Brukkk....
"Ahhh..uh," Diana terjatuh.
"Kenapa kamu memelukku?" Tanya Wisnu dengan lantang, Namun Diana hanya diam sambil menahan rasa sakitnya.
"Aku tidak memelukmu Mas," batin Diana.
"Kamu yang menarikku mas, Kamu mengira Aku Nyonya Anita." jawab Diana dengan pelan.
Wisnu langsung bangun dari tidurnya, Lalu membenarkan posisinya.
"Jangan coba-coba mencari kesempatan!" tegas Wisnu, Yang membuat Diana langsung menundukkan kepalanya.
"Maaf mas, Oh iya ayo sarapan dulu Orangtua mas dan Orangtua Nyonya Anita sudah menunggu dimeja makan." ucap Diana yang masih menundukkan kepalanya.
Wisnu langsung bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka, Setelah cuci muka Wisnu dan Diana langsung turun bersama keruang makan.
Wisnu makan bersama keluarganya, Diana juga duduk disamping Wisnu. Dengan perasaan gugup dan canggung Diana mengambil makanan untuk Wisnu, Lalu Wisnu langsung memakan makanan yang diambilkan oleh Diana.
"Diana, Padahal kamu masih muda nak, Tapi sudah sangat pandai mengurus suamimu," puji Mama Indah, Yang membuat Diana langsung tersenyum malu-malu.
Wisnu hanya menikmati makanannya, Tanpa melihat kearah Diana.
"Mama, Dulu Anita juga sangat pandai mengurusku." sambung Wisnu, Yang membuat Diana begitu tersentak.
"Sabar Diana, Kamu hanya istri sambung jadi Kamu harus kuat!" Batin Diana.
Sarapan pagi hari ini berlalu dengan penuh kecangguhan, Namun Diana juga tidak bisa pergi dari meja makan karena Wisnu ingin menunjukkan bahwa dirinya menjalankan amanah dari almarhumah sang istri dengan baik kepada kedua orangtua Anita.
Hari demi hari berlalu, Wisnu dan Diana juga menjalanin rumah tangga mereka masih penuh dengan rasa canggung bahkan acuh tak acuh.
Setelah tujuh hari berlalu dan acara tujuh harian juga sudah selesai dilaksanakan semua keluarga besar Anita dan Wisnu pun tidak langsung pulang ke kotanya. Karena mereka berbeda kota dengan Wisnu akhirnya semuanya memutuskan untuk menginap apalagi dengan rumah Wisnu yang begitu besar dan bisa menampung banyak orang dirumah.
Diana duduk ditaman sambil bermain dengan Hana dengan wajah yang penuh kebahagiaan.
"Sayang, kemarilah kemarilah" Ucap Diana sambil mengajari Hana agar jalannya cepat lancar.
"Mama...." Panggil Hana sambil tersenyum kecil pada Diana.
Akhirnya Hana sampai diperlukan Diana, Betapa bahagianya Diana, Diana memeluk Hana dengan penuh kasih sayang. Berulang kali Diana juga menghujani ciuman diwajah mulus Hana.
"Mama...mama....." Hana terus memanggil Diana dengan sebutan nama, Biarpun suaranya belum terlalu jelas tapi Diana begitu bahagia mendengarnya.
Wisnu memperhatikan anak dan istri barunya, yang begitu penuh kebahagiaan namun Wisnu tetap saja belum bisa menerima Diana Sebagai istrinya.
"Diana, tolong ambilkan sepatuku!" Panggil Wisnu dengan nada begitu keras, membuat Diana langsung berlari menuju ke tempat Wisnu berdiri, laki-laki yang sekarang sudah menjadi suaminya.
Diana langsung mengambilkan sepatu untuk suaminya dan segera membawa kepada suaminya yang sudah duduk di sofa.
"Mas, ini sepatunya" Ucap Diana dengan nada pelan, Diana langsung menaruh sepatu Wisnu dikakinya Wisnu.
"Pakekan sepatuku!" Ucap Wisnu dengan agak sedikit nada membentak, membuat Diana kaget.
Diana langsung memakaikan sepatu Wisnu ke kaki Wisnu, Biarpun perasaan Diana begitu sedih karena Wisnu bicara dengan nada membentak, Namun Diana tetap berusaha sabar dan menjalankan tugasnya sebagai istri Wisnu dengan baik.
