Eps.4

Angga merasa keheranan dengan wanita di hadapan nya dia tak seperti ke tiga wanita tersebut yang langsung berhamburan ke pelukannya, tapi wanita itu memilih diam dan hanya memandu lagu saja tanpa ingin mendekati angga sedikit.

Entah perasaan widia atau bukan tapi Angga seperti nya terus memperhatikan dia. Sesekali widia melirik angga di lihatnya ia sedang ******* bibir devi dan meremas payudaranya, Sementara talia dan sri melayani kedua pria yang bersama dengan angga.

Bosan dengan devi, angga pun menyuruh nya pergi dan angga memanggil widia.

"Hey, kau yang sedang bernyanyi kemari layani aku." Ucap angga sambil melihat tubuh widia yang sangat menggoda.

Talia, devi dan sri. Mereka takut widia tak mau melayani angga karena semua orang tahu bahwa widia paling anti menyodorkan tubuhnya pada pria selain suaminya kelak.

Widia tak menggubris ucapan angga, dia tetap melanjutkan nyanyiannya.

"Kau tuli." Ucap angga dengan suara yang cukup keras, semua orang yang ada di sana hanya diam membisu ketika melihat angga membentak widia.

"Maaf tuan, saya di sini hanya menemani anda bernyanyi saja, selebih nya itu bukan pekerjaan saya." Ucap widia.

"Semua keluar." Ucap angga. "Kecuali kau..." Tunjuk angga pada widia.

Semua orang kemudian keluar, tersisalah angga dan widia. Entah kenapa atmosfer tiba-tiba menjadi dingin lalu angga mendekati widia dan terlihat widia sedikit ketakutan lalu berjalan mundur.

"Menjauhlah tuan." Ucap widia.

"Semakin kau menghindar, semakin aku tertarik untuk mencoba tubuhmu." Ucap angga.

Widia seketika panik, dia tak menyangka jika hari ini akan menjadi mimpi buruk dalam hidupnya lalu widia berlari menuju pintu keluar.

"Di kunci." Ucap widia, saat dia berusaha membuka pintu tersebut.

Angga semakin lama semakin mendekat ke arah widia, sekuat tenaga widia mendorong dada bidang angga agar menjauh dari nya tapi nihil tenaganya lebih kuat.

Tanpa basa basi angga mengangkat tubuh widia dan membawa nya ke sofa dan menjatuhkan tubuh widia dengan kasar.

"Ku mohon jangan." Ucap widia.

"Jangan, di sini kau tak lebih dari seorang j*lang tapi masih berlaga sok suci." Ucap angga.

Plakkkk....

Satu tamparan mendarat di pipi angga.

"Aku memang bekerja di tempat hina seperti ini tapi setidak nya aku masih mempertahankan harga diri ku sebagai wanita." Ucap widia marah.

Angga hanya diam membisu baru pertama kali ini dia di tampar oleh seorang wanita dan baru pertama kali seorang wanita menolak mentah-mentah sentuhan darinya

Tanpa basa basi, Angga meninggalkan widia seorang diri, dia keluar dari ruangan VIP tersebut meninggalkan widia yang masih syok.

"Apa yang aku lakukan aku sudah menampar Angga! Bagimana kalau dia balas dendam." Ucap widia gemetar tapi bagi diri nya kesucian nya lebih penting dari pada apapun, dia akan melindungi harga diri nya bagimana pun caranya.

di luar ....

Angga terlihat marah dengan tatapan mata nya yang tajam, tak ada orang yang berani bertanya kepadanya.

"Riko... " Panggil angga.

"Iyah, ada apa tuan." Ucap riko yang merupakan asisten angga.

"Kau tahu wanita yang tadi bersama ku." Tanya angga.

"Iyah tuan." Jawab riko.

"Nanti kau cegat dia, saat dia pulang dan bawa ke hotel yang biasa aku gunakan." Ucap angga sambil melenggang pergi meninggalkan tempat karokean tersebut.