Menjelang tengah malam mereka semua sudah kembali bersiap dikamar Ruby,semua penghuni rumah itu sudah terbuai dalam mimpi-mimpinya termasuk pak Tanto.
"Kita akan turun kemobil satu persatu supaya tidak menimbulkan suara-suara hentakan kaki",kata dokter Nata kepada semua orang dikamar itu yang akan ikut melakukan perjalanan.
"Nak Nata benar,kalian harus turun satu persatu,Ibu dan Grandma juga tidak akan mengantar kalian sampai dibawah,ibu hanya akan melihat dari kamar ini",bu Rita berjalan mendekati Ruby lalu memeluknya,
"Sayang,kamu baik-baik yah disana,kamu jaga kesehatan dan kehamilanmu,kalau ada waktu ibu akan menjenguk kesana,Satya jangan terlalu difikirkan",Ruby membalas pelukan bu Rita,bulir-bulir bening itu jatuh kembali dipipi putihnya,bu Rita pun tidak kuasa menahan air matanya,ia merasa sangat kasian melihat Ruby,walau baru kenal selama lima hari tapi bu Rita tau Ruby anak yang baik.Setelah puas berpelukan dengan bu Rita,Ruby pun menghampiri Grandma dan lansung memeluknya,Grandma juga tak kuasa menahan air matanya,ia harus melepas cucu menantunya yang sedang hamil cicit yang sudah lama dinantikannya,
"Kamu sering-sering kasi kabar yah kemari,Wina tiap bulan akan mengirim uang kerekeningmu untuk kehidupan kalian disana",Grandma berucap sambil menyeka iar matanya.
"Gak perlu Grandma,uang yang dikasi mas Satya masih sangat lebih dari cukup",balas Ruby.Satya memang mengirim uang kerekening Ruby keesokan harinya setelah makan malam dirumah utama,tapi bukan ia langsung yang memberitahukan Ruby,melainkan Bagas.Ia mentransfer sebanyak 300 juta,kata Bagas itu untuk memenuhi kebutuhan Ruby selama masa kehamilan,tapi sepersenpun belum Ruby gunakan karena ia juga masih punya sedikit tabungan dan gaji yang masih berjalan.
"Kebutuhan ibu hamil itu banyak sayang,Grandma cuma takut uang yang dikasi Satya tidak akan cukup,apalagi ditambah kebutuhan Rendra,Rendra sudah Grandma anggap seperti cucu sendiri,ia sudah bagian dari keluarga Biantara,sudah menjadi tanggung jawab kami memberikan kehidupan yang baik untuknya",Ruby semakin mengeratkan pelukannya,ia benar-benar merasa beruntung menjadi bagian dari keluarga Biantara,keluarga kaya raya yang sangat low profile,yang tidak pernah memandang statusnya sebagai janda dua anak dari keluarga yang sangat sederhana.Meskipun Ruby istri yang tidak diakui negara,tapi melihat perlakuan keluarga Satya yang sangat baik padanya,membuat ada celah bahagia dihatinya.
"Grandma udah yah,nanti keburu subuh",Candra melambai lambaikan tangannya sambil melepas pelukan Grandma.
"Iya,iya,kalian hati-hati yah,jaga Ruby,Can",ucap Grandma.
"Siap Grandma,pokoknya Grandma tenang saja",balas Candra.
Mereka pun turun satu persatu kegarasi mobil dengan mengendap-endap.Mereka akan menaiki mobil Alphard yang biasa dipakai ibu Rita.Dokter Nata duduk dibelakang kemudi,disampingnya ada dokter Anna,dikursi tengah ada Ruby dan Candra,Lila duduk dibelakang bersama Rendra.Saat tiba dipos satpam,dokter Nata menurunkan sedikit kacanya,Ruby dan Candra agak menunduk sehingga hanya terlihat dokter Anna disamping dokter Nata.
"Dokter Nata kog pulang malam sekali,gak sekalian tunggu besok pagi?",pak Satpam yang berjaga malam itu juga kepo sekali.
"Niatnya saya mau nginap pak,tapi ada telfon urgent dari rumah sakit nyuruh saya kesana sekarang ",kata dokter Nata berbohong.
"kalau begitu dokter hati-hati dijalan",kata pak satpam sambil membukakan gerbang.Ruby dan Candra pun akhirnya bernafas lega setelah berada agak jauh dari rumah utama.
Sepanjang perjalanan mereka semua tertidur didalam mobil kecuali dokter Nata yang sedang mengemudikan mobil,ia melihat sekilas kearah Ruby lewat kaca yang ada didepannya.Ruby terlihat sangat tenang saat tidur,seperti tidak ada beban sama sekali,berbeda saat ia sedang terjaga,tekanan hatinya begitu nampak.
