J King (This Is Side Of You)
Sebuah cerita tentang pengorbanan. Dimana kesedihan, dendam, amarah menjadi satu saat tidak bisa meraih seseorang yang begitu diinginkan.
Visual Cast
J King, 26 tahun
Juliett Vetra Harrison, 21 tahun
***
Cuaca malam yang buruk dengan hujan mengguyur lintasan balap. Suara mesin mobil Bugati Veyron menderu di atas aspal yang basah.
Kuda besi itu melesat jauh meninggalkan mobil mewah lainnya di belakang. Tinggal satu putaran lagi dan si pengendara akan memenangkan balapan.
Suara sorakan bergemuruh di pinggir lintasan. Hujan masih setia membuat bumi kebasahan, tetapi tidak menyurutkan semangat para pendukung untuk melihat idola mereka menjadi juara.
Satu putaran sudah dihabiskan si pengemudi Bugati Veyron. Maka tidak ada yang bisa mengalahkannya lagi.
"Sudah kuduga, dia tidak terkalahkan," ucap seorang pria bertubuh kekar pada rekan pria kulit hitam yang terlihat kecewa.
"Maaf, Kawan. Sesuai kesepakatan, Ferrari mu aku ambil, Deal?" Pria itu tersenyum penuh kemenangan.
"J King, kau membuat kita kaya!! Wooo!!" Pria itu bersorak senang, pria kulit hitam yang kalah taruhan hanya bisa pasrah dan memberikan kunci mobil pada sang pemenang.
...
Seorang pria dengan tampilan casual turun dari kuda besi yang baru saja dia kendarai. Kemenangan mutlak selalu dia dapatkan atas keterampilannya mengemudi.
Pria itu selalu menjadi magnet bagi kaum hawa penyuka balapan liar yang memicu adrenalin. Para gadis dari berbagai penjuru kota sengaja datang hanya untuk bertemu dengannya.
Seperti semut yang mengerubuti gula, gadis-gadis itu tebar pesona pada sang primadona lintasan yang memukau di mata mereka.
"Hei, J? Kau memang hebat!" sapa seorang gadis seksi sambil menyentuh tangan pria yang dipanggil J.
"Hei, J?"
"Hei, J?"
Seolah tidak ada lagi pria lain yang lebih menarik, para gadis tidak ragu untuk menggoda J yang hanya berjalan melewati mereka, bahkan ada yang dengan berani menyentuh perut J dan mengusapnya menggunakan tangan dengan jemari yang berhias cat kuku yang mengkilat.
"J King!! Yooo. Kita sambut dia!!" Pria yang menang taruhan melempar kunci mobil ke arah J.
"Terimah kasih, Roman." Suara berat J terdengar membuat semua orang kembali bersorak dan bertepuk tangan untuk sang pemenang.
"Kita rayakan, Kawan!" ucap pria yang dipanggil Roman.
J hanya mengangguk tanpa senyuman di wajahnya. Pria itu tidak terlihat senang seolah kemenangannya adalah hal yang tidak berharga.
"Aku masih ada urusan, aku akan menyusul kalian nanti. Aku akan menyuruh Toddy membawa mobilnya ke garasi." J berucap dengan nada suara yang dingin. Setelahnya dia kembali menuju mobil dan melaju meninggalkan semua keramaian.
"Dasar pria dingin," ucap Roman setelah J meninggalkan tempat tersebut.
"Kapan dia akan berubah?" tanya temannya yang lain.
"Entahlah, hanya Tuhan yang tahu," jawab Roman sambil mengedikkan bahu, "ayo, Fablo! Kita akan bertemu lagi dengannya di klub."
Roman dan Fablo juga pergi dengan mengendarai mobil Lamborghini Aventador SVJ milik Roman. Seperti yang direncakan mereka akan merayakan kemenangan J King malam ini di klub Tan's yang sudah pasti menyambut kedatangan mereka dengan suka cita.
This Is Side Of You (J King)
Setelah semalaman diguyur hujan, akhirnya sinar hangat matahari muncul dengan cantik dari ufuk timur. Seolah tidak ingin terlambat menyinari dunia yang sudah melewati kegelapan.
Pagi ini seorang gadis tengah sibuk bersiap pergi ke kampus. Dia bangun terlambat seperti kemarin karena tidur terlalu larut setelah menyelesaikan tugas kuliah.
"Sayang, sebaiknya kau sarapan dulu!!" teriak seorang wanita dari arah dapur saat melihat puterinya yang sedang terburu-buru.
"Aku terlambat, Ma. Aku pergi!!" Gadis itu dengan cepat keluar dari rumah tanpa menghiraukan panggilan sang ibu.
