'Harapan yang lenyap'
***
Kehadirannya seperti duri dalam daging, semakin lama semakin menusuk dan memberi rasa sakit.
...
Juliet harus kembali melihat J yang sangat tidak disukainya. Sang pembalap yang berhasil memenangkan balapan telah kembali dengan selamat sesuai perkataannya.
Kedatangan J disambut seluruh penghuni kampus, gadis cantik berambut coklat yang memberi pelukan pertama.
Juliet tidak peduli sama sekali. Berbeda dengan dirinya, J justru terus menatap dirinya dari kejauhan saat semua orang mengerubunginya seperti semut.
Juliet yang hanya berdiri di barisan belakang hanya menonton drama yang dilakukan Cherry bersama teman-temannya
"Oh, J. Kau memang pujaan kami!" ucap Cherry sambil melirik ke arah Juliet. "Kau tidak pantas dikhianati," lanjutnya.
Juliet mendecih mendengar ucapan Cherry. Siapa yang sedang dia sindir? Juliet kembali melanjutkan acara istirahat bersama Molly di kantin. Sungguh dia tidak tertarik dengan semua hal yang berhubungan dengan J King.
...
"Nona Juliet?!" Suara J kembali terdengar. Sungguh Juliet merasa terkejut terlebih saat J menarik tubuhnya ke gudang kampus yang letaknya dekat dengan toilet.
Juliet baru saja keluar dari toilet, gadis itu merasa takut karena gudang itu sangat gelap dan pengap.
"Mau apa kau?" Juliet berkata dengan sedikit panik, apalagi J menutup pintu gudang tersebut.
J menggenggam tangan gadis itu kemudian menaruh sesuatu di atas telapak tangannya. Rasa takut Juliet lenyap seketika setelah melihat sesuatu yang baru saja diberikan J.
Sebuah kalung emas putih dengan bentuk rantai kecil serta sebuah permata berinisial J sebagai bandulnya, benda itu terlihat berkilau terkena sedikit cahaya yang berpendar dari jendela yang berdebu.
"Ini hadiah kecil untukmu," ucap J, seperti biasa nada suaranya sangat datar.
"Apa ini? Aku tidak bisa menerimanya," ucap Juliet, bukannya tidak suka gadis itu hanya merasa hadiah yang diberikan J terlalu mahal.
J mengambil kalung dari tangan Juliet dan tanpa seizin gadis itu dia memasangkan kalungnya di leher Juliet.
Hembusan napas J menerpa wajah Juliet, gadis itu gugup setengah mati, detak jantungnya bertalu dengan cepat, dia pikir posisi seperti itu terasa kurang aman bagi dirinya, itu karena mereka saling berhadapan.
Juliet juga melihat kalung hitam yang melingkar di leher J dengan inisial yang sama. Entahlah mungkin itu inisial nama J sendiri.
Juliet mencium wangi tubuh pria itu yang menguar dari balik kaos biru yang dia kenakan. Juliet terdiam menahan nafas, kenapa J selalu membuat dirinya terjebak dalam situasi tidak terduga?
"Sampai jumpa," ucap J setelah berhasil memasang kalung di leher Juliet. Setelah pria muda itu pergi, Juliet merasa tubuhnya lemas. Dia sudah berpikiran buruk pada J saat tubuhnya ditarik tadi.
...
Tangan Juliet masih memegang permata kecil di kalungnya. Kalung sederhana tetapi sangat indah di matanya.
Juliet sangat menyukai kalung itu tetapi dia tidak suka pada orang yang memberikannya. Apakah dia seperti gadis pencari kesempatan atau materialis?
Sungguh dia ingin mengakhiri semua. Dia tidak ingin berbohong tentang perasaannya. Juliet tidak bisa meneruskan hubungannya dengan J yang sangat tidak jelas.
"Mm, kau takut ada yang mencurinya, ya?" goda Molly saat melihat Juliet yang terus menyentuh kalungnya.
"Kalung ini terlalu indah untukku, Molly." Juliet mengalihkan tatapan pada sang sahabat karib.
"Jangan begitu! J memberikan itu hanya untukmu," ucap Molly, "di sini sepi, tumben sekali," lanjut Molly.
"Ini sudah sore. Semuanya pasti sudah pulang," jawab Juliet sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru perpustakaan.
