Eps.14

Di sepanjang jalan di perusahaan angga, banyak orang yang melihat irwan menggandeng tangan widia dan tak sedikit orang yang menatap tak suka pada widia.

Tampak irwan membawa widia keluar dari perusahaan angga.

"Terimakasih sudah membela saya." Ucap widia.

"Iyah tak apa." Ucap irwan. "Kenapa mukamu masih murung, jangan terlalu di pikirkan ucapan orang itu."

"Aku sudah tak memikirkan ucapannya, yang saya pikir kan adalah pekerjaan, kemana lagi saya akan cari kerja." Ucap widia.

"Kau bekerja di tempat ku saja, mumpung sekarang ada lowongan untuk office girl." Hcap irwan tapi sebenarnya perusahaannya sudah tak membutuhkan office girl lagi.

"Yang benar, makasih tuan." Hcap widia tak lupa dengan senyumannya.

"Iyah sama-sama tapi sebelum itu kau temani aku dulu untuk makan siang, bagaimana?" Tanya irwan.

"Hmmm... Gimana yah, saya takut membuat anda malu jika makan siang dengan saya." Jawab widia.

"Gak akanlah." Jawab irwan.

"Ya udah." Ucap widia.

Lalu mereka berjalan menuju parkiran dan irwan mendekati sebuah mobil mewah dan langsung membuka pintunya.

"Ayo masuk." Ucap irwan.

"Aku gak pantes buat naik mobil tuan, nanti mobilnya kotor kalau aku naik." Ucap widia.

"Gaklah, ayo aku udah lapar nih." Ucap irwan.

Lalu widia memasuki mobil irwan dan irwan langsung mengendarai mobil nya menuju salah satu tempat makan di pinggiran jalan.

"Kamu suka makan baso." Tanya irwan.

"Suka." Jawab widia.

"Oke, kita akan makan baso aja yah, aku punya langganan di sini enak loh basonya." Ucap irwan.

Widia hanya tersenyum menanggapi ucapan irwan dan irwan yang melihat senyuman manis widia sangat terpukai, entah kenapa senang rasa nya bisa membuat widia tersenyum.

Tak beberapa lama, mobil irwan berhenti di sebuah tempat makan lalu mereka turun dan langsung duduk di salah satu tempat duduk yang berada di dekat kaca.

"Mbak." Panggil irwan pada seorang pelayan.

"Eh, mas irwan." Jawab pelayan tersebut. "Sekarang bawa pacar."

"Hehehehe, bukan ini temen saya." Ucap irwan sambil menggaruk kepalanya dan widia hanya terseyum.

"Kirain pacarnya cocok loh." Ucap pelayan itu.

"Ah, mbak bisa aja." Ucap irwan.

"Mas irwan mau pesan apa." Tanya pelayan.

"Saya mau pesen baso merecon terus minumannya susu coklat." Ucap irwan lalu pelayan itu menuliskan pesanan irwan.

"Wi kamu mau pesen apa." Tanya irwan pada widia.

"Samain aja." Jawab widia.

"Emang kamu suka pedes." Tanya irwan.

"Suka." Jawab widia.

"Ya udah, samain aja." Ucap irwan pada pelayan tersebut.

"Di tunggu yah pesenannya." Ucap pelayan itu lalu melenggang pergi.

Setelah kepergian pelayan itu suasana menjadi canggung.

"Wi."

"Hmmm.. iyah apa."

"aku mau tanya, boleh?"

"Tanya apa."

"kok angga bisa kenal kamu dari mana?"

Terlihat raut wajah sedih terukir di wajah widia dan irwan yang menyadari itu pun merasa tak enak karena telah menanyakan pertanyaan yang membuat widia menjadi sedih.

"Maaf wi, bukan maksud aku..."

"Gak papa kok tuan."

"hmmm.. Jangan panggil tuan gak enak di dengernya."

"Panggil apa dong."

"Mas aja."

"Ya udah mas."

Tak berselang lama pesanan mereka pun sudah tiba.

"Maaf yah nunggu lama mas irwan."

"Gak papa kok mbak."

Lalu pelayan itu meletakkan mangkuk baso tersebut.

"Selamat menikmati." Ucap pelayan itu.

"Makasih mbak." Jawab irwan

Lalu terlihat irwan langsung membelah baso milik nya dan terlihat sambal yang keluar dari dalam baso tersebut.

"Widihhh.. Mantap banget." Ucap irwan. "Kok gak di makan, gak suka."

"Suka kok." Jawab widia.

Lalu widia juga membelah baso miliknya dan mereka mulai memakan baso merecon tersebut dengan mata yang hampir menangis karena rasa pedasnya terlihat widia tertawa melihat wajah irwan yang sedang menahan rasa pedas dan irwan juga ikut tertawa ketika melihat widia tertawa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Eps.13

Episode berikutnya

Eps.15

