Story' Of Blue Sky 6

Langit menguyur tubuhnya dengan shower mengingat kejadian tadi pagi jam istirahat dimana dia dengan mudahnya di kalahkan oleh murid baru yang dia tahu bernama Al Biru. Ia tak sengaja menatap lama wajah gadis itu ya benar wajahnya cukup familiar, seperti pernah dia lihat tapi dimana?.

Padahal kata Aden dia baru pindah dari Jakarta tepatnya di SMAN Nasional jadi otomatis dia tidak pernah bertemu dengan gadis itu tapi kenapa wajahnya sungguh familiar pernah dia lihat.

Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di pinggangnya menampakan tubuh atletisnya yang putih bersih. Ia menghidupkan ponselnya membuka ruang aplikasi Chat.

Leonardo

Ada balapan motor di Sentul datang nggak?

Ada anak Varganz juga mereka nantangin Lo, dan Bima bilang dia bakal naruhin motor barunya yang baru di beli Minggu lalu kalo Lo menang.

Read

Langit

Otw

Ia pun bergegas mengambil pakaian di dalam lemari dan memakainya kemudian berlari keluar dari apartemen miliknya menuju baseman apartemen itu mengambil motor ninja kesayangannya.

*****

Flashback on

Dimas mengendari mobilnya dengan lamban keluar dari arah lingkungan sekolah, ia membuka kaca mobilnya melihat percekcokan antara salah satu gadis berseragam abu dengan 2 orang preman. Sebenarnya dia ingin turun membantu namun ia penasaran apa yang akan di lakukan gadis itu disana dia juga melihat seorang gadis yang menenggelamkan wajahnya di lututnya sendiri.

"Kalian salah kalo bilang nggak bakal ada yang bantu" ucap biru, membuat kedua orang pria besar itu menoleh ke belakang.

"Wah bos kita dapat dua ciwi-ciwi nih bos, beruntung banget kita" ucap preman bertubuh tidak terlalu besar dari pria satunya.

"Bagus lah dapat dua jadi kita nggak perlu bagi kalo kita bisa gilir mereka berdua" ucapnya lagi.

"Di gilir oleh kalian" ucap Biru kemudian berjalan ke arah pria bertubuh lebih besar itu.

"Nggak sudih" ucapnya dengan meludah tepat didepan wajah pria itu.

Pria itu murka berani sekali garis ingusan sekolah menengah atas itu meludahi dirinya.

"Dasar tua Bangka sok masih perjaka pengen daun muda" ucapnya remeh kepada dua orang itu.

"Anjing Lo" umpat pria bertubuh besar.

"LO YANG ANJING BANCI BRENGSEK" Umpat Biru murka.

Bughhh

Bughhh

Biru meninju wajah pria besar itu dengan brutal.

Bughhh

"Banci kayak kalian yang berani dengan kaum lemah harus mati sekarang" ucapnya lagi.

Bugh

bughhh

Preman yang satu lagi pun tak tinggal diam ia mengambil kayu yang berada dibawah kursi halte dan saat ia hendak melayangkan balok kayu itu kearah gadis itu buru-buru ia berbalik alhasil pukulan keras balok kayu itu mendarat di kepala pria bertubuh lebih besar itu.

Kepalanya mengeluarkan darah segar, dan gadis itu tidak kan melupakan kesempatan emas itu Ia menendang area sensitif pria itu dengan tendangan memutar. 2 kali di kepala juga.

Tendangan kaki yang sempurna itu mampu membuat preman satunya jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Dimas mengangga melihat tendangan yang sering dia lihat di dalam lomba MMA tingkat dunia. Dan gadis itu melakukannya dengan sempurna. Langit saja tidak mampu melakukan tendangan sesempurna gadis itu.

Flashback off

"Tendangan yang bagus sepertinya dia tidak bisa di remehkan" ucapnya kemudian masuk ke alam mimpi.

*****

"Mampus.... ditutup lagi" ucapnya ketika melihat gerbang sudah di tutup oleh satpam.

"Ah semuanya gara-gara ayah sama Abang angkot itu pakek pecah ban segala lagi argh" ucapnya frustasi. Sekarang bagaimana ia harus masuk ke dalam sekolah.

"Baru dua hari gue sekolah masa udah dapet SP bisa-bisanya ponsel gue nggak di balikin lagi" ucapnya membatin.

"Lo telat?" Tanya seseorang dari belakangnya membuat Biru jerngah dimana mata orang itu apakah ia tidak melihat, dirinya berdiri didepan gerbang sekolah yang sudah di tutup dengan seragam putih abu-abu dan di belakang tubuhnya melekat ransel dan kini dia ditanya apakah dirinya telat!.