"Semua salah dosen killer itu," gerutu Molly sambil membuka tiap halaman buku yang sedang dia baca.
Juliet dan Molly memang mendapat tugas untuk melakukan presentase sosial dan lingkungan. Tugas itu mereka kerjakan untuk mendapat nilai tambahan.
"Apa kau dan J sudah pernah berciuman?" tanya Molly setengah berbisik.
"Ap-apa? Kau ini bicara apa?" Juliet berkata gugup rona merah menjalar di wajahnya. "I-itu, aku belum pernah- ...."
"Aah, begitu, ya? Aku gemas sekali. J tidak romantis." Molly kembali berkata.
"Itu lebih baik. Aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri," ucap Juliet, wajahnya terlihat sedih.
"Apa ini tentang Toddy?" tanya Molly.
Juliet terdiam bahkan tatapan matanya terhenti pada saat sedang membaca, "Aku sangat menyukainya," jawabnya.
"Lalu kau akan mencampakkan J?" Molly kembali bertanya.
"Aku tidak bisa memaksakan diriku, Molly," jawab Juliet lagi.
"Ya sudah, semua keputusan ada di tanganmu." Juliet hanya mengangguk mendengar ucapan Molly.
Tanpa mereka sadari, seorang pria dengan tatapan tajam berdiri di balik pintu perpustakaan yang terbuka. Tatapannya tidak terbaca, kemudian dia pergi setelah mendengar semuanya.
...
Suasana sepi di lorong kampus karena semua kegiatan kampus sudah berhenti sejak dua jam yang lalu.
Juliet berjalan sendiri karena Molly sudah pulang lebih dulu. Sejujurnya dia sedikit takut pada suasana yang begitu sepi.
Drrtt
Ponsel Juliet bergetar dan itu membuatnya sangat terkejut, lamunan tentang sesuatu yang menakutkan menjadi sirna setelah membaca pesan singkat di ponselnya.
'Aku menunggumu di gudang!'
"J ...??" Juliet menghembuskan napas lega, untuk kali ini dia merasa senang, bagaimana pria itu tahu dirinya masih berada di area kampus.
Setidaknya kehadiran J bisa mengusir rasa takut dalam dirinya. Tanpa berpikir lama gadis itu segera berbalik arah dan menuju tempat yang di maksud.
...
Kriet ...
Juliet mendorong pintu gudang, suaranya berderit karena sudah lama tidak diberi pelumas.
Cahaya temaram berpendar dari lampu yang sudah kusam dan kotor. Dapat dia lihat J yang sedang menunggunya di sudut ruangan, pria muda itu menghadap tumpukan buku usang yang sudah tidak terpakai.
"Kau datang?" tanya J tanpa berbalik, suaranya terdengar lebih dingin dari biasanya.
"Kau memintaku datang ke sini," jawab Juliet, dia tidak bisa melihat ekspresi wajah J karena pria itu membelakanginya.
"Apa kau tidak takut padaku?" tanya J lagi.
"Eh?" Juliet tidak mengerti dengan apa yang diucapkan J.
"Kau tahu reputasiku yang sangat buruk, bukan? Jika aku jadi dirimu maka aku tidak akan berani untuk datang," ucap J sambil berbalik.
Untuk pertama kalinya Juliet merasa benar-benar takut, kilatan amarah terlihat di mata pria muda itu. Jantung Juliet berdebar, dia tidak tahu apa maksud ucapan J, tetapi dia merasa sesuatu yang buruk tengah menyergapnya.
"A-Apa maksudmu?" Suara Juliet bergetar dan gugup.
J melihat ke arah pintu, Juliet mengikuti tatapan pria itu. Nalurinya mengatakan supaya dia pergi dari tempat itu secepatnya.
"Ah, a-aku masih ada urusan, kalau begitu aku pergi dulu." Juliet melangkah mundur dan berbalik.
Brak ...
Mata Juliet membulat sempurna, dengan gerakan cepat tanpa dia sadari J sudah berada di hadapannya dan menutup pintu dengan keras.
Juliet semakin mundur dan menjauh, dia melihat iblis pada diri J. Saat akan menjauh tubuhnya ditarik J dengan paksa dan tentu saja dia segera berontak.
