Sampai di bandara, Ansell menghubungi orang rumah untuk menanyakan rumah sakit tempat Nesya dirawat. Tapi mereka mengatakan agar Ansell tidak perlu ke rumah sakit, karena katanya Nesya sudah pulang.
Ansell bernafas lega ketika mengetahui hal itu, ternyata Nesya tidak terluka parah. Namun tetap saja rasa cemasnya menghantui. Ansell menyuruh supir keluarga yang menjemputnya agar mempercepat laju mobil. Dia ingin cepat-cepat sampai di rumah menemui putrinya.
"Daddy pulang sayang..." batin pria berwajah datar itu.
Ansell membuka kenop pintu ruangan dimana Nesya, putri kecilnya berada.
Di atas tempat tidur Ansell melihat gundukan di bawah selimut warna-warni dengan gambar Barbie dimana-mana.
Ansell tersenyum miring, putrinya benar-benar penggila Barbie. Bahkan kamarnya pun semua serba pink, mulai dari dinding, gorden semuanya berwarna pink. Tidak lupa, boneka Barbie ada di setiap sudut kamar itu.
Dan yang paling membuat mata Ansell risih dan geli melihatnya, adalah boneka raksasa si cantik Barbie dan si tampan Ken yang berdampingan mengenakan pakaian pengantin, di atas sebuah meja yang juga berwarna pink.
Ansell masih ingat, di hari ulang tahun yang Nesya yang ke enam, gadis kecil itu merengek kamarnya diubah menjadi kamar Barbie. Kakek dan Neneknya yang begitu memanjakan Nesya dengan senang hati mengabulkan keinginannya, sedangkan Ansell tidak protes apa-apa.
Ansell mendekatinya, dan menyingkap selimut itu. "Nesya..." Panggil Ansell lembut.
"Daddy....." Sepasang mata berbinar dengan senyum lebar menyambut Ansell. Rambut panjang yang dikuncir dua membuat anak itu terlihat menggemaskan. Jangan lupakan, bando berwarna pink cerah membingkai kepalanya.
Gadis kecil dalam gundukan itu terlonjak lalu melompat ke pelukan Ansell.
"Daddy Nesya kangen...." Rengeknya manja.
Nesya memeluk Ansell seerat yang dia bisa, seakan takut Ansell akan pergi lagi. Nesya menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Ansell dengan air mata menggenangi mata bulatnya.
Ansell yang merasakan pelukan erat Nesya, seketika merasa bersalah. Apalagi merasakan air mata Nesya di lehernya, anak ini pasti sangat merindukan dirinya yang dia anggap ayah kandungnya.
Sudah dua tahun mereka tidak bertemu, pasti anak ini begitu merindukannya.
Dulu, saat Ansell masih kuliah, dia hanya pulang sekali setahun setiap ulang tahun Nesya. Membacakan surat dan memutar video ditinggalkan Nita untuknya. Dan setelah lulus kuliah, Ansell yang masih saja belum menata hatinya tidak siap untuk menetap di Jakarta. Dia menetap di Jerman dan mulai merintis usahanya di sana.
Hingga enam tahun lamanya, Ansell mengelola bisnisnya dan sekarang sudah mencapai kejayaan yang memuaskan. Perusahaannya kini sudah dikenal di banyak negara yang termasuk di benua Eropa dan Asia.
Selama ini Ansell tetap membiarkan Nesya tinggal bersama kedua orangtuanya di Jakarta. Dan jika dia pulang, Ansell membiarkan Nesya menggelayut manja padanya. Sikap dinginnya selalu ditunjukkan pria itu pada Nesya.
Ansell tidak pernah memperlakukan Nesya seperti putrinya, dia hanya bersikap dingin jika Nesya menggelayut manja padanya, namun juga tidak menolak. Dan apa saja permintaan anak itu, Ansell selalu mengabulkannya walau melalui perwakilan Papa atau Mama Hutama.
Walaupun mereka berjauhan, tapi Ansell tetap mengawasi Nesya. Dia selalu menempatkan pengawal di sekitarnya tanpa sepengetahuan Mama dan Papa Hutama.
Ansell membiarkan Nesya memeluknya sepuasnya, tapi dirinya tidak ada tanda-tanda ingin membalas pelukan itu. Tangannya seolah enggan untuk mengusapkan tangannya di punggung yang sedang bergetar dalam pelukannya itu.
Beberapa menit Ansell membiarkan Nesya memeluknya, sampai dia tersadar sesuatu.
Ansell menarik paksa pelukan Nesya. Memperhatikan tubuh mungilnya dengan seksama.
"Kamu membohongi Daddy?" Tanya Ansell sengit dengan pandangan tajam.
Nesya terlihat gelagapan, "Ma...maafkan Nesya..." gugup anak itu.
"Kamu belajar berbohong dari siapa ha?" Bentak Ansell.
Nesya melihat tatapan tajam Ansell, anak itu ketakutan ketika pertama kalinya melihat Ansell seperti ini. Dan ini juga yang pertama kalinya Ansell membentaknya.
"Daddy jahat!" Gadis mungil itu turun dari tempat tidur, kemudian berlari keluar dari kamar meninggalkan Ansell di sana.
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Meili Mekel
jgn smpe deh neysa jdi hotx ansell
2022-06-15
0
Putraa Siktuss
kayak Klian berdua berbhg k pada orng tua nya anselll
2021-12-28
1
Suhartini
fj
2021-12-11
4