Juliet Vetra mengendarai skuternya dengan kecepatan penuh. Dia tidak ingin terlambat dan mendapat hukuman dari dosen lagi. Mungkin dia bukan murid jenius yang bisa bersantai dengan semua materi pelajaran. Atau murid kaya raya yang bisa menyogok untuk mendapat nilai.
Juliet mendapat beasiswa penuh dengan nilai yang standar. Mungkin gadis itu hanya beruntung bisa sedikit melewati batas angka untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Dia harus lebih giat untuk mendapat cita-cita. Ibunya hanya seorang pengajar di sebuah taman kanak-kanak, sedangkan ayahnya hanya seorang karyawan perusahaan.
Juliet juga punya seorang adik perempuan yang bernama Miliet yang masih duduk di bangku sekolah menengah.
...
Saat tiba di kampus, Juliet segera memarkirkan skuternya di tempat yang tersedia. Dia melihat kerumunan para gadis kampus di pelataran parkir mobil. Gadis-gadis kaya dan populer yang selalu berkerumun untuk menunggu sang pembalap idola.
J King, tentu Juliet juga tahu karena kepopuleran J King menguasai seisi kampus bahkan mungkin seisi dunia, ya tapi dunia gelap dan ilegal.
Abaikan tentang J King, gadis itu tidak punya waktu untuk mencari tahu apa yang sedang dilakukan para gadis di dekat mobil mewah milik J King.
"Molly!!" panggil Juliet pada sang sahabat yang sedang sibuk mengambil foto diri dengan menggunakan ponselnya.
"Juliettt!! Aaa, aku senang. J King menang balapan tadi malam." Molly berteriak gembira, Juliet mengangkat sebelah alisnya karena tingkah Molly.
"Lalu? Apa yang kau dapatkan?" tanya Juliet, dia tidak mengerti pada sikap Molly yang mengidolakan pembalap liar seperti J King.
Molly tertawa tanpa menghentikan kegiatannya mengambil gambar. "Tidak ada," jawabnya enteng, membuat Juliet berdecak.
"Ayolah, Sayang! Dia itu idola kami semua," rajuk Molly.
"Kami?" Juliet mengulangi perkataan sang teman.
"Iya, kami ... karena kau tidak termasuk. Tapi jika kau bergabung maka kata itu kuganti menjadi kita," jawab Molly sambil mengedipkan sebelah mata. Gadis pirang itu memasukkan ponsel ke dalam tas selempangnya, mungkin dia sudah selesai dengan kegiatan berfoto.
"Tidak mau, tidak ada untungnya sama sekali." Juliet berkata sambil menyilang tangan di dada. "Kurang dari lima menit pelajaran akan dimulai, kau masih ingin di sini?"
"Tentu tidak, lagi pula si Tampan J sudah lewat tadi," jawab Molly, dia merangkul pundak Juliet, mereka berjalan menuju kelas sambil bercanda.
...
Seolah masalah J King tidak luput di dunia kampus, seorang teman Juliet mengadakan sebuah pesta ulang tahun di sebuah klub dengan tamu istimewa J King si pembalap liar yang populer.
"Kau akan pergi, 'kan?" tanya Molly pada Juliet. Saat ini mereka sedang makan siang bersama di sebuah cafe di luar kampus. Kenapa mereka tidak ke kantin? Jawabannya kantin selalu penuh oleh para fans J King dan kawan-kawan.
"Aku tidak tahu," jawab Juliet, dia tidak punya waktu untuk hal seperti itu, dia lebih nyaman saat berada di rumah.
"Hmm, aku ada janji dengan Fablo. Kalau kau ikut itu pasti menyenangkan." Molly terlihat tidak semangat.
"Molly. Kenapa kau pergi dengan orang itu? Apa kau tidak takut?" tanya Juliet, dia tahu Fablo mana yang sedang dibicarakan Molly.
Fablo adalah salah satu teman J King yang terkenal suka mempermainkan para gadis. Selain itu Fablo juga dikenal sebagai pecandu seks bebas.
"Tadinya aku hanya ingin mencari info tentang J, kau tahu dia itu misterius sekali," ucap Molly. Sungguh Juliet merasa bosan mendengar sang sahabat terus membicarakan nama itu.
"Hey, Cherry akan membunuh siapa saja yang dekat dengan J King. Apa kau lupa itu?" Juliet kembali mengingatkan Molly pada salah satu fans fanatik J King.
"Dia itu fans fanatik yang terobsesi. Yah, aku ingat dan itu sangat menyebalkan," jawab Molly, gadis itu mendesah.