"Apa yang kau lakukan?!!" teriak Juliet sambil meronta, semua percuma karena pendengaran J seperti tertutup.
Tatapan dingin J sangat tidak biasa dan sangat menakuktkan. Juliet semakin panik saat mendengar suara robekan di pakaiannya.
J menghempaskan tubuh Juliet yang setengah busananya sudah terkoyak dan terlepas dari tubuhnya.
J mencekal kedua tangan gadis itu karena dia terus berontak.
"Lepaskan aku!!!" Di tengah rasa takut Juliet masih berusaha untuk lepas dari pria yang sedang memaksanya.
Gadis itu meraung sekarang, rasa sakit dia rasakan saat J menarik paksa tali pakaian dalam yang menyisakan rasa perih di punggungnya.
"Kumohon jangan lakukan ini!!" Juliet sungguh tidak mengerti apa yang membuat J seperti itu. Pria muda itu juga menanggalkan pakaian serta mengekspos tubuhnya di hadapan Juliet, membuat gadis itu semakin berontak.
Rasa sakit menjalar di tubuh bagian bawah saat J memaksa masuk untuk menyatukan tubuh mereka. Hancur sudah masa depannya sekarang.
Cairan hangat terasa mengalir saat J berhasil menyatukan tubuhnya dengan posisi Juliet yang berada di bawah kungkungan pria muda tersebut.
"Kau masih perawan?" Sedikit tawa terdengar saat J bersuara. Itu seperti hinaan bagi Juliet. Malam ini seperti malam terburuk dalam hidupnya.
Juliet tidak suka bahkan merasa jijik pada semua sentuhan yang dilakukan J. Tanpa sebuah ciuman, J terus menghujam Juliet, dia tidak memikirkan rasa sakit yang diterima Juliet.
Dengan emosi dan amarah dia menanamkan semua benih kebencian di tubuh Juliet. Tanpa menghiraukan tangisan gadis itu yang terus menolaknya.
Sampai akhirnya tubuh Juliet tak berdaya, pada saat itu J berhenti dari perbuatannya. Pria muda itu beranjak kemudian memakai kembali semua pakaiannya.
"Kita putus, Nona Juliet!" ucapnya dengan emosi yang tertahan.
Juliet merasakan dunianya terasa runtuh, tubuhnya tergolek tak berdaya tanpa balutan busana. Gadis yang sudah menjadi wanita itu meraung tertahan dengan air mata yang menganak sungai.
Pelita hidup dan kehormatannya sudah lenyap karena direnggut paksa. Dia bersumpah akan membenci iblis seperti J yang sudah menghancurkan segalanya.
"Arghh …!!" Juliet menjerit dengan keras setelah J meninggalkannya tanpa belas kasih.
Sebelum kesadarannya benar-benar lenyap dia melihat kalung hitam berinisial J tergeletak di sisi tubuhnya. Juliet tidak sadarkan diri setelah semua menjadi gelap di matanya.
...
Apakah penyesalan akan berguna? Juliet menyesal karena mengenal J. Kehadiran J dalam hidupnya seperti sebuah kutukan terburuk.
Kesalahan apa yang sudah dia perbuat sehingga dia mendapatkan bencana itu?
Juliet mengambil kemeja yang terkoyak dengan tangannya yang gemetar, wajahnya sembab dan basah karena air mata.
Dia menenggelamkan wajah di kemeja bermotif kotak merah dimana bau tubuh si pria iblis juga tertinggal di sana.
Dia semakin menangis saat melihat darah yang mengering di bagian pangkal paha dan sedikit menodai lantai gudang.
Dengan tenaga yang tersisa dia bangkit dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Dia juga mengenakan kembali pakaiannya yang sudah rusak.
Juliet segera berlari sekuat tenaga, dia tidak peduli pada penampilannya. Dia tidak tahu harus ke mana, karena dia merasa putus asa.
To be continue
Maaf telat up ...
Chap yang paling ragu untuk aku up ...
See you next chap ...
I Love you all ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Angely
apa yang kau lakukan J? kau buat julie semakin takut bahkan benci sama kamu😖
2020-09-10
0
syafa
kok blm up thor
2020-03-14
1
syafa
biadab tu j king gila apa .enak aja main putus putus aja
2020-03-05
1