Hari ini adalah hari pertama di adakannya acara tahunan memperingati ulang tahun SMA Garuda. Dan Biru sangat tidak menyukai hal itu karena selama 3 hari berturut-turut ia akan selalu berada di keramaian murid-murid.
Dengan langkah gontai ia berjalan menuju Aula SMA Garuda dimana akan di laksanakan pembukaan Acara tahunan memperingati ulang tahun SMA Garuda.
Ia duduk di kursi nomor 2 didepan sebenarnya ia malas duduk di kursi itu namun karena Ana yang meminta menemani dirinya duduk di kursi itu alhasil dengan berat hati ia menerima karena jika ia menolak sahabatnya itu takutnya Ana akan kecewa meskipun Ana tidak pernah mengatakan isi hatinya pada Biru.
"Biru" panggil seseorang yang sedikit berteriak sesaat Biru dan Ana hendak duduk di kuris di nomor 2.
Mereka menoleh melihat siapa yang memanggil mereka tepatnya Biru. Alaska berlari kecil menghampiri Biru.
"Ada apa Ska?" Tanya sambil tersenyum manis.
"Gue mau bicara bentar bisa kan?" Tanya Alaska kepada Biru. Ia mengangguk kemudian berpamitan sebentar dengan Ana.
"Ada apa?" Tanya Biru kepada Alaska saat ini mereka sedang berada di backstage panggung.
"Gini Bir gue mau minta tolong sama Lo. Lo bisa nggak nyanyi untuk acara inti" ucap Alaska.
"Nyanyi di panggung?" Tanyanya kaget.
"Iya Bir. Sebab Sabrina yang seharusnya nampil dance nggak datang katanya masuk RS" ucap Alaska lagi. Biru terdiam mencermati ucapan barusan Alaska yang mengatakan bahwa Sabrina sakit. Pantas saja kemarin Langit pamit pergi dan tak bisa mengantar dirinya pulang.
"Gimana Bir Lo bisa kan?" Ucap Alaska lagi, ketika melihat kebengonggan dari Biru.
"Gimana ska?" Ulanginya karena tidak ngeh akan maksud dari Alaska.
"Lo biasakan Bir jadi pengisi acara hiburan nyanyi?" Lanjutnya lagi.
"Em gue nggak bisa nyanyi, jadi gimana dong lagian suara gue nggak bagus" ucapnya berbohong.
"Gue udah tau dari Buk Anis waktu itu dia lagi meriksa Data Lo. Lo masuk sini karena beasiswa kan? Gue nggak sengaja baca Potofolio Lo. Yang melampirkan prestasi non akademik Lo, juara lomba nyanyi tingkat provinsi kota Jakarta" ucapnya.
Biru terdiam ia tak tahu jika kedua orang tuanya melampirkan Potofolio miliknya sebagai prestasi akademik dan satu hal yang ia baru tahu jika ia masuk sini karena program beasiswa. Seharusnya ia tahu itu dari awal sebab SMA Garuda ini adalah SMA terbaik, termahal dikarenakan harga SPP juga agak mahal untuk kantong keluarganya dan juga setahunya proses masuk SMA Garuda itu terbilang cukup sulit.
"Gimana Lo mau kan?, Please bantu anak OSIS. Gue bakal traktir Lo nanti kok" ucapnya lagi memohon.
"Gimana ya gue udah lama nggak nyanyi".
"Please Bir bantuin gue dan demi kelancaran acara" pintanya lagi.
"Oke deh" ucapnya dengan berat hati.
********
MC memulai acara pada pagi hari ini setalah kata sambutan dari kepala sekolah sekaligus membuka acara perayaan ulang tahun SMA Garuda yang ke 33 di mulai.
Dan kini acara inti di mulai setelah pemotongan tumpeng selesai, MC memanggil pengisi hiburan yaitu Al Biru Verandita Rahman.
Biru meremas roknya kemudian berjalan dengan gugup menuju panggung. Semua orang yang berada di Aula memfokuskan mata mereka menatap ke arah Biru banyak juga murid SMA Garuda yang berbisik-bisik.
"Bukannya Sabrina yang nampil kok bisa cewek bar-bar ini?"
"Pasti suaranya jelek, kayak tingkahnya"
"Gue jamin pasti suaranya cempreng kayak teriakannya"
Kira-kira seperti itulah cibiran dari murid SMA Garuda yang membicarakan dirinya.
