Tepat pukul enam pagi, shanum sudah selesai dengan peralatan dapurnya, dan ia meletakkan hasil masakan nya ke meja makan.
Ibu rosiana yang baru turun pun menghampiri shanum.
"Sha, pagi-pagi banget kamu kok udah selesai masak, maaf ya ibu telat bangun jadi gak bantuin kamu." ucap ibu Rosiana.
"Tidak apa-apa bu, shanum seneng kok nyiapin ini semua." sahut shanum.
"Suami kamu belum bangun? biasanya dia bangun pagi." tanya Bu rosiana.
"Pas shanum turun kak Daniel masih tidur, tapi mungkin sekarang sudah bangun.
Kalau gitu shanum ke atas dulu ya Bu, mau mandi sekalian mau manggil kak Daniel."
"Iya, cepet turun ya kita sarapan bareng, sekarang ibu mau bikinin ayah kopi dulu." ucap Bu rosiana.
"Iya Bu." sahut shanum dan berlalu menuju kamarnya.
Sampai di depan kamar shanum membuka pintu, dan ternyata daniel sudah rapi dengan pakaian santainya, ya dia baru saja selesai mandi.
Alhamdulillah kak daniel udah siap.
jadi gak usah repot-repot banguninnya. batin shanum.
"Kak sarapannya sudah siap, kopinya juga ada di bawah." ucap shanum tanpa menatap wajah Daniel.
"Iya, terimakasih." jawab Daniel singkat.
Kak daniel kenapa? tiba-tiba cuek gitu. Ah sudah lah aku mau mandi dulu, mungkin perasaanku saja kali ya.
Shanum langsung menuju kamar mandi.
*****
Shanum turun ke bawah menuju ke meja makan, shanum tersenyum melihat kedua putranya yang sudah rapi dan ganteng. Pasti ibu mertuanya yang menyiapkan mereka.
"Duh anak-anak bunda sudah ganteng, maafin bunda yaa mandinya lama, sekarang bunda yang akan suapi kalian, oke." ucap shanum pada kedua putranya.
"Siap bunda." sahut reyshaka, kalau rafael hanya diam saja.
"Ya sudah, ayo kita sarapan biar gak kesiangan." ucap pak Aditya.
"Ayah akan pulang hari ini?" tanya Daniel.
"Iya seperti kata ayah kemarin, ayah sama ibumu akan pulang pagi ini, sama cucu-cucu ayah juga." sahut pak aditya.
"Kita pulang bareng saja yah." ucap daniel.
"Gak bisa, kamu harus bantuin istri mu packing, nanti kamu bisa jemput mereka di rumah ayah." sahut pak Aditya.
Setelah obrolannya selesai, pak aditya dan daniel memulai sarapannya, mereka memakan sarapan yang sudah di siapkan oleh istrinya masing-masing.
Sedangkan shanum masih tetap menyuapi reyshaka dan juga rafael.
"Ayo sayang, makannya gantian ya.. Abang rey dulu, baru adik rafa."
Shanum dengan telaten menyuapi mereka berdua, syukur mereka berdua akur dan tidak berebut bundanya, jadi dengan mudah shanum menyuapi mereka.
Tanpa shanum sadari, daniel tersenyum melihat kebahagian di depan matanya.
Daniel berhenti menatap shanum saat mendengar suara seseorang memanggilnya.
"Daniel." Daniel tetap fokus pada shanum tanpa memperhatikan sarapannya.
"Daniel. makan nya yang fokus dong, sayang makanannya enak banget nih." ucap Bu rosiana sambil tersenyum.
Daniel pun melanjutkan sarapannya dengan rasa kesal karena berhasil di goda oleh ibunya.
Dan shanum pun tidak menyadari ucapan ibu mertuanyaya karena ia terlalu fokus menyuapi putranya.
*****
Setelah selesai sarapan, shanum pergi ke kamar rafael untuk mengambil beberapa pakaian rafael, karena sebentar lagi rafael akan ikut neneknya.
Di bawah shanum mendengar suara tangis seseorang, ternyata Bu ningsih dan Dewi sudah berada di rumah.
Mereka bergantian memeluk dan mencium Rafael, shanum melihat drama itu dari atas dia juga bersedih melihatnya.
Shanum dan Rafael akan berpisah dengan mereka, mereka yang bukan saudara sedarah tapi begitu peduli dan sangat baik.
Dan shanum pun menuruni anak tangga untuk menemui mereka tak lupa ia membawa koper kecil milik Rafael.
"Sayang bilang terimakasih ya ke nenek dan Tante Dewi, dan bilang juga kalau rafael gak akan ngelupain mereka." ucap shanum pada Rafael, dan Rafael pun menghampiri mereka.