"Mata Lo buta nggak liat?" Ucapnya sewot membalikan tubuhnya melihat remaja pria duduk di atas motor sport hitam dengan helm fullfacenya.

Pria itu membuka helmnya.

"Lo!" Ucap Biru kaget ketika melihat wajah pria yang kemarin dia hajar pas jam istirahat.

"Lo kenal gue?" Tanyanya.

"Nggak usah pura-pura bego, Lo kemarin yang gue hajar" ucapnya kesal.

"Lo si cewek bar-bar kemarin yang ngehajar gue kan? Murid baru udah telat aja Lo nggak taat peraturan banget" ucapnya asal.

"Eh masih mending gue baru, lah Lo apakabar udah jadi kakek di sini masih aja tukang telat" Ucapnya tak mau kalah.

"Lo bilang apa kakek?" Ucapnya kesal kemudian turun dari motornya.

"Iya kenapa?" Tanya sewot.

"Kalo Lo nyamperin gue buat ngajak gue berantem maaf ya gue lagi nggak mood mending Lo pergi aja" usirnya.

Langit mengepalkan tangannya apa yang gadis itu bilang pergi saja?.

"Lo nggak salah ngusir gue? Lo nggak tau siapa gue dan gimana berkuasanya gue disini?" Tanyanya meremehkan.

"Gue?" Tanya menunjuk dirinya sendiri.

"Tau Lo!" Lanjutnya kemudian menunjuk pria itu dengan dagunya.

"Buat apa? Emangnya Lo orang penting kayak presiden Jokowi atau menteri nggak kan. Buat apa juga gue tau Lo siapa gue nggak fans apalagi penguntit Lo yang gue tau ya Lo sama gue satu sekolah yang sama" .

"Lo" ucapnya hendak melayangkan pukulan.

"Lo mau mukul gue banci banget sih mainnya sama perempuan" sentak Biru.

"Perempuan jadi-jadian kayak Lo nggak perlu di kasih ampun!" Ucapnya murka.

"Apa lo bilang!" Ucapnya kesal dia menyebut dirinya perempuan jadi-jadian yang benar saja.

"Iya cewek kasar sok ke premanan, padahal ngadu ke orang tuannya" remeh nya.

"******* Lo banci" Biru murka ia berjalan ke arah langit hendak memberikan pelajaran ke pada langit yang seenak-enaknya mengatai dirinya.

"Kalian" sebuah suara mengehentikan langkah kaki Biru yang hendak membogem pria itu.

"Mampus Lo" ucap Langit kemudian berlari ke arah motornya menggegas motor meninggalkan lingkungan sekolah.

"Kamu cewek kemari" ucap Buk Andin memerintahkan kepada Biru untuk mendekat ke gerbang.

"Murid baru udah bikin onar aja kamu, masuk pakek telat segala" omel guru itu.

Akibat perseteruan dirinya dengan pria yang bernama Erlangga Langit Rajanendra, Al Biru Verandita Rahman akhirnya mendapat hukuman lari 15 putaran.

"Cepetan larinya, Jangan lambat kek  siput padahal tadi adu bacot cepat banget kamu" ucap Buk Andin karena dari tadi dia melihat Biru beradu argumen dengan pria yang tidak ia kenal itu.

"Bentar Bu" ucapnya mulai berlari.

Ia mulai berlalu memutari lapangan. Saat di putaran ke dua dia melihat remaja pria yang adu bacot dengannya bersedekap dada menjulurkan lidah mengejeknya yang tengah berlari di cuaca yang panas itu. Sebuah ide licik keluar dari kepalanya.

"Ngapain kamu?" Tanya buk Andin guru BK yang terkenal sadis itu. Melihat Biru berjalan ke arahnya bukannya berlari.

Biru membisikan sesuatu ke telinga ibu itu Buk Andin yang mendengar itu murka wanita berkacamata itu berteriak.

"Erlangga Langit Rajanendra sini kamu" teriaknya memerintahkan remaja yang bersikap dada itu kaget kemudian berjalan ke arah Bu Andin yang diambang ke murkaannya.

"Ada apa Bu?" Tanyanya tidak tahu apa kesalahannya hingga guru killer itu murka.

"Ada apa, ada apa kepala kamu! Kamu tadi yang ribut dengan dia didepan gerbang kan!" Tuduh buk Andin.

"Enggak lah Bu saya aja nggak kenal sama ni cewek dan lagian saya juga baru datang" ucapnya tak terima di tuduh oleh gadis itu.

