Istri Tak Dianggap Tuan Satya

Istri Tak Dianggap Tuan Satya

prolog

Satya meremas wajahnya kasar,ini untuk kesekian kalinya ibunya menelfon menanyakan kapan dia dan rania akan memberikan mereka cucu,nenek Ana sangat mendambakan seorang penerus Biantara mengingat satya adalah anak tunggal dari putranya,Lingga Biantara.

Tiba2 Handphonenya berdering,muncul nama Rania dilayar handponenya.

"Hai sayang,maaf yah hari ini aku gak bisa nemenin kamu makan siang,aku ada janji sm Aya",terdengar suara manjanya disebrang sana.

Satya menghela nafas lega krn dia bisa menyendiri dulu saat makan siang sambil memikirkan jalan keluar untuk masalahnya saat ini.Dia kembali teringat pembicaraan dengan ibunya tadi waktu ditelfon.

"Satya,ibu tau kamu sangat mencintai istrimu tapi tolong fikirkan juga nasib perusahaan kalau kamu tidak memiliki keturunan nantinya",ibunya terdengar sangat mengiba.

"Iya bu, saya sangat mengerti,tapi tolong beri saya waktu untuk memikirkan semuanya baik baik",jawab satya datar.

"Baiklah,tapi kalau dalam 1 bulan belum ada kabar baik yang ibu terima,maka kamu harus menuruti kemauan ibu dan nenek,kasian nenekmu sat",sepertinya ibunya terdengar sudah ingin menangis.

Satya paling tidak bisa melihat ibunya menangis,akhirnya dia mengiyakan permintaan ibunya,walaupun hatinya masih sangat berat untuk menerimanya.

1 bulan berlalu sejak pembicaraan satya dengan ibunya tapi satya belum juga menemukan jalan keluar untuk permintaan ibunya.Malam itu dia benar benar kalut,besok dia harus menerima siapapun yang akan dijadikan istri kedua untuknya.bagaimana dia harus memberitahukan ini sama rania.kalaupun disembunyikan suatu saat juga akan ketahuan dan pada akhirnya hubungannya dengan rania juga akan berakhir karena rania tidak akan bisa menerima jika dimadu.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam satya baru keluar dari kantornya,dia menuju parkiran untuk mengambil mobil sportnya tipe sporce taycan berwarna hitam yang sangat macho,dia kemudian menyusuri jalan raya yang sudah agak lengang karena memang ini sudah menjelang tengah malam dan bukan malam minggu,satya melajukan mobilnya kesebuah club malam dikota itu,dia benar benar frustasi,sudah lama sekali dia tidak menginjakkan kaki disana,terakhir sebelum menikah.ia sudah menelfon rania dan mengatakan akan lembur malam ini.

"Suatu kehormatan bagi saya seorang Tuan Satya Hadian Biantara akhirnya kembali menginjakkan kaki kemari",sambut Delon sang pemilik club saat melihat satya memasuki clubnya.

"Lama tidak berjumpa delon",jawab satya datar sambil berlalu memasuki ruang privat diclub itu.

Delon menggerutu kesal,satya masih tetap sama,tetap dingin dan berlaku semaunya,seolah olah dia pemilik dari club ini.Delon adalah sahabat satya waktu kuliah tapi sejak menikah satya sudah jarang berhubungan dengan delon karena delon lebih banyak berada diclub,sedangkan satya sejak menikah sudah tidak pernah lagi datang keclub.

Entah sudah berapa gelas wine yang diminum satya,penglihatannya sudah mulai kabur saat dia berusaha keluar dari ruang privat itu,badannya jg merasa sangat panas,dia merasakan keduten diseluruh tubuhnya,tiba tiba saja gairahnya membuncah,delon yang melihatnya lansung menghampiri satya.

"Lu gak pa2 bro?apa lu bisa pulang sendiri"?tanyanya saat melihat satya berjalan terhuyung huyung menuju pintu keluar.

"Gua gak papa kog,masih bisalah kalau cuma nyetir doang",jawab satya sambil berlalu meninggalkan delon.dia merasakan sekujur tubuhnya semakin panas,hawa yang menjalar semakin membangkitkan gairahnya.

Dia lansung menuju tempat dimana mobilnya diparkir,tapi baru saja dia membuka pintu mobilnya tiba tiba seorang perempuan berhijab memanggilnya,

"Maaf tuan,apa tuan sudah mau pulang?tuan mau kearah mana"?tanya perempuan itu.

Satya yang masih merasa heran kenapa ada perempuan berhijab ditempat ini tidak menjawab pertanyaannya,apalagi panas tubuhnya yang semakin tak terkendali membuatnya tidak bisa berfikir apa apa.

"Tuan boleh aku ikut dimobil tuan?aku orang baru disini,aku tidak tau jalan pulang",lanjut perempuan itu lagi saat satya tidak menjawab pertanyaannya tadi.

"Naik"tanpa menanyakan alamat perempuan itu satya lansung melajukan mobilnya.

