"Nanti kau cegat dia, saat dia pulang dan bawa ke hotel yang biasa aku gunakan." Ucap angga sambil melenggang pergi meninggalkan tempat karokean tersebut.
Tak berselang lama dari sepeninggalan angga, bos widia langsung mendatangi widia perihal kemarahan angga.
"Apa yang kau lakukan widia sehingga tuan angga bisa marah besar seperti tadi." Ucap bosnya dengan suara membentak.
"A..ku.. menam...par..nya.. bos." Ucap widia gagap, dia tak menyangka jika masalahnya bisa menjadi seperti ini.
"Kamu itu ***** apa **** sih widia, kamu berani-beraninya menampar tuan angga hah!!! kalau bisnis saya bangkrut karena ulah kamu, apa kamu mau tanggung jawab." Ucap bosnya. "Sekarang kamu saya pecat."
"Tapi bos, saya tak sengaja." Ucap widia memohon.
"Tidak ada kata tapi-tapian, keluar kamu saya bilang, saya sudah muak liat muka kamu yang sok suci." Ucap bosnya.
Widia langsung keluar dari tempat karokean tersebut walau dia bersyukur bisa berhenti dari pekerjaan hina itu tapi dia bingung harus mencari pekerjaan baru dimana lagi.
Saat sedang berjalan pulang widia merasa ada seseorang yang sedang mengikutinya.
"Mungkin hanya perasaan ku saja." Pikirnya.
Lalu widia menengok ke belakang di lihatnya dua orang pria bertubuh besar seperti sedang mengikutinya karena takut widia langsung berlari dan benar saja ketika widia berlari ke dua orang tersebut juga ikut berlari.
"Kenapa mereka mengejar ku." Ucap widia.
Karena lari mereka sangat cepat sehingga berhasil menyusul widia.
"Lepaskan, apa yang kalian lakukan." Ucap widia lalu mata widia di tutup dan mereka membawa widia pergi menggunakan mobil.
Perasaan tak enak pun muncul di benak widia, apa mungkin yang di katakan ibu nya benar jika memang benar dia sangat menyesal tak mendengarkan ucapan ibunya.
Lalu mobil pun berhenti di suatu tempat tapi widia tak mengetahui tempat tersebut karena mata nya di tutup.
kemudian widia di bawa menuju sebuah ruangan lalu terdengar suara pintu terbuka kemudian di tutup dan terdengar seperti suara pintu yang di kunci.
Heninggg....
"Siapa di sana." Tanya widia dengan mata yang masih tertutup.
"Kau sudah tak mengenali ku lagi." Ucap seseorang.
"Suara itu seperti familiar." Pikir widia lalu widia mengingat-ngingat pemilik suara tersebut. "Angga." Ucap widia.
"Betul sekali." Ucapnya.
"Apa yang kau mau." Ucap widia.
"Tidak ada aku hanya ingin mencicipi wanita yang berpura-pura suci." Ucapnya lagi.
lalu angga membuka penutup mata widia . kemudian membawa widia ke atas ranjang dan melemparkan tubuh widia dengan kasar.
"Apa yang kau lakukan." Teriak widia.
"Melakukan yang seharusnya aku lakukan." Ucapnya.
"Menjauhlah dari ku dasar kau b*jingan." Ucap widia.
Plakkkkk....
Satu tamparan mendarat di pipi mulus widia.
"Bicara sekali lagi." Teriak angga.
"Kau ******** tak punya perasaan." Balas widia.
Plakkkkk.
Tamparan ke dua mendarat di pipi widia yang satu lagi.
"Aku sudah berbaik hati melakukan nya dengan lembut tapi kau tetap tak menghargainya, baiklah maka kita akan menggunakan cara yang kasar." Ucap angga.
"Menjauh dari ku, ku mohon jangan lakukan hal itu." Ucap widia sambil menangis. "Ku mohon."
Tapi ucapan dan tangisan widia tak berpengaruh pada angga, mata dan hatinya sudah buta karena hawa nafsunya.
"Sebaik nya kau nikmati saja, tak perlu
menangis seperti itu, aku akan melakukannya dengan lembut." Ucap angga.
"Ku mohon jangan............"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Devina Natalia
heleh.. bos kok main cegat2an kayak preman ae... 🧐
culik kek...
2022-07-18
0
Ashika ruhab
dasar si Angga cow durjana GK da akhlak...😁😤😡
2021-12-10
0
ຊ
jadi pengen mukul
2021-09-12
4