Mengatur Rencana

Tidak terasa sudah memasuki hari keempat Satya dan Rania berada diSumba,selama itu Satya tetap mematikan handphonenya,ia tidak ingin diganggu selama berada diSumba,ia juga tidak berniat menghubungi ibunya,ia hanya menghubungi Bagas lewat handphonenya yang lain dan hanya Bagas yang tau nomornya.Bagas selalu memberitahukan Satya semua hal terkait keluarganya dikota M termasuk kepergian Ruby kerumah utama,tapi Bagas tidak tau kalau ternyata ia sudah kecolongan saat Ruby pergi kedesa Lila disaat tengah malam diantar langsung oleh dokter Dinata.

Setiap hari Satya dan Rania disibukkan dengan aktivitas liburan mereka sampai mereka tidak punya banyak waktu untuk mengurusi yang lainnya.Dari mulai bersepeda gunung,snorkeling,expedisi perahu,dan mengamati berbagai macam burung sambil bercengkerama,Sumba memang terkenal dengan surganya para burung,kurang lebih ada 300 jenis burung disana.Dan hari ini mereka bermaksud kesebuah pantai berpasir putih dengan hiasan savana.Rania sangat ingin mengunjungi tempat yang sedang naik daun itu,sebuah tempat yang pantainya sangat bagus dengan suasana hutan dan sawah yang subur dalam satu area.Rania sangat penasaran apalagi tempatnya yang terpencil akan menambah keromantisan saat ia bersama Satya.Untuk menuju kesana bisa dilalui dengan jalan kaki atau menaiki kuda.Dan tentu saja Rania akan memilih menaiki kuda karena ia memang senang berkuda.Apalagi kuda-kuda itu bisa diajak berenang bersama dipantai.

Setelah puas bermain-dengan dengan kuda Rania pun mengajak Satya kembali kehotel.Saat malam tiba mereka lebih banyak menghabiskan waktu menikmati suasana laut malam ditepi pantai.Hotel yang mereka tempati adalah hotel terbaik dunia yang sangat bersifat privat dan sangat terjaga keamanannya.Hanya tamu hotel saja yang bisa menikmati pantainya.Keindahan pantai disana bahkan mengalahkan keindahan Hanaley Bay yang populer di Hawai.

Malam itu Rania sangat menikmati keindahan pantai,sambil bersandar didada bidang Satya,ia terus saja mengelus punggung tangan Satya yang memeluknya,

"Honey,aku sayang banget sama kamu,aku takut suatu saat kamu ninggalin aku saat kamu sangat menginginkan seorang anak",ucapnya pada Satya.

"Itu gak akan terjadi honey karena kita akan terus sama-sama menikmati hari tua",jawab Satya mengecup rambut Rania.

"Kamu mau janji satu hal sama aku honey?",tanya Rania lagi.

"Iya honey,pasti,kamu mau aku berjanji apa?",

"Kamu tidak akan pernah menuruti keinginan Grandma yang akan memisahkan kita",Rania terdengar menuntut Satya.

"Itu sudah pasti honey,tidak akan ada yang bisa memisahkan kita",jawab Satya mantap.

'Termasuk jika Grandma dan ibu mau menikahkan kamu dengan wanita lain,apa kamu juga mau berjanji tidak akan menerimanya?",Satya terperanjat mendengar permintaan Rania,ia tidak tau mau ngomong apalagi,ia tiba-tiba berteriak untuk mengalihkan Rania,

aaaaaaaaaaaaaa......!!!!!!!!!!!!

"Kamu kenapa honey?",Rania kaget mendengar teriakan Satya yang tiba-tiba berdiri dan melepas pelukannya.

"Ada sesuatu masuk dibajuku,aku merasakannya berjalan dibelakangku,coba kamu periksa honey,siapa tau ada ulat",ucapnya berbohong pada Rania.

"Gak ada apa-apa kog honey,tempat ini sangat bersih dan sangat terjaga,mana mungkin ada ulat dan semacamnya",sahutnya saat tidak menemukan apa-apa dibelakang Satya.