Dia akan pulang keapartemen malam ini,dia tidak mungkin pulang kerumah dengan kondisi seperti ini,dia bisa beralasan sama rania kalau kerjaannya deadline dan besok pagi2 sekali berkas berkas itu harus dibawa meeting.

Cuma butuh waktu 30 menit untuk sampai keapartemen satya karena memang apartemennya berada dipusat kota.

❤️❤️❤️Hi readers makasih banyak yang sudah mau mampir dikarya pertamaku,tolong like dan votex yah biar author semakin semangat❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Astatin AT☠️

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Astatin AT☠️

mampir ya Thor....

2024-02-24

0

N⃟ʲᵃᵃ࿐DHE-DHE"OFF🎤🎧

N⃟ʲᵃᵃ࿐DHE-DHE"OFF🎤🎧

aku mampir kak,,

2022-07-04

0

Bunga Syakila

Bunga Syakila

menyimak

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Siti Ruby Alya Pramana
3 Menangis
4 Fikiran Satya Terganggu
5 Rencana ke Prancis
6 Kepulangan Ruby
7 Pregnant???
8 Melihatnya!!!
9 Pertemuan
10 Kembalinya Ruby ke Kota M
11 Pernikahan
12 Makan Malam di Rumah Utama
13 Terluka
14 Bertolak ke Sumba
15 Kegelisahan Ruby
16 Rencana Kepergian Ruby
17 Mengatur Rencana
18 Perjalanan ke Desa Lila
19 Welcome to Lila Village
20 Kemarahan Satya
21 Tidak Ingin Pulang
22 Masa Lalu Ruby
23 USG
24 Bahagia
25 Ketemu Delon
26 Kontrakan iLma
27 Kembalinya Rania
28 Ketemu di Salon
29 Akhirnya Rania Tau
30 Ketidak Pedulian Satya
31 Kepedulian Dokter Dinata
32 Membawa Ruby ke Jerman
33 Kepanikan Satya
34 Kerapuhan Satya
35 Terpuruk
36 Dokter Anna Tiba di Jerman
37 Kesedihan
38 Akhirnya Ruby Sadar
39 Air Mata Rania
40 Keputusan Ruby
41 Berbaikan
42 Rendra & Satya
43 Kecelakaan
44 Keberangkatan Satya ke Jerman
45 Rumah Sakit
46 Pertemuan
47 Pembicaraan
48 Perundingan
49 Masa Lalu Rania
50 Kedatangan Satya
51 Mengetahui Kebenaran
52 Mengikuti Satya
53 Rania Tersenyum
54 Mengurus Baby Gyan
55 Pelukan
56 Ruby Sakit
57 Tidur Sekamar
58 Rendra Pergi untuk Selama-Lamanya
59 Visual
60 Kembali ke Rumah Utama
61 Rasa Bersalah
62 Tidak Ingin Menyakiti
63 Pergi
64 Isi Hati Rania
65 Bertemu Untuk Berpisah
66 Kegalauan Dokter Nata
67 Curhat Malam
68 Surat Dokter Nata
69 Meninggalkan Kota M
70 Kembali Rapuh
71 Saat Senja
72 Mencarinya
73 Rencana Menyusul Ruby
74 Perjalanan ke Desa Lembana
75 Bertemu Ibu Mertua
76 Ciuman
77 Kebun Sayur Bu Rumana
78 Warung Mie Kocok Mang Dadang
79 Mengantar Ke Pasar
80 Ikut Ke Kota M
81 Tidur Berpelukan
82 Mulai Menyambut
83 Malam Yang Panjang
84 Sudah Mulai Terbiasa
85 Surat Perceraian
86 Menyetir Sendiri
87 Pertempuran Pagi
88 Penyesalan Bagas
89 Perasaan Lila
90 Jodoh Itu Sudah Diatur
91 Perdebatan
92 Kembalinya Lila
93 Fitting Baju Pengantin
94 Pertemuan Dua Keluarga
95 Konferensi Pers
96 Konferensi pers II
97 Ada apa Denganmu
98 Mulai Mengundang
99 Mulai Mengundang II
100 Bertemu Tidak Sengaja
101 Masih Hati Yang Sama
102 Paket Dokter Nata
103 Hadiah Pernikahan
104 Malam Seserahan
105 Malam Seserahan II
106 Hari Pernikahan
107 Hari Pernikahan II
108 Merasa Frustasi
109 Dokter Nata Menghilang YUNANI
110 Kelelahan
111 Menemui Profesor Ludwig
112 Keberangkatan Dokter Adit
113 TIBA Di YUNANI
114 Berniat Mengirim Ruby Ke Jerman
115 Persiapan
116 Nelangsa
117 Apa Kamu Baik-Baik Saja?
118 Ngidam Cilok
119 Dalam Keadaan Tidak sadar
120 Cilok Tiba Di Jerman
121 Kembalinya Dokter Nata
122 Pernikahan Rania I
123 Pernikahan Rania II
124 Kedua Dokter Siuman
125 Tidak Bisa Percaya
126 Bertanya Pada Hati
127 Apa Itu Pernyataan Cinta?
128 Aku Baik-Baik Saja
129 Satu Kamar
130 Permintaan Tante Arayu
131 Salad Buah Dokter Sophy
132 Antara Kota M dan Jerman
133 Saling Teringat
134 Mengetahui Yang Sebenarnya
135 Pemberitahuan
136 Kecupan Kening
137 Apartemen Bagas
138 Akhirnya Dokter Adit Belah Duren
139 Perubahan
140 Rencana Kepergian Rania
Episodes

