"Kalau selamanya aku tidak bisa menerimamu sebagai istriku?" Tanya Wisnu Lagi.
Diana terdiam, Lalu membenarkan posisi duduknya.
"Jika mas tidak bisa menerima Diana sebagai istri mas, Iya mas boleh menikah lagi!" Jawab Diana yang sebenarnya menahan rasa piluh dihatinya.
"Pertanyaan yang kamu tanyakan, Begitu menyakitkan hati mas." Batin Diana menangis.
"Baiklah aku akan menikah lagi, Dengan wanita yang aku cintai." Jawab Wisnu yang dengan sengaja menguji kesabaran Diana sampai mana?
Wisnu mungkin berucap akan menikah lagi, Namun itu hanya untuk menguji kesabaran istri barunya yang diamanahkan oleh mendiang istrinya, Sebelum pergi untuk selamanya.
"Menikahlah mas jika itu maumu, Aku bertahan disisi mas hanya karena ini sebuah amanah yang harus aku jalankan." Jelas Diana yang berusaha kuat dihadapan Wisnu.
"Aku ke kamar dulu mas, Aku mau memandikan Hana." Pamit Diana yang langsung pergi meninggalkan Wisnu yang sedang sarapan.
Wisnu terus menatap punggung Diana, Sampai tidak terlihat, Kini hatinya merasa bersalah sudah mengucapkan hal seperti itu pada wanita yang baru saja dirinya nikahin beberapa hari yang lalu.
Didalam kamar, Diana langsung bergegas untuk memandikan Hana, Setelah selesei Diana langsung mendadani Hana secantik mungkin, Diana juga memakaikan bando anak bayi dikepala Hana membuat Hana begitu terlihat menggemaskan.
"Anak mama, Sudah cantik saatnya makan." Ucap Diana yang langsung keluar dari kamar untuk membuatkan makanan buat Hana.
Wisnu sudah selesai makan, Kini Diana keluar Wisnu masuk kamar. Diana hanya melewati Wisnu tanpa menyapanya, Bukannya Diana marah pada Wisnu. Hanya saja Diana buru-buru untuk membuatkan Hana makanan.
"Mau kemana kamu?" Teriak Wisnu.
"Ke dapur!" Jawab Diana singkat.
Wisnu masuk ke kamar, Lalu mengambil koper yang berisi oleh-oleh, Wisnu membawa koper tersebut keruang tengah.
Sesampainya diruang tengah, Wisnu langsung membuka koper tersebut lalu mengeluarkan isi-isinya.
Diana baru saja membuatkan makanan untuk Hana, Kini Diana duduk di sofa sambil menyuapi Diana.
"Ini untukmu." Wisnu menyodorkan beberapa barang yang dibelinya oleh Wisnu untuk Diana.
Diana menerima barang pemberian Wisnu, Lalu menaruhnya di sofa.
"Terimakasih mas," Diana mengucapkan terimakasih pada Wisnu.
"Sama-sama." Jawab Wisnu singkat.
"Hana, Makan dulu sayang!" Diana menyuapkan sedikit demi sedikit makanan ke dalam mulut Hana.
Wisnu kembali mengeluarkan barang-barang lainnya yang dibelinya untuk Diana dan Hana.
"Apa kamu membeli banyak sekali mas?" Tanya Diana pelan.
"Iya, Kan untuk kamu dan juga Hana." Jawab Wisnu dengan nada datar.
"Ini cobalah!" Wisnu menyodorkan baju anak dan ibu dengan motif kembaran.
"Ini untukku lagi?" Diana memastikan, Sambil menerima baju tersebut dari tangan Wisnu.
"Iya itu untukmu, Kembaran sama Hana." Jawab Wisnu, Biarpun Wisnu berusaha cuek tetap saja mata Wisnu itu memancarkan kebahagiaan.
"Aku akan mencobanya dulu mas, Kamu pegang dulu makanan Hana!" Diana langsung memberikan makanan yang berada dalam mangkok kecil pada sang suami dan Diana langsung menggendong Hana untuk mencoba baju kembaran yang dibelikan oleh Wisnu.
Wisnu hanya geleng-geleng kepala, Dan tanpa sadar Wisnu memakan makanan yang Diana buat untuk Hana.
"Hana dikasih makan apa sama gadis itu?" Batin Wisnu.
Di dalam makanan itu berisi nasi lembek dan berbagai macam sayuran seperti bayam, wortel dan tahun putih yang dibuat dengan potongan kasar oleh Diana.
Wisnu melihat makanan tersebut, Lalu dia menaruhnya makanan tersebut diatas meja.
"Berani sekali dia memberikan mangkok makanan ini padaku, Dan bodohnya aku menerimanya begitu saja." Batin Wisnu lagi.
Wisnu mengambil kotak kecil yang berisi gantungan ponsel kembaran, Kini Wisnu mengeluarkan benda kecil itu dari dalam kotak, Benda bewarna biru langit dan tergantung liontin kecil itu membuatnya terlihat sangat lucu.