"Mungkin ulatnya sudah jatuh tadi waktu aku berdiri,kita masuk aja yah,aku sepertinya sangat lelah,mau istirahat",Satya tidak ingin Rania bertanya lebih banyak lagi.

"Ya sudah,ayo",Rania sebenarnya masih ingin meminta jawaban pertanyaannya tadi tapi melihat Satya yang sudah ingin beristirahat,akhirnya ia mengurungkan niatnya.

Mereka pun masuk kedalam kamar dan langsung menuju ketempat tidur,tidak berselang lama sudah terdengar suara dengkuran halus dari Satya,menyusul Rania.

*

*

*

Saat liburan Satya di Sumba berjalan lancar,berbeda dengan rencana kepergian Ruby kedesa Lila yang tertunda satu hari karena harus menunggu dokter Anna yang sedang berada diluar kota.Saat dokter Anna tiba dikota M sore tadi ia langsung menuju kerumah utama milik keluarga Biantara,barulah malam ini mereka bersiap akan berangkat.Dokter Anna adalah sahabat dokter Dinata saat berkuliah dikampus yang sama meski berbeda jurusan.Dokter Anna sudah lama menyimpan perasaan kepada dokter Nata,itulah kenapa ia selalu menuruti setiap permintaan Nata termasuk memintanya menemani Ruby disebuah desa terpencil sampai Ruby melahirkan.Dokter Nata mengira itu karena dokter Anna menganggapnya sahabat,ia tidak tahu kalau sekarang perasaan dokter Anna yang dulu hanya sebatas perasaan seorang sahabat sudah berubah menjadi perasaan antara lawan jenis.(author tidak akan membahas banyak yah tentang dokter Anna dan dokter Nata😊).

Malam itu mereka semua berkumpul dikamar Ruby,Ruby sudah nampak lebih segar.

"Apa semua persiapan yang akan kalian bawa sudah lengkap?",tanya bu Rita memulai pembicaraan.

"Sudah nyonya,semua disimpan dikamar Grandma,kami hanya membawa masing-masing dua pakaian ganti,digabung dalam satu koper,takutnya dimobil gak muat",Candra yang menjawab lebih dulu pertanyaan bu Rita.

"Iya ya benar juga,tapi kalian disana lama loh,bagaimana bisa cuma membawa dua pakain ganti",sahut bu Rita merasa heran.

"Disana ada pasar yang tidak terlalu jauh dari desa,kami sudah sepakat akan membelinya disana",kali ini Lila yang angkat bicara.

"Pasar?",ibu Rita mengerutkan keningnya tanda heran sambil memandang bergantian kearah Candra dan dokter Anna,kalau Lila sama Ruby mungkin bisa belanja baju dipasar melihat kehidupan mereka yang sederhana,tapi bagaimana dengan Candra dan dokter Anna?",ia seolah bertanya pada dirinya sendiri.

Dokter Anna yang melihat bu Rita memandangnya bergantian dengan Candra seolah mengerti apa yang difikirkan bu Rita,ia lalu berkata,

"Gak papa kog bu,kami semua memang sudah sepakat untuk membeli pakaian disana",

"Ini semua demi sebuah apartemen",Candra berucap sangat pelan sambil mengulas senyum jahil,untung tidak ada yang mendengar perkataannya,kalau tidak dia bisa mampus.

"Ya sudah kalau begitu,terima kasih untuk semua bantuan kalian,tapi dok,apa kehamilan Ruby tidak akan membahayakan melakukan perjalanan jauh via darat?",tanyanya lagi pada dokter Anna.

"Kehamilan nona Ruby sudah memasuki bulan keempat artinya sudah melewati trimester pertama masa rawan kehamilan,dan sudah saya periksa kehamilannya sekarang baik-baik saja jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan",jawab dokter Anna.

