Diana pun melanjutkan untuk membuat makanan buat Wisnu, laki-laki yang gini telah sah menjadi suaminya.
Setelah selesai memasak, Diana menyiapkan semua makanan yang sudah jadi diatas meja makan dan segera memanggil suaminya yang sedang berada diruang kerja.
"Mas, Makanannya sudah siap" Ucap Diana dengan pelan.
"Iya tunggu," Jawab Wisnu singkat.
Akhirnya Diana menunggu suaminya di depan pintu ruang kerjanya sambil duduk dilantai dan Wisnu pun tiba-tiba keluar.
"Kamu kenapa duduk disini? Ayo kita keruang makan!" Ucap Wisnu dengan nada ketus seperti biasanya.
"Iya mas." jawab Diana dengan suara pelan.
Diana bangun dan segera mengikuti langkah kaki suaminya yang begitu cepat, sampailah dimeja makan Wisnu duduk, Diana langsung mengambilkan makanan yang ada dimeja untuk Wisnu.
"Ini mas, Kamu makan dulu!" Ucap Diana sambil menaruh piring yang sudah terisi makanan dihadapan Wisnu, Diana langsung membalikkan badannya untuk menuju ke dapur.
"Kamu mau kemana?" Tanya Wisnu yang kembali dengan nada ketus.
"Saya mau ke dapur mas" Jawab Diana.
"Apa aku menyuruhmu ke dapur, duduklah temanin aku makan dan kamu juga makanlah nanti kamu sakit!" Ucap Wisnu dengan nada yang ketus tapi penuh perhatian.
Diana duduk dan mengambil beberapa makanan, ini pertama kalinya Diana makan bareng satu meja dengan suaminya.
"Besok ikutlah aku untuk belanja bulanan dan juga keperluan Hana, kamu juga belilah berapa baju baru karena bajumu ini sudah terlalu jelek dan tidak layak dipake." Ucap Wisnu dengan nada ketus, Namun juga tetap memperhatikan Diana yang sekarang sudah menjadi istrinya.
Wisnu juga tidak akan membiarkan istrinya berpenampilan jelek, Apalagi dengan kerjaan dia sebagai direktur dan pewaris perusahaan besar keluarganya. itu membuat Wisnu akan malu nantinya.
"Iya mas, Nanti saya akan membelinya" Jawab Diana dengan nada lembut.
Diana dan Wisnu menghabiskan makanannya dengan begitu nikmat.
"Diana, Aku mau makan itu" Ucap Wisnu sambil menunjukkan ayam goreng.
"Iya mas" Jawab Diana yang langsung mengambilkan ayam goreng yang sang suami mau.
"Mas,Kalau semua keluarga sudah pulang, Nanti aku tidur dikamar Hana saja." ucap Diana dengan begitu hati-hati.
Belum sempat menjawab pertanyaan dari Diana, Tiba-tiba Hana menangis.
Suara tangisan Hana terdengar dan Diana langsung bergegas menuju ke kamar.
"Sebentar ya mas, Hana menangis aku akan mengambilnya dulu." Ucap Diana sambil beranjak dari tempat duduknya.
Dikamar.
"Sayang, jangan menangis ini ada suster Diana sayang." Ucap Diana sambil menggendong Hana menuju keluar untuk menuju ruang makan.
Sampailah diruang makan.
"Hana sayang, kenapa kamu menangis nak?" Tanya Wisnu sambil mengusap wajah Hana dengan lembut.
Diana terus berusaha menenangkan Hana, Sampai beberapa lama akhirnya Hana berhenti menangis. Membuat Diana merasa sangat lega "Jangan nangis lagi ya sayang." batin Diana.
"Mas, Aku tolong jagain Diana dulu ya! Aku mau membereskan ini semua." ucap Diana dengan pelan, Wisnu langsung menatap Diana dengan tatapan tajam, Membuat Diana takut untuk menatapnya.
"Berani sekali dia menyuruhku." batin Wisnu.
Dengan kasar Wisnu langsung mengambil Hana dari gendongannya, Lalu membawa Hana keruang keluarga.
Diana membereskan semua bekas makanan tadi dan mencuci piring, setelah selesai Diana menghampiri Hana dan Wisnu yang sedang duduk diruang tengah.
"Sayang, Sini sama suster!" Ucap Diana sambil mengambil Hana dari pangkuan Wisnu.
"Diana, biasakanlah Hana memanggilmu dengan sebutan mama. karena biar bagaimanapun sekarang kamu adalah ibu sambungnya!" Ucap Wisnu pada Diana, Wisnu tidak mau sampai Hana berpikir bahwa Diana itu hanya susternya apalagi Anita sudah memberikan amanah pada Diana.
Diana langsung mengembangkan senyumnya, Mendengar Wisnu berkata seperti itu membuat Diana merasa sangat bahagia. Biarpun kehadirannya belum diterima sepenuhnya oleh Wisnu Wijaya.
