Setelah Tujuh hari berada diSumba,akhirnya Satya dan Rania akan bertolak kembali kekota M.Mereka sudah berada dibandara sejak stengah jam yang lalu.Saat sedang berjalan kegate keberangkatan,Satya tidak sengaja memalingkan muka kekanan dan melihat pasangan suami istri yang terlihat sangat bahagia,sang suami mengelus elus perut istrinya yang sudah semakin membesar,kelihatannya ia sebentar lagi akan melahirkan.Satya tiba-tiba ingat dengan Ruby,bagaimana kabar anaknya didalam rahim Ruby yang sudah berusia empat bulan.Ia tiba-tiba merasakan kehangatan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya mengingat ia sebentar lagi akan memiliki seorang anak darah dagingnya sendiri.
"Honey aku mau ketoilet dulu yah",pamitnya pada Rania,padahal ia cuma bermaksud menelfon Bagas menanyakan keadaan Ruby.
"Iya honey,jangan lama-lama yah",jawab Rania,Satya hanya mengangguk sambil berlalu ketoilet.
"Halo Bagas,kamu dimana sekarang,bagaimana keadaan dirumah utama?",tanya Satya saat Bagas mengangkat telfonnya pada deringan pertama.
"Maaf tuan muda,saya dua hari ini tidak memberi kabar karena harus mengurusi proyek kita dipinggiran kota M yang sedang mengalami masalah,tapi tuan...",jawab Bagas
"Iya tidak masalah,tapi apa Gas?",tanya Satya penuh selidik.
"Nyonya muda kedua sudah tidak berada dirumah utama tuan",Bagas menjawab sedikit ketakutan.
"Apa???,apa maksud kamu?",Satya meninggikan nada suaranya.
"Grandma dan Ibu Rita sudah mengirim Nyonya muda kedua kedesa Lila tuan,saya sempat kecolongan karena mereka berangkat tengah malam,dan baru kemarin orang kita mendapatkan informasi lengkapnya",
"Aku sangat mengandalkanmu Bagas karena kamu tidak pernah mengecewakan saya,tapi siapa yang sudah berani bermain-main dibelakang kita dan membawa istriku pergi tanpa sepengetahuanku,tidak mungkin Grandma dan ibuku bisa melakukannya tanpa bantuan pak Tanto",Satya mengepalkan tangan kirinya.
"Tapi tuan muda,pak Tanto tidak tau apa-apa masalah kepergian Nyonya muda kedua",sahut Bagas.
"Lalu siapa yang sudah membantu mereka?",
"Dokter Dinata,tuan muda!,dokter Dinata sendiri yang mengantar mereka menggunakan mobil Nyonya Rita",
"Apa maksud kamu Nata sahabat saya sekaligus dokter pribadi keluarga saya?",Satya seolah tidak percaya dengan pendengarannya.
"Iya tuan muda,betul sekali",jawab Bagas Mantap.
"Bulshit,berani-beraninya Nata ikut campur urusan pribadiku",Satya sangat emosi mendengar sahabatnya yang sudah membawa istrinya pergi dari rumah utama.
"Apa perlu saya menjemput Nyonya muda kedua sekarang juga tuan muda?",tanya Bagas selanjutnya.
"Tidak perlu,saya sendiri yang akan menjemputnya kesana setelah sampai dikota M,kamu cukup menjemput Rania dibandara membawanya pulang kerumah karena saya akan lansung bertolak kekota Y hari ini juga",Satya lalu menutup telfon dan kembali ketempat Rania menunggu tadi.
"Honey sepertinya setelah sampai dikota M,saya akan langsung kekota Y,ada masalah dengan kantor cabang disana dan harus segera diselesaikan",kata Satya lagi-lagi berbohong pada Rania.
"Kita baru saja pulang dan kamu akan meninggalkan saya lagi honey",Rania terlihat murung mendengar perkataan Satya.
"Kamu jagan sedih dong honey,saya baru saja menemani kamu selama seminggu full tanpa gangguan dari siapapun",ucap Satya lagi sambil merangkul pinggang Rania dan membawanya memasuki jet pribadinya yang sebentar lagi akan tinggal landas.
"Berdebat dengan kamu,aku pasti selalu kalah",jawabnya membalas pelukan Satya erat.
Selama perjalanan mereka lebih banyak diam,fikiran Satya dipenuhi dengan Ruby dan Dinata.Rania yang memang sangat lelah lebih memilih tidur sampai jet pribadi Satya mendarat dibandara kota M.
Ternyata Bagas sudah berada dibandara untuk menjemput Rania,ia lansung melambaikan tangannya saat melihat mereka sudah keluar dari gate kedatangan.
"Jadi bener nih kamu bakal pergi lagi,honey?",tanyanya manja pada Satya sambil sedikit memanyunkan bibirnya.
"Iya honey,mudah-mudahan cepat kelar yah supaya aku cepat balik",Satya mengecup bibir Rania dan melepaskan pelukannya,ia hanya melambaikan tangan kearah Bagas dan kembali masuk keruang tunggu bandara saat melihat Rania sudah masuk kedalam mobil Bagas.
