"Aduhhh.... " Ucap widia, rupa nya pintu tersebut tak di kunci dan widia tersungkur ke lantai dan saat dia mendongkap kan kepalanya sontak dia terkejut dengan apa yang di lihatnya.
Terlihat angga dengan seorang wanita cantik tengah berc*mbu mesra, di lihat nya kancing baju wanita itu sudah terbuka dan memperlihatkan buah dada nya yang putih, widia yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa menatap mereka tanpa berkedip sedikit pun.
Dan yang di tatap langsung membenarkan pakaiannya dan juga membenarkan posisi mereka.
"Khem." Dehem seorang pria yang terus di tatap oleh widia.
Widia terkejut dengan suara deheman angga lalu widia langsung bangkit dan menundukkan kepalanya.
Niat hati ingin langsung mengambil langkah seribu tapi takdir berkata lain.
"Pergi!" Ucap angga pada wanita yang tadi bersamanya.
"Tapi..."
"Ku bilang pergi!"
Dengan wajah cemberut wanita itu meninggalkan ruangan angga tapi sebelum itu dia melihat widia dengan tatapan bencinya.
"Maaf bukan maksud saya mengganggu aktivitas pribadi anda."
Angga hanya melihat, widia yang merasa angga terus memperhatikannya merasa risih.
"Kalau tak ada keperluan lagi, saya akan undur diri terlebih dahulu."
"Siapa yang mengizinkan mu pergi setelah kau menonton tontonan yang barusan, kau harus membayar mahal atas apa yang telah kau tonton."
"Tapi saya tak bermaksud untuk menonton."
"Lalu apa? kau diam dengan mulut menganga dan mata tak berkedip saking asik nya menonton."
"Aku hanya terkejut saja."
"Oke, kalau begitu kau harus bertanggung jawab."
"Kenapa aku harus bertanggung jawab."
"Karena ulahmu, nafsu ku tak tersalurkan jadi kau harus membayarnya dengan tubuhmu."
Widia yang mendengar kata-kata angga menjadi takut, dia teringat dengan kejadian masa lalunya. Perlahan widia berjalan mundur menjauhi angga dan angga berjalan maju mendekati widia.
"Jangan mencoba untuk menghindar."
Lalu angga mencengkram tangan widia dan menyimpan tangan widia dia atas kepala widia.
Tak ingin kejadian malam itu terulang kembali, widia memikirkan cara agar bisa lolos dari cengkraman angga.
Buggg.
Kaki widia langsung menendang burung milik angga.
"Akhhhhh, kurang ajar." Maki angga sambil memegang selangkangannya.
Tak ingin menyia-nyia kan kesempatan widia langsung berlari menuju pintu keluar dan meninggalkan angga seorang diri yang tengah mengerang kesakitan.
"Wanita kurang ajar, beraninya dia menendang masa depan ku."
Di tempat lain...
terlihat widia tengah berlari sambil sesekali melirik ke belakang dia takut jika angga mengejarnya.
"Selamat, selamat." Ucapnya sambil mengelus dada.
"Ya ampun, kau gila widia kenapa kau menendang burungnya bagaimana kalau dia membalas dengan perbuatan yang lebih keji, Mati aku." Oceh widia pada dirinya sendiri.
Widia kinih berjalan lemas menuju dapur, dia tak bisa membayangkan pembalasan pria gila itu kepadanya.
"kau kenapa wi."
"Eh, gak papa kok mas jaka."
"Kamu sakit?"
"Enggak kok."
"Kalau sakit pulang aja wi, nanti aku yang bilang sama linda."
"Hmmm... ya udah, aku pulang dulu ya mas jaka."
"Iya wi, hati-hati di jalan nya ya wi."
"iya mas."
widia kini berjalan keluar dari tempat nya bekerja, pikirannya terus melayang pada kejadian tadi. Sesekali widia senyum-senyum sendiri ketika mengingat ekspresi pria gila itu saat dia menendang burung miliknya.
Tak terasa dia hampir sampai di rumahnya, perjalanan panjang terasa cepat ketika dia memikirkan hal-hal yang lucu. Tapi yang sekarang ada di benak nya ialah apa angga akan membalas perbuatannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Meta Lia
jd TO deh si widia
2022-04-07
0
Ashika ruhab
rasain tuch Angga nyeri2 & ngilu2 dah senjatamu ditendang...😅🤣🤣🤣🤭 emang enak...🙄
2021-12-10
0
Yuli Astuti
masa depan ...... masa gitu 😁😁😁😁
2021-12-10
0