"Syukurlah kalau begitu,ibu jadi lega melepas kalian,tapi ada satu lagi yang mengganggu fikiran ibu,kalau kalian berangkat diantar pak Tanto,ibu kog jadi khawatir Satya akan tau yah,bukannya ibu gak percaya sama pak Tanto tapi pak Tanto juga adalah sopir pribadi Satya,jadi menurut ibu lebih sedikit orang yang tau kepergian kalian akan lebih kecil kemungkinan Satya untuk tau lebih cepat",

"Kalau begitu biar saya yang antar mereka tan",semua mata tertuju kesumber suara barusan yang ternyata adalah dokter Nata,semua orang tidak menyangka kalau dokter Nata akan menawarkan dirinya.Tapi dalam hati dokter Nata betul-betul ingin memastikan Ruby sampai disana dengan selamat.Dokter Nata tidak tau perasaan apa ini,ia hanya mengikuti kata hatinya.

"Kamu serius Nat?",bu Rita dan dokter Anna bertanya bersamaan.

"Iya,saya serius,tapi tan, boleh saya pinjam baju Satya untuk pakaian ganti juga?,sepertinya akan memakan waktu kalau saya harus kembali kerumah mengambilnya.Dokter Anna terlihat menarik kedua bibirnya mendengar dokter Nata yang akan mengantar mereka.

"Boleh,boleh sekali,baju-baju Satya disini memang tidak ada yang dibawanya pergi saat pindah dulu",bu Rita terlihat sangat senang dan bersemangat.

"Berarti tidak ada masalah lagi sekarang tan,kalau begitu kita istirahat sebentar sambil menunggu tengah malam,akan lebih baik jika kita berangkat saat semua orang sedang terbuai dengan mimpi-mimpinya,termasuk Bagas,jadi dia tidak akan mengetahui keberangkatan kita",kata dokter Nata menutup pembicaraan itu.

Ruby yang sedari tadi mendengar rencana mereka,hanya bisa menarik nafas pelan saat semua rencana sudah tersusun rapi.Ia hanya perlu mempersiapkan kesehatannya untuk melakukan perjalanan jauh.Begitupun Grandma yang cuma mendengarkan mereka sejak tadi sambil sesekali memeluk Ruby yang berada didekatnya,ia akhirnya ikut merasa lega.

❣️yeeeeee,hari ini bisa up tiga bab,terus semangatin author yah dengan like,vote,dan komentnya🤗❤️

**Saat hatimu sedang merasakan sesuatu yang tak biasa pada seseorang,lepaskan ia,biarkan rasa itu mencari celahnya,sampai ia menemukan sebuah hati untuk berlabuh meski itu melewati tempat yang curam😍😊

Terpopuler

Comments

perjuangan ✅

perjuangan ✅

dasar Rania lebbay betul,, romantisnya biasa aja kali,toh juga km nanti akan jadi yg tersakiti paling sakit malah,,

2021-07-17

0

Sweet Girl

Sweet Girl

jodohin aja dr.Nata sama Ruby thor....