Hanya butuh satu jam perjalanan dari kota M kekota Y jika menggunakan pesawat atau jet pribadi.Baru saja sejam yang lalu Satya berada dikota M,sekarang ia sudah berada didalam mobil yang telah disediakan orang-orang Bagas dikota Y.Dan ia masih terlihat sangat keren dengan pakaian casualnya,celana panjang setumit,tshirt dengan kerah V dan blazer diluarnya.
Menjelang sore,ia sudah memasuki desa Lila,baru saja sopir yang membawanya akan turun bertanya dimana rumah Lila,dari jauh Satya melihat dua orang yang sangat ia kenal sedang berjalan-jalan santai kearah mobilnya sambil tertawa-tawa.Darah Satya langsung mendidih dibuatnya,ia mengepalkan kedua tangannya.
"Jalan terus saja pak,dan berhenti tepat didepan dua orang yang sedang berjalan didepan",katanya penuh emosi.
"Baik tuan",jawab pak sopir menuruti perintah tuannya.
Buuuuuggggggggg
Satu pukulan mendarat diwajah tampan dokter Dinata saat Satya sudah turun dari mobil pas disamping dokter Nata dan Ruby,ia tidak sempat mengelak mendapat serangan tiba-tiba dari Satya.
"Apa-apaan kamu Sat",ucap dokter Nata sambil menyeka sudut bibirnya yang terlihat mengeluarkan sedikit darah,Lila yang melihat itu berlari menuju rumah berniat memanggil dokter Anna.
"Harusnya saya yang bertanya,apa-apaan kamu membawa kabur istri saya?",sahut Satya masih dengan wajah penuh emosi.
"Istri?apa maksud kamu istri yang tak kamu anggap?",dokter Nata tambah menyulut kemarahan Satya.
"Kamu tidak berhak mencampuri urusan rumah tangga saya",Satya maju mendekati dokter Nata,
Buuuuugggggggggg
Satu pukulan mendarat lagi diwajah dokter Nata,tapi kali ini dokter Nata membalas pukulan Satya,
Buuuuuggggggggggg
Satya langsung tersungkur hanya dengan sekali pukulan dari dokter Nata,Ruby yang sejak tadi diam melihat pertunjukan itu,berlari kearah dokter Nata dan bukannya membantu Satya berdiri,
"Kak Nata sudah,cukupppppp",teriaknya sambil mengahalangi dokter Nata yang hendak melayangkan lagi pukulannya kearah Satya.Satya yang melihat itu bukannya berusaha mundur tapi malah semakin emosi,
"Jadi kamu lebih membela laki-laki itu daripada suamimu sendiri,kamu benar-benar hebat sekarang,kalian juga kelihatannya sudah sangat akrab,terbukti kamu memanggilnya dengan panggilan kakak dan bukannya dokter",ujar Satya berusaha berdiri.
"Apa kalian sudah selingkuh dibelakang saya?kamu benar-benar wanita murahan yang tidak tau diri",katanya pada Ruby penuh dengan penekanan.
Plakkkkkkkkkkk
Ruby menampar wajah Satya,Satya mengelus pipinya sambil meregangkan mulutnya,
"Saya sama sekali tidak punya hubungan apa-apa dengan dokter Nata,kami hanya sebatas teman,jadi jaga bicara anda tuan muda",air mata Ruby mengalir sangat deras seperti serangan banjir,ia lalu berlari kembali menuju kerumah Lila dan langsung masuk kamar.
Dokter Anna yang baru saja keluar setelah diberitahu oleh Lila berlari menghampiri Satya dan dokter Nata,
"Kalian apa-apaan sih,seperti anak kecil saja",ucapnya saat berada didekat dokter Nata.
"Kamu juga Sat,datang-datang langsung main tonjok saja,apa kalian gak bisa bicarakan ini baik-baik,kalian itu sahabat",sahutnya lagi.
"Ayo kita kerumah Lila,kita bicarakan ini disana",tanpa berbicara lagi,Satya mendahului dokter Anna dan dokter Nata berjalan menuju kerumah Lila.Dokter Anna hanya menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah Satya,ia lalu menyusul dibelakang Satya sambil mengelus sudut bibir dokter Nata yang terlihat sedikit robek.
🤩🤩Jangan lupa like dan vote sayang,kasi saran juga yah untuk memperbaiki tulisan author😘🤗
**Tak selamanya Cinta harus memiliki tapi jika Cinta yang diharapkan itu sedang terlihat luka,berdirilah disampingnya sekedar memberi semangat agar dia tau dia tidak sedang sendiri❤️❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
perjuangan ✅
suami sibuk dia sebagai istri sibuk juga keluyuran,klo sudah done baru izin,,mks ku klo sudah ada di tmpt yg di tuju baru izin yg seharusnya izin dulu baru pergi
2021-12-26
0
perjuangan ✅
dasar km Satya,SDH kenyng baru mau tanyakan Ruby,, urus aja istrimu yg lebbay itu,,
2021-07-17
0
Anna Loebis
Sultan
2021-06-27
0