Sudah satu bulan berlalu, Ansell akhirnya bisa merelakan kepergian Nita. Namun kebencian pria itu pada bayi itu karena menjadi penyebab kematian Nita semakin besar.
Ansell benar-benar menutup hatinya agar tidak memberikan kasih sayang pada bayi yang sudah diberi nama Nesya Nufaira Hutama.
Selama sebulan ini, Ansell sudah sangat muak. Muak akan paksaan Mama dan Papa untuk menyuruhnya mengurus Nesya. Setiap dia ada di rumah, kedua orangtuanya pasti memintanya untuk menimang Nesya. Padahal hal itulah yang paling dia benci.
Maka dari itu, Ansell sudah memutuskan, agar dirinya bisa terbebas dari bayi itu, Ansell akan mengembalikan bayi itu kepada pemiliknya.
Pemiliknya? Ya, sebenarnya Ansell menyembunyikan sebuah rahasia besar dari Nita.
Beberapa bulan sebelum kematiannya, Ansell sudah menemukan dimana ayah dari bayi itu. Ternyata pria itu tidak sepenuhnya brengs*k. Ternyata sampai sekarang dia mencari Nita dan menyesali semua perbuatannya yang telah meninggalkan wanita itu.
Beberapa kali Reyhan menemui Ansell ingin mencari keberadaan Nita. Tapi rasa cintanya pada Nita, membuat Ansell menjadi pria egois. Dia tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
Berbagai kebohongan dibuat pria itu agar Reyhan tidak mencari Nita lagi.
Untunglah pernikahannya dengan Nita tidak banyak yang tau. Hanya anggota keluarga kedua belah pihak saja, membuat Reyhan kesulitan mencari informasi tentang Nita.
Tapi sekarang, Nita sudah tidak ada lagi. Harapannya pupus sudah untuk menjalani hidup bahagia bersama wanita itu. Nita sudah pergi, jadi untuk apa lagi dia membiarkan bayi ini bersamanya. Lagipula bayi itu bukan darah dagingnya, jadi untuk apa mengurusnya.
Ansell menatap bayi yang sedang terlelap di atas ranjang dengan wajah datar. Entah kenapa, melihat bayi itu, Ansell merasa sangat kesal.
Keputusannya sudah bulat, hari ini juga dia akan memberikan bayi itu pada pemiliknya.
Ansell membuka lemarinya, mengambil pakaiannya untuk bersiap-siap membawa bayi Nesya keluar dari rumah ini. Saat hendak menarik kemeja, sebuah kertas terlipat ikut melayang dan terjatuh di lantai.
Ansell mengambil kertas itu, lalu membuka lipatannya. Beberapa tulisan panjang tertera di atas kertas putih itu. Belum juga Ansell membacanya, sebuah ketukan terdengar dari pintu kamarnya.
Ansell kembali melipat kertas itu, lalu memasukkannya di kantung celananya. Ansell segera memakai kemejanya dan berjalan membuka pintu.
"Ada apa Mah?"
Mama melihat penampilan putranya yang sudah rapi. "Kamu mau keluar?"
"Iya Mah."
"Ya udah mana Nesya biar Mama yang jaga." Mama hendak masuk ke kamar.
"Nggak usah Mah. Ansell mau bawa Nesya keluar."
Langkah Mama terhenti, melihat putranya dengan heran.
"Kamu mau bawa Nesya keluar?" Tanya Mama dengan kening mengerut.
"Iya Mah. Sesekali bawa Nesya keluar jalan-jalan." Ansell beralibi.
"Kamu serius?" Mama tidak percaya. Tapi merasa bahagia, karena Ansell sepertinya mulai menerima Nesya.
"Ansell serius Mah."
Senyum Mama langsung mengembang mendengar hal itu. Apa yang didoakannya selama ini akhirnya dikabulkan Tuhan.
"Terima kasih Nak. Kamu udah mau membuka hatimu untuk Nesya. Mama senang, akhirnya kamu bisa menerimanya." Ucap Mama dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
Sementara Ansell hanya menunjukkan wajah tanpa ekspresi, entah apa yang dipikirkan oleh pria itu.
"Baiklah. Segera siap-siap, bawa cucu Mama mengenal dunia baru." Ucap Mama penuh semangat. Mama mengusap kepala Ansell sebelum akhirnya meninggalkan kamar.
Sekian detik, Ansell masih mematung di ambang pintu. Dan tersadar ketika suara tangisan Nesya menggelegar di telinganya.
Ansell mendekati ranjang, memandangi Nesya untuk beberapa saat. Setelah itu, membawanya ke dalam gendongannya dan segera keluar dari kamar.
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀😁😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Binna
surat apa itu,, apa itu pesan dari nita buat ansell y
2023-02-06
0
ousky
ansel baca dulu surat dari nita
2023-02-04
0
Nia Sayarifa
gara2 kegoisan mereka berdua anaknya yg kena imbasnya
2023-01-22
0