2021-06-26

0

NUr Iman

NUr Iman

mntaap,,,bmeer 😁

2021-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Siti Ruby Alya Pramana
3 Menangis
4 Fikiran Satya Terganggu
5 Rencana ke Prancis
6 Kepulangan Ruby
7 Pregnant???
8 Melihatnya!!!
9 Pertemuan
10 Kembalinya Ruby ke Kota M
11 Pernikahan
12 Makan Malam di Rumah Utama
13 Terluka
14 Bertolak ke Sumba
15 Kegelisahan Ruby
16 Rencana Kepergian Ruby
17 Mengatur Rencana
18 Perjalanan ke Desa Lila
19 Welcome to Lila Village
20 Kemarahan Satya
21 Tidak Ingin Pulang
22 Masa Lalu Ruby
23 USG
24 Bahagia
25 Ketemu Delon
26 Kontrakan iLma
27 Kembalinya Rania
28 Ketemu di Salon
29 Akhirnya Rania Tau
30 Ketidak Pedulian Satya
31 Kepedulian Dokter Dinata
32 Membawa Ruby ke Jerman
33 Kepanikan Satya
34 Kerapuhan Satya
35 Terpuruk
36 Dokter Anna Tiba di Jerman
37 Kesedihan
38 Akhirnya Ruby Sadar
39 Air Mata Rania
40 Keputusan Ruby
41 Berbaikan
42 Rendra & Satya
43 Kecelakaan
44 Keberangkatan Satya ke Jerman
45 Rumah Sakit
46 Pertemuan
47 Pembicaraan
48 Perundingan
49 Masa Lalu Rania
50 Kedatangan Satya
51 Mengetahui Kebenaran
52 Mengikuti Satya
53 Rania Tersenyum
54 Mengurus Baby Gyan
55 Pelukan
56 Ruby Sakit
57 Tidur Sekamar
58 Rendra Pergi untuk Selama-Lamanya
59 Visual
60 Kembali ke Rumah Utama
61 Rasa Bersalah
62 Tidak Ingin Menyakiti
63 Pergi
64 Isi Hati Rania
65 Bertemu Untuk Berpisah
66 Kegalauan Dokter Nata
67 Curhat Malam
68 Surat Dokter Nata
69 Meninggalkan Kota M
70 Kembali Rapuh
71 Saat Senja
72 Mencarinya
73 Rencana Menyusul Ruby
74 Perjalanan ke Desa Lembana
75 Bertemu Ibu Mertua
76 Ciuman
77 Kebun Sayur Bu Rumana
78 Warung Mie Kocok Mang Dadang
79 Mengantar Ke Pasar
80 Ikut Ke Kota M
81 Tidur Berpelukan
82 Mulai Menyambut
83 Malam Yang Panjang
84 Sudah Mulai Terbiasa
85 Surat Perceraian
86 Menyetir Sendiri
87 Pertempuran Pagi
88 Penyesalan Bagas
89 Perasaan Lila
90 Jodoh Itu Sudah Diatur
91 Perdebatan
92 Kembalinya Lila
93 Fitting Baju Pengantin
94 Pertemuan Dua Keluarga
95 Konferensi Pers
96 Konferensi pers II
97 Ada apa Denganmu
98 Mulai Mengundang
99 Mulai Mengundang II
100 Bertemu Tidak Sengaja
101 Masih Hati Yang Sama
102 Paket Dokter Nata
103 Hadiah Pernikahan
104 Malam Seserahan
105 Malam Seserahan II
106 Hari Pernikahan
107 Hari Pernikahan II
108 Merasa Frustasi
109 Dokter Nata Menghilang YUNANI
110 Kelelahan
111 Menemui Profesor Ludwig
112 Keberangkatan Dokter Adit
113 TIBA Di YUNANI
114 Berniat Mengirim Ruby Ke Jerman
115 Persiapan
116 Nelangsa
117 Apa Kamu Baik-Baik Saja?
118 Ngidam Cilok
119 Dalam Keadaan Tidak sadar
120 Cilok Tiba Di Jerman
121 Kembalinya Dokter Nata
122 Pernikahan Rania I
123 Pernikahan Rania II
124 Kedua Dokter Siuman
125 Tidak Bisa Percaya
126 Bertanya Pada Hati
127 Apa Itu Pernyataan Cinta?
128 Aku Baik-Baik Saja
129 Satu Kamar
130 Permintaan Tante Arayu
131 Salad Buah Dokter Sophy
132 Antara Kota M dan Jerman
133 Saling Teringat
134 Mengetahui Yang Sebenarnya
135 Pemberitahuan
136 Kecupan Kening
137 Apartemen Bagas
138 Akhirnya Dokter Adit Belah Duren
139 Perubahan
140 Rencana Kepergian Rania
Episodes

