Kringggg
"Baiklah pelajaran kali ini cukup sampai disini jangan lupa kerjaan tugas matematika hal 97" ucap Buk Anis menutup pelajaran matematika wajib kali ini.
Setelah kepergian Buk Anis semua murid berlari keluar kelas ada beberapa murid yang tinggal di dalam kelas juga mereka yang tinggal selalu memainkan gawai di kelas tetapi ada juga yang masih berkutat dengan buku pelajaran contohnya Anastasya Melinda.
"Na Lo nggak ke kantin?" Tanya Biru ketika melihat temannya masih asik dengan buku yang telah ditulisi berbagai macam rumus yang dirinya sendiri tidak mengerti.
"Nanti aja Bir, aku mau ngerjain tugas dulu" tolaknya ke pada Biru.
"Lo mau nitip nggak biar gue aja ke kantin kalo Lo lagi sibuk kayak gini! Lagian dirumah juga bisa kok ngerjain pr tadi soalnya di kumpulkan masih Minggu depan" ucap Biru kepada Ana, bukannya apa lagian Biru juga murid baru di sekolahnya ini ia juga masih binggung dengan tata letak gedung sekolahnya takutnya saat jalan ke kantin ia nanti kesasar sebab menurut pemikirannya sekolahnya ini sangat besar dan luas 2 kali gedung sekolahnya di Jakarta.
"Nanti aja Bir istirahat ke 2 aku jajan sekarang aku lagi nggak lapar, aku mau kerjain tugas ini dulu" tolaknya.
Biru yang jerngah dengan niat baiknya yang ditolak oleh Ana kemudian menutup buku tulis bersampul hitam itu dengan kesal.
"Bisa lain kali deh" ucapnya terhenti saat ia melihat nama yang terpampang di depan buku tulis itu.
"Erlangga Langit Rajanendra, kelas 11 MIPA 7, Buku Fisika" ucap Biru terkejut membaca nama itu belum sempat ia bertanya siapa pemilik buku itu.
Brakk
Sebuah tangan kokoh membanting meja di disebelahnya tepatnya persis didepan Ana. Wajah gadis itu tiba-tiba berubah pucat berusaha menutupi keterkejutannya dengan kedatangan sosok itu lagi-lagi dan lagi.
"Mana buku tugas gue kayak biasa udah Lo kerjain kan?" Tanya pria itu menatap intens Ana. Gebrakan meja itu seketika membuat kelas yang tadinya ribut dengan teriakan para murid yang menghabiskan waktu di kelas menjadi hening seketika apalagi kelasnya kini tampak lebih ramai karena banyak murid yang menonton aksi pria itu didepan pintu dan jendela kelas.
"M-a-a-f Langit a-k-u kemarin l-lupa ngerjain nya" ucap gadis berkacamata itu dengan menundukkan kepalanya meremas rok abunya tak berani menatap mata elang membunuh pria itu.
"LUPA HAH!" bentaknya kepada Ana.
"NGAPAIN AJA LO NGELONTE" lanjutnya dengan kasar menarik kerah Ana yang sudah berlinang air mata.
"Maaf langit" ucapnya takut sebab cengkraman tangan langit dikerahkan baju putihnya membuat dirinya tak bisa bernafas.
"LO TAUKAN BUK WILNA ABIS INI NGAJAR LO MAU BUAT GUE DI HUKUM ANJING" bentaknya murka, ia mengangkat tangannya tinggi-tinggi hendak menampar pipi gadis itu namun sebelum menampar tangannya di di cekal oleh seseorang.
"Jadi itu buku Lo Erlangga Langit Rajanendra" ucap Biru sinis. Biru lah yang menahan tangan Langit yang hendak menampar pipi Ana.
"Nggak usah ikut campur" desisnya kasar menghempaskan tangan Biru yang menahan tangannya yang hendak menampar Ana.
"Gue nggak akan ikut campur kalo Lo nggak kasar dengan dia" lanjut Biru dengan menunjuk Ana. Semua orang yang menonton terkejut dengan aksi heroik gadis itu, berani sekali ia melawan seorang Erlangga Langit Rajanendra sang most wanted SMA Garuda.
"Lo nggak punya hak buat ngelarang gue, terserah gue mau apain tu jalang" ucapnya menunjuk Ana yang menagis dalam diam.
"Selain tingkah Lo yang kasar dan kelakuan Lo yang semena-mena ke cewek, Lo juga punya mulut yang nggak kalah dari cabe kiloan yang busuk di pasar tradisional pedas dan kotor dan busuk" lanjutnya dengan nada yang tajam.
"Lo" ucapnya mendorong bahu Biru hingga pinggang Biru terbentur ujung meja.
"Nggak usah kasar bisa" ucap Biru tak terima didorong oleh laki-laki itu ia pun mendorong laki-laki yang bernama Erlangga langit itu dengan keras.
"Boleh juga Lo" lanjutnya berseringai.
Saat tangan Langit hendak mendorong tubuhnya, Biru mengambil tangan langit dan memelintir tangan pria itu dengan keras dan menendang kakinya.
Bugg
Langit tersungkur di ubin lantai, semua mata mereka yang menonton itu terkejut bukan main pasalnya Erlangga Langit Rajanendra pria yang sangat jago bela diri bisa di kalahkan oleh seorang murid baru dengan satu kali pelintiran.
"Banci Lo berani sama cewek" ucap Biru kemudian berjalan keluar kelas, semua murid yang melihat kejadian itu mengeser tubuhnya dari pintu kelas mempersilahkan gadis itu keluar dari kelas.
Langit yang merasa malu karena kalah dari gadis yang baru ia temui itu mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia hendak pergi menyusul gadis itu namun sebuah tangan mencekalnya.
"Lang Lo di panggil pak Dimas disuruh ngadep ke dia" ucap Aden memerintahkan langit untuk pergi ke ruangan ekskul bela diri.
"Bentar gue lagi ada urusan" tolaknya ia ingin mengejar gadis belagu tadi.
"Lo mau kejar si Al Biru, ntar aja Lo tau kan si Dimas kalo lagi marah kayak gimana" usil Aden.
"Oke" ucapnya "jadi nama Lo Al biru" batin Langit.
"Lo bebas kali ini ***** tapi jangan harap lain kali Lo sama cewe bar-bar itu bakal menang dari gue. Dan gue titip salam ke cewek itu selamat datang ke dunia buatan Erlangga Langit Rajanendra" ucapnya kemudian pergi meninggalkan Ana di ikuti oleh Aden di belakangnya.
Setelah tontonan itu selesai semua murid ikut membubarkan barisan mereka ketika melihat kepergian Langit dan sahabatnya Aden. Kalian jangan heran orang seperti itu juga sering kalian temukan di sekolah kalian kan?? Manusia yang kepo dengan urusan oranglain itu ada di setiap sekolah dan banyak di lingkungan sekitar mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Quichie6
mulai seru nih leadmale nya mulai nongol
2020-10-26
1
Siti Jariyah
seruu
2020-10-16
1
Tomp Den Gultor
janjut
2020-09-24
1