Keesokan harinya,Satya terlihat sedang menikmati secangkir kopi bersama Rania disebuah ruang khusus yang disediakan untuknya dibandara kota M.Yah,mereka hari ini akan bertolak keSumba untuk berlibur,tentu saja ini tanpa sepengetahuan Grandma,Ibunya,apalagi Ruby.Satya tidak berniat memberitahukan keberangkatannya pada Ruby,sejak mereka berpisah semalam dijalan utama,ia belum pernah menghubungi Ruby sampai detik ini.
Sejak memasuki bandara,Satya dan Rania sudah mengumbar kemesraan didepan umum,Rania menggandeng tangan Satya sambil merebahkan sisi kepalanya dipundak Satya.Banyak mata memperhatikan mereka,tapi dua insan yang sedang dimabuk rindu itu tidak memperdulikan,apalagi Satya dengan kacamata hitam yang bertengger indah dihidung mancungnya terus menatap kedepan seolah tidak ada manusia disisi kanan dan kirinya.Banyak wanita yang merasa sangat iri pada Rania,mereka bahkan ada yang bergumam"entah kebaikan apa yang pernah dilakukan wanita itu dimasa lalu sampai Tuhan memberinya sebuah keindahan yang hakiki dalam wujud seorang Satya saat ini".
"Honey,hari ini aku bahagiaaaaa banget,aku sayang banget sama kamu honey,aku gak mau kehilangan kamu",ucap Rania masih terus saja melingkarkan tangannya dipinggang satya meski mereka sudah berada dalam ruangan.
"Iya honey,aku juga sayang banget sama kamu,aku gak akan pernah ninggalin kamu",balas Satya mengecup kening istrinya.
Mereka pun akhirnya berada didalam jet pribadi milik Satya,perjalanan yang mereka tempuh cuma memakan waktu kurang lebih dua jam karena mereka tidak perlu transit diDenpasar.Mereka pun akhirnya tiba dibandara Waikabubak,Sumba Barat dan dijemput oleh orang suruhan Bagas disana.Bagas memang luar biasa,dimana-mana ia punya orang-orang yang selalu bisa diandalkan.
Bagas sudah memesan hotel untuk Satya selama seminggu di Sumba,ia memesan sebuah hotel yang pernah didapuk menjadi hotel terbaik dunia versi majalah wisata ternama.Hotel itu memiliki villa dengan tiga kamar berbentuk rumah pohon.Satya harus merogoh kocek hingga ratusan juta untuk semalam.(kalian hitung sendiri yah kalau Satya nginep seminggu disana,hihihi🤭)
Setelah Satya dan Rania sampai dihotel tersebut matahari sudah condong kebarat,pertanda sebentar lagi malam akan menemani.Mereka menyantap makan malam direstoran hotel sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat saja dulu malam ini.
"Kita istirahat aja dulu malam ini honey,aku capek banget,besok aja kita jalan-jalannya",ucap Rania manja saat mereka sudah berada didalam kamar.
"Up to you honey,semua terserah kamu asal kamu bahagia",Satya mengecup bibir istrinya,Rania menutup matanya berharap lebih dari Satya tapi baru saja Satya memiringkan tengkuk Rania tiba-tiba handphonenya berdering,Satya langsung menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya karena itu dari ibunya.
"Sayang,aku keluar dulu yah angkat telfon dari ibu",katanya sangat pelan pada Rania sambil menutup audio handphonenya agar tak terdengar oleh ibunya.Rania hanya mengangguk tanda mengiyakan.
"Sat kamu dimana sayang,gimana kabar Ruby?",tanya ibu Rita diseberang telfon.
"Saya sekarang lagi diluar kota bu,ada tugas kantor yang mengharuskan saya datang,Ruby ada diapartemen bersama Lila.
"Kamu kenapa tidak bilang dari tadi sama ibu,tau gitu ibu suru antar Ruby kemari sama pak Tanto",
"Saya mendadak berangkatnya bu,jadi belum sempat nelfon ibu,ini aja baru nyampe hotel",kata Satya berbohong pada ibunya,ia tidak ingin ibunya tau ia pergi bersama Rania,sementara Ruby disana sendiri.
"Yah sudah kalau begitu,besok ibu suru jemput Ruby sama pak Tanto,emang kamu rencana berapa hari disana?",
"Rencananya seminggu lagi saya pulang bu,mudah-mudahan urusannya cepat kelar",jawab satya asal.
"Oya Rania gimana?ibu lihat disosmednya ia hampir tiap hari keluar sama sahabatnya yang bernama Aya itu",Satya cuma bisa menahan nafas pelan mendengar ibunya bertanya,sepertinya ia tidak terlalu suka sama sikap Rania sekarang.
"Rania baik bu,sudah dulu yah bu,Satya mau siap-siap buat meeting sebentar lagi",Satya lagi-lagi berbohong padahal ia tau sekarang sudah malam.