Updated 140 Episodes

1
prolog
2
Siti Ruby Alya Pramana
3
Menangis
4
Fikiran Satya Terganggu
5
Rencana ke Prancis
6
Kepulangan Ruby
7
Pregnant???
8
Melihatnya!!!
9
Pertemuan
10
Kembalinya Ruby ke Kota M
11
Pernikahan
12
Makan Malam di Rumah Utama
13
Terluka
14
Bertolak ke Sumba
15
Kegelisahan Ruby
16
Rencana Kepergian Ruby
17
Mengatur Rencana
18
Perjalanan ke Desa Lila
19
Welcome to Lila Village
20
Kemarahan Satya
21
Tidak Ingin Pulang
22
Masa Lalu Ruby
23
USG
24
Bahagia
25
Ketemu Delon
26
Kontrakan iLma
27
Kembalinya Rania
28
Ketemu di Salon
29
Akhirnya Rania Tau
30
Ketidak Pedulian Satya
31
Kepedulian Dokter Dinata
32
Membawa Ruby ke Jerman
33
Kepanikan Satya
34
Kerapuhan Satya
35
Terpuruk
36
Dokter Anna Tiba di Jerman
37
Kesedihan
38
Akhirnya Ruby Sadar
39
Air Mata Rania
40
Keputusan Ruby
41
Berbaikan
42
Rendra & Satya
43
Kecelakaan
44
Keberangkatan Satya ke Jerman
45
Rumah Sakit
46
Pertemuan
47
Pembicaraan
48
Perundingan
49
Masa Lalu Rania
50
Kedatangan Satya
51
Mengetahui Kebenaran
52
Mengikuti Satya
53
Rania Tersenyum
54
Mengurus Baby Gyan
55
Pelukan
56
Ruby Sakit
57
Tidur Sekamar
58
Rendra Pergi untuk Selama-Lamanya
59
Visual
60
Kembali ke Rumah Utama
61
Rasa Bersalah
62
Tidak Ingin Menyakiti
63
Pergi
64
Isi Hati Rania
65
Bertemu Untuk Berpisah
66
Kegalauan Dokter Nata
67
Curhat Malam
68
Surat Dokter Nata
69
Meninggalkan Kota M
70
Kembali Rapuh
71
Saat Senja
72
Mencarinya
73
Rencana Menyusul Ruby
74
Perjalanan ke Desa Lembana
75
Bertemu Ibu Mertua
76
Ciuman
77
Kebun Sayur Bu Rumana
78
Warung Mie Kocok Mang Dadang
79
Mengantar Ke Pasar
80
Ikut Ke Kota M
81
Tidur Berpelukan
82
Mulai Menyambut
83
Malam Yang Panjang
84
Sudah Mulai Terbiasa
85
Surat Perceraian
86
Menyetir Sendiri
87
Pertempuran Pagi
88
Penyesalan Bagas
89
Perasaan Lila
90
Jodoh Itu Sudah Diatur
91
Perdebatan
92
Kembalinya Lila
93
Fitting Baju Pengantin
94
Pertemuan Dua Keluarga
95
Konferensi Pers
96
Konferensi pers II
97
Ada apa Denganmu
98
Mulai Mengundang
99
Mulai Mengundang II
100
Bertemu Tidak Sengaja
101
Masih Hati Yang Sama
102
Paket Dokter Nata
103
Hadiah Pernikahan
104
Malam Seserahan
105
Malam Seserahan II
106
Hari Pernikahan
107
Hari Pernikahan II
108
Merasa Frustasi
109
Dokter Nata Menghilang YUNANI
110
Kelelahan
111
Menemui Profesor Ludwig
112
Keberangkatan Dokter Adit
113
TIBA Di YUNANI
114
Berniat Mengirim Ruby Ke Jerman
115
Persiapan
116
Nelangsa
117
Apa Kamu Baik-Baik Saja?
118
Ngidam Cilok
119
Dalam Keadaan Tidak sadar
120
Cilok Tiba Di Jerman
121
Kembalinya Dokter Nata
122
Pernikahan Rania I
123
Pernikahan Rania II
124
Kedua Dokter Siuman
125
Tidak Bisa Percaya
126
Bertanya Pada Hati
127
Apa Itu Pernyataan Cinta?
128
Aku Baik-Baik Saja
129
Satu Kamar
130
Permintaan Tante Arayu
131
Salad Buah Dokter Sophy
132
Antara Kota M dan Jerman
133
Saling Teringat
134
Mengetahui Yang Sebenarnya
135
Pemberitahuan
136
Kecupan Kening
137
Apartemen Bagas
138
Akhirnya Dokter Adit Belah Duren
139
Perubahan
140
Rencana Kepergian Rania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!