H-1

Siang hari shanum terlihat sibuk dirumah nya, dia sibuk mempersiapkan hidangan untuk acara pernikahan dia dan Daniel.

Shanum tak hanya sendiri, ada dua pembantu yang dikirim oleh ibu mertuanya dan juga dua orang tetangga shanum, gak mungkin kan kalau shanum harus menyiapkan semuanya sendiri, sedangkan kan acara akad di adakan dirumah shanum lebih tepatnya rumah peninggalan almarhum suaminya, entah kenapa shanum ingin acara akadnya di adakan dirumahnya. Hanya acara akad saja tidak ada resepsi dan akad dia adakan dengan sederhana, karena yang hadir hanya saudara dan tetangga dekat saja.

Di dapur shanum sangat lihai dengan peralatan dan juga adonan kue nya, hingga dia tidak sadar jika tengah di perhatikan oleh seseorang.

"Kamu memang pinter banget ya bikin kue nya." kata ibu ningsih tetangga shanum yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Ibu kayak yang baru kenal shanum, shanum kan udah biasa bu." sahut shanum.

"Iya ibu tau, tapi sekarang kamu harus istirahat dulu, biar ibu saja yang akan melanjutkan." ucap ibu ningsih

"Nanggung bu, sebentar lagi sudah selesai kok, ini kan pekerjaan shanum tiap hari, jadi tidak apa-apa." jawab shanum tersenyum.

"Ini mah emang kerjaan kamu nak, tapi kalau sekarang kamu harus istirahat." ucap Bu Ningsih lagi.

"Iya sha, biar besok pas acara terlihat fresh gitu." sambung dewi anak bu ningsih yang baru bergabung.

"Iya iya, nanti shanum istirahat. Oh iya, rafael sudah tidur dew?" tanya shanum pada dewi .

"Baru saja tidur, aku taruh dia di kamarnya." jawab dewi.

Bu ningsih dan dewi, mereka ibu dan anak adalah tetangga shanum yang baik dan pengertian, semenjak shanum tinggal disana, mereka menjalin hubungan yang sangat baik, bahkan shanum pun sudah menganggap ibu ningsih sebagai ibu, dan dewi sebagai adik, begitupun sebaliknya.

"Alhamdulillah, sudah selesai. Ya sudah shanum tinggal ke atas dulu ya bu, mau shalat dan lanjut istirahat. ibu sama Dewi jangan lupa istirahat juga." ucap shanum.

"Iya. kamu tenang saja, nanti ibu sama dewi istirahat, tapi dirumah." jawab ibu ningsih.

"Dan bibi juga istirahat ya. Jangan lupa makan siang dulu." ucap shanum pada pembantu ibu mertuanya itu.

"Iya non, terimakasih." jawab kedua pembantu itu.

"Shanum yang harus berterimakasih sama bibi, udah mau bantuin shanum. Ya sudah shanum ke atas dulu." ucap shanum dan berlalu meninggalkan dapur.

Shanum ke atas menuju kamarnya, untuk membersihkan diri dan juga melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim.

setelah itu baru menemui putranya yang tidur dikamar sebelah dan ikut istirahat di sampingnya.

Malam hari shanum sedang menemani Rafael bermain, ada dewi juga disana.

Saat sedang asyik bermain terdengar suara nada dering handphone shanum, ternyata Videocall dari Daniel, shanum pun langsung mengangkat nya .

"Assalamualaikum kak daniel, ada apa ya kak?" tanya shanum.

"Waalaikum salam. Apa kakak mengganggu mu sha?" jawab Daniel dan juga sedang bertanya pada shanum.

"Tidak kak. Ini lagi nemenin rafael bermain, kenapa kak?" tanya lagi .

"Ini sha, reyshaka dari tadi nanyain kamu terus, jadi kakak coba Videocall kali aja berhenti nanyak kamu." ucap Daniel dan tiba-tiba reyshaka merebut ponsel nya dari tangan ayahnya .

"bundaaaa, rey kangen banget sama bunda, katanya bunda mau tinggal sama rey, tapi kok lama banget." ucap reyshaka dengan nada manjanya.

