke dalam kandang, ada juga yang berkeliaran di sekitar, namun mereka hanya bisa melihat hewan-hewan yang berkeliaran itu dari luar kandang saja.

Meskipun tempat wisata ini banyak hewan, namun kebersihan dan keamanan tetap terjaga.

Karena Setiap hewan di tempatkan di lahan yang berbeda-beda dan dibatasi oleh dinding, dan pagar besi yang sangat kuat, sehingga pengunjung dapat selamat dan terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.

Mereka mengabadikan momen-momen indah ini menggunakan kamera yang Daniel bawa dari rumah.

Untungnya Daniel membawa pengasuh dan supirnya juga, jadi ia tidak kerepotan saat ia dan shanum menjaga kedua putranya yang sangat antusias melihat hewan di kebun binatang ini.

Matahari semakin terik, Daniel melihat jam di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul setengah 12 siang waktunya shalat dhuhur dan juga makan siang, Daniel ingin memanggil shanum yang sedang menemani putranya, namun ia urungkan niatnya dan tersenyum melihat mereka tertawa bahagia.

Jika bukan demi kebahagiaan kalian, mana mungkin aku mau ke tempat ramai seperti ini. ucap Daniel dalam hati.

Lalu ia melanjutkan niatnya untuk memanggil istrinya.

"Sha, udah jam 11:30 kita cari Mushola dulu lalu makan siang." ucap Daniel.

"Iya mas."

"Sayang kita istirahat dulu ya, nanti kita lanjutkan jalan-jalan nya." ajak shanum kepada kedua putranya.

*****

Setelah selesai shalat dhuhur dan makan siang, Daniel dan lainnya berada di taman kelinci.

Anak-anak bermain dengan kelinci-kelinci yang lucu, dengan di temani pengasuh dan juga supir pribadi yang Daniel bawa.

Daniel dan shanum hanya melihat mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh, mereka duduk di bangku taman itu.

Shanum melihat David terus tersenyum melihat kedua putranya bermain.

"Coba kamu lihat, aku seperti melihat Daniel dan David kecil sedang bermain." ucap Daniel.

"Mas Daniel pasti sangat merindukan dia." sahut shanum.

"Aku sangat merindukan dia, bahkan aku sudah memenuhi janjiku padanya." ucap Daniel.

"Apa dia sempat mengatakan sesuatu?." tanya shanum.

"Ya, seperti yang kamu dengar dari ayah waktu itu. Dengan menikahi mu aku bisa menjaga mu dan Rafael." jelas Daniel.

Ya, menikah adalah sebuah pilihan. Kamu memilih menikahi ku karena sebuah amanah, dan begitu juga dengan ku. ucap shanum dalam hati.

Meskipun aku menikah dengan mu karena janjiku sendiri, tapi kehadiran mu mampu membuat cinta yang telah lama ku pendam bangkit kembali. gumam Daniel dalam hati.

Setelah pembicaraan itu mereka saling diam dan berada di pikiran masing-masing.

*****

Tepat jam tiga sore Daniel mengajak shanum dan anak-anak pulang, mereka akan shalat ashar dan makan malam dirumah saja.

Sampai dirumah, shanum langsung menyuruh mbak Lani memandikan keduanya dengan di bantu shanum juga agar cepat selesai.

Daniel dan shanum pun lebih memilih mandi terlebih dahulu setelah itu baru shalat ashar dan lanjut beristirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Saonah Onah Nona

Saonah Onah Nona

sepertinya cinta pertamanya si Daniel deh ....gadis kecil itu

2021-12-11

0

Rossita Rossita

Rossita Rossita

kayanya bner dehh dulu daniel suka ma shanum

2021-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!