"Eh gue nggak nuduh ya, memang Lo kok yang adu bacot dengan gue. Emangnya muka Lo fotokopian banyak di sekolah ini" sulut Biru tak terima dengan bantahan Langit.

"Kali ibu nggak percaya cek aja motornya di parkiran, motor sport hitam dengan helm KYT hijau platnya D 1789 EL" ucapnya.

"Gue cuman tau Erlangga Langit Rajanendra cuma dia Bu jadi nggak ada yang lain" lanjut Biru berseringai tajam.

Langit mengepalkan kedua tangannya bisa-bisanya gadis itu membeberkan semua kejadian tadi pagi di gerbang sekolah dengan buk Andin "Gadis gila".

"Aww sakit Buk" rintih Langit merasa telinganya di tarik begitu kuat oleh buk Andin.

"Kamu ya tukang bohong terus, kamu pikir saya tidak tau kelakuan kamu di sekolah ini Langit. Kamu suka bolos dan kabur lewat pintu belakang kamu pikir ibu tidak tahu".

"Sakit Bu".

"Ibu diam kan kamu, supaya kamu sadar diri tapi apa malah tingkah kamu makin liar dan kelewatan sekarang lari keliling lapangan 30 kali" perintah Bu Andin.

"30 kali Bu" ucap langit mengangga mengulangi kalimat buk Andin.

"Kenapa kurang mau di tambah?" Tanyanya lagi.

"Tambah aja Bu, biar dia jera" sahut Biru sambil tertawa melihat wajah melas Langit.

"Diam kamu apa kamu mau ibu tambah juga?" Tanyanya kepada Biru.

"Eh nggak buk kok jadi saya" ucapnya.

"Kamu Langit 30 putaran dan kamu Biru 15 putaran jangan lupa pulang sekolah bantu anak OSIS bersihin aula" perintah Bu Andin.

"Cepat" perintahnya.

Mereka mulai berlari, Langit berlari mendahului Biru. Melihat itu Biru pun berlari berusaha menyamai langkah mereka.

"Gitu aja ngambek banci" goda Biru kepada Langit.

"Berisik Lo udah puas bikin gue di marahin Bu Andin" sarkas langit kesal.

"Makanya jangan banyak tingkah tadi kan Lo duluan yang mulai. Seharusnya Lo bersyukur gue juga di hukum, padahal Lo yang salah. Jadi seharusnya yang marah itu gue bukan Lo" omel Biru kepada Langit.

"Banyak bacot Lo" ucapnya kemudian berlari mendahului Biru membiarkan gadis gila itu ia berusaha berlari secepat mungkin agar cepat selesai menjalankan hukuman Buk Andin.

"Eelah di tinggal gue" ucap Biru ikut berlari.

Baru 5 putaran tiba-tiba kepalanya terasa pusing. "Plis jangan tinggal 10 putaran lagi" ucapnya membatin.

Darah segar keluar dari hidungnya, ia dengan cepat kilat mengelap cairan kental merah itu. Sambil berlari, Langit yang berada di belakang gadis itu melihat gadis itu mulai melambatkan larinya tak sengaja ia juga mendengar suara erangan keluar dari bibir gadis itu karena jarak mereka cukup dekat.

"Please jangan sekarang" rintihnya menahan sakit pada kepalanya. Pandangannya mulai kabur dan

Brukkk

Tubuh gadis itu ambruk, Bu Andin berlari mengahampiri Biru. Begitupun dengan Langit, ia sebenarnya terkejut gadis tangguh yang baru diklaimnya menjadi rivalnya pingsan baru lima putaran tapi ia berusaha menutupi rasa kagetnya dengan berekspresi seolah-olah tidak peduli.

"Kamu kenapa?" Tanya Bu Andin panik ketika membalikan tubuh Biru ia melihat darah segar mengalir dari hidung gadis itu dan wajahnya pun berubah pucat.

"Cepat bawa dia ke UKS Lang" perintah buk Andin.

"Kok saya Bu?" Ucapnya menolak

"Kamu pikir saya kuat gendong dia cepat bawa dia kayaknya harus tanganin dokter" ucapnya ketika memegang tangan Biru yang menjadi dingin.

Mau tidak mau Langit mengendong gadis itu ala bridal style membawanya menuju UKS.

"CK ngerepotin banget sih Lo" omelnya.

Terpopuler

Comments

mar'atul hapipah

mar'atul hapipah

langit itu pasti elang deh

2020-10-24

1

Ni'mat Santoso

Ni'mat Santoso

seru thor ceritanya...