Biru mendongakan kepalanya, ia melihat Alaska yang menyemangatinya dengan menggerakkan tangannya. Dan di belakang Alaska ada Langit yang berdiri menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Biru memegang mikrofon dan musik mulai mengalun. Suara bisik-bisik itu hilang bersama musik yang menggema. Ia memejamkan matanya sudah sangat lama dirinya tidak bernyanyi di panggung terkahir kelas 3 SMP.
I close my eyes and I can see
The world that's waiting up for me
That I call my own
Through the dark, through the door
Through where no one's been before
But it feels like home
Biru menutup matanya, melihat bahwa dunia itu menunggunya. Ia bukan lah gadis pintar dan cantik. Bagi banyak orang dia adalah gadis pembuat onar dan menyebalkan. Namun meskipun ia merasa bahwa semua orang membenci tingkahnya ia tak peduli akan hal itu.
They can say, they can say it all sounds crazy
They can say, they can say I've lost my mind
I don't care, I don't care, so call me crazy
We can live in a world that we design
Ketika semua orang selalu berkata bahwa ia tidak akan bisa, bahwa ia tidak akan mampu. Ia tak akan bisa bergabung di club' tekwondo ia seharusnya sadar diri bahwa dia hanya seorang gadis dan bela diri hanya boleh di lakukan pria. Karena bagi wanita itu sangat beresiko. Apalagi ketika semua orang bilang bahwa dia hanya mengikuti seni bela diri karena ingin mendapat pujian dia bungkam mereka bilang ia tidak akan bisa ia diam. Ada saatnya nanti ia akan tunjukan bahwa dia hidup di dunia yang buat sendiri.
'Cause every night I lie in bed
The brightest colors fill my head
A million dreams are keeping me awake
I think of what the world could be
A vision of the one I see
A million dreams is all it's gonna take
A million dreams for the world we're gonna make
Setiap malam ia selalu membayangkan bagaimana masa depan yang ia buat di dunianya sendiri. Bagaimana mimpi yang ia rajut bersama teman kecilnya dulu, bagaimana janjinya ingin menjadi atlet taekwondo dulu. Ia tak peduli meskipun orang tuanya melarang dirinya sebab ia hidup di dunia yang ia buat sendiri.
Mimpi adalah sebuah titik di mana harapan kita akan berubah menjadi kenyataan.
There's a house we can build
Every room inside is filled
With things from far away
The special things I compile
Each one there to make you smile
On a rainy day
They can say, they can say it all sounds crazy
They can say, they can say we've lost our minds
I don't care, I don't care if they call us crazy
Runaway to a world that we design
Every night I lie in bed
The brightest colors fill my head
A million dreams are keeping me awake
I think of what the world could be
A vision of the one I see
A million dreams is all it's gonna take
A million dreams for the world we're gonna make
However big, however small
Let me be part of it all
Share your dreams with me
You may be right, you may be wrong
But say that you'll bring me along
To the world you see
To the world I close my eyes to see
I close my eyes to see
Ia percaya bahwa jika ia memiliki niat dan berusaha menemukan keahlian yang ia pendam. Ia melakukan rutinitasnya dengan bahagia itulah mimpi terindah miliknya.
Every night I lie in bed
The brightest colors fill my head
A million dreams are keeping me awake
A million dreams, a million dreams
I think of what the world could be
A vision of the one I see
A million dreams is all it's gonna take
A million dreams for the world we're gonna make
Suara riuh tepuk tangan mengakhiri lagu A Millions Dreams yang ia nyanyikan, tak ada yang menyangka bahwa Biru gadis yang di kenal bar-bar dan tomboy itu memiliki suara yang sangat bagus mirip seperti penyanyi asli pada film the greatest snowman.
Langit tersenyum melihat Biru yang menerima banyak tepukan dan pujian, ia juga tak menyangka bahwa gadis itu memiliki banyak keahlian lain selain hanya tukang buat rusuh. Ia juga menepuk tangan pertanda bahwa ia menikmati suara indah gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
nadzirasyakilas
pengen denger suara biru🥺
2020-10-12
1
Ni'mat Santoso
biru...
2020-09-24
1
Belove
Biru😍😍😍😍👍👍👍👍👏👏👏👏👏
2020-09-24
1