Seminggu kemudian.
Siang hari saat teriknya matahari, dua keluarga kecil itu sudah sampai di villa, namun mereka memilih untuk beristirahat dahulu di kamar masing-masing, karena sore harinya mereka sudah memiliki rencana untuk berburu sunset di pantai.
dan saat malam hari tiba mereka akan mengadakan barbeque di halaman villanya.
Malam hari.
Shanum dan shinta sedang menyiapkan alat dan bahan-bahan untuk memanggang, terlihat mereka sedang mengobrol, dan tertawa bersama, sedangkan para suami sedang menemani anak-anak nya.
"Sebentar lagi udah ada si kecil ya mbak, udah di USG belum? dapet cewek apa cowok lagi ya kira-kira." tanya shanum dengan mengelus perut buncit kakak iparnya.
"Belum sha, mbak gak mau biar jadi kejutan aja nanti, cowok cewek yang penting sehat kan? terus kamu kapan nambah lagi?" tanya balik shinta.
"Shanum belum kepikiran mbak, kasihan rafa masih umur satu tahun, masih kecil. apalagi dia baru ngumpul dan baru merasakan kasih sayang dari ayah nya, satu tahun di tinggal merantau, biarkan saja dulu ayahnya fokus memberikan kasih sayang hanya untuk Rafael." jawab balik shanum.
"Sebenarnya aku juga kasihan sama bang rey, tapi mau gimana lagi, papahnya selalu pengen nambah, ya jadi inilah hasilnya, perut mbak jadi buncit lagi, hehe."
"Oh iya, mbak boleh minta tolong nggak?"
"Boleh mbak, memang nya mbak mau minta tolong apa?"
"Nanti kalau mbak gak ada, mbak titip abang rey sama kamu ya sha." sambung shinta lagi.
"Titip gimana mbak, mbak ini ada-ada saja deh." ucap shanum dengan bingung.
kenapa mbak shinta jadi ngomong gini sih. batin shanum.
"Ya kalau mbak lahiran pastinya lahiran dirumah sakit kan, sedangkan bang rey gak suka di rumah sakit, kata dia rumah sakit bau obat. tapi doain aja ya semoga mbak melahirkan dengan normal, supaya gak lama lama juga di rumah sakitnya, jadi bang rey gak perlu di titipkan ke kamu juga."
"Iya amin mbak, tinggal dirumah juga gpp, shanum seneng kok lagian rey kan keponakan shanum, pasti shanum jagain." jawab shanum mengiyakan ucapan Shinta, Gimana shanum jagain reyshaka, kalau jarak rumah mereka saja jauh. pikir shanum.
"Terimakasih." ucap shinta sambil mengelus pelan lengan shanum
"Makasih buat apa mbak, shanum belum ngelakuin apa-apa, bilang terimakasih nya nanti saja ya."
"Ya gak papa kali, nanti malah gak sempet bisa-bisa kelupaan."
hemm aneh lagi kan. ya allah kenapa perasaanku jadi gini ya. batin shanum lagi.
"Hem ya sudah, sama-sama mbak." jawab shanum dengan membuang jauh-jauh pikiran jeleknya.
Mereka melanjutkan acaranya dengan sangat gembira, jarang jarang mereka ngumpul-ngumpul kayak gini, selain melepas rasa penat karena pekerjaan, mereka juga melepas rasa rindu yang sudah terpendam lama.
selesai acara, mereka pun kembali ke kamarnya masing masing, karena reyshaka, dan rafael sudah tertidur pulas.
Di dalam kamar shanum dan david, mereka baru menyelesaikan aktivitas suami istri. mereka terlihat kelelahan, untung saja Rafael tidurnya pules banget, jadi tidak mengganggu aktivitas mereka.
"Cha, makasih ya selama ini udah sabar nungguin mas." ucap david sambil memeluk shanum.
"Iya mas, ini udah kewajiban echa sebagai isteri mas David, echa malah bersyukur mas masih setia dan ingat pulang, echa sayang banget sama mas, mas jangan pernah tinggalin echa sama rafael ya." ucap shanum.
"Iya sayang, mas gak bakal ninggalin kalian, mas juga sangat mencintai kalian, sampai ajal menjemput mas." ucap david sambil mencium kening shanum, perlahan david terus menjelajah mencium leher shanum, akhirnya mereka kembali melakukan aktivitas seperti sebelumnya.
Alhamdulillah ya allah, engkau berikan aku suami yang baik, setia dan juga bertanggung jawab, makasih mas udah setia sama shanum, shanum sayang banget sama mas. ucap shanum dalam hati sambil memandangi wajah teduh suaminya yang terlelap.
*****
Pagi hari shanum dan shinta sedang memasak bersama, sedangkan para suami seperti biasa, mereka yang mengambil alih untuk menjaga putranya.
"David, bagaimana proyek kamu di luar negeri?" daniel memulai obrolannya pagi itu.
"Alhamdulillah lancar kak, malah lebih cepat dari target david untuk menyelesaikan nya, dan Alhamdulillah mereka puas." sahut david bangga.
"Alhamdulillah, semoga hasil kerja keras mu ini tidak sia-sia." jawab daniel tersenyum.
"Iya kak terimakasih, david juga ingin seperti kakak, sukses karena hasil kerja keras sendiri." ucap david pada daniel.
"Iya kakak akan selalu mendoakan mu, kamu tidak perlu sungkan jika kamu butuh bantuan kakak." sahut Daniel.
"Iya kak, itu pasti. dan terimakasih juga karena selama ini kakak udah jagain keluarga david." ucap David lagi.
"Iyalah, isteri dan anakmu juga keluarga kakak, pasti kakak selalu menjaga mereka untuk mu." balas daniel.
"Iya sekali lagi terimakasih kak."
"Hanya terimakasih aja nih?" daniel mulai menggoda adiknya lagi.
"Terus kakak mau apa, apa kakak ingin minta tolong david lagi, untuk mencari keberadaan cinta pertama kakak itu!"
"Pelan kan suara mu david, nanti bisa kedengaran kakak ipar mu." Ucap daniel menyuruh david agar tidak terlalu keras bicara.
"Haha, ternyata kakak takut juga ya sama istri kakak." ejek david.
"Bukan takut, kakak cuma mau menjaga perasaan dia saja, dia lagi hamil bawaan nya sensitif terus." jawab david sambil melirik ke arah dapur.
"Iya maafin david kak, David gak nyangka anak kakak udah mau dua ya." ucap David sambil melihat ke arah anaknya yang sedang bermain.
"Iya makanya cepet nyusul, kamu harus lebih giat lagi tempurnya, biar cepat jadi juga." lagi lagi daniel menggoda adiknya.
"Iya, kalau sudah waktunya kami pasti akan menyusul."
"Kak, gimana kalau nanti sore kita pulangnya kerumah ayah, david jadi pengen ngumpul bareng kayak dulu." ajak david pada daniel.
"Iya kakak kan emang mau kerumah ayah, sekalian kita nginep aja, gimana?"
"Siap. Kita bisa nostalgia disana." sahut David.
"Ya udah nanti habis sarapan kita ke pantai, terus istirahat. sorenya pulang ke rumah orangtua kita."
"Iya kak." jawab david.
Alhamdulillah akhirnya aku bisa ngumpul lagi sama keluarga ku, setelah sekian lama aku jauh dari mereka, ya allah jangan ambil kebahagiaan ini dari ku. batin david.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-02-12
0
azzam
Suka
2023-01-22
0
Holifah Alif
keluarga yg g canggung
2021-01-27
1