2020-09-24

1

noname

noname

langittt biruuu

2020-05-30

3

lihat semua
Episodes
1 Story' Of Blue Sky 1
2 Story' of Blue Sky 2
3 Story' of Blue Sky 3
4 Story' of Blue Sky 4
5 Story' Of Blue Sky 5
6 Story' Of Blue Sky 6
7 Story' Of Blue Sky 7
8 Story'Of Blue Sky 8
9 Story' Of Blue Sky 9
10 Story' Of Blue Sky 10
11 Story' Of Blue Sky 11
12 Story' Of Blue Sky 12
13 Story' Of Blue Sky 13
14 Story' Of Blue Sky 14
15 Story' Of Blue Sky 15
16 Story' Of Blue Sky 16
17 Story' Of Blue Sky 17
18 Announcement
19 Announcement 2
20 Story' Of Blue Sky 18
21 Story' Of Blue Sky 19
22 Story' Of Blue Sky 20
23 Story' Of Blue Sky 21
24 Story' Of Blue Sky 22
25 Story' Of Blue Sky 23
26 Story' Of Blue Sky 24
27 Story' Blue Sky 25 Khusus Role player
28 Story' Of Blue Sky 26
29 Story Of Blue Sky 27
30 Story' Of Blue Sky 28
31 Story' Of Blue Sky 29
32 Story' Of Blue Sky 30
33 Story' Of Blue Sky 31
34 Story' Of Blue Sky 32
35 Story' Of Blue Sky 33
36 Story' Of Blue Sky 34
37 Story'Of Blue Sky 35
38 Story' Of Blue Sky 36
39 Story' Of Blue Sky 37
40 Story' Of Blue Sky 38
41 Story' Of Blue Sky 39
42 Story' Of Blue Sky 40
43 Story' Of Blue Sky 41
44 Story' Of Blue Sky 42
45 Story' Of Blue Sky 43
46 Story' Of Blue Sky 44
47 Announcement 3
48 Story' Of Blue Sky 45
49 Story' Of Blue Sky 46
50 Story' Of Blue Sky 47
51 Story' Of Blue Sky 48
52 Story' Of Blue Sky 49
53 Story' Of Blue Sky 50
54 Story' Of Blue Sky 51
55 Story' Of Blue Sky 52
56 Story' Of Blue Sky 53
57 Story' Of Blue Sky 54
58 Story' Of Blue Sky 55
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Story' Of Blue Sky 1
2
Story' of Blue Sky 2
3
Story' of Blue Sky 3
4
Story' of Blue Sky 4
5
Story' Of Blue Sky 5
6
Story' Of Blue Sky 6
7
Story' Of Blue Sky 7
8
Story'Of Blue Sky 8
9
Story' Of Blue Sky 9
10
Story' Of Blue Sky 10
11
Story' Of Blue Sky 11
12
Story' Of Blue Sky 12
13
Story' Of Blue Sky 13
14
Story' Of Blue Sky 14
15
Story' Of Blue Sky 15
16
Story' Of Blue Sky 16
17
Story' Of Blue Sky 17
18
Announcement
19
Announcement 2
20
Story' Of Blue Sky 18
21
Story' Of Blue Sky 19
22
Story' Of Blue Sky 20
23
Story' Of Blue Sky 21
24
Story' Of Blue Sky 22
25
Story' Of Blue Sky 23
26
Story' Of Blue Sky 24
27
Story' Blue Sky 25 Khusus Role player
28
Story' Of Blue Sky 26
29
Story Of Blue Sky 27
30
Story' Of Blue Sky 28
31
Story' Of Blue Sky 29
32
Story' Of Blue Sky 30
33
Story' Of Blue Sky 31
34
Story' Of Blue Sky 32
35
Story' Of Blue Sky 33
36
Story' Of Blue Sky 34
37
Story'Of Blue Sky 35
38
Story' Of Blue Sky 36
39
Story' Of Blue Sky 37
40
Story' Of Blue Sky 38
41
Story' Of Blue Sky 39
42
Story' Of Blue Sky 40
43
Story' Of Blue Sky 41
44
Story' Of Blue Sky 42
45
Story' Of Blue Sky 43
46
Story' Of Blue Sky 44
47
Announcement 3
48
Story' Of Blue Sky 45
49
Story' Of Blue Sky 46
50
Story' Of Blue Sky 47
51
Story' Of Blue Sky 48
52
Story' Of Blue Sky 49
53
Story' Of Blue Sky 50
54
Story' Of Blue Sky 51
55
Story' Of Blue Sky 52
56
Story' Of Blue Sky 53
57
Story' Of Blue Sky 54
58
Story' Of Blue Sky 55

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!