"Baiklah,kamu hati-hati disana,walaupun kamu jauh kamu tetap harus memperhatikan kehamilan istrimu",ibunya terus saja menasehatinya untuk berlaku baik terhadap Ruby,tapi bahkan bertanya apa yang ingin dimakan Rubypun ia tidak pernah,padahal anak yang sedang dikandung Ruby sekarang adalah murni darah dagingnya.
"Iya bu",Satya ingin segera mengakhiri pembicaraan dengan ibunya,ia juga takut ibunya akan menanyakan ia dikota mana sekarang.Terdengar bunyi Tut...tut...tut... disana,
Akhirnya ibunya pun menutup telfon.Sebenarnya dulu Rania dan ibunya tidak pernah ada masalah,mereka berhubungan cukup baik sebagai mertua dan menantu,hampir tiap minggu Rania berkunjung kerumah utama atau sesekali ia keluar shoping sama ibu mertuanya,tapi sejak ibu Rita dan Grandma mulai menuntut keturunan,sementara mereka tau Rania tidak bisa melakukan itu karena rahimnya sudah diangkat,hubungan yang tadinya terlihat harmonis itu perlahan jadi renggang,Rania tidak pernah lagi menginjak rumah utama selama enam bulan terakhir,ia juga hanya sesekali berkomunikasi dengan mertuanya.Tapi itu tidak membuat keharmonisan Rania dan Satya memudar,mereka seolah tidak perduli mau punya anak atau tidak,yang jelas mereka bisa saling memberi dan memahami satu sama lain.
"Udah nelfonnya sama ibu,honey?",tanya rania saat satya kembali kedalam kamar.
"Udah honey",jawab Satya singkat.
"Ibu ngomong apa aja,kog lama honey?",Rania bertanya tanpa menoleh kearah Satya karena ia sedang membersihkan wajahnya didepan cermin.
"Gak ada kog honey,ibu cuma bertanya kapan kita ada waktu untuk kerumah utama,ibu mau memasak makanan kesukaan saya",Satya berbohong untuk kesekian kalinya,berharap hubungan Rania dan ibunya tidak semakin renggang.
"Kamu gak pandai berbohong didepan saya honey,aku tau ibu pasti tidak menanyakan itu,tapi sudahlah gak usah terlalu difikirin,aku juga sadar diri sekarang",Rania terlihat santai mengatakan itu.
Satya lalu mendekati Rania dan memeluk kepalanya dari belakang,ia tidak lagi membalas perkataan Rania.
"Kamu semakin hari semakin cantik honey",ucapnya mengalihkan pembicaraan,tidak ingin memperpanjang ya lagi.
"Benarkah honey?",Rania kembali menyunggingkan senyum manisnya yang membuat Satya tergila-gila.
"Iya honey,dan itu yang membuat saya semakin tergila-gila sama kamu",Satya memcium bibir Ranya penuh nafsu,ia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi,ia lalu menggendong Rania ketempat tidur dan menjatuhkannya pelan-pelan,Rania membalas setiap sentuhan Satya,akhirnya merekapun kembali melewati malam dengan deru nafas yang bertalu-talu.Mereka baru berhenti menjelang dini hari.
Rania memang wanita yang cantik,bodinya bak seorang model dan kulitnya yang putih bersih semakin bersinar dengan perawatan mahal yang dilakukannya.Tapi kecantikan Rania berbeda dengan kecantikan Ruby yang alami.Kalau Rania memakai perawatan mahal untuk menunjang penampilan fisiknya,Ruby hanya melakukan facial wajah sekali sebulan,itupun kalau sempat.Ia hanya menggunakan perawatan rumahan yang jauh dari kata mahal.
Setelah sama-sama lelah dalam pergulatan yang sangat panjang akhirnya keduanyapun tertidur lelap sambil berpelukan,seolah tidak ingin saling melepaskan.
😍🤩Jangan lupa jejak like,vote dan komentnya yah,buat author amatir ini semakin semangat😘🤗
**Cinta itu bohong kalau ia bilang bisa menerima diduakan,karena cinta itu selalu ingin dibuat menjadi nomor satu tanpa perhatian yang terbagi☺️😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
perjuangan ✅
dasar Satya goblok biarin aja Ruby nginep di rumah utama nya dri PD di apartemen sendirian,, penyiksaan
2021-12-26
0
perjuangan ✅
biarpun orang merasa iri dgn keberuntungan Rania,,tapi kalian tidak tahu bagaimana RT mrk, yg sebentar lagi hancur, Rania itu terlalu over action too GK tahu di balik semua lebbay nya ada kekurangan nya, ciihh menjijik kan
2021-12-26
0
mom's ana
butuh anak yh ada dirahim doang sma ibunya gak peduli..laki egois
2021-11-28
0