"Baik Mas," Jawab Diana sambil memakaikan sepatu tersebut pada laki-laki yang sekarang sudah menjadi suaminya.
"Aku hari ini sudah mulai berangkat kerja, kamu jagalah Hana dengan baik!" Ucap Wisnu dengan nada ketus, Membuat Diana kembali merasakan sakit dihatinya.
"Sabar Diana, Kamu harus menjalankan amanah ini dengan ikhlas." batin Diana.
"Iya Mad, Saya akan menjaga Hana dengan baik." Jawab Diana dengan lembut.
Diana sudah selesai memakekan sepatu tersebut pada suaminya. Wisnu langsung pergi meninggalkannya tanpa berpamitan lebih dulu pada Diana.
Diana pun hanya bisa menghela nafas panjang dan harus selalu bersabar.
"Aku tidak boleh aku harus kuat, Aku harus menjalankan amanah Nyonya Anita dengan baik agar Nyonya Anita juga bahagia disana." Gumam Diana dalam hati.
Diana menghapus air mata yang sudah mulai membasahi pipinya dan segera berjalan menemui Hana, Gadis cilik yang begitu cantik yang sekarang sudah menjadi anaknya.
Diana begitu bahagia melihat Hana sedang bermain sendirian dan tidak menangis sama sekali.
"Maaf ya sayang, tadi suster urusin ayah kamu dulu sayang." Ucap Diana sambil mencium pipi Hana dengan lembut.
Diana selalu menyebut dirinya sebagai suster Hana, Iya mungkin karena sudah terbiasa padahal Diana sudah menjadi anaknya.
Dikantor Wisnu.
Semua karyawan kantor mengucapkan berdukacita pada Wisnu atas kepergian istrinya. Wisnu mengucapkan terimakasih pada semua karyawannya.
"Selamat pagi Tuan Wisnu, Ini berkas untuk metting hari ini." Ucap Desi yang tak lain adalah sekretaris Wisnu, Desi berparas cantik dan tinggi badannya juga seorang model.
"Baiklah, Kamu taruh saja dimeja kerjaku!" Ucap Wisnu pada Desi.
"Semaranglah saatnya Tuan Wisnu sudah menjadi duda, Aku akan mendekatinya mulai sekarang" Gumam Desi yang tidak tahu kalo Wisnu sudah menikah dengan Diana, Karena kemarin pas pemakamannya Anita Desi tidak datang karena sedang berada luar kota.
Wisnu membaca semua berkas metting yang diberikan oleh Desi dan langsung menandatanganinya.
"Ini, Pergilah dari ruanganku" Ucap Wisnu dengan nada ketus, yang memang setelah kepergian istrinya Wisnu belum bisa menerimanya dengan ikhlas dan belum bisa mengontrol emosinya.
Ditambah dengan masalah Diana yang memang Wisnu belum sama sekali menerima jadi istrinya biarpun pernikahan mereka sudah sah secara agama, namun Wisnu belum menganggap Diana sebagai istrinya.
Dirumah Wisnu.
Diana sedang asik mengajak ngobrol Hana, Dan sekarang mau memandikan Hana. Diana sudah seperti orang tidak waras bicara sendiri disahuti sendiri.
"Sayang, Kamu mandi dulu ya terus makan, habis makan tidur siang, uluh..uluh anak cantik Mama" Ucap Diana yang berbicara pada bayi yang masih belum mengerti.
Karena Hana belum lancar berbicara jadi Diana selalu mengajaknya bicara agar Hana cepat mengerti dan segera lancar bicaranya.
Setelah selesai semuanya, Hana tidur dan Diana pun menunggu Wisnu pulang dari kantor.
BERSAMBUNG 🙏
Terimakasih para pembaca setia 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Marlida Yusuf
saudara bukan adik juga bukan kakak juga bukan hanya suster kok mau di sakiti mending berhenti apa urusan kamu Diana.wisnu gak terima kasih untung Diana mau.menfing pergi Diana nemen amat
2022-06-01
0
Liana Rismawati
sabar dulu diana tunggu sampai 3 bulan kl masih blm ada perubahan pergi aja yg jauh
2022-02-24
0
Qiza Khumaeroh
wisnu tak tau diri bget sih,,
2021-09-05
0