Lalu widia juga membelah baso miliknya dan mereka mulai memakan baso merecon tersebut dengan mata yang hampir menangis karena rasa pedasnya terlihat widia tertawa melihat wajah irwan yang sedang menahan rasa pedas dan irwan juga ikut tertawa ketika melihat widia tertawa.
Terlihat seorang pria tengah memperhatikan irwan dan widia dari balik kaca mobilnya sambil mengepalkan tangannya.
"Awas kau widia, tak akan ku biarkan kau lari dari ku." Ucap pria itu sambil mengendarai mobilnya meninggalkan tempat makan tersebut.
....
"Gimana enak gak." Tanya irwan.
"Enak." Ucap widia sambil tertawa.
Lalu setelah selesai makan, irwan langsung mengantarkan widia pulang.
Skip.
Kemudian mobil irwan berhenti di depan rumah susun yang kumuh dan terlihat sekelompok ibu-ibu yang tengah bergosip langsung pandangan matanya tertuju pada mobil yang berhenti di depan mereka.
"Mobil siapa tuh." Ucap bu irma.
"Bagus banget mobilnya." Ucap bu ida.
"Mobil orang kaya ini mah." Ucap bu ani.
Lalu turun seorang pria tampan yang membuat ibu-ibu terpana akan ketampanannya bagai melihat seorang pangeran ibu-ibu itu seperti terhipnotis tapi itu tak bertahan lama ketika melihat seorang prempuan turun dari dalam mobil tersebut dan betapa terkejut nya karena perempuan yang turun dari dalam mobil itu adalah Widia.
"Makasih yah mas udah nganterin." Ucap widia.
"Iyah sama-sama wi, maaf aku cuman bisa nganterin kamu sampai sini, aku lagi buru-buru nih." Ucap irwan.
"Iyah gak papa kok mas." Jawab widia seraya tersenyum.
"Ya udah, aku duluan yah." Ucap irwan sambil kembali memasuki mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya menjauhi rumah susun tersebut.
Widia yang melihat mobil irwan semakin menjauh langsung membalikkan badannya dan berjalan pulang menuju rumahnya, hari ini dia sangat bahagia sampai...
"Eh, widia baru pulang." Ucap bu irma.
Rasa senang yang tadi ada, mendadak hilang ketika melihat para ibu-ibu rempong yang hobinya tukang ngegosipin anak orang.
"Kamu pake pelet apa wi, bisa gaet pria tampan kaya gitu." Ucap bu ida.
"Ya pasti pake tubuhnya lah bu, secara dia itu kan j*lang." Jawab bu irma.
Tak tahan dengan semua cemoohan para ibu-ibu rempong tersebut.
"Eh, ibu-ibu kalau sirik bilang aja." Jawab widia.
"Buat apa sirik sama j*lang kaya kamu." Ucap bu irma dengan nada sinis.
"Ya secara lah kalian sirik sama aku, lihat kulit aku putih mulus, body aku bagus, muka aku imut, gak kaya ibu-ibu item, dekil, perut dayut wajarlah suami-suami ibu minggat ke janda-janda sebelah secara ibu-ibu nih gak bisa ngurus badan bisanya itu cuman ngurusin hidup orang." Ucap widia sambil tertawa.
"Eh, kalau bicara sama orang tua itu di jaga yah." Bentak bu irma.
"Eh, bu denger yah...!! kalau mau di sopanin sama orang ibu juga harus sopan sama orang, ini mah pengen di sopanin tapi gak bisa sopan. Ibu-ibu itu sehat apa kurang obat." Ucap widia sambi tertawa sinis.
"Eh, kamu berani yah bilang kita gak waras." Ucap bu irma seraya berdiri siap menerkam widia. Widia yang melihat ibu-ibu itu sudah mulai marah langsung mengambil langkah seribu.
"Awas kamu yah wi." Teriak bu ida.
"Eh kamu jangan lari." Ucap bu irma.
Karena mungkin usia mereka sudah tua , mereka tak sanggup mengejar widia yang lari yang sangat cepat.
Widia yang melihat ibu-ibu itu sudah tak mengejarnya langsung menghentikan larinya dan berjalan dengan santai menuju tempat tinggalnya, mungkin karena suasana hatinya sedang senang jadi dia mau meladeni ibu-ibu rempong tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Meta Lia
masih teka teki
2022-04-07
0
Ashika ruhab
pantesan Widia seneng makan pedes dah terbiasa sama omongan pedas tetangga2 rempong bisanya nyinyirin orang...😁🤭😒 sekali2 mg harus dilawan tu omongan pedas tetangga2 mu tuch Wid...🙄😁👍👍👍
2021-12-10
0
Diana Lestari Purba Dasuha
ko mau bertahan Widia en ibunya tinggal d tempat yg suka ghibah en mulut emak" disitu kayak lambe turah
2021-10-20
0