lalu widia memasuki ruangan Ceo tersebut, dan sontak mata nya terkejut ketika melihat orang yang ada di ruangan itu.
"Angga." bibir widia menyebut nama orang yang telah membuat hidupnya menderita, widia ingin langsung pergi tapi dia ingat tentang pekerjaannya.
...
Terlihat dua orang pria tengah berbincang tentang bisnis siapa lagi kalau bukan irwan dan angga.
"Bagaimana dengan tawaran ku yang tadi." Tanya angga pada irwan.
"Hmmm... Entahlah mungkin aku akan memikirkannya dulu." Jawab irwan sambil melirik angga yang nampak sedikit kecewa.
"Oke, aku tunggu jawabanmu dan ku harap jawabanmu bisa memuaskanku." Ucap angga.
"Permisi, saya mau mengantarkan kopi." Ucap widia sopan.
"Taruh di sana, di atas meja." Ucap angga dengan suara yang cukup tegas.
Lalu widia menaruh kopi tersebut di atas meja.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap widia.
"Tungu dulu." Ucap angga. "Apa kau pegawai baru."
"Iyah tuan." Ucap widia.
"Angkat wajahmu, kau tahu tak sopan jika ada orang yang sedang berbicara terus kau malah menundukkan wajah." Bentak angga.
"Kau tak perlu kasar terhadap wanita." Bela irwan.
"Ini pegawai ku, jadi hak ku untuk mendisiplinkannya." Ucap angga.
Tak ingin berdebat irwan lebih memilih diam tak menjawab ucapan angga.
"Angkat kepalamu." Ucap angga.
Lalu widia mengangkat kepalanya dan menatap angga. Angga yang melihat wajah widia sangat kaget jika wanita yang di hadapan nya adalah wanita yang dulu pernah di tidurinya.
"Wah wah, dunia ini memang sempit rupanya." Ucap angga dengan senyum mengejeknya.
Dan irwan yang penasaran siapa wanita yang di ejek angga pun ikut melihat wajah wanita tersebut, sontak matanya kaget ketika yang di lihat nya adalah widia.
"Apakah sekarang penerimaan pegawai baru asal menerima pegawai tanpa tahu identitasnya dulu dan sejak kapan perusahaan ku menerima seorang p*lacur menjadi pegawai di sini." Ucap anggam
Widia yang mendengar ucapan angga, sangat sakit hati, ingin rasanya dia menampar mulut angga yang berkata yang bukan-bukan tentangnya.
"Kenapa kau diam saja, kalau begitu duduk di pangkuan ku, layani aku sekarang juga, aku sudah tak sabar ingin merasakan pelayananmu." Ucap angga sambil menepuk-nepuk pahanya.
"maaf saya tak seperti yang anda pikirkan " ucap widia
"Dasar kau wanita munafik." Ucap angga. "Perusahaan ku tak menerima seorang p*lacur seperti mu."
Widia yang mendengar ucapan angga hampir menangis tapi dia tahan karena dia tak ingin menangis di hadapan pria gila itu. Irwan yang melihat widia di hina oleh angga tak tega.
Lalu irwan berdiri dan...
"Jika perusahaan mu tak menerimanya, maka dia akan bekerja di perusahaan ku." Ucap irwan.
"Wah wah wah, tak ku sangka seorang irwan bahkan tertarik pada seorang p*lacur yang sudah aku cicipi."
Buggg...
Sebuah pukulan mengenai wajah angga.
"Kau..." Ucap angga sambil menunjuk wajah irwan dengan jarinya.
"Kau setidak nya belajar untuk menjaga ucapanmu, jika kau tak menyukainya maka kau tak perlu juga untuk manghinanya." Ucap irwan. "Ayo."
Lalu irwan menarik tangan widia untuk meninggalakan ruangan angga dan angga sangat kesal ketika melihat widia di bawa oleh irwan.
"Kurang ajar, awas kau irwan." Ucap angga sambil mengelap darah yang ada di sudut bibirnya.
Di sepanjang jalan di perusahaan angga, banyak orang yang melihat irwan menggandeng tangan widia dan tak sedikit orang yang mencemooh widia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Riyan Robet
gila tu Angga masih ngerasain perawan dibilang pelacur
2022-05-19
1
Ashika ruhab
dasar cow durjana ternyata mulutmu pedes jg sama kyk mulut tetangga yg suka nyinyir...🙄😒😤😡
yg kamu perkosa itu masih perawan emang gak bisa bedain apah dasar cow GK da akhlak...😤😡😡😡
2021-12-10
0
Dewi Soraya
y ampun udh diperkosa mlh ngehina pelacur.dsar bjingan emang angga.g bs bedain msh suci p g ny
2021-05-17
2