"Halo rey sayang, bunda juga kangen sama rey. iya rey sabar ya besok kita akan ketemu dan bunda akan ikut kerumah Rey." jawab shanum

"Bunda beneran kan? gak lagi bohongin Rey kan?" ucap reyshaka dengan bermacam pertanyaan.

"Iya beneran, bunda gak bohong kok, kalau berbohong itu kan dosa. makanya sekarang Rey bobok dulu ya, besok rey kan harus jemput bunda." ucap shanum menjelaskan.

"Tapi rey kan masih kangen sama bunda," ucap reyshaka bersedih.

"Kalau rey bubuknya sekarang, nanti matahari nya cepet terbit loh, jadi rey cepet juga yang mau ketemu sama bunda " shanum mencoba menjelaskan lagi.

"Oke, rey mau bubuk ah biar cepet ketemu sama bunda. dadaah bunda." ucap rey bersemangat, dan langsung memberikan ponselnya pada ayahnya.

"Dadaah rey sayang, mimpi indah ya." Alhamdulillah nurut juga dia. batin shanum

"Rafael kemana? dari tadi kok gak ada suaranya." ucap daniel saat ponselnya sudah dia pegang.

"Itu lagi di gendong sama temen shanum, kayaknya mau tidur dia." ucap shanum sambil mengarahkan kameranya pada Rafael yang sedang di gendong Dewi di teras rumah.

" owh ya sudah kalau gitu kamu samperin gih, kakak tutup ya dan terimakasih ya sha. assalamualaikum." ucap Daniel mengakhiri panggilan nyam

"Iya kak sama-sama, waalaikum salam."

panggilan pun berakhir .

 *****

"Tadi calon suami ya sha?" ucap dewi yang tiba-tiba nongol.

"Dewi, bikin kaget aja kamu. cepet banget masuknya." ucap shanum sambil menatap Dewi.

"Kamu sih kebanyakan melamun, bahkan kamu gak sadar tadi aku lewat mau naruh rafael ke kamar. Tapi , tadi bener calon suami kan?" Dewi lanjut bertanya karena penasaran.

sebenernya dewi sudah tau sama calon suami baru shanum, karena dulu daniel dan istrinya sering berkunjung kerumah shanum, bahkan dewi sudah tau masalah shanum saat ini, karena bagi shanum dewi lah saudara, sahabat,vbahkan teman curhatnya. hanya saja dewi ingin menggoda shanum.

lanjut yaaaa....

"Entah lah gimana nyebutnya, kakak ipar atau calon suami." jawab shanum sendu .

"Maafin aku ya sha, aku gak bermaksud." ucap dewi yang menyadari shanum sedang bersedih.

"Iya gpp. kamu gak salah kok, mungkin ini sudah takdir ku." jawab shanum.

"Yang sabar ya, aku yakin nanti kamu dan keponakan ku yang ganteng itu, pasti akan mendapatkan kebahagian yang sesungguhnya." ucap dewi dan memeluk shanum.

"Terimakasih ya dew, karena kamu dan ibu sudah baik ke aku juga ke rafael, dan juga selalu ada untukku." ucap shanum membalas pelukan Dewi .

"Iya, sama-sama. Aku gak keberatan kok, malah aku seneng kita kan sahabat, bahkan kita sudah menjadi saudara." sahut Dewi menenangkan.

"Sekali lagi makasih ya." ucap shanum dan melepaskan pelukannya.

"Sama-sama, aku pamit ya, ibu pasti nungguin, assalamualaikum." ucap Dewi pamit pulang.

"Iya, salam buat ibu ya. waalaikum salam." sahut shanum.

Shanum menutup dan mengunci seluruh pintu dan juga gerbang dirumahnya, memang hari belum terlalu malam, tapi shanum takut lupa, karena dia hanya tinggal berdua dengan putranya, bahaya kan kalau gak dikunci, nanti maling bisa masuk.

Didalam kamar, shanum langsung membersihkan dirinya, karena dia belum shalat Isyak dan mengaji, itulah kebiasaan shanum pada malam hari sebelum ia memejamkan mata.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Suka apa nggak nih sama ceritanya ?

mau di lanjut apa nggak ya ....

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-02-12

0

Sri Wulan Hazariah

Sri Wulan Hazariah

syuukaaa

2023-02-12

0

Yulianti

Yulianti

Lanjut

2021-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!