Melihat bidadari.

Hari ini adalah hari Senin, dimana kebanyakan orang membenci hari itu, mungkin padatnya aktifitas mereka.

Tapi tidak bagi shanum, baginya hari senin adalah semangat baru dan juga terbukanya pintu rezeki baru.

Meskipun saat ini ia tidak memiliki pekerjaan, tetapi ia bersemangat untuk beraktivitas dirumah, seperti memasak dan mengurus suami dan anak-anak, apalagi sekarang ia mempunyai kegiatan dirumah, menjadi guru pribadi bagi kedua putranya.

Daniel sudah berangkat satu jam yang lalu, saat ini shanum sudah memulai kelas di rumahnya.

saat tengah sibuk mengawasi anaknya belajar, bik asih datang memanggil shanum.

"Permisi non, di depan ada den Jimy asisten tuan Daniel, mencari non shanum." ucap bik asih.

"Tunggu sebentar ya bik." sahut shanum.

"Sayang tunggu sebentar ya bunda mau ke depan dulu ada tamu, kalian lanjutkan sama mbak Lani yaaa."

"Iya bunda." sahut mereka.

"Ayo bik temani shanum ke depan." ajak shanum pada bik asih, karena ia tidak ingin menemui tamu pria hanya seorang diri. Bik asih pun kagum dengan sifat majikan nya ini.

Di ruang tamu.

"Permisi, apa ada yang bisa saya bantu." tanya shanum menghampiri Jimy.

Shanum memang belum mengenali Jimy karena mereka belum pernah bertemu meskipun Jimy bekerja pada suaminya.

Jimy pun berdiri dari duduknya melihat kearah shanum.

Gila, cantik bener istri baru Daniel, pantesan dia mau disuruh nikah lagi sama bokap nya, calon istrinya bening kayak gini, wanita shalihah lagi, aku juga mau. batin Jimy saat pertama kali melihat istri baru bosnya.

"Perkenalkan, saya Jimmy asisten tuan David, saya kesini atas perintah tuan untuk mengambil berkas yang tertinggal di ruang kerjanya." ucap Jimy menjelaskan.

Daniel meninggalkan berkas yang penting di ruang kerjanya, karena saat akan berangkat ke kantor tadi ia terburu-buru, akhirnya ia melupakan berkasnya.

"Sebentar ya, saya mau menghubungi suami saya dulu." ucap shanum, meskipun pekerja dirumah ini sudah mengenal Jimy, namun shanum tidak bisa percaya begitu saja.

Shanum mengambil ponselnya dan ia melihat beberapa panggilan tidak terjawab, ponsel shanum memang di silent karena ia tidak ingin ada yang menggangu di saat ia mengajari anaknya.

Dia langsung memanggil kembali nomor ponsel daniel.

"Assalamualaikum mas, maaf dari tadi shanum tidak memegang ponsel, jadi tidak tau kalau mas daniel menghubungi shanum." jelas shanum saat panggilan nya diterima.

"Waalaikum salam, tidak apa sha. oh ya, apa Jimmy sudah sampai dirumah?" tanya daniel.

"Iya, mas." sahut shanum.

"Ya sudah kalau gitu biarkan dia keruang kerja ambil berkas aku yang tertinggal, habis itu suruh dia cepetan ke kantor." ucap daniel.

"baik mas." sahut shanum.

"Ya sudah, terimakasih ya sha. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Percakapan mereka pun berakhir, shanum kembali menyimpan ponselnya.

"Bik, tolong antar mas Jimmy keruang kerja mas Daniel ya." pinta shanum.

"Baik, non."

"Terimakasih." ucap Jimmy tersenyum ke arah shanum sebelum berlalu ke lantai atas.

****

Di kantor.

Daniel tengah gelisah dan tidak tenang membuat ia mondar-mandir layaknya setrikaan.

Ia menyuruh Jimmy mengambil berkas dirumah agar ia bisa cepat menyelesaikan pekerjaan nya. Namun daniel salah, saat ini ia malah tidak fokus pada kerjaannya, entah apa yang ia pikirkan saat ini, ia mengambil ponselnya kembali dan menghubungi asisten nya itu.

"Sudah sampai dimana kamu?" tanya Daniel.

"Di lobi tuan." sahut Jimmy.

'Ya sudah cepetan keruangan ku." perintah Daniel.

"Baik." Sahut Jimmy singkat dan mempercepat langkahnya.

Beberapa saat kemudian Jimmy sudah berada diruangan daniel menyerahkan berkas yang ia ambil tadi.

"Kamu kenapa lama sekali, apa yang sedang kamu lakukan di rumahku." ucap daniel.

Jimmy tersenyum mendengar ucapan daniel, hingga ia memiliki ide untuk membuat daniel cemburu.

"Disana aku sedang melihat bidadari yang amat sangat sangat cantik." ucap Jimmy sambil tersenyum dan memejamkan matanya, ia hanya ingin menggoda sahabat sekaligus bosnya.

"Jangan macam-macam kamu." ucap Daniel menatap tajam ke arah Jimmy.

"Aku tidak melakukan apapun, aku hanya melihat bidadari disana, kenapa kamu terlihat marah?" ucap Jimmy lagi, saat ini ia berdiri di depan meja kerja Daniel.

"Tidak." sahut Daniel.

"Apakah dia bidadari mu?" tanya Jimmy.

"Aku hanya takut kamu macam-macam sama dia, dan membuat dia tidak nyaman tinggal di rumahku." Sahut daniel.

"Dan aku lihat kamu sudah mulai berani ya." ucap Daniel menatap Jimy kembali.

"Hehe maaf, maafkan saya tuan." seketika nyali Jimmy menciut mendapat tatapan tajam dari bosnya, lalu ia segera memundurkan dirinya.

"Cepat kembali keruangan mu." perintah Daniel, Jimmy yang sudah dekat dengan pintu ia langsung keluar dari ruang Daniel.

Sedang Daniel tersenyum melihat sahabat nya yang sedang ketakutan.

Dasar jomblo akut, berani-beraninya dia ingin menggoda ku. gumam Daniel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Saonah Onah Nona

Saonah Onah Nona

cinta pertama

2021-12-11

0

Saonah Onah Nona

Saonah Onah Nona

asisten tuan Daniel kali...Tuan David audah meninggal

2021-12-11

0

Yulianti

Yulianti

😂Cemburu tuh

2021-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!