Nita membekap mulutnya dengan kedua tangannya, menahan tangisan yang tiada hentinya tercekat di tenggorokannya. Sesekali dia terpekik kala mendengar suara pecahan barang-barang dari kamar di sebelahnya.
"Maafkan aku Ansell..." Isak gadis yang tengah mengandung itu.
Nita sangat menyesal. Semua kekacauan ini berasal dari dirinya. Jika saja dirinya bisa menjaga diri dengan baik, pasti semua ini tidak akan terjadi.
Jika saja malam itu dia tidak terbuai akan rayuan dari pria ******** itu, Ansell pasti tidak akan menanggung semua ini. Ini semua karena dirinya, dia adalah pembawa masalah.
Seminggu sejak meluapnya amarah dari Papa Hutama di sekolah, dimana beliau yang memutus pertalian darah antara dirinya dengan Ansell yang mana membuat Ansell begitu frustasi. Jelas saja, Ansell harus menanggung amarah dari sang Papa akan sesuatu yang tidak dia lakukan.
Dalam dua hari, Papa Hutama melihat bagaimana frustasinya sang Putra ketika dia memutus hubungan mereka. Ansell sampai masuk rumah sakit karena Ansell tidak mau makan.
Hal itu membuat Mama cemas bukan main. Sebagai seorang ibu, Mama bisa merasakan apa yang dirasakan oleh putranya itu. Sampai akhirnya Mama memberikan pengertian kepada Papa, agar menarik keputusan yang telah dibuatnya tempo hari.
Karena itulah, berkat Mama akhirnya Papa Hutama mau memaafkan Ansell dan menerima kembali putranya itu, tapi dengan syarat. Papa dan Mama yang masih percaya bahwa janin yang dikandung oleh Nita adalah milik Ansell, memutuskan agar Ansell segera menikahi Nita.
Mereka tidak ingin cucu mereka nanti terlahir tanpa Ayah. Padahal tanpa mereka ketahui, bahwa janin yang ada pada Nita bukanlah keturunan mereka, melainkan milik seorang pria tak bertanggung jawab yang pergi entah kemana.
Ansell yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi, mau tidak mau harus mengikuti kemauan orang tuanya. Tapi satu hal yang pasti, kini Ansell sangat membenci wanita bernama Nita itu.
Tentu saja, harusnya Nita menolak tawaran dari Papa Hutama untuk dinikahkan dengan Ansell dan menjelaskan semua kesalahpahaman yang sedang terjadi pada mereka. Tapi apa, gadis belia itu malah menerimanya begitu saja.
Wanita picik, begitulah penilaian Ansell pada sahabatnya itu. Tidak, sekarang Ansell tidak menganggap Nita sebagai sahabat. Wanita itu tidak pantas disebut sebagai sahabat. Karena seorang sahabat tidak akan menjerumuskan kita ke dalam lembah kehancuran.
Nita masih menangis di dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian, dia tersentak saat pintu kamarnya dibuka dengan kasar. Dilihatnya Ansell berdiri di sana dengan wajah penuh kilatan amarah.
Dengan langkah panjangnya, Ansell menghampiri Nita yang tengah duduk terkulai di lantai. Tangan kekar pria itu langsung mencengkeram leher Nita hingga membuat wanita itu terkejut bukan main karena rasa sakit di lehernya.
"Puas kamu? Gara-gara kamu semua mimpiku hancur!" Bentak Ansell tepat di wajah Nita. Nita seketika ketakutan pada Ansell. Bayangkan saja, wajah tampan yang dulu menatapnya dengan sayang kini terlihat emosi padanya.
Nafasnya tersengal-sengal akibat kehabisan pasokan oksigen. "Maaf...kan aku..."
Wajah Nita sudah mulai memucat, karena Ansell tak kunjung melepas tangannya. Tapi anehnya Nita tidak memberontak sama sekali. Wanita itu seolah pasrah akan apa yang dilakukan Ansell kepadanya.
Ya, Nita sudah pasrah akan hidupnya. Dia sudah tidak peduli lagi jika mati saat ini juga. Karena jika tetap melanjutkan hidupnya, yang ada orang-orang di sekitarnya akan menderita. Bukan hanya Ansell nanti yang menderita. Kedua orangtuanya, Papa dan Mama Ansell juga akan malu pada orang-orang jika mengetahui mereka memiliki putri yang hamil di luar nikah.
Ansell yang tadinya seperti dirasuki oleh iblis, seketika terhenyak melihat wajah sahabatnya yang mulai melemas. Tangannya langsung dilepas, tapi Nita sepertinya sudah tidak tertolong lagi. Nita tidak sadarkan diri.
TBC ☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Ayu Pratiwi
maka ya jadi perempuan tau mana yg baik dan buruk
2024-08-22
0
Ney Maniez
🤦♀️🤦♀️
2023-06-19
0
Binna
akhirnya sahabat baik jadi pecah dan jadi benci karna sikap nita.. harusnya nita tidak seperti itu
2023-02-01
0