"Iya mas, Nanti akan aku biasakan Hana memanggilku dengan sebutan mama." Jawab Diana dengan nada bahagia.
Diam-diam Wisnu tersenyum, melihat kedua wanita yang ada didepannya satu adalah Hana anak dari almarhumah istrinya dan dua Diana ibu sambung Hana yang di amanahkan oleh almarhumah istrinya.
"Sayang ini mama, Mama akan selalu menyayangi Hana sebagai putri mama." Ucap Diana sambil mencium pipi Hana dengan gemas.
"Bersiaplah, ayo kita jalan sekerang" Ajak Wisnu pada anak dan istrinya.
"Mau Kemana mas?" Tanya Diana.
"Bersiap saja tidak usah banyak tanya!" Jawab Wisnu ketus.
Diana langsung pergi meninggalkan Wisnu dan segera menuju kamarnya untuk bersiap.
"Kapan ya nak, Papamu bersikap lembut pada suster." batin Diana dengan begitu sedih.
Baru beberapa hari menjadi istri Wisnu Wijaya, Hidup Diana benar-benar berubah total. Wisnu yang bisa bersikap hangat pada Anita dan begitu penyayang, Namun Wisnu tidak bisa bersikap seperti itu pada Diana.
Kadang Diana hanya bisa meratapi nasibnya, bahkan Diana sering menangis karena Wisnu sering sekali membentaknya dan bicara ketus pada dirinya.
Setelah beberapa lama, Wisnu semakin gusar menunggu Diana yang begitu lama di dalam kamar.
"Diana kamu lama sekali," teriak Wisnu yang Membuat Diana buru-buru keluar dari kamar.
Diana dengan cepat langsung menuju ke tempat Wisnu berdiri, Wisnu menatap Diana dengan tatapan kesal.
"Dasar lelet," kesal Wisnu, Diana hanya menunduk tanpa berani mengangkat kepalanya.
"Maaf mas," Diana meminta maaf.
"Maaf, Maaf dan maaf apa tidak ada kata-kata lain yang bisa kamu ucapkan padaku." bentak Wisnu yang langsung mengambil Hana dari gendongan Diana, Lalu menarik tangan Diana dengan kasar.
"Mas sakit," rintih Diana dengan pelan.
"Aku tidak peduli." cetus Wisnu.
Dengan kasar Wisnu langsung membuka pintu mobilnya, Lalu menyuruh Diana masuk kedalam mobilnya dengan begitu kasar. Setelah Diana masuk, Wisnu langsung menaruh Hana dipangkuan Diana.
Wisnu kembali menutup pintu mobilnya dengan begitu kasar, Membuat Diana begitu kaget"Sabar Diana." Batin Diana.
Wisnu langsung masuk kedalam mobil, Kalau menyalakan mesin mobilnya menuju kesebuah pusat perbelanjaan untuk membeli keperluan rumah, Keperluan Hana dan baju untuk Diana.
Sesampainya dipusat perbelanjaan, Wisnu langsung mengajak anak dan istrinya masuk kedalam.
Wisnu menaruh Hana ditempat dorongan bayi, Lalu mendorongnya sedangkan Diana berjalan disamping Wisnu.
Mungkin bagi orang yang melihatnya pasti akan menganggap mereka sebagai keluarga kecil yang bahagia, Tapi kenyataan tidak Diana hanya seorang istri sambung yang belum diterima kehadirannya oleh Wisnu.
"Ingat beli semuanya apa yang habis, Jangan sampai ada yang terlupakan." tegas Wisnu dengan nada ketus.
"Iya mas," jawab Diana singkat.
Kini Diana mulai berbelanja, Sedangkan Wisnu berjalan dibelakang Diana sambil mendorong Hana.
Diana asik memilih belanjaan apa saja yang dibutuhkan, Wisnu melihat kearah atas ada sebuah kardus berisi ntah apa, Hampir menjatuhi Diana. Wisnu yang melihat itu langsung dengan cepat.
Mendorong Diana dan akhirnya...Brukkkk
"Apa yang terjadi pada Diana?"
BERSAMBUNG 🙏
Terimakasih para pembaca setia 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku gak tau mau hilang apa,Diana ini Oon apa Bodoh sih.. Coba sesekali membantah jangan ia ia mulu,Setelah itu taunya cuman nangis, Lama' ake gedeg dengan sikap Bodohnya Diana..Wasnu juga udah di tolong bukannya terima kasih,Sok jutek gitu..
2024-11-26
0
Hasrie Bakrie
Buat Wisnu bucin ma Diana spx Wisnu stop teriak" dan ketus ma Diana
2022-12-30
0
Mien Mey
wisnu hrsnyasadar diana jg sm kya loe diana udah brrkorban bnyk
2022-06-09
0