"Diana, Bawalah ponselmu kemari!" Teriak Wisnu, Diana yang mendengar teriakan sang suami langsung menyahutinya.
"Iya mas." Teriak Diana dari dalam kamar.
Wisnu merasa kesal mendengar teriakan Diana dari dalam kamarnya.
"Berani sekali dia berteriak padaku." Batin Wisnu yang tidak sadar dirinya saja barusan berteriak.
Setelah beberapa lama Diana keluar sambil bergandengan tangan dengan Hana, Sekarang Diana dan Hana benar-benar terlihat seperti Ibu dan anak yang begitu kompak, Diana juga tidak membawa ponselnya sesuai perintah dari Wisnu.
"Mas aku sudah mencoba bajunya." Ucap Diana dengan suara pelan, Wisnu langsung mendongkakkan wajahnya, Wisnu melihat Diana dari ujung rambut sampai ujung kepala membuat Wisnu ternganga.
"Gadis cantik seperti Diana, Dipakaikan pakaian cantik dan berias begitu natural, Sekarang dia benar-benar terlihat begitu cantik." Diam-diam Wisnu memuji kecantikan Diana dalam hatinya.
"Mas, Kenapa diam saja? Apa baju ini jelek atau mungkin aku tidak cocok memakai baju mahal." Tanya Diana dengan menundukkan kepalanya.
"Haruskah aku memujimu? Duduklah aku punya sesuatu untuk ponselmu, Ingat ya ponselmu bukan untukmu!" Wisnu tidak mau menuji Diana secara langsung, Wisnu juga kembali berbicara jutek pada Diana.
Diana yang diam, Sebenarnya dirinya merasa sedih tapi Diana juga senang ternyata suaminya yang cuek dan sangat ketus, Membelikan oleh-oleh begitu banyak untuk dirinya dan juga anaknya.
"Tidak apa-apa Diana, Setidaknya suamimu itu masih peduli padamu." Hati Diana bicara.
"Kenapa kamu berdiri saja? Duduklah atau akan menarikmu agar duduk." Wisnu kembali bertanya, Kali ini dengan ancaman.
Diana langsung duduk, Sambil menaruh Hana dipangkuannya. Kini Diana dan Wisnu duduk diatas karpet diruang tengah.
"Lihat cantik tidak?" Tanya Wisnu.
"Ini cantik sekali mas, Apa ini untukku?" Puji Diana yang langsung bertanya dengan antusias.
"Jangan GR ini untuk ponselmu, Bukan untukmu." Tegas Wisnu yang membuat Diana langsung terdiam.
"Bilang saja mas malu mau memberikan ini pada sang pemilik ponsel." Batin Diana.
"Pasangkan diponselku mas." Diana langsung menyodorkan ponsel miliknya pada Wisnu.
Wisnu langsung memasangkan gantungan ponsel tersebut ke ponsel Diana, Diana tersenyum biarpun gantungan ponsel itu bukan untuk dirinya, Tetap saja ponsel itu miliknya.
Diana melihat ponsel milik Wisnu yang ternyata sudah dipasang gantungan samaan dengan milik Diana.
"Wahh cantik sekali, Apa ini gantungan ponsel couple?" Tanya Diana yang langsung memuji gantungan ponsel yang ada diponsel milik Wisnu.
"Diam kamu jangan bawel," Omel Wisnu yang membuat Diana malas pada Wisnu.
Diana mengajak Hana bercandaan, Kini dirinya mengadu pada sang anak karena Papanya begitu jutek pada dirinya.
"Lihat nak, Papa begitu jutek pada mama, Awas saja jika nanti papa mulai menyukai mama, Pasti mama sudah menyukai laki-laki lain." Dengan sengaja Diana mengatakan hal itu pada Hana.
Hana langsung tersenyum, Lalu berucap.
"Mama Ana sayang." Dengan suara yang begitu jelas Hana mengatakan dirinya sayang pada Diana.
Wisnu menatap kesal Diana, Karena telah membahas laki-laki lain dihadapannya.
"Awas saja jika ada laki-laki lain, Aku akan membunuhnya." Kesal Wisnu dalam hatinya.
Biar bagaimanapun Diana adalah istri sahnya, Jadi wajar jika Wisnu tidak rela jika Diana dekat-dekat dengan laki-laki lain.
"Hana bilang, Hana sayang Mama Ana, Mama juga sayang pada Hana." Balas Diana yang langsung memeluk putri kecilnya, Lalu menciumnya dengan begitu gemas.
Melihat pemandangan yang ada dihadapannya, Sebenarnya Wisnu merasa bahagia hanya saja Wisnu tidak mau jujur.
BERSAMBUNG 🙏
Jangan lupa like, komen, vote dan rate.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉
Gengsi segede gaban dia
2022-09-10
0
Qiza Khumaeroh
nah msih menunggu wktu itu tiba,,,
2021-09-05
0
Intan Puspasari Sari
laki ko muna malu" meong 🥴🥴
2021-08-05
0