Saat Satya dan Rania tengah bersenang-senang menikmati liburan,seorang wanita cantik sedang duduk melamun dibalkon sebuah apartemen mewah dikota M.Pandangannya mengarah kelangit yang dipenuhi dengan bintang-bintang,tapi fikirannya berkelana kemana-mana.Sudah dua malam ia tidak mendapat kabar dari Satya,jangankan mengunjunginya,menelfonnya pun tidak.Ruby merasa benar-benar tidak berarti dalam hidup Satya.Air matanya kembali jatuh seolah tidak memiliki rem setelah ia bertemu dengan Satya.Lama ia duduk disitu,bersibaku dengan hati dan fikirannya,akhirnya ia pun masuk kedalam kamar untuk beristirahat.Walaupun Satya tidak memperdulikannya tapi ia tidak boleh mengabaikan kesehatannya demi anak yang sekarang dikandungnya.
Tidak seperti hari kemarin,Ruby yang selalu lebih cepat bangun dibanding Lila,hari ini Lila merasa agak khawatir,ia sudah memandikan Rendra,ia juga sudah membuat sarapan,tapi pintu kamar Ruby belum juga ada tanda-tanda akan terbuka.Ia lalu memberanikan diri mengetuknya sambil memegang tangan Rendra mensejajari langkahnya.
"Non Ruby,boleh Lila masuk?",ucapnya setelah mengetuk pintu didepan kamar Ruby.Ruby memang tidak ingin dipanggil oleh Lila seperti pangggilan Bagas untuknya,ia merasa risih.
"Iya Lil,buka aja,pintunya gak dikunci kog",jawab Ruby dengan suara yang agak berat.
"Non Ruby kenapa?apa non sakit?",tanyanya saat sudah berada didekat tempat tidur Ruby.Lila melihat mata Ruby yang membengkak,ia tau nonanya habis menangis lagi semalam,ia sudah bisa menebak apa yang membuat wanita didepannya ini menangis.
"Gak kog Lil,saya cuma butuh istirahat saja",jawabnya sambil membawa Rendra kedalam pelukannya.
"Anak bunda udah ganteng nih,Rendra seneng yah main sama bule Lila?",(Lila yang minta dipanggil bule sama Rendra,bule artinya sama dengan bude).Rendra yang ditanya cuma senyum-senyum saja sambil memainkan kancing baju piyama bundanya.
"Makasih yah Lil udah mau nemenin saya dan jagain Rendra",lanjut ruby.
"Ini sudah tugas saya kog non,non Ruby tidak usah sungkan",jawabnya memberikan senyum manis pada Ruby.
"Rendra sayang ayo kita keluar dulu yah,kita main ketaman bawah,mau?",Lila kemudian meraih rendra dari pelukan Ruby.
"Unda...,unda...,"Rendra merengek ingin bersama Ruby.
"Iya sayang,entar Rendra main yah sama bunda kalau bunda udah baikan",lanjut Lila sambil menggendong Rendra dan mengusap usap kepalanya.
"Aku turun dulu ketaman yah non",Ruby hanya mengangguk sambil berbicara pelan sekali,
"Makasih yah Lil",Lila hanya tersenyum dan berlalu keluar dari kamar Ruby.
Baru saja Ruby menarik kembali selimutnya,handphonenya dinakas berdering,dengan enggan ia meraihnya,tapi ia buru-buru menggeser tombol jawab saat tau siapa yang menelfonnya,
"assalamualakum bu",ucap Ruby pelan.
"waalaikumsalam,gimana kabarmu sayang?",tanya seorang wanita diseberang telfon yang tak lain adalah ibu Rita.
"Alhamdulillah baik bu",jawab ruby sudah lebih tegas,ia tidak mau membuat ibu mertuanya khawatir.
"Syukurlah kalau begitu sayang,ibu cuma khawatir sama kamu apalagi Satya keluar kotanya agak lama",ibu Rita sebenarnya merasa suara Ruby terdengar agak lain seperti orang yang sedang sakit.
Degggggggg....
"Apa?Satya keluar kota?dan ia sama sekali tidak memberitahu saya?",Ruby terperanjat dengan apa yang didengarnya dari ibu Rita,ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Halo,halo sayang,apa kamu masih ada disana?",tanya bu Rita saat mendengar tidak adalagi suara-suara dari seberang telfon.
"I..i..iya bu saya masih ada",jawabnya terbata-bata karena ia melamun tadi,ia tidak sadar sementara menelfon dengan mertuanya.
'Ya sudah kalau begitu kamu istirahat sayang,jangan kerja yang berat-berat dulu yah,ada Lila disana,kamu ngomong sama dia aja kalau butuh sesuatu",setelah menasehati Ruby panjang lebar,bu Rita menutup telfonnya.Tapi ia merasa ada yang aneh dengan suara Ruby,iapun menelfon Lila.
"Halo Lil,kamu dimana sekarang?",tanyanya saat Lila sudah mengangkat telfon.
"Saya lagi ditaman nyonya,ngajak Rendra main",jawabnya.
"Oo ya sudah,saya cuma mau nanya,apa Ruby baik-baik saja?",tanya bu Rita penuh selidik.
"Non Ruby kelihatannya lagi tidak enak badan nyonya,dia dari tadi belum bangun,saya sudah masuk kekamarnya tadi menanyakan keadaannya,ia katanya cuma pengen istirahat saja",Lila memberitahu bu Rita karena ia takut terjadi apa-apa sama Ruby,dan dia akan salahkan.