"Nek asih, makacih ya udah cayang cama afa, afa cayang cama nek asih." ucap Rafa pada Bu ningsih yang ia panggil dengan sebutan nek asih.
"Iya sayang, nenek juga sayang sama afa , afa baik-baik ya. jangan nakal juga, kasian bunda kalau afa nakal." ucap Bu Ningsih menangis sambil memeluk Rafael.
setelah lama di peluk, Rafael melepaskan pelukannya dan menghampiri Dewi.
"Afa juga cayang ate dewi, nanti kalau afa kecini lagi kita maen baleng lagi ya." ucap Rafael pada Dewi yang tengah menangis.
"Iya sayang, kita maen bareng lagi. afa jangan nakal ya, harus nurut sama bunda." ucap Dewi sambil menangis tak lupa ia menggendong dan juga memeluk rafael.
Ya udah kalau gitu kita pamit dulu ya bu, sekali lagi terimakasih sudah menjaga anak dan cucu saya. semoga Allah membalas kebaikan ibu." ucap Bu rosiana pada Bu Ningsih.
"Iya bu, saya minta tolong tolong jagain shanum dan Rafael ya, meskipun saya sudah tau betul kalian pasti akan menjaganya dengan baik." sahut Bu Ningsih.
"Ya sudah saya pamit dulu Bu, assalamualaikum." pamit ini rosiana.
"Waalaikum salam." sahut ibu ningsih.
Bu rosiana menuju ke mobilnya, pak Aditya memasukan barang-barangnya ke dalam bagasi mobilnya, sedangkan Daniel dan shanum mereka masih menggendong putranya.
"Abang rey sama adek rafa yang akur ya, gak boleh berantem, harus nurut sama kakek dan nenek." ucap shanum pada kedua putranya.
"Iya bunda, nanti abang yang akan jagain adek Rafa, bunda tenang aja kita gak akan berantem kok." sahut reyshaka dengan gemas, sedangkan Rafael masih tetap diam saja, Rafael memang tidak suka banyak bicara, lain dengan reyshaka.
"Anak pinter, gak boleh nakal juga ya nanti papah sama bunda akan jemput kalian. oke." sambung Daniel.
"Ya udah, ayo nak kita ke berangkat sekarang." ucap bu rosiana dan mengambil Rafael di gendongan shanum.
Sedangkan reyshaka sudah turun dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Bu, shanum titip anak-anak ya. Maaf ngerepotin." ucap shanum .
"Iya kamu tenang aja, ibu yang akan jagain mereka." sahut Bu rosiana.
"Kami berangkat ya, assalamualaikum." ucap pak Aditya.
"Waalaikum salam." jawab Daniel dan shanum.
"Hati-Hati pak." teriak Daniel pada supirnya.
Mobil pak Aditya sudah melaju, shanum masih memandangi mobil itu hingga tak terlihat lagi.
Sedangkan Daniel sudah masuk duluan ke dalam rumah.
******
Setelah semua selesai di packing, shanum datang menghampiri Daniel yang sedang bersantai di ruang televisi.
"Kak Daniel, shanum sudah selesai. emm kita akan berangkat ke rumah ayah kapan kak?" tanya shanum.
"Kenapa kamu terlihat tidak sabaran sekali?" ucap Daniel jutek.
"Ya kasihan anak-anak jika harus kita tinggal lama-lama, kasihan ayah sama ibu juga." sahut shanum.
"Iya. maaf karena aku sudah melupakan sesuatu, kamu kan menikah dengan ku karena hanya anak-anak saja." ucap Daniel.
Kak Daniel kenapa? mulai tadi pagi dia berubah jutek begini. ucap shanum dalam hati.
"Ya sudah kita shalat dhuhur dulu, setelah itu kita kerumah ayah menjemput anak-anak." ucap Daniel
"Kita shalat berjamaah ya kak." ajak shanum.
"Iya." sahut daniel .
Untuk yang pertama kalinya mereka shalat berjamaah.
Semoga seterusnya bisa seperti ini. ucap shanum dalam hati.
Setelah melaksanakan kewajibannya, mereka bersiap-siap untuk berangkat menuju ke rumah orang tuanya.
Sebelum berangkat shanum pergi kerumah sebelah, rumah Bu Ningsih untuk berpamitan, sekaligus memberikan sejumlah uang dan kunci rumah.
shanum membawa kunci cadangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Yulianti
Daniel mulai suka sama shanum kyk y🤗
2021-02-03
2
Deyan Fharasya
seperti y daniel mulain bucin dgn shanum. 😃
2021-01-27
2
Emonee
Yei Daniel oh daniel
2021-01-26
1