Beberapa minggu kemudian, di saat Ansell sudah mulai bangkit dari keterpurukannya dan sudah mulai menerima kepergian Nita. Ansell sudah kembali menata hatinya agar tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.
Walaupun kini, hanya penyesalanlah yang meliputi hatinya. Menyesal karena dirinya belum mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya pada Nita. Perasaan bahwa dia telah jatuh hati pada sahabatnya itu. Tapi terlambat sudah, Nita sudah lebih dulu meninggalkannya.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu kamarnya. "Mama boleh masuk Ansell." Ternyata Mama.
"Masuklah Mah." jawab Ansell singkat mengalihkan pandangannya dari foto dirinya bersama Nita yang diambil sehari sebelum kematiannya.
Mama masuk ke kamarnya, tapi dengan sesuatu di pelukannya. Ansell tau bahwa itu adalah bayi Nita, tapi dia memilih mengabaikannya.
"Ansell lihat, putrimu sudah keluar dari inkubator. Dia sudah lebih kuat sekarang. Ayo doakan dia dan berikan dia nama." Mama berucap sambil membawa bayi itu ke sofa tempat Ansell duduk.
Namun apa, Ansell bergeming, tidak memedulikan ucapan Mama. Dia mengambil ponselnya dan sibuk sendiri.
"Ansell, kamu dengar Mama? Ayo doakan putrimu." Mama menyentuh pundak Ansell.
"Putrimu putrimu putrimu!" Teriak pria itu dalam hati. Ansell sudah muak ketika Mama selalu mengatakan bayi itu putrinya. "Dia bukan putriku!" Ingin rasanya mengatakan hal itu. Tapi Ansell yang sangat mencintai ibu dari bayi itu memilih bungkam. Jika sampai orang tau bahwa Nita hamil dengan pria lain, maka nama baik Nita akan menjadi buruk di pandangan kedua orangtuanya. Ansell tidak mau hal itu sampai terjadi. Dia akan tetap menjaga nama baik Nita, sekalipun dia sudah tiada.
"Apakah itu harus?" Tanya Ansell dingin.
Mama menghela nafas. Sebagai seorang ibu tentu saja bisa melihat keanehan dalam diri putranya itu. Sudah sejak kemarin dia perhatikan, Arian seperti tidak menyukai keberadaan bayi ini. Seolah Ansell tidak mengharapkan kehadiran bayi itu.
"Tentu saja Nak. Karena kamu adalah ayahnya, dan harus kamu yang melakukannya." Ucap Mama lembut.
Ansell menghembuskan nafasnya, lalu dengan malas menghadap Mama. Mama mengambil tangannya, lalu meletakkan di kepala Ansell.
"Ayo Nak, doakan putrimu agar tumbuh menjadi gadis yang baik, rendah hati dan juga pintar seperti Mommynya." Mama tersenyum. Jujur saja Mama juga belum sepenuhnya menerima kepergian menantunya itu. Tapi dia mencoba kuat di depan sang putra agar Ansell tidak bertambah sedih.
Ansell mencoba menekan egonya untuk bayi ini. Pria itu mulai merapalkan doa-doa suci untuk bayi itu.
Dan lihatlah reaksi bayi itu, meskipun tidak memiliki hubungan darah dengan Ansell, bayi itu menggeliat seolah nyaman dengan doa-doa pria itu. Doa-doa itu seolah diterima oleh sang khalik, sehingga bayi itu dapat merasakan indahnya syahdu dari surga.
"Sekarang berikan nama untuknya." Ujar Mama setelah Ansell membacakan doanya.
Ansell terlihat berpikir sejenak. Dia teringat saat dulu Nita menulis di buku hariannya. Di sana Nita pernah menuliskan bahwa dia ingin salah satu nama anak perempuannya adalah Nesya, yang artinya bersih dan murni. Ansell tidak tau alasan yang mendasari keinginan Nita, tapi satu hal yang pasti Nita pasti senang jika nama anak perempuannya adalah yang dia tentukan sendiri.
"Nesya Nufaira Hutama." Memang terdengar tidak ikhlas mengatakannya.
"Nesya Nufaira?" Ulang Mama.
"Nesya adalah nama pilihan Nita, sedangkan Nufaira, Ansell tentukan sendiri." Jawab Ansell singkat.
Entah darimana kata Nufaira itu muncul dalam benaknya.
Nufaira mengartikan gadis yang cantik.
Mama tersenyum dan menatap bayi yang masih memejamkan mata bulatnya. Pipi gembul dilengkapi dengan bibir yang mencebik membuat bayi itu terlihat begitu menggemaskan. Siapapun pasti tidak tahan untuk tidak mencubit pipi itu.
"Nesya Nufaira Hutama. Wah nama cucu Nenda cantik sekali, secantik pemiliknya." ujar Mama seolah mengajak bayi itu bicara.
Ansell melihat Mamanya yang begitu bahagia sejak kelahiran bayi itu. Entah kenapa Ansell khawatir jika sampai mereka tau bahwa bayi ini bukan keturunan mereka, Arian tidak bisa membayangkannya.
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Binna
authornya banyak typo..istirahat kak klo cape.. biar fokus..
semangat 💪💪
2023-02-06
1
Meili Mekel
lanjut
2022-06-14
0
Rahma Rara
💪💪💪
2022-03-31
0