"Sudah kuduga ada yang tidak beres sama Ruby tapi ia berusaha menyembunyikannya",
"Kalian siap-siap,sebentar lagi pak Tanto akan menjemput kesana,aku akan telfon dokter Dinata datang kerumah untuk memeriksa kesehatan Ruby",kata bu Rita lalu menutup telfonnya.
Dokter Dinata adalah dokter pribadi Satya,ia dulunya adalah sahabat Satya sewaktu SMA,tapi saat kuliah mereka mengambil jurusan berbeda,barulah setelah mereka sama-sama tamat dari bangku kuliah,Satya menjadikan dokter Dinata sebagai dokter pribadinya.Dokter Dinata sekarang sedang mengambil spesialisnya.
Bu Rita mencoba menelfon Satya,tapi sudah tiga kali panggilan selalu saja suara operator yang menjawab,ternyata handphone Satya dimatikan.
"Anak nakal ini,benar-benar kurang ahklak,istrinya sedang sakit,handphonenya malah dimatikan",makinya pada Satya yang jelas-jelas tidak ada didekatnya,ia lalu menghubungi Bagas.Dua kali panggilan baru terdengar suara dari sebrang telfon.
"Halo nyonya,ada yang bisa saya bantu?",Bagas sudah tau kali ini ia akan mendapat kesusahan lagi karena ulah Satya.
"Lama banget baru diangkat gas",bu Rita terdengar ketus.
"Iya nyonya,tadi saya lagi diruang meeting,ini baru keluar",jawabnya berbohong padahal ia cuma takut jadi tempat persinggahan kekesalan ibu Rita pada Satya.
"Dikota mana Satya sekarang?sepenting itukah urusannya sampai ia harus pergi juga saat ia baru saja kembali?",tanya bu Rita lagi.
"Iya nyonya,tuan muda sekarang sedang berada dikota B untuk mengatasi masalah proyek yang tertunda disana",jawab Bagas asal.
"Kota B?bukankah itu kota yang sebulan lalu didatangi oleh papa Satya karena kamu tidak bisa kesana?",bu Rita sekarang benar-benar yakin ada yang disembunyikan oleh Bagas.
"Mampus,aku kenapa bisa ngomong kota B sih,disana kan sudah tidak ada masalah,aku harus ngomong apa sekarang",Bagas mengutuki dirinya sendiri yang tentu saja tidak didengar oleh ibu Rita.
"Bagas,kamu masih disana kan,kamu sekarang jujur sama saya,Satya kemana?,kamu jangan lupa meskipun Satya atasan langsungmu tapi suami saya masih atasan tertinggi diperusahaan,saya bisa saja menyuruhnya memecat kalian berdua",kata bu Rita lagi,ia tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya,ia cuma ingin mengancam Bagas.
"Tuan Satya pergi kepulau Sumba untuk berlibur bersama nyonya muda",kata-kata itu terlontar begitu saja karena Bagas sudah sangat merasa tersudut dengan kata-kata bu Rita.Kalau sampai ia dipecat pasti tidak akan ada perusahaan yang mau menerimanya lagi,mengingat begitu besar kekuasaan Tuan Lingga Biantara.
"Anak nakal,ia benar-benar sudah sangat kelewatan kali ini,oke kita liat saja apa yang bisa ibumu ini lakukan saat kamu kembali nanti",Bagas masih bisa mendengar suara bu Rita sebelum akhirnya ia memutuskan panggilan telfon.
Saat ibu Rita sedang sibuk mencari Satya,Ruby yang tadi mendengar dari ibu Rita bahwa Satya sedang keluar kota kembali menangis,air mata sekarang benar-benar manjadi sahabat dekatnya.Ia akhirnya tertidur setelah lelah mengeluarkan air matanya.
Lila perlahan membuka pintu kamar Ruby bermaksud memberitahu bahwa sebentar lagi pak Tanto akan datang menjemput mereka untuk dibawa kerumah utama,ia mengurungkan niatnya saat melihat Ruby sedang tertidur lelap,ia berfikir akan bersiap lebih dulu,ia bisa membangunkan Ruby saat pak Tanto sudah tiba disini.
😎🤩Author belum bisa crazy up yah karena selain kerja author juga punya baby,terus kasi semangat yah,masalah rahim Rania kenapa bisa diangkat,entar author kasi tau dipart2 selanjutnya,belum nyampe kesana sayang😎😘
**Menangislah jika itu bisa melegakan sesak didada,tapi jangan menangisi cinta yang tak tentu akan datang,karena ia hanya akan menjadi sia-sia,berjuanglah untuk mengejarnya dan pastikan saat ada hati yang terluka,kamu sudah punya penawarnya🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
perjuangan ✅
bawaan hamil jadi cpt mellow
2021-12-26
0
mom's ana
rubii pdhal jgn trlalu melow...jdlah wanita tegar cuekin aja lah si satya sing penting punya satus anakmu itu..kan emang dr awal juga kmu blang gak mau ada hubungan apa2 sma bpnya bisa urus sendiri..ko jd mewek mulu ..gak usah mrsa tersakiti lawong kamu emang kedua yg awalnya juga tanpa cinta...nikmati aja hiduplah
2021-11-28
0
Yanti Natalia
kok Ruby nangis sih,aneh,,,harus nya dia biasa aja lagian nikah nya jg mendadak,dr awal kan Ruby gak mau Satya tanggung jwb,kok sekrg jd nangis Mulu😀
2021-08-24
0