Dari kota M kekota Y tempat kelahiran Lila butuh waktu sepuluh jam jika ditempuh dengan kendaraan darat,dan dari kota Y kedesa Lila masih harus melakukan perjalanan lebih dari satu jam.baru setengah perjalanan dari kota M sudah masuk waktu subuh.Dokter Nata lalu menepikan mobilnya disebuah mesjid dan membangunkan para penumpangnya untuk melaksanakan shalat.Ruby dan dokter Anna pun turun dari mobil,Ruby kagum sama dokter Nata yang berbeda dengan Satya.Selama mengenal Satya,ia belum pernah mengingatkan Ruby untuk melaksanakan shalat.Sedangkan Candra jangan ditanya ia masih terbuai dengan mimpi-mimpinya,bahkan ia sama sekali tidak terganggu dengan suara-suara didekatnya.
"Lil kamu gak turun?biar kita gantian jagain Rendra",tanya Ruby sebelum berlalu kedalam mesjid.
"Aku lagi M non",jawabnya.
"oooo,yah sudah kalu gitu,saya masuk dulu yah",
Mesjid yang mereka tempati tidak memiliki gorden pembatas antara tempat perempuan dan laki-laki,sehingga kita bisa langsung saling melihat.Ruby melirik sekilas kearah dokter Nata setelah ia selesai shalat,nampak dokter Nata berdoa lama sekali.Ruby semakin merasakan kekaguman terhadap laki-laki itu,laki-laki yang sukses diusia muda ditambah ketaatan beragama,perempuan mana yang tidak akan mengaguminya.
"Non Ruby,kita duluan aja keluar yah,Nata suka lama kalau berdoa,mungkin lagi minta bidadari dari surga",dokter Anna tersenyum sangat cantik.
"Eh iya dok",Ruby tersentak dari melamunkan dokter Nata.
"Kamu manggil Nata kakak,sama saya kog masih panggil dokter sih,saya sama Nata seangkatan,panggil kakak aja yah",katanya sangat lembut.
"Baiklah kak,kalau begitu manggilnya sama saya juga gak usah panggil non,panggil aja Ruby,biar kita lebih akrab",sahut Ruby
"Wah,kalau itu aku takut nanti Satya marah",balas dokter Anna
"Kenapa mesti takut kak,mas Satya saja gak perduli sama saya",Ruby kembali terlihat sedih.
"Ya udah kalau gitu,aku manggilnya Ruby,tapi senyum dulu",Ruby menarik perlahan kedua ujung bibirnya.
"Kalian kog belum naik kemobil?",tanya dokter Nata yang sudah berada disamping mereka.
"Kami nungguin kamu,kamu berdoa lama sekali,minta apaan sih?",dokter Anna tersenyum jahil.
"Mau tau aja",balas dokter Nata sambil berlalu.Ruby terlihat senang melihat keakraban diantara mereka.
"Oya sebentar lagi udah pagi,bagaimana kalau kita nyari sarapan dulu sebelum melanjutkan perjalanan,ibu hamil gak boleh telat makan",ucap dokter Nata saat mereka sudah berada kembali didalam mobil.
"Ide bagus dok,yang laper bukan cuma ibu hamil doang",Candra tiba-tiba menyahut saat mendengar kata makanan.
"Lu mah giliran makanan aja yang dibahas,matanya lansung melek,tadi waktu dokter Nata bangunin lu buat shalat,udah digoyang goyang gak bangun juga,dari mana aje lu",sahut Lila mencibir kearah Candra.
"Akh,lu mah sirik aja sama eike",Candra memajukan bibir bawahnya kearah Lila.
"Sudah,sudah,kita semua juga laper jadi kita semua akan makan",dokter Anna menengahi,sementara Ruby dan dokter Nata cuma tersenyum simpul melihat kelakuan Lila dan Candra.
"Apa kita perlu menyewa penginapan setengah hari untuk membersihkan diri?",tanya dokter Nata saat suasana kembali hening.
"Saya rasa gak perlu kak,kita nanti membersihkan muka aja ditoilet tempat makan,iya kan kak Anna?",Ruby meminta pendapat dokter Anna.
"Iya,saya rasa ide Ruby ada benarnya,mengingat kita akan kerepotan juga membongkar pakaian dalam satu koper dan itu akan memakan waktu,aku udah pengen banget nyampe",jawab dokter Anna.
"Baiklah kalau begitu,kita cari tempat makan yang lumayan bagus,yang toiletnya layak dipake",ucap dokter Nata sambil melajukan kembali mobilnya.
🤩❣️Tolong kasi masukan yah kalau ada salah-salah kata,author masih belajar😘
**Jangan memendam perasaan terlalu dalam karena saat ia naik kepermukaan,takutnya akan membawa ombak yang besar😎🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
sarinah najwa
gmn dengan pekerjaan Ruby yh..🤔 ASN kn gak bisa ambil cuti lama kecuali melahirkan.. atau sudah keluar dari pekerjaannya kh🤔
2023-07-29
0
Anis
thor kalo bisa ruby jgn pake duit dri satya.. bagas kn orang hebat, kalo ruby narik duit tkutnya satya tau... pasti smua di cek termasuk riwayat transaksi dari kartunya ruby
2021-09-13
0
Sweet Girl
emang ya si Candra.... manusia jadi2an
2021-06-26
1