Updated 140 Episodes

1
prolog
2
Siti Ruby Alya Pramana
3
Menangis
4
Fikiran Satya Terganggu
5
Rencana ke Prancis
6
Kepulangan Ruby
7
Pregnant???
8
Melihatnya!!!
9
Pertemuan
10
Kembalinya Ruby ke Kota M
11
Pernikahan
12
Makan Malam di Rumah Utama
13
Terluka
14
Bertolak ke Sumba
15
Kegelisahan Ruby
16
Rencana Kepergian Ruby
17
Mengatur Rencana
18
Perjalanan ke Desa Lila
19
Welcome to Lila Village
20
Kemarahan Satya
21
Tidak Ingin Pulang
22
Masa Lalu Ruby
23
USG
24
Bahagia
25
Ketemu Delon
26
Kontrakan iLma
27
Kembalinya Rania
28
Ketemu di Salon
29
Akhirnya Rania Tau
30
Ketidak Pedulian Satya
31
Kepedulian Dokter Dinata
32
Membawa Ruby ke Jerman
33
Kepanikan Satya
34
Kerapuhan Satya
35
Terpuruk
36
Dokter Anna Tiba di Jerman
37
Kesedihan
38
Akhirnya Ruby Sadar
39
Air Mata Rania
40
Keputusan Ruby
41
Berbaikan
42
Rendra & Satya
43
Kecelakaan
44
Keberangkatan Satya ke Jerman
45
Rumah Sakit
46
Pertemuan
47
Pembicaraan
48
Perundingan
49
Masa Lalu Rania
50
Kedatangan Satya
51
Mengetahui Kebenaran
52
Mengikuti Satya
53
Rania Tersenyum
54
Mengurus Baby Gyan
55
Pelukan
56
Ruby Sakit
57
Tidur Sekamar
58
Rendra Pergi untuk Selama-Lamanya
59
Visual
60
Kembali ke Rumah Utama
61
Rasa Bersalah
62
Tidak Ingin Menyakiti
63
Pergi
64
Isi Hati Rania
65
Bertemu Untuk Berpisah
66
Kegalauan Dokter Nata
67
Curhat Malam
68
Surat Dokter Nata
69
Meninggalkan Kota M
70
Kembali Rapuh
71
Saat Senja
72
Mencarinya
73
Rencana Menyusul Ruby
74
Perjalanan ke Desa Lembana
75
Bertemu Ibu Mertua
76
Ciuman
77
Kebun Sayur Bu Rumana
78
Warung Mie Kocok Mang Dadang
79
Mengantar Ke Pasar
80
Ikut Ke Kota M
81
Tidur Berpelukan
82
Mulai Menyambut
83
Malam Yang Panjang
84
Sudah Mulai Terbiasa
85
Surat Perceraian
86
Menyetir Sendiri
87
Pertempuran Pagi
88
Penyesalan Bagas
89
Perasaan Lila
90
Jodoh Itu Sudah Diatur
91
Perdebatan
92
Kembalinya Lila
93
Fitting Baju Pengantin
94
Pertemuan Dua Keluarga
95
Konferensi Pers
96
Konferensi pers II
97
Ada apa Denganmu
98
Mulai Mengundang
99
Mulai Mengundang II
100
Bertemu Tidak Sengaja
101
Masih Hati Yang Sama
102
Paket Dokter Nata
103
Hadiah Pernikahan
104
Malam Seserahan
105
Malam Seserahan II
106
Hari Pernikahan
107
Hari Pernikahan II
108
Merasa Frustasi
109
Dokter Nata Menghilang YUNANI
110
Kelelahan
111
Menemui Profesor Ludwig
112
Keberangkatan Dokter Adit
113
TIBA Di YUNANI
114
Berniat Mengirim Ruby Ke Jerman
115
Persiapan
116
Nelangsa
117
Apa Kamu Baik-Baik Saja?
118
Ngidam Cilok
119
Dalam Keadaan Tidak sadar
120
Cilok Tiba Di Jerman
121
Kembalinya Dokter Nata
122
Pernikahan Rania I
123
Pernikahan Rania II
124
Kedua Dokter Siuman
125
Tidak Bisa Percaya
126
Bertanya Pada Hati
127
Apa Itu Pernyataan Cinta?
128
Aku Baik-Baik Saja
129
Satu Kamar
130
Permintaan Tante Arayu
131
Salad Buah Dokter Sophy
132
Antara Kota M dan Jerman
133
Saling Teringat
134
Mengetahui Yang Sebenarnya
135
Pemberitahuan
136
Kecupan Kening
137
Apartemen Bagas
138
Akhirnya Dokter Adit Belah Duren
139
Perubahan
140
Rencana Kepergian Rania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!