Tidak berselang lama,pak Tanto pun sampai keapartemen untuk menjemput Ruby,Ruby merasa kanget saat Lila memintanya untuk bersiap karena sebentar lagi mereka akan pergi kerumah utama,tapi akhirnya ia pun menuruti Lila saat melihat pak Tanto sudah menunggu diruang tamu.Ruby terlihat sangat lemah,bahkan berjalanpun ia melangkah pelan sekali.
Setelah sampai dirumah utama,Grandma dan ibu Rita sudah menunggu diruang keluarga dengan wajah khawatir,disamping Grandma duduk seorang laki-laki tampan yang pembawaannya sangat tenang,wajahnya bersinar menyiratkan kehangatan hatinya,ia adalah dokter Dinata yang langsung menuju rumah utama saat mendapat telfon dari ibu Rita.Terlihat juga Candra yang selalu mengekor dibelakang Grandma.
Ibu Rita langsung mendekati Ruby saat melihatnya memasuki pintu utama,
"Sayang kamu kenapa?,wajahmu pucat sekali",ibu Rita menuntun Ruby masuk kedalam kubikel besi disudut rumah untuk membawa Ruby kelantai atas,dimana kamar Satya berada.Kamar itu sudah lama tidak ditempati Satya,karena semenjak Rania tidak pernah datang kerumah utama,ia juga hanya berkunjung sekedar melihat keadaan Ibu dan Grandmanya.Grandma yang melihat Rita membawa Ruby langsung menghampiri dan memeluknya sebelum Ruby masuk kedalam kubikel besi.Ruby diam saja sambil terus memaksakan untuk tersenyum.
"Kenapa kamu gak nelfon sayang kalau kamu lagi sakit,harusnya kamu disini saat Satya sedang pergi",Grandma memeluk Ruby sangat erat.
"Saya gak papa Grandma,saya cuma butuh istirahat",ucapnya sangat pelan.
"Ya sudah,karena sekarang kamu disini,dokter Dinata akan memeriksamu",lanjut Grandma mengikuti bu Rita naik kelantai atas,disusul Dinata,Candra,dan Lila yang menggendong Rendra.
Kamar Satya sama sekali tidak berubah sejak pemiliknya tidak pernah lagi menempatinya.Kamar itu tiap hari dibersihkan oleh asisten rumah tangga dirumah utama.Ruby lagi-lagi dibuat takjub dengan interior kamar itu yang hampir sama dengan kamar presidental suit dihotel bintang lima.Ruby semakin sadar laki-laki yang dinikahinya sekarang bukan laki-laki biasa.
Bu Rita lalu merebahkan Ruby diranjang king size milik Satya.Entah kenapa Ruby merasa nyaman berada disana.Dokter Dinata yang sejak tadi tidak bersuara terlihat menghampiri Ruby dan mulai memeriksanya.Grandma dan yang lainnya duduk disofa dekat pintu kamar.
"Tekanan darahmu normal untuk ibu yang sedang hamil,tidak ada masalah serius yang perlu dikhawatirkan,kamu hanya perlu istirahat dan untuk lebih memastikan,saya akan mengirim seorang dokter kandungan kemari",ucap dokter Dinata setelah memeriksa Ruby.
"Makasih banyak dok,kemarin memang sempat ada flek keluar tapi cuma sedikit,makanya saya melakukan bedrest dari kemarin",ucap Ruby sangat pelan hingga hanya dokter Nata yang bisa mendengarnya,matanya terlihat sangat sendu.Dokter Dinata merasa kasihan dengan wanita yang saat ini berada dihadapannya.Ia sudah tau semua yang dialami Ruby sampai akhirnya menikah dengan Satya,Ia kagum melihat Ruby,saat pertama melihatnya tadi ia terpesona dengan kecantikan dan kelembutan Ruby yang terpancar dari wajahnya meskipun ia terlihat sedikit pucat karena sedang tidak enak badan.Mungkin karena Ruby wanita yang sudah memiliki anak,aura keibuannya sungguh terpancar,dan bagi dokter Dinata itu menambah kecantikan yang dimilikinya.
"Tidak usah terlalu formal,aku berteman baik dengan suamimu dan aku sangat dekat dengan keluarga ini,Satya tiga bulan lebih muda dariku,jadi panggil saja aku kak Nata",kata dokter Dinata penuh santun,Ruby mengulas senyum tipis mendapat perlakuan bersahabat dari Dinata.
"Baik do...,eh kak Nata",balas Ruby terbata-bata.
"Aku hanya memberimu beberapa vitamin,untuk obat lanjutannya biar dokter kandungan langsung yang meresepkanmu",
"Makasih banyak kak",ucap Ruby yang lagi-lagi memaksa untuk tersenyum,dokter Dinata melihat betapa tertekan hati Ruby.Ia lalu pamit keluar,diikuti yang lainnya,menyisakan Lila didalam kamar bersama Ruby dan Rendra.
