Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam,satya menghentikan mobilnya disebuah gang kecil.Tempatnya terlihat seperti perkampungan dipinggiran kota M tapi karena mobilnya tidak bisa melewati gang tersebut ia hanya menepikan mobilnya didepan gang.
Ruby yang sejak tadi diam seribu bahasa,akhirnya mengeluarkan suara meski pandangannya tetap mengarah kedepan.
"Setelah ini saya berharap kita tidak akan pernah bertemu lagi,kejadian semalam saya akan anggap sebagai mimpi buruk yang pernah saya alami,dan kedepannya apapun yang akan terjadi,itu cuma akan menjadi urusan saya sendiri",katanya sambil membuka mobil dan hendak turun.
"Tunggu...,setidaknya beri tau saya siapa nama kamu",satya menghentikan gerakan kaki ruby yang sudah hendak turun dari mobil.
"Sudah saya bilang setelah ini kita tidak akan punya urusan apapun lagi jadi untuk apa saling bertukar nama",ruby tetap kekeh sama pendiriannya untuk tidak berurusan lebih jauh dengan satya.
Ia pun akhirnya berlalu meninggalkan mobil satya masuk kedalam gang tersebut.Satya hanya termangu dibelakang setir mobilnya sambil terus memandangi ruby yang berjalan menyusuri gang sampai tidak terlihat lagi dimatanya.Kalau boleh jujur satya sebenarnya mengagumi kecantikan alami yang dimiliki ruby tapi satya buru buru menepis itu semua karena cintanya yang teramat besar terhadap istrinya.
Satya kemudian menancap gas mobilnya menuju kekantor,dia ingat hari ini ada meeting dengan investor dari jepang.Sesampainya didepan pintu masuk kantor satya turun dari mobil dan memberikan kuncinya pada satpam yang terlihat membungkukan badan saat melihat kedatangan satya.Satpam itupun mengambil kunci dari tangan satya dan pergi membawa mobil presdir mereka keparkiran khusus presdir.
Satya berjalan tegap penuh kharisma menuju kubikel besi yang disediakan khusus untuk presdir.Semua mata terlihat kagum melihat kearahnya,apalagi mata wanita wanita single bahkan non single seolah dibius oleh pesona tuan muda satya.Hari itu dia memakai setelan jas brioni yang harganya bisa mencapai ratusan juta untuk satu setelan saja(Kalian bisa bayangkan sekaya apa tuan Satya Hadian Biantara☺️).Satya sama sekali tidak perduli dengan mereka yang matanya seolah mau meloncat keluar dari bolanya melototin presdir mereka.Dia terus saja melangkah memasuki lift.
Pintu lift terbuka saat satya sampai dilantai 21.Ia pun keluar dan melihat eliana sekretarisnya sudah berdiri dimejanya sambil membungkukan badan.
"Apa bagas sudah ada diruangannya?",tanyanya pada eliana.
"Iya tuan,sudah dari tadi tuan bagas datang",jawab eliana.
"Panggil bagas,kalian keruangan saya sekarang",balas satya kemudian berlalu masuk keruangannya.
"Baik tuan",sahut eliana.
Ruangan satya didominasi warna warna maskulin khas dirinya.Disisi kiri meja kerjanya dibelakang rak buku terdapat sebuah pintu menuju kamar pribadinya.Satya memang mendesain sebuah kamar pribadi diruang kerjanya,karena sewaktu belum menikah ia lebih banyak menghabiskan waktu dikantornya.
Tidak berselang lama terdengar suara bel diruangannya berbunyi.(Ruangannya saja meski pake bel)🤭
"Masuk",sahutnya tanpa menoleh,ia sibuk memeriksa berkas berkas didepan mejanya.
"Eliana,bacakan jadwal saya untuk hari ini",katanya saat melihat ternyata eliana dan bagas yang datang.
"Hari ini jam 11 tuan ada meeting dengan investor jepang dilanjutkan dengan makan siang,kemudian jam 3 tuan harus mengunjungi proyek yang sementara berjalan dipinggir kota M,lalu malamnya makan malam bersama nyonya muda",jawab eliana.
"Baiklah terima kasih,kamu boleh keluar",satya lalu beralih kepada bagas yang sejak tadi berdiri disamping eliana.
"Bagas saya ada dua tugas buat kamu,hari ini kamu tidak usah ikut saya meeting,pertama saya mau kamu menyelidiki kejadian yang terjadi sama saya semalam diclub S dan periksa CCTVnya,kedua tanyakan pada satpam disana siapa yang dicari wanita berhijab semalam yang datang keclub S pada saat tengah malam",satya terlihat mengerutkan keningnya sambil memainkan pulpen ditangannya.