"Molly, apa kau juga terobsesi pada J King? Atau mungkin kau jatuh cinta padanya?" Molly mendengus mendengar pertanyaan Juliet.
"Itu pertanyaan bodoh. Dia memang liar tetapi tidak akan ada yang tahan oleh pesonanya. Ayolah, Julie. Jangan katakan kau tidak sependapat denganku!" Kali ini Juliet yang tertawa.
"Tidak perlu memaksa diriku," ucap Juliet sambil tertawa.
"Dari semua gadis kampus hanya kau yang kebal dengan pesonanya. Aku heran," ucap Molly lagi. "ah, aku lupa. Hatimu sudah kau jatuhkan pada Toddy." Juliet terdiam saat mendengar ucapan Molly.
Seperti gadis lain dia juga punya idolanya sendiri. Jika semua gadis kampus menyukai sosok dingin J King yang misterius, maka berbeda dengan Juliet yang menyukai sahabat J King yang selalu tampak bersinar dan ceria--Toddy Muller.
J King, Toddy Muller, Roman Vonseca dan Fablo Oriestes adalah para idola kampus yang merupakan empat sekawan. Selain J King, tiga pria lain adalah para pewaris dari tiga perusahaan besar Amerika.
Tidak banyak yang diketahui tentang J King, semua orang hanya tahu pria muda itu anak seorang pengusaha terkenal. Ibunya sudah meninggal saat dia berusia tujuh tahun.
Pria muda berwajah dingin itu seperti menutup dunia masa lalunya begitu rapat, sehingga tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana kehidupan J King yang sebenarnya.
This Is Side Of You (J King)
Pesta meriah di klub Bloomy's, Juliet dan Molly datang bersama. Pada akhirnya Juliet menyerah pada bujukkan Molly dengan rayuan andalannya.
'Ah, aku lupa. Toddy juga akan hadir.'
Perkataan Molly seperti mantra yang menyihir pikiran Juliet, terlebih gadis itu juga berhasil membujuk ayah dan ibu Juliet untuk memberi izin pada puterinya menghadiri pesta ulang tahun teman kampus.
"Kau cantik sekali, Juliet!!" seru Molly saat melihat penampilan sang sahabat.
"Berkat dirimu," jawab Juliet singkat. Jangan berpikir bahwa si gadis bermata indah rela berdandan dan menghabiskan waktu di meja rias atau mengacak seisi lemari untuk mencari pakaian yang cocok.
Juliet tidak punya itu semua, semua barang dan riasan yang dia kenakan adalah milik Molly. Karena paksaan Molly dia jadi seperti seorang gadis yang terlihat modis dan cantik.
"Tersenyumlah sedikit! Sekali-kali kau harus tampil cantik. Toddy pasti melihatmu hari ini," ucap Molly sambil merapikan riasan Juliet yang dirasa masih kurang.
Juliet tersenyum kecil, dari raut wajahnya terlihat rona tipis. Apakah nama Toddy begitu berpengaruh untuknya.
Toddy Muller adalah pria impian Juliet sejak dua tahun lalu. Toddy adalah seniornya di kampus. Bukan tanpa alasan dia suka pada pria berambut pirang tersebut.
Toddy yang selalu menebar senyum manis membuat Juliet terpana. Senyuman pria muda itu menembus jantungnya sampai menciptakan debaran yang membuat Juliet tidak bisa bernafas.
Namun, kehadiran Juliet seperti tidak terjamah oleh pandangan Toddy. Terlalu banyak gadis cantik yang masih bisa dia pilih.
Cinta Juliet sangat tulus, dia tidak berharap perasaannya akan terbalas. Biarkan hanya dia yang merasakan nikmatnya rasa sakit dari cinta tak terbalas.
"Ayo berangkat. Kita ubah takdir mulai saat ini!" Molly berkata girang.
Benarkah takdir bisa diubah? Juliet ragu akan hal itu. Nasib mungkin bisa diubah tetapi tidak dengan takdir.
Juliet tidak akan pernah tahu takdir apa yang sedang mengintainya saat ini. Tuhan punya rencana sendiri bagi setiap hambaNya.
To be Continue
See you next chapter 😘😘😘
Sedikit pemberitahuan usia J King disini memang sedikit lebih dewasa, di chap² berikutnya akan dijelaskan alasannya kenapa di usia itu dia masih menjadi mahasiswa. ✌️✌️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Wan Er
baru chapter 1 aja udah keren✨
2022-03-20
0
Oliefiya Snowly
aku hadir untukmu my partner 😊😊😊
2022-03-19
0
Elmiey
jangan lupa anti malasnya hehehe
2021-07-01
0