"Bagaimana keadaan Ruby nak?",tanya ibu Rita saat mereka sudah berada diluar kamar.
"Adik ipar sepertinya sangat tertekan saat ini,kita benar-benar harus menjaganya agar dia tidak mengalami stres kehamilan yang bisa berakibat fatal pada janinnya,kemarin katanya ia mengalami flek,untungnya ini bukan kehamilan pertamanya jadi dia tau apa yang harus dilakukan",dokter Nata berkata sangat serius.
Bu Rita dan Grandma yang mendengar itu terlihat kaget,mereka saling berpandangan.
"Rita,sepertinya kita benar-benar harus mengirim Ruby kedesa Lila,desa Lila sangat nyaman,mudah-mudahan Ruby bisa menenangkan fikiran disana selama masa kehamilannya,Grandma takut saat Satya kembali,Ruby malah akan semakin stres karena sikap Satya",ucap Grandma menatap kearah bu Rita seolah meminta persetujuan.
"Aku rasa ibu benar,kita harus secepatnya mengirim Ruby kesana sebelum Satya kembali,aku juga ingin memberi pelajaran buat anak itu yang tidak memperdulikan calon anaknya,apa dia masih akan diam saja saat melihat Ruby sudah tidak ada diapartemennya",balas bu Rita merasa sangat kesal dengan Satya.
"Nat,apa kamu punya kenalan seorang dokter kandungan yang bisa menemani Ruby selama didesa Lila?,aku akan membayarnya berapapun yang dia inginkan",tanya bu Rita kemudian.
"Iya ada tan,aku akan pastikan dia akan ikut dengan Ruby kesana",jawab dokter Dinata pasti.
"Candra juga akan ikut kesana untuk merawat wajah dan kulit Ruby selama disana,sehingga saat kembali ia akan terlihat semakin cantik",tambah Grandma.
Apa Grandma?Aku?kedesa Lila?Oh No,aku tidak mau grandma",Candra kaget tiba-tiba grandma menyuruhnya kedesa.Candra adalah mantan make up artis yang dipekerjakan oleh grandma dengan gaji yang sangat tinggi sehingga apapun yang dikatakan Grandma adalah perintah baginya,tapi kali ini grandma memerintahkannya kedesa,ia rasanya tidak akan sanggup.Ia dari kecil sudah tinggal dikota besar,belum pernah sekalipun ia merasakan tinggal didesa terpencil.
"Apa kamu akan tetap menolak kalau sebagai imbalannya kamu akan mendapatkan satu unit apartemen digedung yang sama dengan Bagas?",tanya nenek yang sukses membelalakkan mata Candra.
"Apa Grandma?Grandma serius?sepertinya tidak ada salahnya saya mencoba sesuatu yang baru",Candra sepertinya sudah menyetujui perintah Grandma.Dokter Nata dan bu Rita hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Candra.
"Tapi Grandma,kalau Candra pergi siapa yang akan menemani Grandma?",ibu Rita terlihat khawatir pada Grandma.
"Kamu tenang saja Rit,masih ada Wina kog".Wina adalah asisten pribadi Grandma,meskipun ia seorang wanita tapi bela dirinya tidak kalah dengan seorang laki-laki.Ia juga kadang mengurusi perusahaan Grandma yang merupakan Cabang dari perusahaan Satya,seperti saat ini ia belum kembali dari perusahaan Cabang sehingga ia belum berkenalan dengan Ruby.
"Baiklah kalau itu mau Grandma,besok kalau semuanya sudah beres,mereka semua bisa pergi kedesa Lila",ibu Rita tidak bisa lagi membantah Grandma.
"Nat,tante harap kamu jangan memberitahu Satya masalah kepergian Ruby,biar dia yang mencari tau sendiri nanti",lanjutnya lagi.
"Iya,tante tenang saja",Dokter Nata lalu pamit pada ibu Rita dan Grandma.Sebelum melangkah masuk kedalam kubikel besi dilantai dua,ia menoleh sekilas kekamar Ruby,entah kenapa ia merasa tiba-tiba ingin melindungi Ruby,hatinya mengatakan ia tidak ingin melihat Ruby bersedih lagi.
🤩😎Lanjut yah,jangan lupa like,vote dan komentnya😘
**Saat kita berada dititik yang paling lemah,jangan pernah lupa masih ada satu kekuatan dalam diri kita agar kita bisa bangkit lagi,ialah kepercayaan pada Tuhan bahwa ia memberi kesulitan untuk membuka jalan menuju kemudahan🤗❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤᭄😎
slalu ada kata mutiara dibsetiap episodenya thebesh
2021-12-11
0
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
rebut aja nat aku iklas kok
2021-09-11
0
Lia Waroka
walaupun Ruby di kelilingi orang yang menyayangi nya tpi tetep perhatian suaminya yang paling utama semangat y ruby
2021-06-27
0