"Baik tuan,itu saja?"tanya bagas sebelum berlalu dari ruangan satya.
"Untuk sementara itu saja dulu,saya tunggu informasi dari kamu dalam satu jam".
"Anda tenang saja tuan,saya permisi dulu",lanjut bagas sambil berlalu keluar dari ruangan satya.
Bagas memang selalu bisa diandalkan,bahkan untuk informasi-informasi sulitpun tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk menyampaikan ketelinga presdir secepatnya.
Didalam ruangannya yang sudah sangat dingin dengan bantuan air conditioner ternyata tidak bisa membuat fikiran satya fokus pada kerjaannya,Hatinya masih gelisah memikirkan kejadian semalam.Wajah memelas ruby kembali terbayang bayang dipelupuk matanya,bahkan ia tidak menyadari saat pintu ruangannya dibuka,sampai akhirnya sebuah suara yang sangat dikenalnya mengagetkan fikirannya yang sedang berkelana,
"Honey kamu dari mana saja,semalam gak pulang,ditelfon juga gak diangkat angkat",rania berkata seolah merajuk sambil bergelayut manja mengalungkan tangan dileher suaminya.
"Honey sejak kapan kamu disini?"satya kaget melihat rania sudah berada didekatnya,meskipun satya bersikap dingin sama semua orang tapi itu tidak berlaku untuk rania,satya selalu hangat saat bersama rania,hingga orang yang melihat kemesraan mereka tidak akan menyangka kalau ternyata laki laki itu orang yang dingin.
Satya lalu balas merangkul rania"aku merindukanmu honey",katanya kemudian sambil mencium bibir istri kesayangannya.
"Kalau kamu merindukan aku kenapa tidak pulang semalaman,aku telfon bagas juga bilang tidak tau",rania masih belum berhenti merajuk.
"Semalam aku lembur sayang tapi karena ketiduran aku tidak sempat menelfon kamu dan bagas,sebagai gantinya sebentar malam kita jadi makan malam berdua direstoran favorit kamu",katanya sambil menarik hidung mancung rania.
"Baiklah kalau begitu,aku memaafkanmu kali ini,sekarang aku mau shoping dulu yah,udah ditungguin sama aya,dah honey",katanya sambil mengecup bibir satya.
"oke,take care honey,have fun today",satya membalas kecupan bibir rania.
Rania melangkah keluar dari ruangan suaminya diikuti pandangan penuh cinta satya.Seketika dia lupa dengan kejadian semalam,tapi itu tidak berlansung lama karena saat bayangan rania menghilang dibalik tembok ruangannya,kejadian semalam kembali memporak porandakan fikirannya.Ia meremas wajahnya kasar dan mengacak acak rambutnya.
Setelah merasa sedikit lebih tenang satya lalu merapikan rambut dan pakaiannya bersiap untuk meeting disebuah restoran mewah tidak jauh dari kantornya.Dia kemudian keluar ruangan setelah memeriksa semua berkas penting untuk meeting sebentar lagi.Eliana mengikuti presdirnya memasuki lift,mereka sama-sama diam tidak ada yang bersuara sampai mereka sekarang berada didalam mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi satya.Selama ini eliana memang tidak pernah banyak berbicara sama satya,hanya berbicara seperlunya saja dan saat satya bertanya sesuatu kepadanya.
Satya sebenarnya memiliki sopir pribadi bernama pak Tanto,tapi jika untuk urusan pribadi ia lebih suka membawa sendiri mobilnya.Pak tanto hanya diperlukan untuk urusan kantor atau saat satya sedang pergi bersama rania dan lagi malas menyetir mobil.
❣️❣️❣️Hai readers kesayangan,author amatir ini up satu bab lagi yah,tolong dong like,vote dan komentnya❣️❣️❣️
Kita tidak pernah tau akan seperti apa kehidupan kita kedepannya,jalani saja seperti air mengalir,meskipun sekarang air belum melihat muaranya tapi pasti sungai itu bermuara🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
perjuangan ✅
malah aku tidak suka dgn kelakuan Rania yg sangat lebbay itu, sekalipun Satya sangat cinta sama dia,tpi TDK lebih dari wanita yg sangat ketergantungan dan alay menurut ku
2021-12-25
0
Sri Sumarni Atuns
sepertinya rania cuma mau uangnya satya saja dan mungkin punya PIL
2021-06-29
0
Sweet Girl
enak kalli jadi Rania ya.... kerjaannya cuma shopping, refreshing, arisan....
2021-06-26
0